Anda di halaman 1dari 6

Anatomi Fisiologi Rectum Anus

Rabu, 15 April 2015

Makalah Anatomi Fisiologi Rectum Anus

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI REKTUM DAN ANUS

Disusun Oleh :

1. Dian Kurniawati (106113039)

2. Ana Kustianingsih (106113040)

3. Prasojo (106113041)

4. Ulathul Salimah (106113043)

5. Vina Dwi Retnoningrum (106113051)

6. Susi Indriani (106113061)

DIII KEPERAWATAN 2-B

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN AJARAN 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- NYA
sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun
juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA. Makalah dengan judul
“ANATOMI FISIOLOGI REKTUM DAN ANUS” ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan
terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Akhirnya kami berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung
usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus, Secara anatomi rektum terbentang dari
vertebre sakrum ke-3 sampai garis anorektal. Secara fungsional dan endoskopik, rektum dibagi menjadi
bagian ampula dan sfingter. Anus adalah bukan pada bagian akhir dari usus besar. Saluran anal
merupakan pipa kosong yang menghubungkan rectum (bagian bawah akhir dari usus besar) dengan
anus dan luar tubuh.

B. Rumusan Masalah

1. Bagian-bagian anatomi dari rektum dan anus ?


2. Apa fisiologi dari rektum dan anus ?

3. Apa yang dimaksud dengan refleks defekasi ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi Rektum dan Anus

Secara anatomi rektum terbentang dari vertebre sakrum ke-3 sampai garis anorektal. Secara fungsional
dan endoskopik, rektum dibagi menjadi bagian ampula dan sfingter. Bagian sfingter disebut juga
annulus hemoroidalis, dikelilingi oleh muskulus levator ani dan fasia coli dari fasia supra-ani. Bagian
ampula terbentang dari sakrum ke-3 ke difragma pelvis pada insersi muskulus levator ani. Panjang
rrektum berkisa 10-15 cm, dengan keliling 15 cm pada recto-sigmoid junction dan 35 cm pada bagian
ampula yang terluas. Rektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Letaknya dalam rongga
pelvis di depan os sakrum dan os koksigius. Struktur rektum serupa dengan yang ada pada kolon, tetapi
dinding yang berotot lebih tebal dan membran mukosanya memuat lipatan lipatan membujur yang
disebut kolumna morgagni. Semua ini menyambung ke dalam saluran anus Struktur rektum Bagian
sepertiga atas dari rectum, sisi samping dan depannya diselubungi peritoneum. Di bagian tengah, Hanya
sisi depannya yang diselubungi peritoneum. Di bagian bawah, tidak diselubungi peritoneum sama sekali.
Terbagi menjadi dua bagian: sfingter dan ampula. Memiliki panjang 10-15 cm Ampula pada rectum
memiliki bentuk seperti balon atau buah pir Dikelilingi oleh visceral pelvic fascia. Memiliki empat
lapisan: Mukosa, Submukosa, Muskular, dan Serosa Kolumnalrektal Membantu dalam kontraksi dan
dilatasi pada saluran anal dan otot sfingter rectum. Terdiri atas sel-sel otot bermukosa yang cukup
padat, dan mengandung lebih banyak pembuluh limfa, pembuluh darah, dan jaringan saraf dari pada
sel-sel penyusun dinding rectum di sekitarnya. Anus adalah bukan pada bagian akhir dari usus besar.
Saluran anal merupakan pipa kosong yang menghubungkan rectum (bagian bawah akhir dari usus besar)
dengan anus dan luar tubuh. Letaknya di abdomen bawah bagaian tengah di dasar pelvis setelah
rektum-Anus manusia terletak di bagian tengah pantat, bagian posterior dari periotoneum. Struktur
anus saluran anal memiliki panjang sekitar 2-4,5 cm. Saluran anal dikelilingi oleh otot yang berbentuk
seperti cincin yang disebut internal anal sphincters dan external anal sphincters Saluran anal dilapisi oleh
membrane mukosa, Bagian atas saluran anal memiliki sel yang menghasilkan mucus yang membantu
memudahkan ekskret keluar tubuh. Bagian bawah saluran anal terdiri dari sel epitel berbentuk kubus
Saluran anal memiliki bagian berbentuk lipatan yang disebut anal colums (kolumnal anal) Bagian atas
kolumnal anal membentuk garis anorectal yang merupakan perbatasan antara rectum dengan anus,
Bagian bawah kolumnal anal memiliki garis dentate yang menjadi penanda dari daerah dimana terdapat
sel-sel saluran anal yang bisa berubah dari sel penghasil mucus menjadi selepitelkubus, Sel-selepitel
anus lebih tebal dari yang di saluran anal dan memiliki rambut Ada area perianal yang merupakankulit di
sekeliling anus sejauh 5 cm. Dinding otot anus diperkuat oleh 3 sfingter yaitu :

1. Sfingter ani internus (tidak mengikuti keinginan)

2. Sfingter levator ani (tidak mengikuti keinginan)

3. Sfingter ani eksternus (mengikuti keinginan)

files_of_drsmed_anatomi_rektum.jpg

af1517b4faadb7acae4502c697b20414_yyy

B. Fisiologi Rektum dan Anus

1. Rektum berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.

Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk
buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum
akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak
terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali
dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.

2. Fungsi utama anus merupakan feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar
BAB). Setelah dicerna di usus halus, makanan kemudian dibawa ke usus besar yang terdiri dari sekum,
kolon, rectum, dan anus. Di usus besar,terjadi penyerapan air dan sisa-sisa hasil pencernaan yang
melewatiusus besar disebut feses. Feses disimpan di rectum, dan ketika rectum penuh, otot sfingter
eksternal dan internal di saluran anal dan anus akan relaksasi sehingga feses bisa keluar dari tubuh
melalui anus.

C. DEFEKASI

Merupakan reflex somatic-otonomic Memiliki daerahpemicu yaitu di bagian otot-otot rectal dan garis
anorektal Bagian recto sigmoid tidak mengandung otot sfingter sehingga berfungsi sebagai tempat
penampungan feses sementara, Ketika penuh, otot-otot perut berkontraksi sehingga meningkatkan
tekanan didalam perut. Titik awal stimuli normalnya berasal dari daerah anorektal, kemudian disalurkan
kesaraf sensorik tulang belakang untuk merangsang fase aktif defekasi. Mengembangnya dinding
rectum juga memicu keinginan untuk defekasi melalui rangsangan dari saraf aferen simpatik. Ini
mengakibatkan otot sfingter anus relaksasi dan otot-otot rectum berkontraksi. Usus besar dan rectum
bergerak turun, rectum memanjang, dan feses kemudian dikeluarkan. Setelah itu, saluran anal menutup
kembali oleh otot sfingternya. Proses terjadinya defekasi (Buang Air Besar-BAB) adalah didahuluinya
proses transportasi feses kedalam rektum yang mengakibatkan ketegangan dinding rektum dan
merangsang terjadinya refleks defekasi. Kemudian otot anus lainnya berkontraksi dan sfigter levator ani
berelaksasi secara volunter kemudian dengan adanya tekanan yang dilakukan oleh otot-otot abdomen
mengakibatkan masa fases terdorong keluar dari anus.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rektum berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Fungsi utama anus merupakan feses
dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar BAB). Defekasi Merupakan reflex somatic-
otonomic Memiliki daerahpemicu yaitu di bagian otot-otot rectal dan garis anorektal Bagian recto
sigmoid tidak mengandung otot sfingter sehingga berfungsi sebagai tempat penampungan feses
sementara, Ketika penuh, otot-otot perut berkontraksi sehingga meningkatkan tekanan didalam perut.

B. Saran

Dalam setiap mengerjakan suatu tugas makalah diperlukan banyak referensi agar materi yang disajikan
lengkap pada saat akan mempresentasikan materi perlu banyak belajar agar dapat menguasai materi
yang dibawakan

Unknown di 08.07
Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai