Anda di halaman 1dari 21

ANATOMI ANFISM

AN

REKTUM
DAN
ANATOMI
ANUS
Dosen Pengampu:
Apt.ENDANG AGUSTINA,S.Si, M.Farm
KELOMPOK 12
1.Fitra Tri Ramadhan (20011070)
2.Vira Wahyuni (22011035)
3.Mike Ohara (22011109)
4.Jeane Mathilda (22011187)
5.Luthfiyah Mutiara Hasanah(20011100)
This can be the part of the presentation where you introduce
yourself, write your email…
ANATOMI REKTUM

Rektum atau rectum dalam bahasa Inggris


adalah sebuah organ pencernaan yang
berbentuk kantung berongga yang merupakan
kelanjutan dari usus besar rektum mempunyai
panjang 12 sampai 15 cm yang berada di
antara ujung kolon sigmoid dan berakhir di
lubang anus. (Gama,2019)
FUNGSI REKTUM
01 02
Tempat penyimpanan dari limbah sisa Bertugas memberitahu otak
penyerapan yang dilakukan oleh usus untuk melakukan defekasi apabila
yang disebut tinja atau feses. rektum sudah penuh serta
membantu mendorong feses
sewaktu defekasi.
Batas atas atau panjang rektum dapat dilihat
melalui:
1. Intraoperatif, yaitu batasfusi 2 taenia mesenterik
dengan area amorfos rektum di dalam kurung
(promontorium)
2.Rigid sigmoidoskopi. Sebesar 12 cm dari anal verge.
PEMBAGIAN REKTUM
1. 1/3 proksimal dengan jarak lebih dari 12 cm dari
anal vrage dibungkus poritoneum di anterior dan
lateral
2.1/3 Tengah dengan jarak 6 sampai 12 cm dari anal
verge , dibungkus peritoneum di anterior
3.1/3 distal dengan jarak kurang dari 6 cm dari anal
verge , tidak dibungkus peritoneum.
KETERANG
AN: 1.Bagian
bawah rectum
2.Bagian tengah
Rektum
3.Bagian atas
rectum
4.Anal verge
Bagian posterior rhitum dibungkus Fasia propria yang berupa
lapisan tipis Fasia pelvis. Peritoneal reflexion/holy plane
terletak kurang lebih 11 cm dari garis anokutan
direktur bagian tengah.(Azril,2018)
MEKANISME
TERJADINYA DEFEKASI
(BUANG AIR BESAR)
Buang air besar
adalah istilah untuk tindakan mengeluarkan feses
dari saluran pencernaan melalui anus. Fungsi
kompleks ini memerlukan koordinasi antara sistem
pencernaan, saraf, dan muskuloskeletal.
Prosesnya dimulai dengan pergerakan massa dari usus besar ke
rektum, memulai refleks buang air besar, yang melibatkan
kontraksi rektal dan relaksasi sfingter anal internal dan
eksternal. Buang air besar terjadi secara tidak disengaja dari
usus besar ke sfingter ani internal, tempat otot polos
mendorong keluarnya tinja. Namun, hal ini berada di bawah
kendali sadar atau bawah sadar pada tingkat sfingter anal
eksternal, yang dilapisi oleh otot lurik.
MEKANISME:
Gerakan massa kolon dan gerak peristaltik menggerakkan isi usus
ke distal menuju rektum. Distensi rektal merangsang reseptor
regangan, dengan sinyal menyebar ke kolon desendens, sigmoid,
dan rektum melalui pleksus mienterikus. Proses ini memulai refleks
buang air besar dan memaksa feses menuju anus.
Sinyal penghambat pleksus mienterikus mengendurkan sfingter anal
internal saat gelombang peristaltik mendekati anus. Buang air besar terjadi
ketika sfingter ani eksterna berelaksasi secara sukarela.

Refleks buang air besar mienterikus dengan sendirinya lemah. Namun,


impuls parasimpatis memperkuat sinyal mienterik. Keterlibatan
kraniosakral dimulai dengan distensi dinding rektal yang mengirimkan
sinyal aferen melalui saraf panggul ke pusat buang air besar di sumsum
tulang belakang. Pusat buang air besar di tulang belakang mengirimkan
kembali impuls motorik ke kolon desendens, sigmoid, dan rektum melalui
eferen saraf panggul. Sinyal parasimpatis menyebabkan kontraksi sigmoid
Sinyal sumsum tulang belakang mengawali tindakan lain,
khususnya penutupan glotis, kontraksi dinding perut, dan relaksasi
dasar panggul. Refleks buang air besar dapat dengan sengaja
diaktifkan dengan menarik napas dalam-dalam dan
mengontraksikan otot perut untuk meningkatkan tekanan perut.
Bersama-sama, tindakan ini memaksa isi tinja masuk ke dalam
rektum untuk menimbulkan refleks baru.
Orang dapat mencegah buang air besar dengan mengencangkan sfingter
ani eksternal secara sukarela. Jika buang air besar tertunda cukup lama,
dinding rektum akan berelaksasi, dan keinginan untuk buang air besar
mereda hingga gerakan massa lainnya menggembungkan rektum dan
merangsang refleks tersebut kembali.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DEFEKASI
GAYA
01 USIA 05 HIDUP

02 DIET 06 PENYAKIT
ASUPAN
03 CAIRAN 07 NYERI

PENGOBAT KERUSAKAN
04 AN 08 SENSORIS
This can be the part of the presentation where you introduce
yourself, write your email…
ANATOMI ANUS

Anus (dubur) adalah organ yang menghubungkan


antara rectum dengan lingkunga luar tubuh. Fungsi
utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses
yang melalui proses defeksi (buang air besar).
BAGIAN-BAGIAN ANUS DAN
FUNGSINYA
1. Rektum
● Rektum adalah organ terakhir dari saluran pencernaan yang membuka ke
dalam lubang anus. Rektum berfungsi sebagai fasilitas penyimpanan
sementara untuk bahan kotoran atau sampah. Dorongan untuk buang air besar
muncul dari kontraksi refleks otot dubur, relaksasi sfinger anal internal dan
kontraksi awal otot rangka sfinger anal eksternal
2.Vena
● Mengembalikan darah kembali ke jantung.
3.Otot sphincter
● Fungsinya adalah membuka dan menutup anus.
4.Anus
● Sebagai muara akhir proses pencernaan, sisa pencernaan (tinja/feses/air besar)
akan dikeluarkan melalui lubang ini.
DAFTAR PUSTAKA
● •Ardian Pgs (2021) Ensiklopedia Anatomi Tubuh Manusia:
Sistem Pernafasan, Sistem Reproduksi, dan Siklus Hidup.
Hikam Pustaka.
● •Azril Okta Ardiansyah (2018) Kanker kolorektal.
Surabaya:Airlangga University prees.
● •Bassotti G, Antonelli E, Villanacci V, Baldoni M, Dore MP.
Motilitas kolon pada kolitis ulserativa. Gastroenterol Eropa Bersatu J.
2014 Desember; 2 (6):457-62. [ Artikel gratis PMC ] [ PubMed ]
● •Gama Bagus Kuntoadi, S.K.G, M.A.R.S. (2019). Buku ajar anatomi
fisiologi. Pantera Publishing.
● •Malone JC, Thavamani A. StatPearls [Internet]. Penerbitan StatPearls;
Treasure Island (FL): 1 Mei 2023. Fisiologi, Refleks Gastrokolik.
[ PubMed ]
● •Palit S, Lunniss PJ, Scott SM. Fisiologi buang air besar manusia. Gali
Dis Sci. Juni 2012; 57 (6):1445-64. [ PubMed ]
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai