Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Kelas A 2009
Chandra Istiani L0C007034
Intan Ichsani Mulya L0C009006
Yayang Ade Suprana L0C009007
Anton Herlana Putra L0C009013
Aguk Dewantara L0C009016
Isra’ Sari Doraya L0C009019
Dea Novita Permatasari L0C009045
Summa Rezki Artha L0C009046
Wulan Suci Wijayanti L0C009049
PENDAHULUAN
Etika yang berlaku dalam hubungan antar manusia cenderung tidak diperhatikan
lagi sejalan dengan perkembangan zaman. Di era modern ini contohnya, banyak anak
muda yang berpacaran tanpa berpedoman pada etika. Mereka berpacaran sesuai
keinginan mereka masing-masing. Bahkan ,banyak dari mereka telah melampaui batas
dalam berpacaran. Batas –batas berpacaran tidak dihiraukan lagi. Hal inilah yang
menjadi permasalahan dalam kehidupan social masyarakat terutama aspek moral dari
para penerus generasi bangsa.
BAB II
ISI
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok
perhatiannya; antara lain:
1. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat
dari hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of
the right).
2. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama
dari kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular
class of human actions)
3. Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai
individual. (The science of human character in its ideal state, and moral principles as
of an individual)
4. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
Prakarsa Rakyat,
12 Juni 2009 - 12:56 WIB
KOTA Surabaya Senin pagi pertengahan Mei 2009 demikian cerah. Para pedagang yang
biasa mangkal di Jalan Boulevard bersemangat memulai hari. Tidak terkecuali Bunali.
Pedagang bakso ini berangkat sekitar pukul 10.00 dari rumah kontrakannya, bersama
Sumariyah, dan anak balita mereka, Siti Khoiyaroh. Segera suami-istri ini cekatan
melayani pembeli, mangkok demi mangkok.
Dua jam kemudian senyum Bunali dan Sumariyah sirna. Juga para pedagang lainnya.
Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Surabaya datang “menertibkan” para
pedagang kaki lima di Jalan Boulevard.
Bunali dan Sumariyah bergegas mengemasi dagangan. Siti Khoiyaroh pun dinaikkan di
atas gerobak bakso. Nahas bagi keluarga Bunali. Belum lagi menyelamatkan diri,
mereka diburu sekitar 10 anggota Satpol PP.
Agar buruan tak lepas, dengan segala cara, para petugas Satpol PP mengejar Bunali dan
Sumariyah. Bahkan, truk Satpol PP menabrak gerobak bakso Bunali. Gerobak bakso
terguling. Kuah bakso panas tumpah, menyiram tubuh Siti Khoiyaroh yang juga
terguling. Seketika tubuh bocah empat setengah tahun ini melepuh. Belum sempat
menolong Khoiyaroh, rambut Sumariyah dijambak petugas Satpol PP.
Tubuh Khoiyaroh yang mengalami luka bakar serius, hingga 67 persen. Sumariyah luka
ringan. Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit dr Soetomo. Untuk menetralkan
keseimbangan cairan tubuhnya, Siti Khoiyaroh mendapatkan bantuan cairan elektrolit.
Tim dokter terus berjuang memulihkan luka bakar Siti Khoiyaroh. Sayang sekali, setelah
menjalani perawatan 10 hari, bocah balita ini meninggal. (bersambung)
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Solusi
DAFTAR PUSTAKA
http://etikaprofesidanprotokoler.blogspot.com/2008/03/pengertian-etika.html
http://asyilla.wordpress.com/2007/06/30/pengertian-etika/