Laporan pelaksanaan latihan mengajar dan observasi kelas ini telah disetujui oleh
Guru Pamong dan mengetahui dosen pembimbing lapangan (DPL) pada :
Hari : Sabtu
NIDN : NIP : -
i
PENGESAHAN
Hari : Sabtu
MUCHAYUM, S. Ag.
NIP :
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kami panjatkan atas karunia,
rahmat serta taufiqnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) dan kegiatan Observasi Kelas di MI Ma`arif NU
Sunan Drajat Lamongan, yang dilaksanakan mulai tanggal 18 Januari 2021 s/d 13
Februari 2021.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan atas junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW yang telah memberi syafaat bagi seluruh umat Islam
sehingga dapat membedakan mana perkara yang haq dan perkara yang batil.
Seiring dengan selesainya laporan ini, tidak lupa kami ucapkan banyak
terima kasih kepada semuah pihak yang telah mendukung terselesainya laporan
ini. Secara khusus kami sampaikan kepada:
iii
7. Dewan Guru dan karyawan serta siswa siswi MI Ma`arif NU Sunan Drajat
Lamongan atas partisipasinya dan kesediaanya menerima kami dengan
segala kekurangan yang ada.
Materi penyusunan materi PPL ini di buat berdasarkan Buku Pedoman Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Program S-1 yang di terbitkan oleh Fakultas Agama
Islam Lamongan.
Penyusun
PENYUSUN
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
Profil Lembaga ....................................................................................1
Visi Misi Lembaga...............................................................................4
Struktur Organisasi dan Personil Guru.................................................7
Kurikulum.............................................................................................15
Administrasi Siswa...............................................................................18
Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan ..................................19
Administrasi Keuangan .......................................................................21
Pengelolahan Prinsip-Prinsip Supervisi di Madrasah ..........................23
Penyelenggaraan Kegiaran Bimbingan dan Konseling........................39
Penyelenggaraan Kegiatan Extrakurikuler...........................................44
Budaya Sekolah ...................................................................................47
Pengelolahan Pusat Sumber Belajar (Perpustakaan)............................49
PENUTUP.......................................................................................................51
A. Simpulan ..............................................................................................51
B. Saran ....................................................................................................51
LAMPIRAN....................................................................................................53
DOKUMENTASI............................................................................................53
v
PROFIL SEKOLAH
MI MURNI SUNAN DRAJAT LAMONGAN
1
15. Status Akreditasi : A ( Unggul )
16. No dan SK Akreditasi : 35.18.07679
17. Website : https://www.mimurnisundra.sch.id
18. Email : mimurnisundra@gmail.com
19. Visi :
“ Unggul dalam prestasi berpijak pada iman dan taqwa serta ramah
anak “
20. Misi :
a. Menyelenggarakan pendidikan dalam nuansa keIslaman yang
tercermin dalam kehidupan sehari-hari dan membiasakan warga
madrasah melakukan 5-S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan
Santun),
b. Melaksanakan system pembelajaran dan bimbingan secara efektif,
c. Menumbuhkan semangat secara intensif kepada warga madrasah,
d. Melibatkan seluruh warga madrasah dalam mengelola pendidikan,
e. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya
bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam berfikir dan
bertindak,
f. Mendorong dan membantu siswa untuk menggali potensi dirinya
sehingga dapat dikembangkan secara optimal,
g. Memberi layanan pendidikan bagi semua peserta didik tanpa
dekriminasi, tanpa kekerasan, dan tanpa perbedaan,
h. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
warga madrasah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan
madrasah ( stakeholders ) dalam mewujudkan madrasah religi dan
literasi.
21. Tujuan Madrasah :
a. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
2
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab
b. Meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan potensi
siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi
c. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengembangkan
diri sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi serta Kesenian yang dijiwai ajaran Islam ala
Ahlussunnah Wal Jama’ah
d. MI Ma’ Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik
dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya yang
dijiwai semangat ajaran Islam ala Ahlussunnah Wal
Jama’ah.
3
VISI, MISI DAN TUJUAN
MI MA’ARIF NU SUNAN DRAJAT LAMONGAN
2. Indikator Visi :
a. Seluruh siswa dan siswa lulusan MI Ma’arif NU Sunan
Drajat Lamongan berprestasi akademik dan non akademik
yang memuaskan.
b. Seluruh siswa dan siswa lulusan MI Ma’arif NU Sunan
Drajat berprilaku islami yang mempunyai kesadaran
tinggi untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya serta berkepribadian yang mendapatkan
identitas “baik” dalam penilaian masyarakat umum MI
Ma’arif NU Sunan Drajat menjadi MI Model di
Kabupaten Lamongan dalam segala aspek.
4
Melaksanakan sistem pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
a. Terlaksananya supervisi dan choacing yang terprogram
dan kontinu.
b. Tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran yang
terpresentatif.
c. Terciptanya situasi belajar mengajar yang aktif, kreatif,
efektif, inovatif dan menyenangkan.
d. Tercapainya ketuntasan belajar 100% baik secara individu
maupun klasikal.
e. Terlaksananya program remidial dan pengayaan.
f. Terjadinya penilaian proses yang berkesinambungan.
g. Terpenuhinya prestasi akademik dan non akademik
C. Tujuan Mi Ma’arif Nu Sunan Drajat
1. Tujuan Umum MI Ma’arif NU Sunan Drajat Lamongan
a. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab
b. Meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan potensi
siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi
c. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengembangkan
diri sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi serta Kesenian yang dijiwai ajaran Islam ala
Ahlussunnah Wal Jama’ah
d. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik
dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya
yang dijiwai semangat ajaran Islam ala Ahlussunnah Wal
Jama’ah
5
e. Mewujudkan Madrasah Ramah Anak dengan menyediakan
sarana prasarana yang memadai dan ramah lingkungan.
2. Tujuan Khusus MI Ma’arif NU Sunan Drajat Lamongan
Dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dalam
kurun waktu yang telah ditetapkan juga, tujuan yang
diharapkan adalah :
a. Peningkatan kesadaran menjalankan ibadah fardlu dan
sunnah untuk semua komponen madrasah.
b. Peningkatan budaya membaca bagi semua komponen
madrasah.
c. Berprestasi dalam perolehan nilai rata-rata hasil ujian
d. Berprestasi dalam persaingan masuk ke jenjang SMP / MTs
Negeri seta pondok pesantren.
e. Mewujudkan team olimpiade bidang studi sains dan
matematika yang mampu bersaing di tingkat nasional /
internasional.
f. Peningkatan daya saing prestasi non akademik sampai ke
tingkat Nasional dengan cara mewujudkan team olahraga
dan seni.
6
D. Latar Belakang Lingkungan Madrasah
a. Sejarah
7
diraih oleh MI Murni Sunan Drajat, makin menambah kepercayaan masyarakat.
Berdasarkan intruksi dari PW Ma’arif NU Jawa Timur pada tahun 2007 bahwa
madrasah di bawah naungan Ma’arif yang harus menggunakan nama Ma’arif NU,
maka pengurus mengubah nama MI Murni Sunan Drajat menjadi Madrasah
Ibtidaiyah Ma’arif NU Sunan Drajat. Meskipun demikian, berubahnya nama tidak
mengubah dan menyurutkan kepercayaan masyarakat tetap mengenal madrasah
dengan nama “ Mi Murni Sunan Drajat “ .
8
Drajat lamongan sejak dahulu kala sekaligus sebagai pelopor terdepan madrasah
yang bersistem full day school di kota soto ini.
b. Letak Geografis
9
STRUKTUR ORGANISASI
Bendahara BOS
Askuri,S.Pd.I.
Waka Kesiswaan
Waka Kurikulum
Warsito,S.Pd. Waka Sapras dan Humas
JazilaturRohmah,S.HI.
Zainal Arifin,S.Pd.
SISWA
10
Lamongan, 15 Februari 2021
Kepala Madrasah
M U C H A Y U M, S.Ag.
11
STRUKTUR KEPENGURUSAN
PENDIRI YAYASAN
H.Mochammad Rifai
M.Chusnur Roghibi
12
13
PEMBAGIAN TUGAS GURU DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
14
37 Siti Khotimah , S.Si. Guru Tetap/ Wali Kelas
38 Siti Zaitun, S.Ag. Guru Tetap/ Wali Kelas
39 Taufik Bachtiar, S.Pd. Guru Tetap/ Wali Kelas
40 Ubaidillah, S.Pd.I Guru Tetap/ Wali Kelas
41 Ummu Bariroh, S.Pd. Guru Tetap/ Wali Kelas
42 Vindi Kartika Sari, SPd. Guru Tetap/ Wali Kelas
43 Yuliani Yudaningtyas, S.Pd. Guru Tetap/ Wali Kelas
44 Zunis Indrayati, S.Pd. Guru Tetap/ Wali Kelas
45 Alifatur Rokhmah, S.Psi. Guru Tetap / Guru Mapel
46 Chusnul Abidin, S.Pd. Guru Tetap / Guru Mapel
47 M.Chusnizar, S.Sos. Guru Tetap / Guru Mapel
48 M. Ni’am Alfarikhi, S.Pd.I. Guru Tetap / Guru Mapel
49 Mar’atul Lathifah, S.Pd. Guru Tetap / Guru Mapel
50 Miftahul arifin, S.Sos.I, M.Pd.I. Guru Tetap / Guru Mapel
51 Moch. Nur Hasan, S.Pd. Guru Tetap / Guru Mapel
52 Sirly Mahfidzoh, S.Pd. Guru Tetap / Guru Mapel
53 Albasyaroh Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
54 Aslihatun,S.HI. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
55 Aldi Fernanda Raharja Saputra Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
56 Anifatul Qibtiyah Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
57 Anik Khumaidah, S.Pd.I. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
58 Anita Subiyanti Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
59 Binti Nurindahyani Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
60 Hj. Efa Maqmudah, S.Psi. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
61 Hj. Nafidhatul Himmah, S.Pd. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
62 Ikhwatin Mujtahidah Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
63 Inayatul Kharimah, S.Pd.I. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
64 Khoirun Nisa’ Azzaniyah, S.Pd.I Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
65 Lilik Hamidah, S.Ag Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
66 Lilik Muhibbah Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
67 M. Arif Masykurin Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
68 M. Husni Al Mashuri, S.Pd.I. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
69 M. Khoirul Anam, S.Pd.I. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
70 M. Turkan Badri, S.Pd.I Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
71 Muchsonatuz Zahroh, S.Pd.I. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
72 Nailir Rizqiyah, S.Si. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
73 Nur Habibah, S.Pd.I Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
74 Nur Hidayah, S.Pd. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
75 Nur Jannah Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
76 Nur Sa’adah, S.Pd.I Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
77 Nuril Amri, S.Pd.I Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
78 Ratnawati , S.Ag. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
79 Sa’diyah, S.HI. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
80 Siska Indartik, S.Pd.I Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
15
81 Siti Umaiyah Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
82 Syaroful Ummah, S.Kep. Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
83 Umu Fauziyah, S.Pd.I Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
84 Urwatul Wutsqo Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
85 Wasi’ur Rizqi Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
86 Zahrotul Aini Guru Tetap/ Guru Al-Qur’an
87 Ach. Mahfudz, S.Pd.I Guru Tidak Tetap/ Guru
Ekstrakulikuler
88 Anggit Novianto , S.Pd. Guru Tidak Tetap/ Guru
Ekstrakulikuler
89 Duta Khawarisma, S.Pd. Guru Tidak Tetap/ Guru
Ekstrakulikuler
90 Fatchul Ibad, S.Pd Guru Tidak Tetap/ Guru
Ekstrakulikuler
91 Iswati , SS Guru Tidak Tetap/ Guru
Ekstrakulikuler
92 Lilis, S.Pd. Guru Tidak Tetap/ Guru
Ekstrakulikuler
93 M. Salis Fahmi Guru Tidak Tetap/ Guru
Ekstrakulikuler
94 Roudlotul Maghfiroh, SH. Guru Tidak Tetap/ Guru
Ekstrakulikuler
95 Sukrisno, S.Pd.I. Guru Tidak Tetap/ Guru
Ekstrakulikuler
96 Siti Alfiati, S.Hum. Guru Tidak Tetap/ Guru
Ekstrakulikuler
97 Askuri, S.Pd.I. Karyawan Tetap/ Babag. TU
98 Ach. Arif Febriyanto Karyawan Tetap/ Staf
Minimarket/Kord.Makan
Bersama
99 Eka Kurniawati, A.Md.Kep Karyawan Tetap/ Kabag. UKS
10 Hidayatus Sa’adatin Nafi’ah Karyawan Tetap/ Kabag.
0 Minimarket
10 Ikhfadotul Arifah Karyawan Tetap/ Staf
1 TU/Operator
10 Lutfi’ul Fanani Karyawan Tetap/ Staf
2 Minimarket
10 M.Irfan Afandi Karyawan Tetap/ Staf TU
16
3
10 M. Sofian Aris Karyawan Tetap/ Security
4
10 M. Syarif Irsyad Karyawan Tetap/
5 Koord.Security
10 Muh. Yusuf Karyawan Tetap/ Security
6
10 Muhammad Safiruz Zuhad, S.Kom. Karyawan Tetap/ Staf TU
7
10 Rachmad Hadi W Karyawan Tetap/ Security
8
10 Richa Liveera, S.Kom Karyawan Tetap/ Staf
9 Minimarket
11 Syaiful Anas Anshori Karyawan Tetap/Staf TU
0
11 Warda Zuniar Hayati, A.Ma.Pust Karyawan Tetap/Kabag
1 Perpustakaan
11 Zainal Arifin Karyawan Tetap/ Tukang Kebun
2
11 Johan Karyawan Tidak Tetap/Security
3 Malam
11 M.Suli Karyawan Tidak Tetap/ Security
4 Malam
11 M. Maskub Karyawan Tidak Tetap/ Security
5 Malam
KURIKULUM
MI MA’ARIF NU SUNAN DRAJAT LAMONGAN
17
Kurikulum Mi Ma’arif Nu Sunan Drajat
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum. Terdapat 3 kurikulum di MI Ma’rif NU Sunan Drajat, yaitu :
a. BCP (Bilingual Class Program)
BCP adalah suatu pembelajaran yang tersusun dalam kerangka yang bisa
digunakan mengeksplor pemikiran dan kreativitas siswa secara cepat. BCP
diterapkan di kelas MI Ma’rif NU Sunan Drajat pada kelas rendah. Mulai dari
kelas satu sampai kelas tiga.Kelas Bilingual merupakan program pendidikan yang
menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia dalam proses pembelajarannya untuk
semua mata pelajaran kecuali Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Penjasorkes,
Bahasa Jawa, Bahasa Arab dan SBK.
Dalam program ini siswa diajarkan pembiasaan untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dalam Bahasa Inggris dan Indonesia ketika proses pembelajaran
berlangsung. Namun siswa tidak langsung diajar dengan menggunakan bahasa
Inggris secara penuh akan tetapi dilaksanakan secara bertahapdan
berkesinambungan disesuaikan dengan tingkatan kelasnya, sehingga porsi bahasa
Inggris yang diajarkan semakin lama makin besar.
Untuk memperlancar dan mempermudah siswa dalam proses
pembelajaran bilingual, didukung dengan buku atau materi ajar yang
menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia kecuali mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Penjasorkes, Bahasa Jawa, Bahasa Arab dan SBK. Sehingga mau tidak
mau, baik siswa maupun guru akan berusaha keras untuk menggunakan dua
bahasa tersebut dalam proses pembelajaran. Yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kemampuan siswa berbahasa inggris
b. K13
18
pemerintah untuk menggantikan Kurikulum-2006 (yang sering disebut
sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang
lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada
tahun 2013 dengan menjadikan beberapa sekolah menjadi seklah rintisan.
Pada tahun ajaran 2013/2014, tepatnya sekitar pertengahan tahun 2013,
Kurikulum 2013 diimpelementasikan secara terbatas pada sekolah perintis, yakni
pada kelas I dan IV untuk tingkat Sekolah Dasar, kelas VII untuk SMP, dan kelas
X untuk jenjang SMA/SMK, sedangkan pada tahun 2014, Kurikulum 2013 sudah
diterapkan di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan
SMA Kelas X dan XI. Jumlah sekolah yang menjadi sekolah perintis adalah
sebanyak 6.326 sekolah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Kurikulum 2013 memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan,
aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013,
terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan
materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa
Indonesia, IPS, PPKn, dsb., sedangkan materi yang ditambahkan adalah materi
Matematika.
Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
disesuaikan dengan materi pembelajaran standar Internasional
(seperti PISA dan TIMSS) sehingga pemerintah berharap dapat menyeimbangkan
pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies
Baswedan, nomor 60 tahun 2014 tanggal 11 Desember 2014, pelaksanaan
Kurikulum 2013 dihentikan dan sekolah-sekolah untuk sementara kembali
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kecuali bagi satuan
pendidikan dasar dan menengah yang sudah melaksanakannya selama 3 (tiga)
semester, satuan pendidikan usia dini, dan satuan pendidikan khusus. Penghentian
tersebut bersifat sementara, paling lama sampai tahun pelajaran 2019/2020.
c. KTSP
19
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 adalah
sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh, dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan
oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
dan Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan
mengacu pada Standar Isi(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk
pendidikan dasar, dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006, dan Nomor
23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL,
ditetapkan oleh kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite
sekolah. Dengan kata lain, pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada
sekolah, dalam arti tidak ada intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen
Pendidikan Nasional.
Penyusunan KTSP selain melibatkan guru, dan karyawan juga melibatkan
komite sekolah serta bila perlu para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan
keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun
akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi, dan kondisi lingkungan, dan
kebutuhan masyarakat.
DAFTAR SISWA
20
MI MA’ARIF NU SUNAN DRAJAT LAMONGAN
21
MI MA’ARIF NU SUNAN DRAJAT LAMONGAN
22
ADMINISTRASI
23
d. Biaya Dana Penyelenggaraan Pendidikan (DPP) : 380.000
e. Biaya Seragam
Laki-laki : 1.354.000
Perempuan : 1.583.000
f. Biaya Kegiatan 1 Tahun : 750.000
g. Buku Paket : 633.000
24
g. Menyerahkan Pas FotoUkuran 3x4 sebanyak 2 lembar
h. Sehat Jasmani dan Rohani.
25
Nama Pengajar : ........................................................................
Materi : ........................................................................
Kelas : ........................................................................
Pukul : ........................................................................
NIP : ...........................................................................
26
Kelas/Semester : ..............................................................................
27
bisa dimiliki oleh
siswa setelah
mengikuti
pembelajaran sesuai
dengan harapan
saudara?
8. Apa yang perlu
mendapat perhatian
khusus pada
pembelajaran kali ini?
Keterangan:
Lamongan, ........................
............................................. .............................................
28
PANDUAN WAWANCARA SETELAH PENGAMATAN
NIP : ...........................................................................
Kelas/Semester : ..............................................................................
29
. WAWANCARA
1. Apakah kegiatan
pembelajaran yang
telah saudara lakukan
sesuai dengan
rencana?
2. Dapatkah saudara
menjelaskan hal-hal
yang saudara rasakan
lurang memuaskan
dalam pembelajaran
tadi?
3. Bagaimana perkiraan
saudara mengenai
ketercapaian tujuan
pembelajaran tadi?
4. Apa yang menjadi
kesulitan siswa?
5. Apa yang menjadi
kesulitan saudara?
6. Marilah kita
mengidentifikasi hal-
hal yang perlu
ditingkatkan
berdasarkan
pengalaman saudara
dan pengamatan saya
7. Dengan demikian apa
yaang akan saudara
lakukan untuk
pertemuan berikutnya?
Keterangan:
30
Mohon supaya panduan wawancara ini dicetak sebelum melakukan
wawancara kepada setiap guru yang disupervisi.
Lamongan, ..........................
.............................................
NIP. ....................................
Penilai/Pengamat
.............................................
NIP. ....................................
31
INSTRUMEN PEMERIKSAAN RPP
Nama Lembaga :
Nama Guru :
NIP :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester/Tahun Pelajaran :
Kompetensi Dasar :
Pokok Bahasan/Tema/Subtema :
Pelaksanaan Pengamatan :
Keterangan Skor :
5 : Sangat Lengkap
4 : Lengkap
3 : Cukup
2 : Kurang Lengkap
1 : Tidak Lengkap
32
KI dan KD
2. Kesesuaian penggunaan
kata kerja operasional
dengan kompetensi
3. Kesesuaian dengan aspek
sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
C. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kesesuaian dengan proses
dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai
2. Kesesuaian dengan
kompetensi dasar
D. PEMILIHAN MATERI AJAR
1. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik
3. Kesesuaian dengan alokasi
waktu
E. PEMILIHAN SUMBER BELAJAR
1. Kesesuaian dengan KI dan
KD
2. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran dan
pendekatan scientific
3. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik
F. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran dan
pendekatan scientific
3. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
1. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2. Kesesuaian dengan
33
pendekatan scientific
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti dan
penutup dengan jelas
2. Kesesuaian kegiatan
dengan pendekatan
scientific
3. Kesesuaian penyajian
dengan sistematika materi
4. Kesesuaian alokasi waktu
dengan cakupan materi
I. PENILAIAN
1. Kesesuaian dengan teknik
dan bentuk penilaian
autentik
2. Kesesuaian dengan
indikator pencapaian
kompetensi
3. Kesesuaian kunci jawaban
dengan soal
4. Kesesuaian pedoman
penskoran dengan soal
Jumlah Skor Perolehan
Nilai Akhir
Keterangan :
Jumlahskordiperoleh
x 100
Jumlahskormaksimal
34
Lamongan,
Nama Lembaga :
Nama Guru :
NIP :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester/Tahun Pelajaran :
35
Kompetensi Dasar :
Pokok Bahasan/Tema/Subtema :
Pelaksanaan Pengamatan :
Keterangan Skor :
5 : Sangat Lengkap
4 : Lengkap
3 : Cukup
2 : Kurang Lengkap
1 : Tidak Lengkap
36
pembelajaran
atau kompetensi
dasar yaang
akan dicapai
5. Menyampaikan
cakupan materi
dan penjelasan
urutan kegiatan
sesuai silabus
2. Kegiatan Inti 1. Mengamati
a. Melibatkan
peserta
didik
mengamati
informasi
dengan
melihat,
membaca,
mendengar,
mencermati,
menyimak
b. Membiasak
an peserta
didik
membaca
dan menulis
yang
beragam
2. Menanya
a. Memfasilita
si terjadinya
interaksi
antara
peserta
didik serta
37
antara
peserta
didik
dengan guru
dan sumber
belajar
lainnya
b. Melibatkan
peserta
didik secara
aktif dalam
kegiatan
pembelajara
n
3. Mencoba
a. Memfasilita
si peserta
melakukan
kegiatan
praktik
b. Memfasilita
si dalam
pembelajara
n kooperatif
dan
kolaborasi
c. Memfasilita
si peserta
didik
melalui
pemberian
tugas
4. Menalar
a. Membuat
rangkuman
atau
38
simpulan
b. Memberi
umpan balik
positif
5. Mengkomunik
asikan
a. Memfasilita
si peserta
didik untuk
membuat
laporan
b. Memfasilita
si
pesertadidik
untuk
melakukan
pameran
c. Memberika
n
konfirmasi
terhadap
eksplorasi
dan
elaborasi
melalui
berbagai
sumber
3. Kegiatan 1. Membuat
Penutup rangkuman atau
simpulan
pembelajaran
2. Melaksanakan
penilaian
3. Memfasilitasi
peserta didik
melakukan
39
refleksi untuk
memperoleh
pengalaman
4. Membuat
rencana tindak
lanjut
5. Menyampaikan
rencana
pembelajaran
pada pertemuan
selanjutnya
Jumlah Skor Perolehan
Nilai Akhir
Keterangan :
Jumlahskordiperoleh
x 100
Jumlahskormaksimal
Lamongan................
Bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan
serta terprogram yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor untuk
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseling dalam dalam mencapai kemandirian.
Bimbingan dan konseling merupakan komponen integral sistem pendidikan pada suatu satuan
pendidikan berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka tercapainya
perkembangan individu secara utuh dan optimal, sebagai komponen integral, wilayah
bimbingan dan konseling yang memandirikan secara terpadu bersinergi dengan wilayah
layanan administrasi dan manajemen, serta wilayah kurikulum dan pembelajaran yang
mendidik.
Sebagai komponen sistem pendidikan, bimbingan dan konseling memfasilitasi
perkembangan peserta didik/konseling untuk mencapai kemandirian, dalam wujud
kemampuan memehami diri dan lingkungan, menerima diri, mengarahkan diri, dan
mengambil keputusan, serta merealisasikan diri secara bertanggung jawab, sehingga tercapai
kehidupan yang damai, berkembang, maju, sejahtera, bahagia dunia akherat. Bimbingan dan
konseling tidak bersifat suplementer, tetapi komplementer saling mengisi diantara peran
pendidik pada satuan pendidikan.
41
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan (SD, SMA, SMA, SMK)
diselenggarakan untuk membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Tugas perkembangan ini diantaranya meliputi: mencapai hubungan
persahabatan yang matang, mencapai peran sosial sesuai jenis kelaminnya, menerima kondisi
fisiknya dan menggunakannya secara efektif, mencapai kebebasan emosional dari orang tua
dan orang dewasa lainnya, menyiapkan diri untuk karirnya, mencapai seperangkat nilai dan
sistem etika yang membimbing tingkah lakunya, dan mencapai tingkah laku yang dapat
dipertanggung jawabkan secara sosial.
Pada penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling
atau konseler berperan membantu tercapainya perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir
peserta didik. Pada satuan pendidikan ini, guru membimbing dan konseling atau konselor
menjalankan semua fungsi bimbingan dan konseling, yaitu fungsi pemahaman, fasilitasi,
penyesuaian, penyaluran, adaptasi, pencegahan, perbaikan, advokasi, pengembangan, dan
pemeliharaan.
Meskipun guru pembimbing dan konseling atau konselor memegang peran kunci
dalam sistem bimbingan dan konseling di sekolah, dukungan dari kepala sekolah bertanggung
jawab atas terselenggarakannya layanan bimbingan dan konseling. Selain itu, guru bimbingan
dan konseling atau konselor sekolah harus berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain
seperti guru kelas, guru mata pelajaran, wali kelas, komite sekolah, orang tua peserta didik,
dan pihak-pihak lain yang relevan.
Layanan bimbingan dan konseling disekolah diatur dalam peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan nomor 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah beserta lampirannya. Pada pasal 12 ayat 2 dan 3
permendikbud tersebut disebutkan bahwa perlu disusun panduan operasional yang dalam hal
ini pada satuan pendidikan sekolah dasar.
Penyiapan panduan penyelenggaraan bimbingan dan konseling disekolah dasar
merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi, sehinga kepala sekolah, guru bimbingan
konseling atau konseler, guru kelas dan mata pelajaran memiliki arah yang jelas dalam
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar.
42
bidang layanan melalui layanan langsung, layanan melalui media, kegiatan administrasi, serta
tugas tambahan dan pengembangan koperofesional berkelanjutan (guru pembelajar) guru
bimbingan dan konseling. Layanan langsung meliputi konseling individu, konseling
kelompok, bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, kolaborasi (dengan guru, orang tua, ahli
lain, dan lembaga lain), kunjungan rumah.
Di Sekolah Dasar, sumber daya guru bimbingan dan konseling atau konselor terdapat
beberapa jenis: (1) guru bimbingan dan konseling atau konseler yang bertugas pada satu
sekolah, (2) guru bimbingan dan konseling atau konselor yang bertugas dalam gugus yang
terdiri dari 5-7 sekolah, (3) guru kelas yang bertugas sebagai guru bimbingan dan konseling
atau konselor apabila disekolah tersebut belum memiliki guru bimbingan dan konseling atau
konselor.
Tugas guru bimbingan dan konseling atau konseler di MI Ma’arif NU Sunan Drajat
sebagai berikut:
1. Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan program bimbingan dan
konseling serta menindaklanjuti sesuai dengan tanggung jawab
2. Menjalin kerjasama dengan guru kelas dalam bentuk kolaborasi untuk membantu
peserta didik, memperoleh layanan bimbingan dalam bidang pribadi, sosial dan karir
3. menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan untuk membantu peserta didik,
memperoleh layanan bimbingan dan konseling yang optimal.
1. Konseling Individual
Layanan konseling individual diberikan kepada seorang konseli yang datang
sendiri atau diundang. Konseli datang sendiri dengan datang ke ruang konseling atau
membuat janji dengan guru bimbingan dan konseling atau konselor. Guru bimbingan
dan konseling atau konselor yang datang sendiri nampaknya dalah peserta didik yang
berada pada kelas tinggi. Konseling diundang oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor berdasarkan hasil asesmen, referral guru kelas atau permohonan dari orang
tua, dan hasil observasi.
Pada guru bimbingan dan konseling atau konselor yang bertugas di gugus,
konseli yang memiliki masalah yang membuat diri dan lingkungan sekolah terganggu
dan atau berada situasi kritis diprioritaskan untuk memperoleh layanan konseling. Data
konseli yang memerlukan layanan konseling diperoleh dari guru kelas. Layanan
43
konseling juga merupakan tindak lanjut referral layanan bimbingan dan konseling yang
sudah dilaksanakan oleh guru kelas sesuai dengan kapasitasnya.
Konseling individu harus dilakukan dalam suasana yang aman dan nyaman bagi
konseli. Ruangan konseling di MI Ma’arif NU Sunan Drajat di setting sebagai ruangan
yang menyenangkan, nyaman, aman dan dilengkapi dengan berbagai alat permainan
edukatif. Alat permainan edukatif digunakan sebagai peralatan yang dimanfaatkan anak
untuk merasa nyaman dan juga dimanfaatkan konseler sebagai media dalam proses
konseling. Pelaksanaan satu pertemuan konseling individual selama 40-45 menit atau
selama 20-39 menit dengan dua konseli dihargai setara dengan dua jam pembelajaran.
2. Konseling Kelompok
Konseling kelompok adalah layanan konseling yang diberikan kepada
sejumlah konseling dalam suasana kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok
untuk saling belajar dari pengalaman para anggotanya sehingga konseli dapat mengatasi
masalah. Oelaksanaan satu pertemuan konseling kelompok selama 40-45 menit dihargai
setara dengan dua jam pelajaran. Dalam layanan konseling ada beberapa layanan yaitu :
a. Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok adalah pemberian bantuan kepada peserta
didik/konseling melalui kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas dua sampai
sepuluh orang untuk maksud pencegahan masalah, pemeliharaan nilai-nilai atau
pengembangan keterampilan-keterampilan hidup yang dibutuhkan.Bimbingan
kelompok harus dirancang sebelumnya dan harus sesuai dengan kebutuhan nyata
anggota kelompok.Topik bahasan dapat ditetepkan berdasarkan kesepakatan myata
anggota kelompok atau dirumuskan sebelumnya oleh guru bimbingan dan konseling
atau konseler berdasarkan pemahaman atau data tertentu.
Topik bimbingan kelompok bersifat umum (common masalah) dan tidak
rahasia, seperti cara belajar, kiat-kiat menghadapi ujian, pergaulan sosial,
persahabatan, penanganan konflik, mengelola stress. Bimbingan konseling dapat
dilakukan pada peserta didik kelas tinggi. Pelaksanaaan satu pertemuan bimbingan
kelompok selama 40-45 menit atau dengan dua kelompok dihargai setara dengan dua
jam pelajaran.
b. Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal (classroom activity) merupakan kegiatan layanan yang
diberikan kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas atau rombongan belajar
44
dan dilaksanakan dikelas dalam bentuk tatap muka antara guru bimbingan dan
konseling atau konselor dengan peserta didik/konseli.
Metode bimbingan klasikal antara lain diskusi, bermain peran, dan ekspositori.
Bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi layanan dasar serta pminatan dan
perencanaan individi komponen program bimbingan dan konseling. Bimbingan
klasikal diberikan kepada semua peserta didik/konseli dan bersifat pengembangan,
pencegahan, dan pemeliharaan. Layanan bimbingan klasikal selama 40 menit setara
dengan satu jam pelajaran.
3. Kolaborasi
Kolaborasi adalah suatu kegiatan Kerjasama interaksi antara guru bimbingan
dan konseling atau konselor dengan pihak lain (guru mata pelajaran, orang tua, ahli
lain, dan Lembaga), yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dan atau tenaga
untuk mengembangkan dan melaksanakan program biaya layanan bimbingan dan
konseling.
Kerjasama tersebut dilakukan dengan komunikasi serta berbagai pemikiran,
gagasan dan atau tenags secara berkesinambungan. Satu kegiatan yang dilakukan
guru, orang tua, dan ahli lain dihargai setara dengan satu jam pelajaran, sementara
dengan Lembaga dihargai dengan dua jam pelajaran
4. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling
atau konselor atau guru kelas dalam rangka melengkapi data, klarifikasi, konsultasi dan
kolaboraasi melelui pertemuan tatap muka dngan orang tua/wali peserta didik/konseli
ditempat tinggalyang bersangkutan. Pelaksanaan satu kali kunjungan rumah dihargai setara
dengan satu jam pelajaran.
45
KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
A. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan ekstakurikuler yang dilaksanakan di MI Ma`arif NU Sunan Drajat
Lamongan sebagai berikut:
1. Pramuka
a. Siaga
b. Penggalang
2. Pendidikan jasmani dan kesehatan
a. Sepak Bola
b. Voli
c. Futsal
d. Bulu Tangkis
e. Tiwisada
3. Kesenian
a. Seni Rupa (melukis dan mewarnai)
b. Seni Kaligrafi
c. Seni Musik
d. Paduan Suara
e. Seni Tari
f. Pencak Silat
46
g. Keterampilan
h. Jurnalistik
i. Broadcasting
4. Keagamaan
a. Tilawatil Quran
b. Seni Rebana/ Banjari/ Qosidah
c. Tahfidz
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler MI Ma`arif NU Sunan Drajat Lamongan sebagai
berikut :
a. Mengembangkan minat dan bakat peserta didik.
b. Berpartisipasi aktif dalam program pendidikan nasional dalam
pengembangan diri peserta didik.
c. Mempersiapkan peserta didik saiap bersaing dalam setiap ajang
perlombaan nonakademik.
7 Lilis Tari
47
13 Sukrisma, S.pd. Tilawah
D. Sasaran Kegiatan
Masing-masing kegiatan extrakurikuler difokuskan pada:
1. Peserta didik yang berminat
2. Peserta didik yang berbakat
3. Peserta didik yang ditunjuk secara khusus
48
BUDAYA SEKOLAH
MI MA`ARIF NU SUNAN DRAJAT LAMONGAN
1. Dzikir Pagi
Dzikir pagi adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh elemen dan
komponen madrasah dengan cara membaca do’a- do’a, kalimat-kalimat
thoyyibah dan sholawat nabi serta Al Qur’an yang telah ditentukan sesuai
dengan petunjuk pelaksanaan yang te;ah ditetapkan (terlampir). Waktu
pelaksanaanya adalah mulai pukul 06.50 WIB. Sampai dengan 06.57 WIB
(7menit).
2. Budaya Membaca
49
3. Bimbingan Sholat Individu
a. Memberikan pemahaman pada siswa (kelas I dan II) mengenai tata cara
sholat yang baik dan benar.
b. Meningkatkan kesadaran untuk menjalankan sholat sebagai kewajiban bagi
seluruh ummat muslim.
4. Upacara Bendera
Meningkatkan kedisiplinan dan rasa cinta tanah air pada diri siswa.
5. Shalat Dhuha
a. Menumbuhkan minat dan kebiasaan pada diri siswa untuk melakukan sholat
sunnah dhuha sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
b. Meningkatkan keimanan dan ketqwaan siswa kepada Allah SWT.
c. Meningkatkan kebiasaan siswa dalam mengaplikasikan dan menerapkan
nilai-nilai ajaran agama islam yang diyakini menuju pembentukan manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT secara utuh.
6. Sholat jama’ah Dhuhur dan Ashar
a. Menumbuhkan minat dan kebiasaan pada diri siswa untuk melakukan sholat
jama’ah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
b. Meningkat keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT.
c. Meningkatkan kebiasaan siswa dalam mengaplikasikan nilai-nilai ajaran
agama islam yang diyakini menuju pembentukan manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah SWT secara utuh.
7. Kultum
a. Mengembangkan kemampuan dakwah ustad/ustadzah.
b. Menambah pengetahuan khususnya tentang ilmu agama yang berhubungan
langsung dengan syari’at, akhlaq dan tauhid.
c. Menguatkan pendidikan agama yang telah siswa peroleh di kelas masing-
masing.
d. Meningkatkan kesadaran diri dalam menjalankan ibadah wajib dan sunnah.
8. Membaca Surat Yasin dan Tahlil
a. Menanamkan pada diri siswa mengenai amaliyah yang menjadi tradisi umat
islam yang berhaluan Ahlussunnah Wal Jama’ah.
50
b. Meningkatkan rasa cinta pada Rosulullah, para sahabat, para ulama salaf dan
kedua serta para guru.
c. Melatih para siswa agar lancar, benar dan hafal surtat Yasin dan Tahlil.
9. Sholat Jum’at
a. Menanamkan pada diri siswa putra bahwa sesungguhnya sholat jum’at itu
merupakan fardhu ‘ain bagi semua muslim laki – laki.
b. Meningkatkan kesadaran dalam menjalankan ibadah fardhu dan sunnah.
c. Melatih siswa untuk dapat saling menghormati dan menghargai sesama
muslim.
d. Menanamkan rasa disiplin dan tertib bagi seluruh siswa.
10. Diba’iyah
a. Memupuk rasa cinta Rosul pada diri siswa.
b. Mempertahankan budaya amaliyah alussunnah wal jama’ah.
c. Memberikan bekal pada para siswa untuk dapat dengan mudah hidup atau
bersosialisasi dengan bermasyarakat di kemudian hari.
d. Memberikan tambahan keterampilan bagi para siswa.
PERPUSTAKAAN ISTIQOMAH
Visi :
Misi :
51
Menjadikan perpustakaan sebagai tempat belajar yang menyenangkan.
2. Sarana dan Prasarana
a. Rak
b. Multimedia
c. Karya Agama
d. Karya Sains
e. Karya Sejarah
f. Karya Sastra
g. Karya Kesenian
h. Karya Bahasa
i. Karya Sosial
3. Cara Berkunjung
Mengisi buku daftar pengunjung
Mengambil buku yang diinginkan
Mencari tempat yang nyaman untuk membaca
Meresume hasil bacaan yang dibaca
Di kembalikan di rak bukunya degan rapi seperti sedia kala
4. Proses seblum mendistribusikan buku
a. Pemberian stempel
b. Pekatalogan
c. Pemberian label
d. Pengindukkan
52
PENUTUP
A. Simpulan
MI Ma’arif NU Sunan Drajat Lamongan merupakan sekolah swata yang dinaungi oleh
yayasan, dan didirikan pada tahun 1994 terdaftar sebagai sekolah unggul yang berakreditasi
A. Dalam proses pembelajarannya MI Ma’arif NU Sunan Drajat menerapkan sistem
pembelajaran Billingual Full Day School dengan lama belajar 5 hari.
Kurikulum yang diterapkan adalah KTSP, BCP serta K13 yang mana masing-masing
kurikulum diterapkan pada jenjang-jenjang kelas tertentu. Selain terdapat 117 karyawan yang
terdiri dari guru tetap dan beberapa staf.
MI Ma’arif NU Sunan Drajat mempunyai visi, misi serta tujuan yang jelas. Di dalam
setiap rentan tahun terdapat tujuan atau target yang harus di capai oleh MI tersebut. Sarana
53
Prasarana serta kemampuan dalam mengembangkan SDM yang ada merupakan tangga
tercapainya tujuan yang telah di canangkan.
MI Ma’arif NU Sunan Drajat memiliki fasilitas yang memadai, seperti gedung lantai 3
milik sendiri, ruang kelas ber ac, perpustakaan, lab komputer, lab sains dsb sehingga dapat
menunjang kualitas pembelajaran di MI.
Budaya yang di tanamkan di MI Sunan drajat sendiri juga sangat banyak, seperti
berjabat tangan ketika memasuki gerbang, dzikir pagi, sholat dhuha, budaya membaca, baca
al qur’an, dsb.
B. Saran
1. Para guru dan Mahasiswa PPL sedang mengikuti kegiatan dzikir pagi ketika
pembelajaran Daring, tetapi ketika pembelajaran Luring maka yang mengikuti dzikir
pagi hanya guru yang tidak memiliki jam mengajar. Bagi guru yang memiliki jam
mengajar langsung masuk ke dalam kelas. Kegiatan dzikir pagi dilakukan pada jam
07.00-08.30
54
2. Siswa sedang melaksanakan pembelajaran secara tatap muka yang hanya
dilaksanakan secara rolling, satu minggu hanya 2x pertemuan saja dan menggunakan
baju muslim bebas.
55
3. Siswa sedang melakukan sholat dhuha rutin yang dilaksanakan pada jam 07.30
56
DOKUMENTASI PENUTUPAN/ PERPISAHAN PPL UNISLA
57