Anda di halaman 1dari 30

DENVER II

DANIA RELINA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak dahulu masalah perkembangan anak mendapat banyak perhatian.
Berbagai tulisan mengenai perkembangan anak telah dibuat. Pada saat ini
berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan
anak telah dibuat, demikian pula dengan skrining untuk mengetahui
penyakit-penyakit yang potensial dapat mengakibatkan gangguan
perkembangan anak karena deteksi dini kelainan perkembangan anak sangat
berguna agar diagnosa maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih awal
sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung seoptimal mungkin.
Penting untuk dipahami bahwa dengan skrining dan mengetahui adanya
masalah pada perkembangan anak, tidak berarti bahwa diagnosa pasti dari
kelainan tersebut telah ditetapkan. Skrining hanyalah prosedur rutin dalam
pemeriksaan tumbuh kembang anak sehari-hari, yang dapat memberikan
petunjuk jika ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian, sehingga masih
diperlukan anamnese yang baik, pemeriksaan fisik yang teliti dan
pemeriksaan penunjang lainnya agar diagnosa dapat dibuat, supaya intervensi
dan pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya.
Perkembangan anak menggambarkan peningkatan kematangan fungsi
individu, harus dipantau secara berkala. Bayi/ anak dengan risiko tinggi perlu
mendapat prioritas, antara lain bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat
asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu diabetes melitus,
gemeli, dan lainnya. Denver II merupakan salah satu alat skrining
perkembangan untuk mengetahui sedini mungkin penyimpangan
perkembangan yang terjadi pada anak sejak lahir sampai berumur 6 tahun.

1 Dania
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melakukan skrining perkembangan dengan cara Denver II secara
mandiri
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian skrining perkembangan
b. Mendemonstrasikan dan menyiapkan skrining perkembangan
c. Mendemonstrasikan langkah-langkah tes perkembangan secara
berurutan dan tepat.
d. Menginterprestasikan hasil tes perkembangan
e. Membuat kesimpulan hasil tes perkembangan
f. Menjelaskan tindak lanjut pada anak dengan masalah perkembangan
1) Mendapatkan masalah / deteksi dini perkembangan
2) Menilai dan memantau perkembangan anak sesuai dengan usia
(0 – 6 tahun)
3) Identifikasi perhatian orangtua dan anak tentang perkembangan
4) Antisipasi bagi orangtua
5) Mengajarkan tentang perilaku yang tepat sesuai usia anak

2 Dania
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya
proses diferensial dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system
orgam yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
B. Perkembangan Menurut Denver II
DDST adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas
untuk menilai kemajuan perkembangan usia 0-6 tahun. DDST digunakan
untuk mendeteksi adanya masalah dalam perkembangan anak yang berat dan
sebagai metode yang cepat untuk mengidentifikasi anak yang memerlukan
evaluasi lebih lanjut.
DDST adalah salah satu metode screening terhadap kelainan
perkembangan anak. Tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ.
DDST terdiri dari item-item tugas perkembangan yang sesuai dengan
usia anak mulai dari usia 0-6 tahun. Item – item tersebut tersusun dalam
formulir khusus yang terbagi dalam 4 sektor yaitu :
1. Sektor personal sosial adalah penyesuaian diri di masyarakat dan
kebutuhan pribadi
2. Sektor motorik halus yaitu koordinasi tangan kemampuan
memainkan dan menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan
masalah
3. Sektor bahasa adalah mendengar, mengerti menggunakan bahasa
4. Sektor motorik kasar adalah duduk, berjalan, dan melakukan
gerakan otot besar lainnya.

3 Dania
Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam DDST atau
DENVER II:
1. Bukan merupakan test IQ dan bukan alat peramal kemampuan adaptif
atau intelektual pada masa yang akan datang
2. Tidak digunakan untuk menetapkan diagnosa, seperti kesukaran belajar,
gangguan bahasa, gangguan emosional dan sebagainya.
3. Diarahkan untuk membandingkan kemampuan dengan anak yang lain
yang seusia, bukan sebagai pengganti evaluasi diagnostik dan
pemeriksaan fisik.
4. Tidak menjelaskan mengapa keterlambatan terjadi
5. Pengkajian perkembangan yang sistematis
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver
Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Development
Screening Test (DDST-R). DDST II adalah salah satu dari metode skrining
terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini bukan tes diagnostic atau tes
IQ. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit.
1. Aspek perkembangan yang dinilai
Terdiri dari 125 tugas perkembangan. Tugas yang diperiksa setiap kali
skrining hanya berkisar 25-30 tugas.
Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:
a) Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, seperti:
1) Menatap muka
2) Membalas senyum pemeriksa
3) Tersenyum spontan
4) Mengamati tangannya
5) Berusaha mencapai mainan
6) Makan sendiri
7) Tepuk tangan
8) Menyatakan keinginan

4 Dania
9) Daag-daag dengan tangan
10) Main bola dengan pemeriksa
11) Menirukan kegiatan
12) Minum dengan cangkir
13) Membantu di rumah
14) Menggunakan sendok/garpu
15) Membuka pakaian
16) Menyuapi boneka
17) Memakai baju
18) Gosok gigi dengan bantuan
19) Cuci dan mengeringkan tangan
20) Menyebut nama teman
21) Memakai T-shirt
22) Berpakaian tanpa bantuan
23) Bermain ular tangga/ kartu
24) Gosok gigi tanpa bantuan
25) Mengambil makan
b) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otor-otot kecil tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat, seperti:
1) Mengikuti ke garis tengah
2) Mengikuti lewat garis tengah
3) Memegang icik-icik
4) Tangan bersentuhan
5) Mengikuti 1800
6) Mengamati manik-manik
7) Meraih
8) Mencari benang
9) Menggaruk manik-manik

5 Dania
10) Memindahkan kubus
11) Mengambil dua buah kubus
12) Memegang dengan ibu jari dan jari
13) Membenturkan 2 kubus
14) Menaruh kubus di cangkir
15) Mencoret-coret
16) Ambil manik-manik ditunjukkan
17) Menara dari 2 kubus
18) Menara dari 4 kubus
19) Menara dari 6 kubus
20) Meniru garis vertikal
21) Menara dari 8 kubus
22) Menggoyangkan ibu jari
23) Mencontoh O
24) Menggambar orang 3 bagian
25) Mencontoh (titik)
26) Memilih garis yang lebih panjang
27) Mencontoh yang ditunjukkan
28) Menggambar orang 6 bagian
29) Mencontoh
c) Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara mengikuti
perintah dan berbicara spontan, yang meliputi:
1) Bereaksi terhadap bel
2) Bersuara
3) Ooh/ Aah
4) Tertawa
5) Berteriak
6) Menoleh ke bunyi icik-icik
7) Mengoceh ke arah suara
8) Satu silabel

6 Dania
9) Meniru bunyi kata-kata
10) Papa/mama tidak spesifik
11) Kombinasi silabel
12) Mengoceh
13) Papa/mama spesifik
14) 1 kata
15) 2 kata
16) 3 kata
17) 6 kata
18) Menunjuk 2 gambar
19) Kombinasi kata
20) Menyebut 1 gambar
21) Menyebut bagian badan
22) Menunjuk 4 gambar
23) Bicara dengan dimengerti
24) Menyebut 4 gambar
25) Mengetahui 2 kegiatan
26) Mengerti 2 kata sifat
27) Menyebut satu warna
28) Kegunaan 2 benda
29) Menghitung 1 kubus
30) Kegunaan 3 benda
31) Mengetahui 4 kegiatan
32) Bicara semua dimengerti
33) Mengerti 4 kata depan
34) Menyebut 4 warna
35) Mengartikan 5 kata
36) Mengetahui 3 kata sifat
37) Menghitung 6 kubus
38) Berlawanan 2
39) Mengartikan 7 kata

7 Dania
d) Gross Motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dengan pergerakan dan
sikap tubuh, meliputi kemampuan dalam:
1) Gerakan seimbang
2) Mengangkat kepala
3) Kepala terangkat 450
4) Kepala terangkat 900
5) Duduk kepala tegak
6) Menumpu badan pada kaki
7) Dada terangkat menumpu satu lengan
8) Membalik
9) Bangkit kepala tegak
10) Duduk tanpa pegangan
11) Berdiri dengan pegangan
12) Bangkit untuk berdiri
13) Bangkit terus duduk
14) Berdiri dua detik
15) Berdiri sendiri
16) Membungkuk kemudian berdiri
17) Berjalan dengan baik
18) Berjalan mundur
19) Lari
20) Berjalan naik tangga
21) Menendang bola ke depan
22) Melompat
23) Melempar bola, lengan ke atas
24) Loncat jauh
25) Berdiri satu kaki 1 detik
26) Berdiri satu kaki 2 detik
27) Melompat dengan satu kaki
28) Berdiri satu kaki 3 detik

8 Dania
29) Berdiri satu kaki 4 detik
30) Berdiri satu kaki 5 detik
31) Berjalan tumit ke jari kaki
32) Berdiri satu kaki 6 detik
2. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
a. Tahap pertama: secara periodic dilakukan pada semua anak yang
berusia:
◼ 3-6 bulan
◼ 9-12 bulan
◼ 18-24 bulan
◼ 3 tahun
◼ 4 tahun
◼ 5 tahun
b. Tahap kedua: dilakukan kepada mereka yang dicurigai adanya
hambatan perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan
dengan evaluasi diagnostic yang lengkap.
3. Penilaian
Jika lulus (Passed=P), gagal (Fail=F), ataukah anak tidak mendapatkan
kesempatan melakukan tugas (No Opportunity=NO)

C. Langkah persiapan
1. Tempat
Tempat yang tenang/ tidak bising, dan bersih.
Ruang luas, ventilasi baik, tenang, menyenangkan, santai.
Sediakan meja tulis dengan kursinya dan matras, meja khusus dengan
selimut/kasur untuk periksa bayi kecil
2. Alat yang digunakan
a. Lembar formulir Denver II
b. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara
melakukan tes dan cara penilaiannya

9 Dania
c. Alat peraga:
⚫ Gulungan benang wool berwarna ⚫ Boneka kecil dengan
merah (dengan diameter 10 cm) botol susu
⚫ Kismis ⚫ Cangkir plastik dg
⚫ Manik/Manik gagang/ pegangan
⚫ Kerincingan dg gagang yang kecil ⚫ Peralatan makan
⚫ 10 buah kubus berwarna ⚫ Peralatan gosok gigi,
merah-kuning-hijau-biru dengan kartu
ukuran 2,5 cm x 2,5 cm ⚫ Permainan ular tangga
⚫ Botol kaca kecil dengan diamater ⚫ Pakaian
lubang 1,5 cm ⚫ Buku gambar/ kertas
⚫ Bel kecil/ lonceng kecil kosong
⚫ Bola tenis ⚫ Kertas warna
⚫ Pensil merah

10 Dania
D. Formulir Denver II
1. Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbagi dari umur
dalam bulan dan tahun, sejak lahir sampai berusia 6 tahun.
2. Setiap ruang antara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai anak berumur
24 bulan. Kemudian mewakili 3 bulan, sampai anak berusia 6 tahun.
3. Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125, terdapat batas
kemampuan perkembangan yaitu 25%; 50% dan 90% dari populasi anak
lulus pada tugas perkembangan tersebut.

4. 25% populasi anak sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 11 bulan
lebih,
5. 50% populasi anak sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 12 1/3
bulan lebih,
6. Pada ujung sebelah kiri dari daerah hitam menunjukkan bahwa 75%
populasi sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 13 ½ bulan
7. Pada ujung kanan dari daerah hitam menunjukkan 90% populasi anak
sudah dapat berjalan dengan baik pada usia 15 bulan kurang.
8. Pada beberapa tugas perkembangan terdapat huruf dan angka pada ujung
kotak sebelah kiri:
9. R (Report) = (L:laporan): tugas perkembangan tersebut dapat lulus
berdasarkan laporan dari orang tua/ pengasuh. Akan tetapi apabila
memungkinkan maka penilai dapat memperhatikan apa yang bisa
dilakukan oleh anak.
10. Angka kecil menunjukkan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan
nomor yang ada pada formulir.

11 Dania
E. Langkah Pelaksanaan Denver II
1. Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah
2. Jelaskan tujuan dilakukan tes perkembangan, jelaskan bahwa tes ini
bukan untuk mengetahui IQ anak.
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.
4. Hitung umur anak dan buat garis umur
a. Instruksi umum: catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal
pemeriksaan pada formulir.
b. Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi
tanggal lahir.
(1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)
5. Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan
diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk
1 tahun.
6. Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah,
jika sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas

7. Bila anak lahir prematur, koreksi faktor prematuritas


Untuk anak yang lahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan
dan berumur kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi. (1 thn =
12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)

12 Dania
8. Tarik garis umur dari garis atas ke bawah dan cantumkan tanggal
pemeriksaan pada ujung atas garis umur.

9. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai


dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas perkembangan
yang terletak di sebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke
kanan garis umur
a. Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang
paling dekat di sebelah kiri garis umur serta tiap tugas
perkembangan yang ditembus garis umur
b. Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu ujicoba pada
langkah i) (“gagal”; “menolak”; “tidak ada kesempatan”), lakukan
ujicoba tambahan ke sebelah kiri garis umur pada sektor yang sama
sampai anak dapat “lulus” 3 tugas perkembangan.
c. Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkembangan pada
langkah i), lakukan tugas perkembangan tambahan ke sebelah kanan
garis umur pada sektor yang sama sampai anak ”gagal” pada 3 tugas
perkembangan.

13 Dania
10. Beri skor penilaian
Skor dari tiap ujicoba ditulis pada kotak segi empat.
P: Pass/ lulus. Anak melakukan ujicoba dengan baik, atau ibu/
pengasuh anak memberi laporan anak dapat melakukannya.
F: Fail/ gagal. Anak tidak dapat melakukan ujicoba dengan baik
atau ibu/pengasuh anak memberi laporan anak tidak dapat
melakukannya dengan baik
No: No opportunity/ tidak ada kesempatan. Anak tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada
hambatan. Skor ini hanya boleh dipakai pada ujicoba dengan tanda
R/L
R: Refusal/ menolak. Anak menolak untuk melakukan ujicoba

14 Dania
11. Interpretasi Hasil
a. Penilaian per item
1) Advanced
a) Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia
kronologis (dilewati pada kurang dari 25% anak pada usia
lebih besar dari anak tersebut)
b) Penilaian item lebih (advance). Nilai di berika apabila anak
lulus dari item sebelah kanan garis usia
2) Normal / OK
a) Penilaian Ok atau normal : nilai ini di berikan pada anak
dengan kondisi
b) Anak gagal atau menolak melakukan tugas pada item di
sebelah kanan garis usia
c) Anak lulus,gagal atau menolak melakukan tugas pada item
di derah putih kotak ( 25%-75%)
d) Melewati, gagal atau menolak pokok yang dipotong
berdasarkan garis usia antara persentil ke-25 dan ke 75

15 Dania
3) Causion
a) Penilaian item P “peringatan” (C=caution). Nilai ini diberikan
jika anak gagal atau menolak melakukan tugas pada item yang
di lalui garis usia di daerah gelap kotak (75%-90%)
b) Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis
usia kronologis di atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90
4) Delay
a) Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis
usia kronologis, penolakkan ke kiri garis usia juga dianggap
sebagai keterlambatan, karena alasan untuk menolak mungkin
adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu.
b) Penilaian item T “ terlambat” ( D= delayed). Nilai ini diberikan
jika anak gagal atau meolak melakukan tugas untuk item di
sebelah kiri garis usia sebab tugas tersebut di tunjukan untuk
anak yang lebih muda
5) No Opurtunity
a) Penilaian item tak “ tak ada kesempatan “ (No Opurtunity).
Niali ini di berikan jika anak mendapat skor “ tak” atau tidak ada
kesempatan untuk mencoba
12. Selama tes perkembangan, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku
yang khas, bandingkan dengan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas
tanyakan kepada orang tua/ pengasuh, apakah perilaku tersebut
merupakan perilaku sehari-hari yang dimiliki anak tersebut. Bila tes
perkembangan dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar, dan lain-lain,
hal ini dapat memberikan perlaku yang menghambat tes perkembangan
13. Test Perilaku
⚫ Khusus
⚫ Patuh
⚫ Tertarik sekeliling
⚫ Ketakutan
⚫ Lama perhatian

16 Dania
Tes perilaku ini tidak mempengaruhi hasil penilaian perkembangan, tapi
biasanya berhubungan.

F. Faktor yang Mempengaruhi Penampilan Anak Saat Dilakukan Tes


1. Fatigue, penyakit, rasa takut, hospitalisasi, berpisah dari orangtua,
ketidakinginan anak untuk melakukan aktivitas yang diminta (tidak
mood).
2. Retardasi mental tidak terdiagnosis.
3. Kehilangan pendengaran, penglihatan, kerusakan SSP, pola keluarga

G. Langkah mengambil kesimpulan


Normal
⚫ Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
⚫ Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
Suspect/ Suspek
⚫ Bila didapatkan ≥ 2 caution/peringatan dan/atau ≥ 1 keterlambatan, di
sebab kan oleh kegagalan bukan penolakan.
⚫ Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu berikutnya untuk menghilangkan
faktor sesaat seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.
⚫ Jika test hasil berulang kali suspek dan tidak dapat di uji, lakukan
konsultasi dengan seorang ahli
Untestable/ Tidak dapat diuji
⚫ Bila ada skor menolak pada  1 uji coba terletak disebelah kiri garis
umur atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada
daerah 75-90%
⚫ Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia
atau pada lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada
area 75% sampai 90%.
⚫ Lakukan uji ulang dalam 1 -2 minggu kemudian
Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable: Skrining ulang pada
1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor temporer.

17 Dania
H. Tindak Lanjut

I. Penutup
1. Beri pujian kepada orang tua/pengasuh atas tindakannya membawa anak
untuk dilakukan tes perkembangan.
2. Beri penjelasan mengenai hasil tes perkembangan, kapan harus kembali,
anjuran di rumah dan apabila ada anjuran tindak lanjut.
3. Ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

18 Dania
Kasus 1:
Pada anak-anak yang lahir premature, usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2
tahun:
Contoh perhitungan anak dengan premature:
An.Dian lahir premature pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5 Agustus
2006. Diperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1 April 2008.
Hitung usia kronologis An.Dian!

Diketahui:
Tanggal lahir An. Dian : 5-8-2006
Tanggal periksa : 1-4-2008
Premature : 32 minggu
Ditanyakan:
Berapa usia kronologis An.Dian?
Jawab:
2008-4-1 An.Dian premature 32 minggu
2006-8-5 Aterm=37 minggu
Maka 37-32=5 minggu
1 -7-26
Jadi usia An.Dian jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26 hari atau
1 tahun 8 bulan atau 20 bulan.

Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu x 7 hari = 35 hari,


sehingga usia kronologis An. Dian untuk pemeriksaan Denver II adalah:
⚫ 1 tahun 7 bulan 26 hari - 35 hari= 1 tahun 6 bulan 21 hari atau 1 tahun 7
bulan 19 bulan, interpretasi dari Denver II.

19 Dania
Kasus 2:
FORMAT PENGKAJIAN
DENVER II

Nama Mahasiswa :
NIM :
Kelas :

1. IDENTITAS ANAK
Nama : Sharon Valentina C.
Tanggal lahir : Bandung, 14 Februari 2005
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Katolik
Pendidikan : TK
Alamat : Denpasar

2. IDENTITAS ORANG TUA


Nama : Stefanus Ut. Subagia
Tanggal lahir : 13 Januari 1975
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Katolik
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Denpasar

3. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


a. Pesonal sosial/kemandirian begaul
Pengasuh (guru) mengatakan bahwa anak sudah mampu bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Anak juga sudah
mengenal dan mengetahui semua nama teman-teman di kelasnya dan
anak juga sudah mampu bekerjasama dengan teman-temannya dengan
cukup baik dalam bermain dan saat belajar.
b. Motorik Halus
Pengasuh (guru) mengatakan bahwa anak sudah mampu menggambar,
mewarnai, menulis dan sedikit membaca. Anak juga sudah mampu
mengerjakan pekerjaan rumah dengan cukup baik.

20 Dania
c. Bahasa
Pengasuh (guru) mengatakan bahwa anak dapat berkomunikasi dengan
baik dan menggunakan bahasa Indonesia dengan lancar, walaupun masih
terdapat kesalahan-kesalahan kecil.
d. Motorik Kasar
Pengasuh (guru) mengatakan bahwa anak ini merupakan anak yang
cukup aktif dan lincah dalam mengikuti kegiatan permainan yang di
adakan.

4. PENGHITUNGAN UMUR
Tanggal test :2010-10-09
Tanggal lahir :2005-02-14 -
5-07-25
Umur anak :5 tahun 7 bulan 25 hari atau 5 tahun 8 bulan

5. PELAKSANAAN TEST DENVER II

21 Dania
6. INTERPRETASI HASIL TEST DARI DENVER II
Anak dapat melakukan semua item yang di minta dengan baik sehingga anak
dinyatakan lulus (P). Anak mendapatkan skor A pada beberapa item yang
ditunjukan bahwa anak mengalami perkembangan lebih. Walaupun ada
beberapa item anak gagal (F), namun masih dalam batas normal.

7. KESIMPULAN DARI KEEMPAT SEKTOR


Anak dapat melakukan semua item yang ditunjukan. Dapat disimpulkan
bahwa anak mengalami perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa
dan motorik kasar dengan baik dan normal sesuai dengan umurnya.

8. SARAN KEPADA ORANG TUA/PENGASUH


Anak sudah mengalami perkembangan yang normal. Walaupun begitu
diharapkan kepada orang tuanya untuk selalu mengawasi perkembangan
anaknya agar tidak terjadi kesalahan dan orang tua juga harus menuntun
anaknya dalam beberapa item yang belum mereka pahami sperti :
mengajarkan beberapa kata sifat yang belum mereka ketahui.

22 Dania
FORMAT PEMERIKSAAN DENVER II

23 Dania
24 Dania
PENILAIAN KETERAMPILAN
PERKEMBANGAN ANAK MENGGUNAKAN DENVER II

EVALUATOR :
NAMA :
NIM :

NILAI TOTAL
No ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Tidak Dilakukan Dibantu Mandiri
A Alat
1 Format penilaian Denver II
2 Kotak berisi alat-alat bantu tes
B Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan kontrak waktu / Membuat rencana pertemuan
klien (kegiatan, waktu, tempat)
2 Menyiapkan alat termasuk mengisi data pemeriksa klien
pada Formulir Penilaian Denver II

25 Dania
3 Mencuci tangan
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam kepada klien dan menyapa nama klien
2 Menjelaskan tujuan pertemuan dan prosedur pelaksanaan
Denver II
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
4 Mempersiapkan lingkungan tempat pemeriksaan
D Tahap Kerja
1 Menanyakan nama anak/bayi
2 Menanyakan tanggal lahir anak
3 Menulis tanggal pemeriksaan
4 Menghitung usia anak *
5 Menggaris garis umur *
6 Menyiapkan alat sesuai keperluan
7 Mulai melakukan test dari item yang paling mudah (paling
kiri)
8 Mulai melakukan test dari item disebelah kiri garis umur

26 Dania
9 Melakukan test 3 item di sebelah kiri garis umur
10 Melakukan test pada semua item yang dilalui oleh garis
umur
11 Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan tes
12 Memberikan tanda pada item yang telah diperiksa
(P,F,R,NO) atau (L,G,M,TAK)

13 Menanyakan pada pengasuh atau orang lain item-item yang


terdapat tanda “L”
14 Melakukan pemeriksaan pada item-item yang terdapat
tanda angka, misal. “10” dibelakang lembar penilaian
15 Melakukan interpretasi pemeriksaan per item* (Advanced,
Normal, Caution, Delayed, No.Opportunitty
16 Memberi tanda “C” pada item yang interpretasinya Caution
dan tanda “Merah” pada item yang interpretasinya Delayed
17 Memberikan kesimpulan hasil penilain 4 sektor* (Normal,
Suspect, Untestable)

27 Dania
E Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan
2 Berpamitan dengan orangtua klien/klien
3 Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
(Memberi pujian pada anak bila dapat melakukan tes)
TOTAL

Nilai Rata-Rata :

Mengetahui,
Pembimbing Praktek Nama Mahasiswa

(…………..…….…..) (………..……………..)

28 Dania
DAFTAR PUSTAKA

William K. F & Josiah B. D. 1992. Denver II Technical Manual


Kementerian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pelaksanaan: stimulasi, deteksi, dan
intervensi dini tumbuh kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan
dasar. Jakarta: Bakti Husada

Dania

Anda mungkin juga menyukai