Anda di halaman 1dari 1

Deskripsi diri, potensi dan motivasi menjadi guru SILN

Nama saya Nurazizah, umur 35 tahun. Saya seorang ibu dengan 2 anak laki
laki dan 1 perempuan. Usia bukan menjadi halangan bagi saya untuk terus belajar
dan mengajar. Dari semenjak SMP, saya sudah merantau untuk belajar di pondok
pesantren sampai dengan kuliah S1. Dari semenjak kuliah S1 saya sudah
membantu mengajar pesantren dan sekolah di Yayasan Pesantren Islam Al Falah
Bandung. Di usia 32 tahun saya mendapatkan beasiswa kuliah S2 dari kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (P2TK) melalu program beasiswa untuk guru. Setelah
lulus dari S2, saya mengikuti seleksi mengajar CLC Sabah Malaysia, Alhamdulillah
lulus dan mengabdi sampai sekarang. Tidak hanya mengajar di sekolah, tetapi
mengajar mengaji dan ilmu agama terus saya sebarkan dimanapun berada sebagai
ladang pahala ilmu yang bermanfaat.

Bagi saya, menjadi guru bukan sebuah pilihan namun panggilan hati nurani
dan wujud aplikasi atas pencarian ilmu yang tiada batas waktu sehingga menjadi
ilmu yang bermanfaat dan pahala terus mengalir sampai di akhirat. Kepolosan,
ketakutan, kebingungan, keceriaan, dan kebahagiaan murid-murid ketika saya
memberikan materi dan mulai mengerti, membuat saya selalu bahagia dan terus
semangat untuk mengajar.

Motivasi saya menjadi guru SILN adalah menanamkan jati diri nusantara
kepada peserta didik Indonesia di Malaysia sehingga mereka mampu menjadi wajah
Indonesia yang baik di mata internasional. Di samping itu, menjadi guru di luar
negeri merupakan cita-cita saya untuk mengembangkan diri dan mencari
pengalaman mengajar yang baru.

Sabah, 11 Maret 2021

Hormat saya,

Nurazizah

Anda mungkin juga menyukai