Kuliah ke-3
MK. Filsafat Ilmu
a. Pengertian ilmu dapat dirujukkan pada kata ‘ilm (Arab), science (Inggris), watenschap (Belanda), dan
wissenschaf (Jerman). (Imam Syafi’ie, Konsep Ilmu Pengetahuan dalam al-Qur’an (Yogyakarta: UII Press, 2000),
hal. 26.)
b. R. Harre menulis ilmu adalah a collection of well-attested theories which explain the patterns
regularities and irregularities among carefully studied phenomena, atau kumpulan teori-teori yang
sudah diuji coba yang menjelaskan tentang pola-pola yang teratur atau pun tidak teratur di antara
fenomena yang dipelajari secara hati-hati. (R. Harre, The Philosophies of Science, an Introductory Survey
(London: The Oxford University Press, 1995), hal. 62.)
c. Pengetahuan yang dapat disepakati sehingga menjadi suatu “ilmu”, menurut Archie J. Bahm dapat
diuji dengan enam komponen utama yang disebut dengan six kind of science, yang meliputi problems,
attitude, method, activity, conclusions, dan effects. (Archie J. Bahm, What’s Science, (TTP: TP, TT), hal. l )
d. Seringkali ilmu diartikan sebagai pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan dapat dinamakan
sebagai ilmu, melainkan pengetahuan yang diperoleh dengan cara-cara tertentu berdasarkan-
kesepakatan para ilmuwan. (Dawam Raharjo, “Ilmu, Ensiklopedi al-Qur’an”, dalam Jurnal Ulumul Qur’an, No. 4.
Vol. 1, Jakarta, 1090, hal. 56.)
e. Akhirnya Ilmu dapat didefinisikan sebagai rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif
dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau individu untuk
tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan
penerapan. (The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu, Liberty,Yogyakarta,1991,hal.90)
Kuliah_3 Filsafat Ilmu 2021
Konsekuensinya?
Orang yang ingin berilmu perlu memiliki
pengetahuan yang banyak dan memiliki
pengetahuan tentang logika, matematika, statistika
dan bahasa. Kemudian pengetahuan tersebut diolah
dengan menggunakan metode ilmiah.
Untuk berpengetahuan seseorang cukup buka mata,
buka telinga, pahami realitas, hafalkan dan
sampaikan.
Kuliah_3 Filsafat Ilmu 2021
Aktivitas
- Logika
- Riset
Ket: Pendekatan adalah ukuran untuk memilih masalah dan data yang
bertalian menurut kelompok ilmu.
Kuliah_3 Filsafat Ilmu 2021
HAKEKAT ILMU
AKTIFITAS
(SEBAGAI PROSES)
ILMU
METODE PENGETAHUAN
(SEBAGAI PROSEDUR) (SEBAGAI PRODUK)
Ilmu
Sbg 2. Kognitif Proses mengetahuan dan
Aktifitas memperoleh pengetahuan
- Mencapai kebenaran
Ilmu Sebagai
Riset Proses penyelidikan
Aktivitas
-Pengamatan - Percobaan
- Pengukuran - Survey
1. Pola Prosedural
- Deduksi - Induksi
- Analisis - Lainnya
1. Menentuan Masalah
2. Tata Langkah 2. Perumusan Hipotesis (bila Perlu)
Ilmu 3. Pengumpulan Data
Sbg 4. Penurunan Kesimpulan
Metode 5. Pengujian Hasil
Ilmiah 3. Berbagai Teknik - Daftar pertanyaan
- Wawancara
- Perhitungan
- Pemanasan
- Lainnya
4. Aneka Alat
- Timbangan
- Meteran
- Perapian
- Komputer
Kuliah_3 Filsafat Ilmu -2021
Lainnya
Indera:
Pengamatan
Percobaan
1. Pola prosedural
Pengukuran
(aktivitas Indera
Survai
& Logika Logika: 1. Penentuan
Deduksi dan Masalah
Induksi 2. Perumusan
Masalah
3. Penetapan Tujuan
2. Tata langkah
4. Perumusan
(Tahapan Riset) Hipotesis
UNSUR 5. Pengumpulan Data
METODE 6. Pengujian Hasil
ILMIAH 7. Penarikan
Observasi atau
Kesimpulan
Eksperimen
Perhitungan
3. Tehnik Pengukuran
Antropometri
NGT, FGD
Form Observation
Timbangan
4. Piranti Meteran
Kuliah_3 Filsafat Ilmu 2021
Komputer
1. Empiris
2. Sistematik
3. Objektif dan Universal
4. Analisis
5. Dapat dikomunikasikanKuliah_3 Filsafat Ilmu 2021
1. Dimensi ekonomik
2. Dimensi linguistik
1. Cabang Ilmu 3. Dimensi matematis
4. Dimensi politik
5. Dimensi psikologis
6. Dimensi sosiologi
Dimensi
2. Pengetahuan 1. Dimensi filsafati
Ilmu
2. Dimensi logis
reflektif-abstrak
1. Dimensi Kebudayaan
2. Dimensi sejarah
3. Aspek realitas 3. Dimensi kemanusiaan
4. Dimensi rekreasi
5. Dimensi sistem
6. Dimensi lainnya
A. Ilmu Teoritis
1. Ragam Ilmu B. Ilmu Praktis
Pembagian
Sistematis I. Ilmu Matematis
Pengetahuan
Ilmiah II. Ilmu Fisis
III. Ilmu Biologis
2. Jenis Ilmu IV. Ilmu Psikologis
V. Ilmu Sosial
VI. Ilmu Linguistik
VII. Ilmu Interdipliner
Stephen R. Toulmin “Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba pertama-
tama menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah
prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbinacangan, metode-metode
penggantian dan perhitungan, pra-anggapan-pra-anggapan metafisis, dan
seterusnya dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari
sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologi praktis, dan metafisika. "
Obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana wujud yang hakiki dari
obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan
daya tangkap manusia yang membuahkan pengetahuan ?
(Landasan ontologis)
Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan
yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang
harus diperhatikan agar mendapatkan pengetahuan yang benar?
Apakah kriterianya? Apa yang disebut kebenaran itu? Adakah
kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam
mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? (Landasan
epistemologis)
Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan?
Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan
kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang ditelaah
berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara
teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah
dengan norma-norma moral/profesional? (Landasan aksiologis).
(Jujun S. Suriasumantri, 1982) Kuliah_3 Filsafat Ilmu 2021
a. Kebenaran koherensi
Kebenaran koherensi yaitu adanya kesesuaian atau keharmonisan antara sesuatu yang lain
dengan sesuatu yang memiliki hirarki yang lebih tinggi dari sesuatu unsur tersebut, baik
berupa skema, sistem, atau pun nilai.
b. Kebenaran korespondensi
Berfikir benar korespondensial adalah berfikir tentang terbuktinya sesuatu itu relevan
dengan sesuatu lain. Koresponsdensi relevan dibuktikan adanya kejadian sejalan atau
berlawanan arah antara fakta dengan fakta yang diharapkan, antara fakta dengan belief yang
diyakini, yang sifatnya spesifik
c. Kebenaran performatif
Ketika pemikiran manusia menyatukan segalanya dalam tampilan aktual dan menyatukan
apapun yang ada dibaliknya, baik yang praktis yang teoritik, maupun yang filosofik, orang
mengetengahkan kebenaran tampilan aktual. Sesuatu benar bila memang dapat diaktualkan
dalam tindakan.
d. Kebenaran pragmatik
Yang benar adalah yang konkret, yang individual dan yang spesifik dan memiliki kegunaan
praktis.
e. Kebenaran proposisi
Proposisi adalah suatu pernyataan yang berisi banyak konsep kompleks, yang merentang dari
yang subyektif individual sampai yang obyektif. Suatu kebenaran dapat diperoleh bila
proposisi-proposisinya benar
f. Kebenaran struktural paradigmatik
Sesungguhnya kebenaran struktural paradigmatik ini merupakan perkembangan dari
kebenaran korespondensi. Sampai sekarang analisis regresi, analisis faktor, dan analisis
statistik lanjut lainnya masih dimaknai pada korespondensi unsur satu dengan lainnya.
Padahal semestinya keseluruhanKuliah_3
struktural tata
Filsafat Ilmuhubungan
2021 itu yang dimaknai, karena akan
mampu memberi eksplanasi atau inferensi yang lebih menyeluruh.
Fungsi ilmu adalah menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang,
atau memberikan pemaknaan. Pemaknaan tersebut dapat ditampilkan sebagai
konfirmasi absolut atau probalistik. Menampilkan konfirmasi absolut biasanya
menggunakan asumsi, postulat, atau axioma yang sudah dipastikan benar. Tetapi
tidak salah bila mengeksplisitkan asumsi dan postulatnya. Sedangkan untuk
membuat penjelasan, prediksi atau pemaknaan untuk mengejar kepastian
probabilistik dapat ditempuh secara induktif, deduktif, ataupun reflektif.
Ruang Lingkup
Filsafat Ilmu
Pengumpulan Perumusan
Data Hipotesa
Falsifikasi
Pengetahuan
Verifikasi
Baru
Pengujian
Perumusan Pola
Hipotesa
Ditolak
Diterim
a Ilmu 2021
Kuliah_3 Filsafat Ditolak
Filsafat
Ilmu Filsafat Ilmu
Dasar Pembeda Filsafat Ilmu Filsafat Ilmu
Subjek kajian Tentang keberadaan, Fenomena alam yang Sejarah konsep, proposisi,
epistemologis, metode, bersifat antroposentris. metode ilmiah, fungsi ilmu,
moralitas dan estetika. cara penyimpulan, implikasi
ilmu, dan penerapannya.
Dasar Penalaran Reflektif mind. Berangkat dari Inquiry Mind. Membandingkan konsep-
kegelisahan, keingintahuan Berangkat dari tidak konsep metode ilmiah melalui
menuju perenungan yang percaya, dilanjutkan pemikiran filsafat sehingga
ktisis, analitik, skeptis, dan penyelidikan secara induksi menghasilkan perbedaan objek
akhirnya mencapai untuk mencari kebenaran kajian, proposisi, teori sebuah
kebenaran. ilmu.
Hasil Pengetahuan, ide yang Kebenaran (inderawi). Bisa Apakah sebuah ilmu sudah
mendasar, menyeluruh dibuktikan melalui memenuhi persyaratan yang
sehingga kebenarannya pengalaman indera dan disebut ilmu
bersifat universal. kebenaran yang bersifat
pragmatis.
Metode Analitik dan sistesis melalui Metode kuantitatif dan Mempertanyakan kebenaran
media perenungan yang kualitatif. ilmu dengan asumsi
koheren dan korespondensi. pembenaran.