Anda di halaman 1dari 3

Trauma Sinus Frontal

Rekomendasi Pembedahan pada Trauma Sinus Frontal


Standard : Belum ada data yang mendukung
Guideline : Belum ada data yang mendukung
Option : Integritas dari dinding posterior, kebocoran LCS dan adannya keterlibatan
dari nasofrontal outflow tract merupakan faktor yang mempengaruhi
pemilihan tatalaksana dari trauma sinus frontal.

Indikasi Pembedahan:
1. Fraktur impresi pada dinding anterior sinus frontal tanpa keterlibatan nasofrontal
outflow tract (Kahali and Tootoonchian, 2015).
2. Fraktur impresi pada dinding anterior sinus frontal disertai adanya keterlibatan
nasofrontal outflow tract (Bellamy et al., 2013; Kahali and Tootoonchian, 2015).
3. Fraktur dinding posterior disertai adanya kebocoran CSS (Bellamy et al., 2013; Kahali
and Tootoonchian, 2015; Alt, Adelson and Smith, 2016).

Waktu:
Penatalaksanaan dari trauma sinus frontal yang disetai dengan adanya kebocoran CSS dan
keterlibatan nasofrontal outflow tract dilakukan dalam 48 jam setelah onset.
Penatalaksanaan yang lebih dari 48 jam berkaitan dengan kejadian komplikasi infeksi berat
yang mengancam jiwa (Bellamy et al., 2013).

Metode:
Flap bicoronal merupakan metode yang paling umum dilakukan dikarenakan memiliki
beberapa keuntungan yakni paling baik dalam memaparkan tulang frontal serta
memberikan aspek kosmetik yang baik karena tidak menimbulkan alopecia (Kahali and
Tootoonchian, 2015).

Penjelasan Rekomendasi
Fraktur impresi pada dinding anterior sinus frontal tanpa keterlibatan nasofrontal outflow
tract diindikasikan untuk tindakan elevasi sederhana dan fiksasi pelat. Fraktur impresi pada
dinding anterior sinus frontal disertai adanya keterlibatan nasofrontal outflow tract
diindikasikan untuk tindakan obliterasi dari kavitas sinus. Fraktur dinding posterior disertai
dengan adanya kebocoran CSS yang lebih dari 1-2 minggu diindikasikan untuk tindakan
pengangkatan fragmen tulang dari dinding sinus posterior, pemulihan integritas duramater
dan isolasi otak dari potensi adanya komunikasi dengan hidung melalui defek pada sinus
frontal serta kranialisasi dari sinus frontal (Bellamy et al., 2013; Kahali and Tootoonchian,
2015; Alt, Adelson and Smith, 2016).
Algoritma Tatalaksana Fraktur Sinus Frontal
Referensi:
Alt, J. A., Adelson, R. T. and Smith, T. L. (2016) ‘Frontal sinus fractures’, The Frontal Sinus,
Second Edition, 1(212), pp. 451–468. doi: 10.1007/978-3-662-48523-1_33.
Bellamy, J. L. et al. (2013) ‘Severe infectious complications following frontal sinus fracture:
the impact of operative delay and perioperative antibiotic use’, Plastic and
Reconstructive Surgery, 132(1), pp. 154–162. doi: 10.1097/PRS.0b013e3182910b9b.
Kahali, R. and Tootoonchian, A. (2015) ‘Current Management of Frontal Sinus Injuries’, in A
Textbook of Advanced Oral and Maxillofacial Surgery Volume 2. InTech, p. 13. doi:
10.5772/59968.

Anda mungkin juga menyukai