Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

ANALISIS SISTEM RANTAI PASOK PT. SEMEN


PADANG
Fitri Julasmasari, Hendra Saputra, Mury Wijaya, Opie Analia, Rahmad Illahi
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
Email: f1trifinantasya@yahoo.co.id, industrial_hendra62@yahoo.com, mury_wijaya@ymail.com,
opie.analia88@gmail.com, illahi.rahmat@gmail.com

Abstract
Supply Chain Management is a concept or mechanism to increase the total productivity of
companies in the supply chain through optimization of the time, location and quantity of material
flow from raw materials into semi-finished products and finished products. Supply Chain
Management is not only about the relationship with the supplier but also the link between the
company and consumers. To find out the value of the company supply chain performance within a
certain time, we need a draft model of supply chain performance measurement in which the design
will be implemented at the company. By knowing the value of supply kunerja chainnya the
company can improve the effectiveness and productivity of the organization to achieve
organizational goals is to win the competition, and increase corporate profits.
Kata kunci: Supply Chain Management, PT. Semen Padang

1. GAMBARAN UMUM RANTAI PASOK


untuk produk semen portland tipe I, Super
Adapun jenis-jenis produk PT. Semen Masonry Cement (SMC) dan Portland
Padang antara lain Semen Portland Type Pozzolan Cement (PPC) meliputi seluruh
untuk keperluan konstruksi umum yang wilayah provinsi di pulau sumatera, DKI
tidak memakai persyaratan khusus terhadap Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa tengah,
panas hidrasi dan kekuatan tekan awal, dan Kalimantan Barat. Sedangkan untuk
Semen Portland Type II untuk konstruksi produk-produk lainnya seperti semen
bangunan dari beton massa yang Portland Tipe II, III, V dan Oil Well Cement
memerlukan ketahanan sulfat, Semen (OWC) disamping dipasarkan ke daerah
Portland Type III untuk konstruksi bangunan yang disebut diatas juga ke daerah lain yang
yang memerlukan kekuatan tekan awal memerlukannya. Selain untuk memenuhi
tinggi pada fase permulaan setelah kebutuhan dalam negeri, PT Semen Padang
pengikatan terjadi, Semen Portland Type V juga mengekspor diantaranya ke
untuk konstruksi bangunan-bangunan pada Bangladesh, Myanmar, Srilangka, Maldives,
tanah/air yang mengandung sulfat melebihi Philipina, Singapura, Brunai, Timor-timor,
0,20 %, Super Masonry Cement digunakan Madagaskar, Kuwait dan lain-lain. Distribusi
untuk konstruksi perumahan gedung, Oil ke daerah pasar melalui angkutan darat
Well Cement, Class G-HSR (High Sulfate seperti Sumatera Barat, Tapanuli Selatan,
Resistance) yang merupakan semen Khusus Riau Daratan, Bengkulu dan Jambi
yang digunakan untuk pembuatan sumur dikantongkan pada pengantongan Indarung
minyak bumi dan gas alam dengan dan yang didistribusikan melalui laut di
konstruksi sumur minyak bawah permukaan kantongkan pada pengantongan Teluk
laut dan bumi, Portland Composite Cement Bayur. Disamping pengantongan (Packing
(PCC) digunakan secara luas untuk Plant) di Teluk Bayur, PT. Semen Padang
konstruksi umum pada semua beton dan juga mempunyai pengantongan di Belawan,
Super "Portland Pozzolan Cement" (PPC) Batam, Tanjung Priok, Ciwandan, Aceh dan
Semen yang memenuhi persyaratan mutu Packing Plant Dumai dalam tahap konstruksi
semen Portland Pozzoland SNI 15-0302- [2].
2004 dan ASTM C 595 M-05 s. Bahan dalam pembuatan semen di PT.
Pelangan PT. Semen Padang Semen Padang yaitu [2]:
kebanyakkan terdapat di Sumatera Barat, 1. Batu Kapur
Tapanuli Selatan, Riau Daratan, Bengkulu, Batu kapur merupakan sumber Kalsium
Jambi, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Oksida (CaO) dan Kalsium Karbonat.
Jawa tengah, dan Kalimantan Barat sesuai Baku kapur ini diambil dari penambangan
daerah pemasarannya. di Bukit Karang Putih (2 Km dari Pabrik)
digunakan sebanyak 81 %
Daerah Pemasaran PT Semen Padang 2. Batu Silika
Material ini merupakan sumber Silika
Oksida dan Aluminium Oksida. Material ini ditambang di Bukit Ngalau (+/- 1,5 Km dari Pabrik)
Analisis Sistem…(F. Julasmasari et al.)
1
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

digunakan sebanyak ± 9
distributor di berbagai propinsi. Adapun
%
Total kapasitas produksi PT SEMEN PADANG
3. Tanah Liat
5.827.500 ton / tahun dengan rincian
Tanah liat ditambang di sekitar pabrik
sebagai berikut :
(Bukit Atas) pengambilan dilakukan
Pabrik indarung II & III : 1.417.500 ton /
dengan excavator dan ditransportasikan
tahun (Proses Kering)
ke pabrik dengan dump truck. Tanah Liat
Pabrik indarung IV : 1.732.500 ton / tahun
yang terdapat di sekitar pabrik digunakan
(Proses Kering)
sebanyak ± 9 %
Pabrik indarung V : 2.677.500 ton / tahun
4. Pasir Besi
(Proses Kering)
PT. Semen Padang tidak memiliki area
Pabrik indarung I dinonaktifkan sejak bulan
tambang besi tapi membeli dari luar,
oktober 1999, dengan pertimbangan
biasanya dipasok dari PT. Aneka
efisiensi dan polusi, karena pabrik yang
Tambang Cilacap. Kebutuhan pasir besi
didirikan pada tanggal 18 maret 1910 ini
digunakan sebanyak ± 1 %
dengan proses basah.
5. Gypsum
Fungsi Gypsum adalah sebagai zat yang
2.3. Manajemen Kualitas Produk
dapat memperlambat proses pengerasan
awal dan ditambahkan pada saat Manajemen kualitas yang dilakukan PT.
penggilingan akhir. Pada penggilingan Semen Padang yaitu dengan pemeriksaan
akhir digunakan Gypsum sebanyak 3-4% kualitas produk selama proses produksi
yang didatangkan dari Thailand. Gypsum dilakukan oleh laboratorium proses.
alam dan Gypsum sintetis dari PT Petro Pengendalian kualitas produk inprocces
Kimia Gresik. dikoordinasikan dengan unit produksi
6. Batu Bara terkait. Quality assurance oleh biro jaminan
Di dalam pembuatan semen, batu bara kualitas dengan terakreditasi untuk ISO/ IEC
digunakan sebagai bahan bakar pada Kiln 17025. Pemeriksaan laboratorium dilakukan
Mill, baik pada pemanasan awal oleh tim audit dari luar perusahaan dengan
(Preheater) maupun pada proses Kiln itu melakukan tera ulang dan kalibrasi terhadap
sendiri. Batu bara yang digunakan alat ukur dan alat uji secara periodik.
diperoleh dari tambang batu bara Melakukan kegiatan audit yang dilakukan
Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat. audit internal dan eksternal minimal setiap 6
bulan untuk memastikan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan manajemen SP,
2. PERENCANAAN AGREGAT baik itu berupa pedoman, pedoman teknis
dan prosedur dan instruksi kerja. Unsur–
2.1. Manajemen Permintaan
unsur atribut produk adalah kualitas produk,
Pelanggan perusahaan didefinisikan fitur produk dan desain produk.
sebagai pihak yang membeli dan
mengkonsumsi produk perusahaan yang
terdiri dari kelompok sebagai berikut: 3. PROSES DAN PENJADWALAN
1. Rumah Tangga PRODUKSI
2. Ready Mix Concrete
3.1. Proses Produksi
3. Industri Beton / Pemakai
4. Proyek / Kontraktor Secara garis besar prsoes produksi semen
Informasi yang diperlukan untuk memenuhi melalui 5 tahapan, yaitu :
permintaan yaitu distributor. Karena 1. Penambangan dan penyimpanan bahan
distributor berperan langsung dalam mentah.
meyalurkan produk perusahaan ke 2. Penggilingan dan pencampuran bahan
pelanggan. Pengelompokkan distributor mentah
utama dilakukan berdasarkan area 3. Homogenisasi hasil penggilingan bahan
segmentasi pasar yang disupplai. mentah
4. Pembakaran
2.2. Perencanaan Kapasitas 5. Penggilingan akhir hasil
Perencanaan Kapasitas Semen Padang
Pembakaran proses utama di pabrik
sudah tersebar dengan baik oleh distribution
semen terdiri dari tiga tahapan proses:
networking dan warehouse perusahaan.
proses produksi campuran bahan baku,
Serta Terdiri dari anak perusahaan dan para
proses produksi klinker dan proses produksi
semen. Ketiga proses tersebut diterangkan
dibawah ini.
Proses produksi campuran bahan baku: Proses produksi campuran bahan

2 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, Apri 2011:121-126


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

baku memerlukan mill tegak atau mill jenis Kinerja (PR/PSM/010) yang meliputi Rapat
tabung sebagai mesin utama untuk grinding Koordinasi Unit Kerja, Rapat Koordinasi
dan pengeringan. Bahan baku yang Lintas Departemen, rapatkinerja bulanan
dimasukkan terdiri dari batu kapur, batu
perusahaan serta Rapat Kerja Perusahaan.
silika, tanah liat, slag(kerak) tembaga
dengan komposisinya masing‐masing dan Dalam rapat koordinasi ini, pencapaian
produknya adalah campuran bahan baku. kinerja akan dibandingkan dengan KPI dan
Energi listrik digunakan untuk grinding dan Sasaran Strategis yangtelah ditetapkan.
gas panas (gas buang Kiln) digunakan Rapat koordinasi juga membahas perubahan
untuk pengeringan. Proses ini menghasilkan kondisi internal atau eksternal perusahaan.
debu yang ditampung dengan electrostatic Berdasarkan hasil evaluasi akan disusun
precipitators. program-program untuk perbaikan
Produksi klinker: Alat utama untuk kelancaran operasional dan inovasi-inovasi
produksi klinker adalah Kiln. Proses terdiri untuk peningkatan kinerja. Evaluasi kinerja
dari kalsinasi, pembentukan klinker pada ini juga digunakan untuk merumuskan
temperatur 1400 derajat Celsius dan kembali prioritas kegiatan Perusahaan,
pendinginan. Bahan yang dimasukkan termasuk perubahanatau penyesuaian KPI
adalah campuran bahan baku dan batu bara dan sasaran strategis yang telah ditetapkan
sebagai bahan bakar. Proses ini dalam RKAP dan Roadmap perusahaan. KPI
mengeluarkan debu klinker yang ditampung corporate dan turunannya tersebut
dalam electrostatic precipitators dan udara dievaluasisetiap 6 bulan sekali pada Rapat
panas dibuang. Kerja Semester II. Dilakukan oleh masing-
Produksi semen: Alat utama untuk masing unit kerja.
produksi semen adalah mill bentuk tabung
untuk menghaluskan klinker dan Gypsum.
Sistem ini menggunakan listrik untuk 4. PENGELOLAAN PEMASOK
menjalankan alat. Proses ini mengeluarkan 4.1. Pemasok Bahan Baku dan Bahan
debu semen yang ditampung oleh Lainnya
electrostatic precipiators.
Bahan baku merupakan sumber utama
3.2. Penjadwalan Produksi untuk mengahsilkan suatu produk bagi setiap
perusahaan. Kriteria-kriteria dalam pemilihan
Penjadwalan produksi dilakukan 24 jam pemasok yaitu :
perhari secara terus menerus sesuai dengan
permintaan dari departemen pemasaran 1. Lokasi pemasok
serta kapasitas silo dan gudang. Produksi Lokasi pemasok merupakan tempat
dilakukan dengan mempertimbangkan penghasil sumber bahan baku. Sebaiknya
jadwal maintenance dari mesin secara lokasi bahan baku dekat dengan
berkala. Persediaan yang dilakukan oleh PT. perusahaan sehingga biaya transportasi dan
Semen Padang yaitu berdasarkan kapasitas lead time yang dibutuhkan kecil. Berikut ini
silo dan gudang untuk mengatasi merupakan sumber bahan baku dan lokasi
permintaan meningkat. Apabila permintaan sumber bahan baku untuk mendukung
menurun perusahaan akan berheti jalannya proses produksi diperusahaan,
memproduksi jika silo dan gudang telah yaitu :
penuh. a. Batu Kapur
Batu kapur merupakan sumber Kalsium
3.3. Pengukuran Kinerja Produksi Oksida (CaO) dan Kalsium Karbonat.
Baku kapur ini diambil dari
Ukuran kinerja utama atau Key penambangan di Bukit Karang Putih (2
Performance Indicator (KPI) ditetapkan Km dari Pabrik).
dengan menggunakan pendekatan Balance b. Batu Silika
Scorecard (BSC) dimana KPIdikelompokkan Material ini merupakan sumber Silika
atas empat perspektif, yaitu Financial, Oksida dan Aluminium Oksida. Material
Stakeholders, Internal Process dan Learning ini ditambang di Bukit Ngalau (+/- 1,5
& Growth. KPI korporat dan turunannya (KPI Km dari Pabrik).
unit kerja) disusun dan ditetapkan pada c. Tanah Liat
setiap awal tahun melalui mediaRapat Kerja Tanah liat ditambang di sekitar pabrik
Semester I. Pembahasan kinerjapencapaian (Bukit Atas) pengambilan dilakukan
KPI dilakukan dalam Rapat Koordinasi secara dengan excavator dan ditransportasikan
berjenjang sesuai dengan Prosedur Evaluasi ke pabrik dengan dump truck.
d. Pasir Besi
PT. Semen Padang tidak memiliki area biasanya dipasok dari PT. Aneka Tambang Cilacap.
tambang besi tapi membeli dari luar, e. Gypsum

Analisis Sistem…(F. Julasmasari et al.)


3
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

Fungsi Gypsum adalah sebagai zat yang diragukan maka akan terjadi perubahan
dapat memperlambat proses spesifikasi dari hasil tender. Bila terjadi
pengerasan awal dan ditambahkan perubahan spesifikasi barang maka harus
pada saat penggilingan akhir. Gypsum dilakukan perubahan permintaan pembelian.
didatangkan dari Thailand. Gypsum Setelah hasil evaluasi diterima oleh biro
alam dan Gypsum sintetis dari PT Petro pengadaan, biro pengadaan akan meminta
Kimia Gresik. discount kepada pihak supplier yang menang.
f. Batu Bara Pihak biro akan membuatkan proposal untuk
Di dalam pembuatan semen, batu bara pemesanan pembelian yang biayanya lebih dari
digunakan sebagai bahan bakar pada 50 juta.
Kiln Mill, baik pada pemanasan awal
(Preheater) maupun pada proses Kiln Setelah order disetujui, maka pihak Biro
itu sendiri. Batu bara yang digunakan Pengadaan Barang akan mengirimkan copy
diperoleh dari tambang batu bara lembaran PO ke pihak Bidang Penerimaan
Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barang. Bidang Penerimaan Barang menerima
Barat. dokumen dari Biro Pengadaan Barang tentang
2. Kapasitas Pemasok pembelian barang lokal maupun impor seperti
Bill of Landing (B/L), packing list dan
Kapasitas pemasok untuk menyediakan
sebagainya. Apabila dokumen tidak lengkap dan
bahan baku sehingga apabila permintaan
legalitasnya tidak benar maka barang yang
meningkat dari perusahaan supplier dapat
datang tersebut dapat ditolak langsung oleh
mengantisipasi dan dapat memenuhi
petugas penerimaan barang atau dititip
perintaan perusahaan.
sementara untuk menunggu penyelesaian
3. Kualitas bahan baku
selanjutnya. Apabila dokumen lengkap dan
Kualitas bahan baku merupakan unsur legalitasnya benar maka dilakukan receiving di
terpenting bagi perusahaan. Karena akan Systems, Aplications, Product (SAP).
berpengaruh untuk kualitas produk yang
akan dihasilkan perusahaan. Terhadap barang yang lengkap dokumennya
4. Keandalan pengiriman maka dilakukan pemeriksaan barang. Barang
Keandalan pengiriman yaitu berapa lama yang cocok spesifikasinya dengan permintaan
waktu yang dibutuhkan bahan baku sampai dapat diterima. Apabila diragukan maka
ke perusahaan. dibuatkan Surat Permintaan Barang (SPPB) ke
5. Harga Bersaing Bidang Pengendalian Persediaan. Apabila hasil
Perusahaan akan memilih supplier dengan pemeriksaan SPPB sesuai, anggota akan melihat
kualitas bagus dan harga minimum. daftar supplier yang akan diundang di bidder
list system SAP dan mengirimkan Request for
4.2. Mekanisme Pemilihan Pemasok Quotation (RFQ). supplier harus memberikan
balasan (quotation) sebelum tender dilakukan
Proses Bisnis purchasing secara umum di dengan permintaan maka Bidang Penerimaan
Biro Pengadaan Barang PT Semen Padang melakukan inspeksi dan deliver dengan
dimulai dari user (Bidang Pengendalian menerbitkan Laporan Penerimaan Barang (LPB).
Persediaan) mengeluarkan Purchase Requestion Jika hasil pemeriksaan SPPB tidak sesuai
(PR) untuk dikirimkan ke Biro Pengadaan. Biro dengan permintaan maka dibuat surat
Pengadaan akan mendistribusikan PR yang telah penolakan berupa disposisi dengan melampirkan
direlease ke masing-masing buyer. Setiap SPPB dan dikirim ke Biro Pengadaan Barang
anggota buyer yang telah mendapatkan PR dan pada sistem dilakukan return receipt
akan langsung memprosesnya dengan
melakukan tender. melampirkan aspek teknis
dan aspek harga dari barang yang diminta oleh 5. LOGISTIK
perusahaan.
5.1. Gudang PT. Semen Padang
Setelah tender dibuka Biro Pengadaan
Barang mengirimkan aspek teknis yang Gudang dalam konteks logistik produk PT.
ditawarkan dalam tender untuk dievaluasi Semen Padang dibagi menjadi dua jenis yaitu:
kesesuaiannya oleh bidang pengendalian a. Receiving Storage
persediaan. Bidang pengendalian persediaan Gudang ini digunakan untuk penerimaan
akan melakukan evaluasi teknis terhadap dan penyimpanan semen curah di packing
penawaran dan hasil tender dari biro pengadaan plant yang nantinya akan dipacking menjadi
barang. Bila ada spesifikasi teknis yang semen sak. Jenis gudang ini terdapat di
semua lokasi packing plant PT. Semen
Padang, yaitu di di Indarung, Teluk Bayur,
Belawan, Batam dan Tanjung Priok,
Ciwandan, Aceh dan Dumai
b. Warehouse
Gudang ini adalah tempat penyimpanan produk yang sudah dipacking dan

4 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, Apri 2011:121-126


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

siap dikirim ke distributor. Gudang produk


karena adanya faktor-faktor yang sulit
jadi (warehouse) PT Semen padang
dikendalikan saat realisasi di lapangan.
terdapat di setiap packing plant, yaitu di
Indarung, Teluk Bayur, Belawan, Batam dan
Tanjung Priok, Ciwandan, Aceh dan Dumai.
6. KESIMPULAN DAN SARAN
Selain itu PT.Semen Padang juga memiliki
gudang di beberapa lokasi lainnya untuk PT Semen Padang memiliki jaringan
menunjang distribusi. Rata-rata warehouse rantai pasok total yang terdiri dari internal
yang dimiliki oleh PT.Semen Padang supply chain dan eksternal supply chain.
merupakan gudang milik sendiri, dan hanya internal supply chain adalah aliran bahan
sedikit yang merupakan gudang sewaan. dan informasi yang terintegrasi dalam unit
Keputusan untuk menyewa atau memiliki bisnis (korporasi) dari pemasok sampai
gudang sendiri tergantung pada parameter pelanggan dan kadang disebut logistik
biaya, keandalan pengiriman, keamanan, bisnis. Sedangkan external supply chain
dsb. adalah aliran bahan dan informasi yang
terintegrasi di dalam unit bisnis (corporate)
5.2. Modal Transportasi dan distribusi yang melintasi antara pemasok langsung
dan pelanggan. Perusahaaan berupaya
PT Semen Padang mendistribusikan
merubah rantai pasok eksternal menjadi
semen melalui angkutan laut dalam
rantai pasok internal, misalnya, mengakuisisi
kemasan sak dan curah. Distribusi ke daerah
perusahaan kantong semen, perusahaan
pasar melalui angkutan darat seperti ke
bahan baku semen (Gypsum, pasir besi,
distributor-distributor di wilayah Sumatera
dsb), perusahaan pengadaan dan jasa
Barat, Tapanuli Selatan, Riau Daratan,
transportasi. Tujuannya adalah untuk
Bengkulu dan Jambi dikantongkan di
meningkatkan efisiensi dan tingkat respon
Pengantongan Indarung (PPI) dan distribusi
terhadap pelanggan, menjamin kelancaran
melalui angkutan Laut dikantongkan di
rantai pasok mulai dari supplier hingga
pengantongan teluk bayur. Disamping
produk sampai ke tangan konsumen dan
pengantongan (Packing Plant) di Indarung
memaksimasi keseluruhan nilai yang telah
dan teluk bayur, PT SEMEN PADANG juga
diciptakan. SCM memperhatikan hubungan
mempunyai paking plant di belawan, batam
antar unit bisnis, baik internal, maupun
dan tanjung priok, ciwandan, aceh dan di
eksternal dalam rangka menjamin
Dumai.
keberhasilan kegiatan produksi, transportasi,
PT Semen Padang (PTSP) juga akan
persediaan dan distribusi.
menggunakan angkutan kontainer untuk
Keputusan rantai pasok meliputi
mendukung kelancaran distribusi semen ke
keputusan strategis, taktis, dan operasional
daerah pemasaran (harian Haluan, 16 april
di setiap rantai pasok yang melibatkan
2011). Jasa angkutan container tersebut
pengadaan, proses produksi, distribusi, dan
dikelola oleh PT Djakarta Lloyd (Persero)
penjualan. Sinergi antara keputusan-
yang merupakan perusahaan sesama BUMN.
keputusan tersebut sangat penting untuk
Selain memperlancar distribusi semen,
mencapai tujuan organisasi. Berbagai
angkutan kontainer itu juga diyakini mampu
keputusan akan menimbulkan konflik
menekan susut semen, sehingga tingkat
sepanjang rantai pasok, sehingga
kehilangan bisa semakin kecil. Apalagi
dibutuhkan tawar menawar untuk
cakupan pasar Semen Padang cukup luas
menghasilkan keputusan akhir. Keputusan-
dengan jarak tempuh yang cukup jauh
keputusan tersebut menyangkut:
seperti DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
1. Perencanaan agregat: Manajemen dan
Angkutan kapal yang digunakan untuk
Perencanaan permintaan, perencanaan
memasok fasilitas pengantongan tersebut
kapasitas, manajemen kualitas, dsb
adalah kapal untuk semen curah dan kapal
2. Proses dan penjadwalan produksi:
untuk semen bag. Kapal jenis semen curah
proses produksi, penjadwalan produksi,
dikontrak secara time charter dan freight
Pengukuran kinerja Produksi
basis. Jumlah kapal yang disewa sekarang
3. Pengelolaan pemasok: pemilihan
adalah 8 kapal dengan kapasitas kapal
pemasok bahan baku dan bahan lainnya
(tonase) dan tipe kapal yang berbeda-beda.
4. Logistik: pergudangan dan pemilihan
Hal ini menyebabkan biaya pendistribusian
modal transportasi.
sangat tergantung pada keakuratan
Keputusan rantai pasok meliputi
pengaturan operasional kapal. Pengaturan
keputusan strategis, taktis, dan operasional
kapal dengan penjadwalan belum optimal
di setiap rantai pasok yang melibatkan
pengadaan, proses produksi, distribusi, dan
penjualan. Sinergi antara keputusan-
keputusan tersebut sangat penting untuk keputusan akan menimbulkan konflik sepanjang rantai
mencapai tujuan organisasi. Berbagai pasok, sehingga dibutuhkan tawar menawar untuk
Analisis Sistem…(F. Julasmasari et al.)
5
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

menghasilkan keputusan akhir.


DAFTAR PUSTAKA
Berbagai keputusan ini memerlukan
berbagai data dan informasi sebagai [1] M. S. Chopra, Strategy Planning and
inputnya, karena aliran dalam rantai pasok Operation, Supply Chain Management:
tidak hanya aliran material, namun juga New Jersey, Prentice Hall, 2001.
aliran informasi sehingga harus ada [2] PT. Semen Padang Book Application
manajemen informasi yang baik agar dapat Summary.
mengelola sistem rantai pasok supaya [3] I. N. Pujawan, Supply Chain
memberikan hasil sesuai harapan dan tujuan Management. Surabaya : Penerbit Guna
yang diinginkan. PT. Semen padang memiliki Widya, 2005.
sistem pengelolaan data dan informasi
didukung dengan sarana IT dan SMSP
(pengelolaan dokumen). Data dan informasi
yang berkaitan dengan kinerja perusahaan
dikumpulkan dan diintegrasikan melalui
aplikasi Enterprise Resource Planning,
(ERP) sehingga akurasi, kemutakhiran dan
integrasi data dapat terjamin.
Adapun saran yang diberikan untuk
memperbaiki manajemen rantai pasok PT
Semen Padang antara lain PT. Semen
Padang harus mempertimbangkan untuk
melakukan penambahan kapasitas, dengan
mendirikan berbagai fasilitas dan pabrik
baru karena kapasitas yang ada sekarang
belum mampu memenuhi semua permintaan
konsumen. Perbaikan rantai pasok di setiap
unit bisnis. Integrasi antara unit-unit bisnis,
baik internal, maupun eksternal di
sepanjang rantai pasok sangat diperlukan.
Akuisisi berbagai unit bisnis yang terdapat di
sepanjang rantai pasok. Meningkatkan
kinerja, baik efisiensi, efektivitas di setiap
decoupling point, yaitu setiap packing plant
yang terdapat di beberapa daerah di wilayah
Indonesia bagian barat. Penambahan
packing plant akan membantu perusahaan
untuk perbaikan pengelolaan permintaan
dan distribusi.

6 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10, No. 1, Apri 2011:121-126

Anda mungkin juga menyukai