BAB 13 Liabilitas Provisi Dan Kontinjensi
BAB 13 Liabilitas Provisi Dan Kontinjensi
RESUME
1. Utang usaha
Utang usaha (accounts payable) atau utang dagang (trade accounts payable) adalah
saldo yang harus dibayarkan kepada orang lain untuk barang, perlengkapan, atau jasa
yang dibeli dengan pembayaran kemudian (open account). Utang usaha timbul karena
jeda waktu antara penerimaan jasa atau perolehan hak atas asset dengan pembayaran.
Persyaratan penjualan (misalnya 2/20, n/30, atau 1/10, EOM)
Landscape mengkredit akun wesel bunga pada nilai sekarang dari wesel yaitu
100.000, jika Landscape menyusun laporan keuangan setengah tahunan, perusahaan
mencatat jurnal penyesuaian pada 30 Juni, sbg berikut:
Beban bunga 2.000
Wesel bayar 2.000
Pada saat jatuh tempo 1 Juli, Landscape harus membayar nilai nominal wesel berikut:
Wesel Bayar 102.000
Kas 102.000
5. Utang Dividen
Utang Dividen tunai adalah jumlah terhutang oleh perusahaan kepada para pemegang
saham sebagai hasil dari otorisasi dewan direksi. Pada tanggal pengumuman,
perusahaan mengasumsikan liabilitas yang menempatkan pemegang saham dalam
posisi kreditor atas sejumlah dividen yang diumumkan. Karena dividen tunai selalu
dibayarkan dalam satu tahun setelah pengumuman (biasanya 3 bulan) maka itu
diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar.
PROVISI
Provisi adalah liabilitas yang waktu atau jumlahnyabelum pasti (sering disebut sebagai
liabilitas yang diestimasi). Jenis umum dari provisi adalah kewajiban yang berkaitan dengan
litigasi, jaminan atau garansi produk, restrukturisasi bisnis, dan kerusakan lingkungan.
Misalnya, Nestle group melaporkan CHF 3,663 juta, terutama untuk biaya restrukturisasi dan
litigasi. Perbedaan antara provisi dan liabilitas adalah bahwa provisi memiliki ketidakpastian
yang lebih besar mengenai waktu atau jumlah pengeluaran masa depan yang diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.
A. PENGAKUAN PROVISI
Perusahaan mengakui beban dan liabilitas terkait untuk provisi hanya jika tiga syarat
berikut terpenuhi :
1. Garansi
2. . Kemungkinan besar (Proable) menyebaban arus kluarsumber daya dapat pemenuhan
kewajiban
3. Dapat diestimai dengan handal
Contoh Pengakuan
1. Dengan mendirikan pola praktek masa lalu, menerbitkan kebijakanatau pernyataan
yang cukup spesifik, perusahaan telah menunjukan kepada pihak lain bahwa ia akan
menerima tanggung jawab tertentu.
2. Sebagai hasil, perusahaan telah menciptakan harapan valid pada bagian dari pihak-
ihak lain yang akan melaksanakan tanggung jawab tersebut
B. TIPE VARIASI
1. Perkara hokum
2. Garansi
3. Premium
4. Lingkungan
5. Kontrak yang memberatkan
6. Restrukturasi
Tingkat probabilitas bahwa gugatan dapat diajukan atau klaim atau penilaian
dapat menegaskan
Kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan
Jika keduanya adalah kemungkinan besar, jika kerugian diduga cukup, dan jika
penyebab aksi di tanggal pada atau sebelum tanggal laporan keuangan, maka
perusahaan harus mencatat kewajiban.
2. Garansi
Janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk membuat barang pada
kekurangan uantitas, kualitas, atau kinerja dalam suatu produk. Jika kemungkinan
besar bahwa pelanggan akan membuat klaim garansi dan perusahaan cukup dapat
memperkirakan biaya yang terlihat, perusahaan harus mencatat beban.
4. Provisi Lingkungan
Pada banyak industri, konstruksi dan operasi aset berumur panjang melibatkan
kewajiban untuk menghentikan aset tersebut. Secara hukum, wajib membongkar dan
melepaskan peralatan tersebut pada akhir umur manfaatnya. .
Pengakuan Akuntansi Liabilitas Lingkungan
Perusahaan harus mengakui liabilitas lingkungan (environmental liability) ketika
memiliki kewajiban hukum sehubungan dengan tidak terpakainnya aset jangka
panjang dan saat aset dapat diestimasi secara wajar dengan jumlah liabilitas.
Peristiwa yang Menimbulkan Kewajiban
Contoh kewajiban hukum yang mewajibkan pengakuan atas liabilitas, tetapi tidak
terbatas, diantaranya adalah :
1. Melakukan decommissioning fasilitas nuklir.
2. Membongkar, memulihkan, dan reklamasi properti minyak dan gas bumi.
3. Biaya legal, reklamasi, dan pembersihan fasilitas penambangan tertentu.
4. Biaya legal dan biaya penampungan tempat pembuangan akhir.
Untuk memperoleh manfaat dari aset jangka panjang ini, perusahaan pada umumnya
berkewajiban untuk menanggung biaya yang terkait dengan penghentian penggunaan
aset, apakah perusahaan memperkerjakan pihak lain untuk melakukan kegiatan
penghentian atau melakukan kegiatan dengan tenaga kerja dan peralatannya sendiri.
Liabilitas lingkungan menimbulkan berbagai pola pengakuan.
6. Provisi Restrukturisasi
Akuntansi untuk provisi restrukturisasi (restructuring) masih kontroversial. Ketika
perusahaan membuat keputusan untuk merestrukturisasi sebagian dari operasinya,
perusahaan memiliki gpdaan untuk mengenakan biaya sebanyak mungkin terhadap
provisi ini, alasannya : banyak yang percaya bahwa analis sering mengabaikan biaya
ini karena bukan bagian dari operasi yang dilanjutkan sehingga agak tidak relevan
dalam menilai kinerja keseluruhan perusahaan.
Disisi lain, perusahaan terus mengalami perubahan, dan apa yang merupakan
restrukrisasi sering kali sulit untuk dinilai. Satu hal yang pasti perusahaan seharusnya
tidak diizinkan untuk menyediakan kerugian operasi dimasa depan pada periode
berjalan saat memperhitungkan biaya rekonstrukturisasi. Perusahaan tidak boleh
mengenakan biaya operasi dalam klasifikasi biaya restrukturisasi.
IFRS membatasi mengenai kapan provisi restrukturisasi dapat dicatat dan jenis biaya
apa yang dapat dimasukkan dalam provisi restrukturisasi. Restrukturisasi
didefinisikan sebagai
“program yang direncanakan dan dikendalikan oleh manajemen dan perubahan
material terkait (1) lingkup bisnis yang dilakukan oleh perusahaan; atau (2) cara
menjalankan bisnis tersebut. Contoh restrukturisasi adalah penjualan lini bisnis.
7. Asuransi Diri
Asuransi diri adalah item lain yang tidak diakui sebagai provisi. Asuransi diri (self-
insurance) bukan merupakan asuransi, tetapi resiko asumsi. Perusahaan yang
mengasumsikan risikonya sendiri menempatkan dirinya dalam posisi menaggung
beban atau kerugian pada saat terjadi.
Perusahaan harus memberikan rekonsiliasi atas saldo awal dan akhir untuk setiap kelas
provisi utama, mengidentifikasi apa yang menyebabkan perubahan selama periode tersebut.
Provisi harus dijelaskan dan perkiraan waktu dari arus keluar diungkapkan. Pengungkapan
tentang ketidak pastian terkait dengan arus keluar yang diharapkan serta penggantian yang
diharapkan seharusnya diberikan.
KONTINJENSI
IFRS menggunakan istilah “kontinjensi” untuk liabilitas dan aset yang tidak diakui
dalam laporan keuangan.
A. LIABILITAS KONTINJENSI
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan karena merupakan:
1. Kewajiban yang belum dipastikan sebagai kewajiban kini
2. Kewajiban kini yang tidak berkemungkinan besar bahwa pembayaran dilakukan
3. Kewajiban kini dimana estimasi yang andal atas kewajiban tersebut tidak dapat
dilakukan
Kecuali kemungkinan adanya arus keluar dalam penyelesaian yang jauh dari
kemungkinan, perusahaan harus mengungkapkan liabilitas kontinjensi pada akhir
periode pelaporan, memberikan deskripsi singkat tentang sifat liabilitas kontinjensi dan,
jika memungkinkan:
B. ASET KONTINJENSI
Aset kontinjensi adalah aset yang mungkin timbul dari kejadian masa lalu dan
keberadaannya akan dikonfirmasi dengan terjadinya atau tidak terjadinya kejadian tidak
pasti di masa yang akan datang dimana kejadian tersebut tidak sepenuhnya berada dalam
pengendalian perusahaan. Aset kontinjensi tidak diakui pada laporan posisi keuangan.