I. AGENDA KEGIATAN
Registrasi peserta
Pembukaan
Keynote speech
Penandatanganan komitmen “Cegah penyalahgunaan obat dan resistensi antibiotika
melalui penerapan pengelolaan obat yang baik” dan foto bersama
Ancaman resistensi antiiotika bagi sistem kesehatan di indonesia dan global
Kebijakan pengawasan dan pembinaan serta koordinasi dengan pemerintahan
daerah di bidang pengawasan obat
ISHOMA
Diskusi panel : overview pengawasan distribusi dan pelayanan ONPP serta
pedoman teknis pengelolaan obat , bahan obat , narkotika, psikotropika, dan
prekurso farmasi di fasyanfar. Kebijakan pengelolaan obat publik di provinsi jawa
barat
Diskusi/tanya jawab
Diskusi panel : best practice pengawasan, pembinaan dan pengelolaan obat di
wilayah kota bogor dan yogyakarta.
Diskusi/tanya jawab
Penutupan
2. Peran strategis badan pom dam upaya pencegahan penyalahgunaan obat dan resistensi
antibiotika.
Tiga pilar pengawasan obat dan makanan :
a) Pemerintahan : pembinaan dan pengawasan
b) Pelaku usaha : pemenuhan standar dan persyaratan
c) Masyarakat : konsumen cerdas
Permasalahan terkait dengan pengeloaan obat disarana pelayanan kefarmasian
adalah masih kurangnya peran serta kehadiran APA pada jam pelayanan.
Berdampak kurang maksimal pelaksanaan pengelolaan. Risiko lain, dapat
dikaitkan dengan kejadian penyalahgunaan/penggunaan obat yang salah
dimasyarakat.
Strategi :
a) pelaksanaan komunikasi.
b) Informasi, edukasi, dan
c) Peningkatan koordinasi lintas sector.
Permasalahan reistensi antibiotika :
a) Penggunaan tidak sesuai kebutuhan (miss-use & over-use)
b) Penyerahan antibiotika secara bebas
c) Ketersediaan tenaga profesi dalam kegiatan penyerahan antibiotika