Anda di halaman 1dari 6

SOP 

(STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)


PEMILIHAN BAHAN MAKANAN

Pengertian Serangkaian kegiatan yang meliputi pemilihan kualitas dan kuantitas


bahan makanan yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

Tujuan Dipilih bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesanan dan
spesifikasi yang ditetapkan.
Prosedur 1.   Bahan makanan diperiksa, sesuai dengan pesanan dan ketentuan
spesifikasi bahan makanan yang dipesan.
2.   Bahan makanan dikirim ke gudang penyimpanan sesuai dengan jenis
barang atau dapat langsung ke tempat pengaolahan bahan makanan.
3.   Bahan makanan yang tidak sesuai spesifikasi dapat dikembalikan serta
minta ganti bahan makanan sesuai spesifikasi.

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)


PENERIMAAN BAHAN MAKANAN

Pengertian Serangkaian kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan


dan pelaporan tentang macam kualitas dan kuantitas bahan makanan
yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah
ditetapkan.

Tujuan Diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu


pesanan dan spesifikasi yang ditetapkan.

Prosedur 1.    Bahan makanan diperiksa, sesuai dengan pesanan dan ketentuan


spesifikasi bahan makanan yang dipesan.
2.    Bahan makanan dikirim ke gudang penyimpanan sesuai dengan jenis
barang atau dapat langsung ke tempat pengaolahan bahan makanan.

SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)


PERSIAPAN BAHAN MAKANAN POKOK

Pengertian Serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan pokok


yang meliputi berbagai proses antara lain membersihkan, mencuci,
dll.

Tujuan Mempersiapkan bahan makanan pokok (beras) sebelum dilakukan


kegiatan pengolahan.
Prosedur 1.   Bahan makanan yang akan diolah disiapkan kemudian dibersihkan
dari kotoran yang tercampur didalamnya, seperti kerikil, kulit
padi/skam, paku, dll.
2.   Bahan makanan ditempatkan dalam tenggok kemudian dicuci dengan
mengggunakan air mengalir sambil diaduk-aduk.
3.   Pencucian bahan makanan dilakukan +3 kali sampai cucian berasnya
bersih.
4.   Beras / bahan makanan kemudian ditiriskan.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PERSIAPAN BUAH

Pengertian Kegiatan penanganan buah sebelum dilakukan proses distribusi.


Tujuan Mempersiapkan bahan makanan berupa buah sebelum dilakukan
proses distribusi.
Kebijakan 1.    Buah yang disiapkan sesuai siklus buah dan standar porsi.
2.    Buah yang disiapkan bersih dan siap makan.
Prosedur 1.    Pramusaji menyiapkan buah dan alat yang akan digunakan.
2.    Pramusaji menggunakan sarung tangan plastik untuk membersihkan
buah dari kotoran dengan cara memotong, mengupas dan
membuang bagian-bagian yang tidak digunakan.
3.    Buah seperti melon, pepaya dan semangka dilakukan pencucian
dahulu dengan menggunakan air mengalir baru dilakukan
pengupasan kulit kemudian dicuci dengan air mineral dan ditiriskan
dari air, untuk buah pisang dilakukan pengelapan dengan
menggunakan lap bersih.
4.    Pemotongan buah sesuai berat standar porsi, untuk pisang dipotong
kedua ujung kulit tanpa memotong bagian buah.
Unit terkait Pramusaji
  

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PERSIAPAN BUMBU
Pengertian Serangkaian kegiatan dalam penanganan bumbu (antara lain
mengupas, membersihkan, mencuci, memotong, dll) sebelum
dilakukan pengolahan.
Tujuan Mempersiapkan bahan makanan berupa bumbu sebelum dilakukan
proses pengolahan.
Prosedur 1.    Petugas membersihkan/memisahkan bumbu dari berbagai kotorannya.
2.    Petugas mempersiapkan bumbu dan alat yang akan digunakan.
3.    Petugas mencuci bumbu dengan air bersih dan mengalir.
4.    Petugas memotong/menghaluskan bumbu yang akan digunakan dan
menempatkannya dalam tempat yang bersih dan tertutup.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PERSIAPAN LAUK
Pengertian Serangkaian kegiatan dalam penanganan lauk yang meliputi proses
membersihkan, memotong, mencuci, mengupas, mengocok,
merendam, dan lain-lain.
Bahan makanan lauk yang dimaksud meliputi : daging ayam, daging
sapi, daging giling, ikan, telur, tahu dan tempe.

Tujuan Mempersiapkan bahan makanan berupa lauk hewani/nabati sebelum


dilakukan proses pengolahan.

Prosedur 1.    Petugas membersihkan bahan makanan yang akan diolah dengan


cara mengupas kulitnya (untuk tempe), membuang kotorannya (untuk
ikan segar dan ayam).
2.    Bahan makanan dicuci dan dibersihkan dengan menggunakan air
mengalir, kemudian ditiriskan.
3.    Untuk daging giling persiapan yang dilakukan dengan cara menambah
bumbu.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PERSIAPAN SAYURAN
Pengertian Proses awal bahan makanan (sayuran) sebelum dilakukan proses
pengolahan.
Adapun yang dimaksud dengan sayur adalah :
1. Sayuran daun (bayam, kangkung, sawi,dll)
2. Sayuran buah (labu siam, ketimun, terong, dll)
3. Sayuran umbi (kentang, wortel, dll)
4. Sayuran bunga (bunga kol, brokoli,dll)
5. Sayuran kacang-kacangan (buncis, kacang panjang,dll)
6. Sayuran tunas (taoge panjang, taoge pendek, dll)

Tujuan Terselenggaranya proses persiapan sayur sesuai dengan syarat gizi


secara efisien.

Prosedur 1.    Sayur dihilangkan akar dan batang yang tidak terpakai.


2.    Sayur dicuci di air mengalir kemudian ditiriskan di keranjang pencucian
diulang sampai tiga kali hingga bersih.
3.    Sayur yang perlu dipotong dilakukan pemotongan sesuai kebutuhan
dan jenis masakan.
4.    Sayur ditempatkan di keranjang yang bersih, siap untuk dimasak.
             

  

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
Pengertian Suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi
makanan yang siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.
Tujuan 1.    Mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan.
2.    Meningkatkan nilai cerna.
3.    Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan
penampilan makanan.
Prosedur Setelah dilakukan persiapan bahan makanan dilakukan pengolahan
berdasarkan standar resep.
1. Makanan diet
a.    Makanan diit rendah lemak, diet jantung, diet rendah kolesterol, diet hati,
diet rendah purin :
       Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan pemberian santan

       Lauk nabati rendah garam

b.    Makanan diit rendah garam


Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan pemberian garam
c.    Makanan diit Diabetes Mellitus
Makanan diambil dari pengolahan sebelum dilakukan pemberian gula
2. Makanan non diet
Setelah makanan diambil untuk makanan diet maka dilakukan pemberian
gula dan tambahan garam.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENCUCIAN ALAT

Pengertian Kegiatan membersihkan atau mencuci alat makan pasien dari sisa makan
pasien.
Tujuan Alat makan yang digunakan pasien bersih dari sisa makanan dan terbebas dari
penyakit infeksi.
Kebijakan Alat makan pasien bersih dan steril.
Prosedur 1.    Pisahkan peralatan makan infeksius dan non infeksius.
2.    Pencucian alat makan (piring, sendok, plato) terpisah dengan gelas dan tutup
gelas.
3.    Alat makan infeksius:
a.    Bersihkan peralatan makan dari sisa makanan dan dibuang ke tempat sampah.
b.    Siram dengan air mengalir.
c.    Rendam dengan larutan chorine selama 30 menit.
d.    Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring.
e.    Peralatan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir.
    Rendam dengan air panas ± 30 menit.

g.    Keringkan dengan sinar matahari sebelum disusun pada rak alat makan.
4.    Alat makan non infeksius:
a.    Bersihkan peralatan makan dari sisa makanan dan dibuang ke tempat sampah.
b.    Peralatan makan disiram dengan air mengalir.
c.    Peralatan makan dicuci dengan sabun cuci piring.
d.    Peralatan makan dibilas dengan air bersih dan mengalir.
e.    Peralatan makan dibilas dengan air panas.
    Peralatan makan disusun pada rak alat makan.

Unit terkait Pramusaji

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENERIMAAN MAKANAN SIAP SAJI / MAKANAN JADI

Pengertian Suatu proses kegiatan mengecek, mengicipi, mencatat, memutuskan


dan melaporkan waktu penerimaan makanan, macam dan jumlah
serta spesifikasi makanan diit menurut pesanan.
Tujuan Pesanan bahan makanan diterima dalam macam, jumlah serta
spesifikasi yang disepakati, sesuai dengan waktu permintaan
pesanan.
Kebijakan 1.    Waktu kedatangan makanan siap saji harus sesuai jadwal
kedatangan.
2.    Menu makanan harus sesuai dengan siklus menu, spesifikasi jenis
diit dan layak didistribusikan ke pasien.
3.    Berat lauk hewani dan nabati harus sesuai standar porsi.
Prosedur 1.    Ahli gizi operasional katering mencatat waktu kedatangan makanan
siap saji / makanan jadi.
2.    Ahli gizi operasional katering mengecek kesesuaian menu makanan
dengan siklus menu.
3.    Ahli gizi operasional katering mengecek tekstur, warna, aroma,
tampilan rasa dan suhu makanan sesuai spesifikasi makanan diit.
4.    Ahli gizi operasional katering menimbang berat lauk hewani dan
nabati kemudian dibandingkan dengan standar porsi menggunakan
timbangan.
5.    Jika makanan yang dikirim oleh katering tidak sesuai spesifikasi
makanan diit, ahli gizi operasional menghubungi ahli gizi produksi
katering bahwa makanan ditukar dengan makanan baru.
6.    Makanan tersebut dikembalikan dan ditukar melalui sopir katering
yang mengantar makanan.
7.    Jika makanan baru datang, ahli gizi operasional katering mengulang
dari tahap satu diatas.
8.    Ahli gizi operasional katering menyiapkan makanan untuk test
food dan diserahkan ke petugas piket instalasi gizi.
9.    Ahli gizi operasional katering mencatatan dan melaporkan dari hasil
dan evaluasi  penerimaan makanan di form penerimaan makanan
siap saji.
Unit terkait Ahli gizi operasional katering.

Anda mungkin juga menyukai