Makalah Jalan Layang
Makalah Jalan Layang
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2.1. Etika
Secara etimologis, etika berasal dari kata Yunani ethos (jamaknya:
ta etha) yang berarti “adat istiadat” atau “kebiasaan”. Dalam arti ini, etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik,
baik pada diri seseorang atau masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini,
dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi lain. Kebiasaan hidup
yang baik ini lalu dibakukan dalam bentuk kaidah, aturan atau norma yang
disebarluaskan, dikenal, dipahami, dan diajarkan secara lisan dalam
masyarakat. Kaidah, norma atau aturan ini pada dasarnya menyangkut baik
buruk prilaku manusia. Singkatnya kaidah ini menentukan apa yang baik
harus dilakukan dan apa yang buruk harus dihindari. Oleh karena itu etika
3
a. Antroposentrisme
Adalah teori etika lingkungan hidup yang memandang manusia
sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan
kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam
tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam
kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langsung.
Nilai teritnggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya
manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala
sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat
nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Kota menjadi gambaran kontras antara kebudayaan dan alam. Di satu sisi,
kota seolah-olah menjadi cermin bagi keharusan (imperatif) kebudayaan atas alam
yang liar dan tidak terkontrol. Di lain sisi, kota dan peradaban urban dipandang
sebagai penghancuran atas segala sesuatu yang alami yang pada dirinya dinilai
tidak lebih daripada peradaban. Faktanya, kota-kota tumbuh menjadi kawasan
ambigu keberadaban sekaligus ketidakberadaban (Karlina Supelli, 2009:3)
Pembangunan jalan layang di jalan Antasari dan jalan Dr.Satrio, memang
sudah tidak mungkin dihentikan. Tapi ini tidak berarti masyarakat berhenti
melakukan pemantauan terutama dalam menyoroti kebijakan publik. Karena
Jakarta sebagai ibukota RI juga perlu memiliki estetika. Tapi jika pembangunan
infra-struktur hanya didasarkan pada ‘kerakusan untuk memiliki proyek’, maka
Jakarta akan menjadi kota tanpa estetika akibat hadirnya proyek akal-akalan
tersebut.
Pemda DKI Jakarta seharusnya dapat belajar dari visi Walikota Surabaya.
Dimana ia menentang pembangunan infra-struktur di dalam kota, sekalipun ia
harus menghadapi risiko pemakzulan dari DPRD Kodya Surabaya. Sebab, yang
ingin dipertahankan Walikota Surabaya adalah menjaga estetika ibukota provinsi
Jawa Timur tersebut.
Penebangan pohon-pohon dalam rangka pembangunan jalan layang
tersebut jelas melanggar etika lingkungan dimana telah dijelaskan di atas sebagai
norma dan kaidah moral yang mengatur perilaku manusia dalam berhubungan
dengan alam serta nilai prinsip moral yang menjiwai perilaku manusia dalam
berhubungan dengan alam tersebut.
Pohon-pohon sepanjang jalan Antasari dan Dr Satrio, tak hanya berfungsi
untuk mempercantik kota namun juga sebagai paru-paru kota yang mampu untuk
mengurangi polusi udara. Selain itu dapat mencegah terjadinya banjir di dua
daerah tersebut.
9
Traffic grows when roads are uncongested, but the growth rate declines as
congestion develops, reaching a self-limiting equilibrium (indicated by the curve
becoming horizontal). If capacity increases, traffic grows until it reaches a new
equilibrium. This additional peak-period vehicle travel is called “generated
traffic.” The portion that consists of absolute increases in vehicle travel (as
opposed to shifts in time and route) is called “induced travel.”
BAB 3
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, A.Sonny. Etika Lingkungan Hidup. Penerbit Buku Kompas : Jakarta. 2010
Karlina Supelli, Kota dan Alam. Rangkaian Studium Generale Kerjasama Goethe-
Institut Jakarta dan STF Driyarkara: Jakarta. 20 Agustus 2009
http://matanews.com/2011/02/21/jalan-layang-non-tol-atasi-macet-jakarta/
http://www.inilah.com/read/detail/1411042/pembangunan-infrastruktur-di-dki-
perlu-dicurigai
http://berita.liputan6.com/ibukota/201012/309331/Jalan.Layang.Non.Tol.Sedot.Bi
aya.Rp.737.Miliar
http://jalanlayangjakarta.blogspot.com/2011/01/544-pohon-ditebang-demi-
proyek-jalan.html