Disusun oleh:
Ir. Hery Suhartoyo MSc, PhD
Dr. Rendy Wikrama Wardana, M.Pd
Dr. Bhakti Karyadi
Latar Belakang
Outdoor natural science education merupakan salah satu mata kuliah yang ditawarkan
pada semester ganjil bagi program pascasarjana S2 pendidikan IPA Universitas Bengkulu.
outdoor natural science education pada prinsipnya merupakan penggabungan dari
physical, adventure dan environmental science. Penekanan pada mata kuliah tersebut
adalah pemahaman lingkungan di luar kelas dan dibarengi dengan analisis resiko yang
harus diketahui sebelum melaksanakan kegiatan di luar kelas.
Dalam upaya peningkatan pemahaman kuliah outdoor natural science education bagi
mahasiswa semester II diprogram pascasarjana S2 pendidikan IPA perlu dilakukan kegiatan
lapangan yang wajib dilaksanakan bagi mahasiswa. Kegiatan lapangan ini disusun
berdasarkan kebutuhan mahasiswa untuk dapat memahami kondisi lokal setempat sebagai
bahan ajar dan sebagai acuan dalam pemahaman pengetahuan lingkungan terutama yang
bercirikan konservasi lingkungan tropika.
Sesuai dengan motto Natural Conservation Education for a Better Life, Program
pascasarjana pendidikan IPA UNIB menekankan pentingnya konservasi alam dalam
menunjang kehidupan masa datang yang lebih baik. Tentunya pengetahuan tentang
konservasi alam dan lingkungan menjadi inti bahasan dalam outdoor natural science
education. Kombinasi antara adventure education dan environmental education merupakan
ciri utama outdoor natural science education
Pengetahuan alam akan lebih mengena kalau dilaksanakan di luar kelas, oleh karena itu
kegiatan praktek ini dilaksanakan dengan setting ekosistem setempat dengan harapan
permasalahan-permasalahan lokal dapat menjadi acuan dan atau sebagai bahan
pembelajaran.
Kegiatan
BERJALAN LURUS
Tujuan:
Menunjukkan pada mahasiswa bahwa peralatan diperlukan untuk membantu
seseorang berjalan lurus seperti garis.
Sebelum kegiatan:
Memberi penjelasan kepada mahasiswa bahwa kebanyakan orang yang tersesat
baik di hutan atau di manapun akan berjalan melingkar (in a circle). Hal ini disebabkan oleh
fakta bahwa hampir semua orang mempunyai satu kaki yang sedikit lebih panjang
dibandingkan dengan kaki pasangannya. Di lapangan akan terlihat orang yang tersesat
akan berbelok menjauh dari kaki yang panjang.
Cara kerja:
- Buatlah mahasiswa berpasang-pasangan
- mahasiswa harus menentukan pohon atau objek yang untuk titik awal (starting
point).
- Tentuka objek di horizon untuk tujuan perjalanan sejauh lebih kurang 100 meter.
- mahasiswa menghadap objek tujuan dan berikan penutup mata secara baik
- mahasiswa mulai berjalan ke arah objek tujuan
- Mahasiswa pasangannya ikut berjalan mengikuti mahasiswa utama dengan jarak
sekitar 2 meter dan mengikuti langkah mahasiswa utama tanpa memberi tahu
arah yang sebenarnya.
- Kalau mahasiswa sudah menempuh sejauh 100 meter bukalah penutup mata
dan lihat balik dimana titik awalnya untuk melihat apakah bisa berjalan lurus atau
berjalan berbelok dan berputar.
Tujuan:
- Memakai kompas untuk membuat sebuah kotak persegi
- Menggunakan pengukuran yang cermat untuk mencapai titik tujuan tertentu
Sebelum kegiatan:
Pastikan bahwa setiap mahasiswa mengetahui bagaimana langkah kakinya, berapa
cm rata-rata setiap langkahnya. mahasiswa harus dipastikan tahu bagaimana menggunakan
kompas. Cari lokasi di alam sekitar dimana tidak ada gangguan penglihatan dan bidiklah
dengan kompas untuk menentukan arah perjalanan sejauk lebih kurang 15 meter.
Cara kerja:
- Mahasiswa pertama sekali harus bisa menentukan berapa langkah yang
dibutuhkan untuk berjalan sejauh 15 meter (kalau satu langkah 1 meter, berarti
dalam 15 meter terdapat 15 langkah).
- Tancapkan tonggak kayu atau marker di suatu tempat sebagai titik awal (strating
point) dan berdiri tepat di titik awal.
- Tentukan sudut bearing kompas sesuai keinginan.
- Mulai dari titik awal berjalanlah 15 meter ke arah yang sudah ditentukan
sebelumnya dan berhenti di akhir 15 meter.
- Berbeloklah 90 derajat dari arah kompas sebelumnya dan berjalanlah 15 meter
ke arah yang baru dan berhenti di ujung 15 meter.
- Beloklah 90 derajat dari arah kompas sebelumnya dan berjalanlah 15 meter lagi
dan berhenti di ujung 15 meter.
- Beloklah sekali lagi 90 derajat dari arah kompas sebelumnya dan berjalanlah 15
meter.
- Seharusnya mahasiswa kembali ke titik awal kalau tidak ada kesalahan.
- Isilah handout aktivitas 2.
Nama :________________________
Tanggal :________________________
Tujuan:
- Belajar kemampuan mengobservasi lingkungan
- Menunjukkan bagaimana areal yang kecil bisa menjadi habitat dari organisme
yang kecil.
Cara kerja:
- Buatlah mahasiswa berpasangan
- Lemparlah frisbee atau disk ke alam secara random. Lokasi dimana disknya
mendarat dipilih sebagai area studi.
- Buatlah kotak berukuran 5x5 m dan 1x1 m dan amati seperti tertuang di handout
3.
- Isi handout 3 dan bandingkan dengan penemuan dari kelompok lain.
Sebelum Kegiatan:
Diskusikan dengan mahasiswa arti dari “no-impact” (tidak terdampak) yaitu tidak ada
bukti kegiatan manusia di area tersebut. mahasiswa bisa juga diberi pengertian tentang
“low-impact” yaitu ada kegiatan manusia tetapi sangat sedikit dampaknya. Penggunaan
lahan yang “Non-consumptive” (tidak terkonsumsi) adalah pemakaian lahan yang tidak
terjadi pengurangan atau kehilangan fungsi sumber daya alamnya (misalnya pemotretan
alam, hiking, bird watching dll). Penggunaan lahan yang konsumtif berarti terjadi kehilangan
atau pengurangan sumber daya alam yang ada (misalnya pengambilan bunga, menebang
pohon, membakar kayu dll).
Cara Kerja:
- mahasiswa diajak ke dua areal yang berdekatan dan terdapat perbedaan tipe
dampak kegiatan manusia (misalkan : di Kawasan glamping rindu hati terdapat
dua area yang satu masih relatif belum banyak kegiatan manusia dan area
wisata).
- mahasiswa dibuat berpasangan berbaris dengan lengan dipanjangkan, hitunglah
satu dua – satu dua sampai habis terbagi.
- Perintahkan mahasiswa untuk berjalan dengan ketentuan mahasiswa pertama
mengamati dan mencatat apa yang terdapat di jalurnya dan diisikan ke lembar
aktifitast 4. Selanjutnya mahasiswa kedua memasukkan bukti ke dalam tas
plastik.
- Kalau mahasiswa sampai di titik akhir jalurnya, suruh kembali ke tempat semula
dan melaporkan apa bukti apa yang diperoleh.
- Diskusikan dengan pasangannya temuan-temuannya apakah pemanfaatan area
tersebut dapat dikategorikan ke “no-impact” atau “non-comsumptive” land use.
- mahasiswa harus membuat tulisan beberapa paragraph untuk membandingkan
temuannya di dua area yang berbeda.
Pertanyaan untuk diskusi:
- Bagaimana sebuah lokasi/area dapat diproteksi dari kerusakan yang diakibatkan
oleh manusia?
- Peran apa yang bisa dilakukan oleh dinas/instansi pemda untuk membantu
perlindungan SDA?
- Peran apa bagi masyarakat maupun LSM baik lokal maupun internasional dalam
perlindungan sumber daya alam?
Lembar Aktifitas 4: SAMPAH
Nama :_______________________________
Tanggal :_______________________________
Sebelum Kegiatan:
- Diskusikan lebih dulu arah dan kondisi trak (jalan setapak) yang akan dilewati.
- mahasiswa dibuat berkelompok dan tentukan ketua regunya
- Perhatikan kelayakan keselamatan baik dalam hal pakaian, sepatu, topi, maupun
bekal air minum
- Perhatikan hal-hal yang menarik tentang kondisi lingkungan tetapi jangan
merusak (FOREST rules)
Forest Rules
Finding things are fun, but remember to put everything back where you found it.
Cara Kerja:
- Mahasiswa dibuat berkelompok
- Setiap regu membawa kompas, peta (jika ada) dan ceklist peralatan
- Ikuti trak (jalur jalan setapak) yang telah dibuat
- Di setiap titik pengamatan buatlah aktifitas MIKRO HABITAT dengan modifikasi
untuk di hutan/tanaman tinggi buatlah plot seluas 5 x 5 meter sedangkan untuk
areal bervegetasi rendah buatlah plot berdiameter 1 meter.
- Isilah handout aktifitas MIKRO HABITAT
- Berikan catatan tambahan bila menemukan hal yang menarik
- Buatlah analisis resiko dan rencana pengelolaan resiko
RESIKO
Buatlah daftar kejadian tak terduga yang kemungkinan bisa menimbulkan kecelakaan, luka
atau kematian
- Misalnya mahasiswa terpeleset, jatuh, atau terkena ranting yang jatuh dll
Bahaya Strategi meminimalkan
(uraikan faktor yang resiko (uraikan untuk
menyebabkan resiko dapat mengurangi kemungkinan
terjadi) terjadinya resiko tersebut)
Faktor Orang Misalnya: mahasiswa Misalnya: berikan briefing
(kemampuan, kelakuan, tergesa-gesa sehingga tidak tentang kondisi track
kondisi fisik, kesehatan, memperhatikan jalan yang sebelum kegiatan
umur, ketakutan dll) licin dan terjatuh
Faktor Peralatan Misalnya: tidak memakai Misalnya: memakai pakaian
(pakaian, tali, helm dll) helm, pakaian tidak tepat, yang layak dan cocok
obat tertinggal dll
Faktor Lingkungan Misalnya: cuaca hujan, Misalnya: cari trak yang
(cuaca, hewan, serangga, digigit serangga dll aman, bawa obat anti
kondisi jalan dll) serangga dll
LAPORAN KELOMPOK DAN INDIVIDU
A. LAPORAN KELOMPOK
Laporan kelompok dibuat secara bersama-sama dengan memberi penekanan pada
kerjasama kelompok. Nilai diberikan secara berkelompok.
Hal-hal yang minimal harus ada di dalam laporan kelompok:
1. Nama regu dan daftar anggota, beri catatan siapa pemimpinnya
2. Tulis dan laporkan semua kegiatan yang telah anda lakukan sesuai dengan
kegiatan yang tersusun di daftar aktifitas kegiatan.
3. Format laporan mengikuti aktifitas yang dilakukan dan berikan pembahasan di
setiap akhir aktifitas mengenai bagaimana implementasi kegiatan
4. Berikan saran perbaikan untuk kegiatan yang akan datang.
B. LAPORAN INDIVIDU
Laporan individu diperlukan untuk menilai seberapa kemampuan yang dimiliki oleh
mahasiswa dalam menyerap kegiatan ini dan dipraktekkan dengan membuat sebuah
rancangan pembelajaran dalam bentuk RPP.
Pilihlah salah satu topik kegiatan Outdoor sesuai dengan bidang ilmu anda.
Laporan berisi minimal sbb: (Model RPP disesuaikan pola yang telah dipakai tetapi
harus mencakup hal-hal tersebut di bawah ini)
- Judul
- Nama dan nomer mahasiswa / siswa
- Maksud dan Tujuan kegiatan outdoor yg dipilih
- Peserta kegiatan outdoor (mahasiswa /siswa kelas berapa?)
- Lama Pelajaran
- Lokasi
- Isi dan metode
- Peralatan yang diperlukan
- Pengelolaan keselamatan (buatlah analisis resikonya)
- Alternatif bila terjadi perubahan cuaca
- Evaluasi (buatlah semacam lembar aktifitas yang diisi dan bagaimana cara
mengevaluasinya)
- Referensi