KOEFISIEN ALIRAN
oleh : Ugro Hari Murtiono
Peneliti Madya pada Kelti Hidrologi BPPTP DAS-Solo
1
_J
Perhitungan tinggi muka air rata rata harian dapat dilaksanakan dengan cara :
h 1 + h2 + h 3+ h4 +...............+ h 24
H rata-rata
24
Dimana : H Tinggi muka air rata-rata harian (m)
h 1 = Tinggi muka air pembacaan jam pada jam ke-1 (m)
h 2 = Tinggi muka air pembacaan jam pada jam ke-2 (m)
h 3 = Tinggi muka air pembacaan jam pada jam ke-3 (m)
h 24= Tinggi muka air pembacaan jam pada jam ke -24 (m)
2
3
3
4
5
5
Gambar 1. Sketsa Penguk:uran Luas Penampang Basah.
V=aN+b
dimana :
6
Metode Satu Titik
Dalarn cara ini pengukuran kecepatan aliran dilakukan pada titik 0,6 dari
kedalarnan aliran dari pennukaan air. Metode ini dilakukan apabila kedalaman air 0 -
0,60 m (60 cm).
V Vo.Gd
dirnana :
V = Vo.2d + Vo.s11
Vo.sd = Kecepatan aliran pada kedalaman sungai pada titik 0,8 dari
kedalaman al iran (m)
Dalam cara i ni penguk uran kecepatan aliran dilakukan pada titik 02, 0,6 clan
0,8 dari keclalam an al i ra n clar i pcrrn u kaan ai r. Metocle ini cli lak ukan apabi l a ked alarnan
air 3 - 6 rn.
Yo.sd ""' Kece pata n al iran pacla keclalarnan sunga1 pacla ti ti k 0,8 dari
keclal aman ali ran (m)
7
Metode empat dan lima Titik
Vo.sd = Kecepatan aliran pada kedalaman sungai pada titik 0,8 dari
kedalaman aliran (m)
b. Metode LimaTitik
V = 1/10 (Vs +3 Vo.2c1+ 2Vo.6 c1 +3 Vo.sc1+ Vb)
Metode ini dilakukan apabila kedalaman air lebih dari 6 m.
dimana :
Vo.8d = Kecepatan aliran pacla kedalaman sun gai pacla titi k 0,8 clari
kecla l aman al ira n (m)
8
4. Penghitungan Debit Aliran
Q=AxV
5. Koefisien Aliran
Besarnya hujan untuk luas daerah aliran sungai disebut tinggi ti nggi hujan,
maka perbandingan antara tebal aliran dengan tinggi hujan untuk jangka waktu
tertentu disebut koefisien aliran yang dirumuskan sebagai berikut :
Sehingga koefisien aliran ini mencermi nkan efek daerah alir:rn sungai terhadap
kehilangan air h ujanmenjadi aliran perrn ukaan, dimana angka koefisien aliran sendiri
tergantung pada kondisi alam perm ukaan tanah rnel i puti kemiringan lereng,
kelem baban tanah, infi ltrasi clan intensi tas h ujan. A ngka koefisien aliran pada daerah
tropis berdasa rkan beberapa kond isi perrn u kaan tanah, tan pa mem perti mbangkan
kondisi intensi tas hujan, u nt uk percncanaan cl ra i nase d isaj i kan pacla Tahel I .
9
Tabel 1. Angka Koefisien Aliran Untuk Perencanaan Drainase (C)
A. Daerah Urban
B. Daerah Pertanian
10
Penetapan angka koefisien aliran yang biasanya dipertimbangkan untuk
perhitungan banjir pada daerah aliran sungai di sajikan pada Tabel 2.
11
2. Alat Penakar hujan dengan alat ukur hujan otomatis (Automatic Rainfall
Recorder/ARR).
Alat ukur hujan otomatis (ARR) banyak tipenya, tetapi pada prinsipnya adalah sama
yaitu mencatat hubungan jumlah hujan dengan waktu secara otomatis kertas grafik yang
disebut dengan kertas pias.
a. Kertas pias tersebut ada yang diganti setiap hari (kertas pias hujan harian, setiap
minggu (kertas pias hujan mingguan), setiap bulan (kertas pias hujan bulanan)
tergantung type alat ukur hujan otomatis yang terpasang.
b. Prinsip pencatatannya dari kertas pias jumlah hujan persatuan waktu terjadinya hujan
dapat dibaca sebagai intensitas hujan.
c. Garis datar pada kertas pias merupakan petunjuk waktu tidak terjadi hujam, sedangkan
garis miring/tegak menandakan terjadi hujan.
d. Pada garis tegak lurus yang tergambar pada kertas pias akan naik hingga mencapai
angka 10 (sepuluh) mm, setelah mencapai angka itu jarum otomatis turun hingga angka
0 mm, kalau masih terus hujan jarum akan naik lagi sambil mencatat tingginya hujan.
e. Kontrol terhadap alat harus dilakukan setiap hari dan diberi tanda catatan pada saat
pemeriksaan.
f. Pada saat pemasangan kertas pias harus dicatat : (1). Lokasi; (2). Tanggal; (3). Jam; dan
(4). Nama pengamat.
g. Pada saat pengambilan kertas pias perlu dicatat : ( 1). Tanggal; (2).Jam; dan (3). nama
pengamat.
h Pengolahan data dengan cara memotong garis garis yang relatif lurus seperti tanda tanda
pada Gambar 2., kemudian potongan potongan garis tersebut dianalisis seperti pada
Tabel 2.
3. Syarat-syarat pemasangan alat ukur hujan supaya berfungsi dengan baik sebagai
berikut :
a. Letak stasiun hujan harus independen tidak overlap dengan stasiun hujan yang lain.
b. Tinggi corong 110 cm dari pe1mukaan tanah.
c. Diletakkan minimum 4 x tinggi rintangan bangunan atau pohon yang terdekat.
d. Terlindung dmi gangguan luar (binatang, orang).
e. Dekat dengan tempat tinggal pengamat.
12
Tanggal
No.Current meter
V = 0,1329 N + 0,018
Pengukuran · Perhitun an
Titik Ke- Penguku Jml.Ptran Waktu Kecepatan L'ebar Area · Debit
Awai dala ran keda (dt) (m/dt) . (b) (a}.' .(Q)
(m) man Iaman (d) (m) (m2) " . (m3/dt)
(m) (m)
Titik Rata2
0 0 - - - - - - - -
3,0 0,80 0,2=0,16 17 60 0.05 . 0,045 4 . 0,114
. ' 3,20
5,0 0,70
0,8=0 64
0,2=0,14
IO
7
60
60
. 0,04
0.03 0,035 2 .
1,40 0,049
0,8=0,56 11 60 0,04
7,0 0,58 0,6 = 0,35 21 60 0,064 0.064 2 l,i6 0.075
0 0 - - - - - - - -
Jumlah debit (m3/dt = 0.626
13