DI SUSUN OLEH:
(218400060)
FAKULTAS HUKUM
MEDAN
2022/2023
Abstrak
Abstract
Abstract .................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................... 3
A.Latar Belakang...................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 9
C. Pembahasan ...................................................................................... 10
1. Kebijakan pemerintah daerah dalam pendidikan di papua ............... 10
2. Masalah Pendidkan di Papua ........................................................... 12
D. Penutup .............................................................................................. 19
1. Kesimpulan ....................................................................................... 19
2. Saran ................................................................................................ 20
Daftar Pustaka ........................................................................................ 21
A.Latar Belakang
1
Faried Ali,Andi Syamsu Alam, Studi Kebijakan Pemerintah (Bandung : Refika Aditama., 2012)
Hal 1
daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintah
daerah meliputi Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Berkaitan dengan hal
itu peran pemerintah daerah adalah segala sesuatu yang dilakukan dalam
bentuk cara tindak baik dalam rangka melaksanakan otonomi daerah
sebagai suatu hak, wewenang, dan kewajiban pemerintah daerah untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2
Abdurrozzaq Hasibuan, KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENINGKATAN
KUALITAS PENDIDIKAN DI PROSU,2017 hal 2
Pendidikan pada Bab III tentang Kewenangan dan Tanggungjawab Pasal
4 ayat (1) huruf c bahwa pemerintah daerah bertanggungjawab
menyediakan sarana dan prasarana penunjang penyelenggaraan
pendidikan, namun pendidikan yang bermutu tidak akan bisa tercapai jika
daerah-daerah di Provinsi Papua belum mendapat pemerataan
pembangunan dalam hal sarana dan prasarana pendidikan. Salah satu
daerah di Provinsi Papua yang masih membutuhkan perhatian pemerintah
tentang pembangunan sarana dan prasarana pendidikan adalah
Kabupaten Jayawijaya. Kabupaten Jayawijaya adalah salah satu
kabupaten di Provinsi Papua dengan ibu kota kabupaten Wamena yang
berada di Lembah Baliem. Luas wilayah Kabupaten Jayawijaya sekitar
8.495 km2 dengan luas wilayah ini Kabupaten Jayawijaya memiliki 40
distrik dengan 328 wilayah kampung dan 4 kota, dari beberapa distrik
tersebut telah didirikan 62 sekolah yang terdiri dari 1 SMA Negeri, 1 SMA
Swasta, 2 SMP Negeri, 10 SMP Swasta, 21 SD Negeri, 9 SD Swasta, 18
TK dan PAUD. Sekolah-sekolah ini telah mendapat pembangunan secara
bertahap, meskipun telah dilakukan pembangunan yang bertahap di
daerah Kabupaten Jayawijaya, namun masih bisa kita lihat ada sebagian
wilayah di daerah Kabupaten Jayawijaya yang belum mendapatkan
pemerataan dalam hal pembangunan sarana dan prasarana pendidikan.4
4
http://e-journal.uajy.ac.id/
5
Kemudian contoh lainnya adalah SMP Negeri 2 Wamena, perpustakaan
di sekolah ini masih di penuhi dengan buku-buku pelajaran yang kurang
diperbaharui, begitu pula dengan SMA Negeri 1 Wamena yang
merupakan SMA yang letaknya di ibu kota kabupaten Wamena, SMA ini
yang seharusnya mempunyai peralatan praktik yang lengkap dalam ruang
laboratoriumnya untuk menunjang proses belajar siswa/i, malah masih
bisa di dapatkan kekurangan dalam hal sarana laboratorium.
5
MENASER GASPER WORABAY,BURHANUDDIN. KIYAI,HELLY F. KOLONDAM, KEBIJAKAN
PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI
KABUPATEN JAYAWIJAYA PROPINSI PAPUA, 2018, hal 2-3
Surakhmad (2009) menyebut bahwa kondisi pendidikan yang terbelakang
erat kaitannya dengan kemelaratan, kemiskinan, kebodohan, kesehatan
yang buruk, serta marginalisasi sosial dan politik. Menurutnya, pendidikan
yang terbelakang dapat menjadi penyebab rendahnya tingkat
kesejahteraan bangsa. Kondisi tersebut menjadi sebab terjadinya
marginalisasi masyarakat miskin. Dalam situasi tersebut, marginalisasi
masyarakat miskin. Dalam situasi tersebut, tanpa pemberdayaan,
kelompok masyarakat miskin akan semakin sulit keluar dari lingkar
keterbelakangan. Oleh karena itu, pendidikan berperan sangat penting
untuk memerangi dampak negatif dari lingkaran keterbelakangan.
B. Rumusan Masalah
6
Anggi Afriansyah,Dini Dwi Kusumaningrum, Andhika Ajie Baskoro, Ari P.S. Prasojo Pendidikan
sebagai Jalan Terang: Membangun Pendidikan yang Responsif terhadap Kondisi Geografis,
Demografi, Sosial dan Budaya Orang Asli Papua, (Jakarta, yayasan pustaka obor Indonesia,2019)
hal 5-6
C. Pembahasan
I. UMUM
d. menghargai lingkungan.
7
PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
Ilustrasi pendidikan dipapua
8
Kabarpendidikan. id
pegunungan, yang sebagian besar daerah ini diklasifikasikan sebagai
daerah perdesaan dan sangat tertinggal.Bagi guru yang hadir pun,
proporsinya lebih banyak guru honorer, ketimbang guru Pegawai Negeri
Sipil (PNS) yang biasanya kualitasnya lebih baik. Ironinya, proporsi guru
PNS sebenarnya lebih besar daripada guru honorer di segala jenjang
pendidikan.Studi dari Kementerian Pendidikan (Kemendikbudristek)
menunjukkan beragam alasan yang diberikan para guru PNS atas
ketidakhadiran mereka. Mulai dari menghadiri rapat atau seminar, hingga
menjalankan aktivitas yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan
akademik.
9
Tutus riyanti
kurangnya prasarana dan pendukung di bidang pendidikan membuat
program pemerintah ini tidak sesuai pada masyarakat di daerah
pedalaman seperti di Papua.
Kita perlu belajar dari negara-negara maju, terutama dalam hal kemajuan
pembangunan pendidikan yang mereka peroleh saat ini dikarenakan
perjuangan yang panjang dan yang paling menarik dan yang menjadi
fokus kita adalah menempatkan pendidikan sebagai sektor yang amat
menetukan keberhasilan di masa depan.10
10
Kupasmerdeka
D. Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
Utama, Bakti and Widodo, Widodo and Pratiwi, Indah and Krismahardhika,
Bonifatius Galih and Adriyan US, Rahmat and Khalib, Fuad Setiawan (2018)
Peningkatan akses dan mutu pendidikan tingkat sekolah dasar di Provinsi Papua
dan Papua Barat. Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud, Jakarta.
https://repositori.kemdikbud.go.id/16294/
Faried Ali,Andi Syamsu Alam, Studi Kebijakan Pemerintah (Bandung : Refika Aditama.,
2012) Hal 1.
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jbie/article/view/9695/9281
https://www.kabarpendidikan.id/2022/04/pendidikan-di-papua.html
https://www.radarsorong.id/masalah-pendidikan-di-papua-imbas-negara-
abai/
https://www.kupasmerdeka.com/2022/05/kupas-kolom-masalah-
pendidikan-di-papua-adalah-tugas-bersama/
https://bem.feb.ugm.ac.id/dampak-kebijakan-pembangunan-di-papua-
terhadap-kesejahteraan-masyarakat-papua-kajian-aspek-ekonomi-dan-
sosial/
https://www.radarsorong.id/masalah-pendidikan-di-papua-imbas-negara-
abai/