Anda di halaman 1dari 11

KEL 13 : Filsafat MIPA VOL 1, No.

1, Maret 2022

ILMU DAN KEBUDAYAAN DARI SUDUT PANDANG FILSAFAT


Lukman El Hakim 1)

1)
Filsafat Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam,
Universitas Negeri Jakarta
E-mail: lukmanunj5@gmail.com

Azzahra Agnimaya 2)

2)
Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Jakarta
E-mail: agnimaya10@gmail.com

Kenneth Sabastian 3)

3)
Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri
E-mail: kennethsabastian2605@gmail.com

Muhammad Izzat Azizan 4)

4)
Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Jakarta
E-mail: mizzata130403@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang ilmu dan kebudayaan. Penelitian ini
ditujukan untuk menambah pengetahuan masyarakat pada ilmu dan kebudayaan dari sudut
pandang filsafat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data
dari beberapa jurnal serta website. Hasil dari penelitian ilmu dan kebudayaan dari sudut
pandang filsafat antara lain: (1) mengetahui definisi dari ilmu, kebudayaan, filsafat ilmu dan
filsafat kebudayaan (2) serta mengetahui hubungan antara ilmu dengan kebudayaan.

Kata kunci: Ilmu, kebudayaan, filsafat

Abstract

This study aims to find out about science and culture from a philosophical point of view. This
research is intended to increase people's knowledge of science and culture from a philosophical
point of view. The method used in this study is a method of collecting data from several journals
and websites. The results of the research on the philosophy of science in culture include: (1)
knowing the definition of, science, culture, philosophy of science, and philosophy of culture (2)
knowing the relationship between science and culture.

Keyword: Science, culture, philosophy

Page 1
Tugas Artikel Ilmu dan Kebudayaan dari ....

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada zaman modern ini, semakin banyak orang yang membicarakan masalah budaya.
Hal ini dikarenakan urgensi dan pentingnya kebudayaan sebagai kerangka pengembangan dan
kontinuitas kehidupan nasional. Dalam artikel ilmiah ini, akan dikemukakan masalah-masalah
kebudayaan sebagai objek atau materi. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini
menggunakan pendekatan filsafat ilmu yaitu di antara lain: metode Ontologi, Epistemologi, dan
Aksiologi. Ontologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang “makhluk” yang tidak
terikat oleh manifestasi tertentu, bersifat universal dan berusaha mencari inti pada setiap
realitas. Epistemologi adalah cabang filsafat yang berhubungan dengan validitas ataupun
kebenaran ilmu yang pada prosesnya menggunakan metode-metode ilmiah. Aksiologi adalah
cabang filsafat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai
yang ditinjau dari perspektif filosofis.

Rumusan Masalah
• Apa yang dimaksud dengan ilmu?
• Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
• Apa yang dimaksud dengan filsafat ilmu?
• Apa yang dimaksud dengan filsafat kebudayaan?
• Bagaimana hubungan ilmu dengan kebudayaan?
Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui definisi dari ilmu
• Untuk mengetahui definisi dari kebudayaan
• Untuk mengetahui definisi filsafat ilmu
• Untuk mengetahui definisi filsafat kebudayaan
• Untuk mengetahui hubungan antara ilmu dan kebudayaan
• Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah filsafat MIPA

PEMBAHASAN
Pengertian Ilmu
Ilmu adalah pengetahuan yang sifatnya umum dan sistematis, dengan pengetahuan yang
disimpulkan berdasarkan keterangan tertentu menurut kaidah-kaidah umum yang tersedia.
Secara bahasa, kata ilmu berasal dari bahasa arab yaitu “alima” memiliki arti mengetahui atau
perbuatan yang bertujuan untuk mengetahui segala sesuatu, kata ilmu dari bahasa latin yakni

KEL 13 Page 2
KEL 13 : Filsafat MIPA VOL 1, No. 1, Maret 2022

“science” yang bermakna pengetahuan, mengetahui atau memahami. Ilmu merupakan


pengetahuan yang bersifat empiris, koheren dapat diukur serta dibuktikan.

Terdapat tiga Landasan pengembangan ilmu, yaitu ontologi, epistemologi dan


aksiologi. Dasar ontologi ilmu membahas tentang apa yang ingin diketahui atau dengan kata
lain suatu pengkajian mengenai teori tentang keberadaan. dasar ontologi ilmu memiliki
hubungan dengan materi yang menjadi objek penelaahan ilmu ilmu serta bersifat empiris.
Epistemologi atau teori pengetahuan, membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat
dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Proses tertentu itu dikenal dengan metode
ilmiah yang merupakan paduan dari berpikir sebelumnya yaitu rasionalisme dan empirisme.
Kebenaran ilmu tidaklah absolut karena itu hasil pengetahuan yang diperoleh harus diuji
kebenarannya sesuai dengan berjalannya waktu. Lalu yang selanjutnya aksiologi ilmu,
aksiologi ilmu merupakan kegunaan/manfaat ilmu yang menghasilkan pengetahuan untuk
digunakan sebagai pembuktian kebenaran, menemukan pengetahuan, memberikan penjelasan,
memberikan peramalan, melakukan pengendalian serta melakukan penerapan.

Ilmu memiliki beberapa macam jenis seperti berikut:


• Ilmu praktis adalah ilmu yang tidak hanya sampai kepada hukum umum serta tidak
terhenti pada suatu teori, tetapi juga kepada kenyataan. Ilmu praktis adalah ilmu yang
mempelajari hubungan sebab-akibat yang terjadi pada kenyataan.
• Ilmu praktis normatif, adalah ilmu yang memberi norma-norma dan ukuran-ukuran
(kriteria).
• Ilmu praktis positif, adalah ilmu yang memberikan norma atau ukuran yang lebih
spesifik daripada ilmu praktis normatif. Norma yang dipelajari adalah hal apa yang
harus dilakukan atau diperbuat untuk mencapai target maupun hasil tertentu.
• Ilmu spekulatif ideografis memiliki tujuan yaitu mengkaji kebenaran objek dalam
wujud nyata ruang dan waktu tertentu.
• Ilmu spekulatif nomotetis, memiliki tujuan untuk mendapatkan hukum umum atau
generalisasi substantif.
• Ilmu spekulatif teoritis, adalah ilmu yang bertujuan untuk memahami kausalitas, adapun
ilmu ini digunakan untuk memperoleh kebenaran dari sebuah peristiwa maupun
keadaan tertentu.

Page 3
Tugas Artikel Ilmu dan Kebudayaan dari ....

Pendapat Tim dosen filsafat ilmu (2012:22), ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang
memiliki syarat-syarat tertentu yang berupa objek, baik material maupun formal. Objek
material adalah kejadian di dunia yang telah ditelaah, sedangkan objek formal adalah tinjauan
dasar terhadap objek material. Karena adanya pengaruh ilmu bagi manusia yang sangat
mempengaruhi, itu disebabkan oleh adanya manfaat ilmu. Nah, manfaat ilmu, yaitu : (1)
Mengubah cara manusia berpikir dan bekerja (2) karena ilmu yang telah banyak membantu
manusia dalam kehidupan sehari-hari, maka menghasilkan kebudayaan/budaya (3) memberikan
sumbangan keserasian dalam pergaulan antar-manusia.

Untuk membedakan pengetahuan dan ilmu, ilmu memiliki syarat. Adanya persyaratan
ilmiah dipengaruhi paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu. Syarat-syarat ilmu
yaitu; (1) objektif, ilmu diharuskan memiliki objek kajian yang memiliki satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya. Objek bersikap ada karena harus diuji keberadaannya. (2) Metodis,
upaya-upaya dalam pencarian kebenaran untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya
penyimpangan (3) Sistematis , untuk mencoba mengetahui serta menjelaskan suatu objek. Ilmu
harus diuraikan dan dijelaskan dengan hubungan teratur dan logis sehingga membentuk suatu
sistem secara menyeluruh, utuh, terpadu serta mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat yang
berhubungan dengan objek. (4) Universal, kebenaran yang akan dicapai adalah kebenaran yang
memiliki sifat tidak menentu.

Pengertian Kebudayaan
Sebagai manusia, kita pasti tidak lepas dari yang namanya kebudayaan. Berikut ini adalah
pengertian budaya secara etimologis dan menurut para ahli.
• Secara etimologis
Kata “Kebudayaan” secara etimologis berasal dari bahasa Sanskerta, “Buddhayah”
yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti akal atau budi. Sehingga,
kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
• Menurut para ahli
1. Herskovits, kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
2. Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

KEL 13 Page 4
KEL 13 : Filsafat MIPA VOL 1, No. 1, Maret 2022

3. Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu


pengetahuan, serta keseluruhan struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
4. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
5. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski, segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Jika dilihat dari berbagai sisi, kebudayaan dapat diartikan sebagai (1) Pengetahuan yang
diyakini kebenarannya oleh masyarakat yang mempercayai kebudayaan tersebut (2)
Kebudayaan tidak diciptakan oleh tempat tinggal atau daerah tertentu, kebudayaan diciptakan
oleh manusia dan manusialah yang memiliki budaya (3) Kebudayaan dapat diartikan sebagai
pengetahuan yang diyakini kebenarannya, kebudayaanlah yang menjadi pedoman menyeluruh
dan mendasar bagi kehidupan masyarakat yang mempercayainya (4) Kebudayaan sebagai
pedoman kehidupan dapat dibedakan menjadi kelakuan dan hasil kelakuan. Hal ini dikarenakan
kelakuan terpengaruh dari budaya yang dipercayai oleh orang tersebut.

Kebudayaan sebagai pengetahuan berisi berbagai petunjuk, konsep, metode, ataupun


resep untuk memilah konsep dan merangkai hasil pilihan untuk digunakan sebagai pedoman
hidup dalam upaya memahami lingkungan dan memilih tindakan dalam menghadapi dan
memanfaatkan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup. Sehingga
dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan adalah sebagai
pedoman untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, unsur kebudayaan adalah bagian suatu
kebudayaan yang dapat digunakan sebagai satuan analisis tertentu. Berikut ini adalah unsur-
unsur kebudayaan menurut beberapa ahli.
• Melville J. Herskovits
Kebudayaan memiliki 4 unsur pokok:
1. Keluarga
2. Kekuasaan politik
3. Sistem ekonomi
4. Alat-alat teknologi
Page 5
Tugas Artikel Ilmu dan Kebudayaan dari ....

• Bronisław Malinowski
Terdapat 4 unsur pokok kebudayaan. Hal itu meliputi:
1. Organisasi politik
2. Organisasi ekonomi
3. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara anggota masyarakat untuk
menyesuaikan dengan lingkungan sekelilingnya
4. Alat-alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga
pendidikan utama)

• Menurut J.J. Hoenigman, terdapat 3 wujud kebudayaan, yaitu:


• Gagasan
Gagasan kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan gagasan,
nilai, ide, norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak (tidak dapat
disentuh ataupun diraba). Kebudayaan gagasan ini ada di dalam pemikiran manusia
yang mempercayainya. Kebudayaan gagasan ini juga menjadi sumber dari 2 wujud
kebudayaan lainnya.
• Aktivitas
Aktivitas merupakan salah satu wujud kebudayaan sebagai sebuah tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat tersebut. Kebudayaan aktivitas ini
termasuk sebagai sistem sosial. Sistem sosial terdiri atas aktivitas manusia yang
mengadakan kontak, bergaul, dan berinteraksi antar sesama manusia sesuai dengan
pola yang didasari oleh adat tata kelakuan. Kebudayaan aktivitas ini bersifat
konkret, dapat diamati dan terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
• Karya
Karya merupakan wujud kebudayaan yang berasal dari aktivitas dan kegiatan
dalam masyarakat berupa benda dan hal-hal yang dapat diraba dan dilihat.
Kebudayaan karya ini bersifat paling konkret di antara semua wujud kebudayaan.

Berdasarkan wujudnya, kebudayaan dapat digolongkan ke dalam dua komponen utama:


• Kebudayaan material
Kebudayaan material adalah semua ciptaan masyarakat yang nyata dan konkret. Contoh
kebudayaan material adalah barang-barang seperti pakaian, makanan, bangunan,
teknologi. Temuan-temuan arkeologi seperti senjata, mangkuk tanah liat, dan perhiasan
juga termasuk sebagai kebudayaan material.
KEL 13 Page 6
KEL 13 : Filsafat MIPA VOL 1, No. 1, Maret 2022

• Kebudayaan non-material
Kebudayaan non-material adalah ciptaan abstrak yang diturunkan dari generasi ke
generasi. Contohnya adalah tarian tradisional, lagu daerah, dongeng, dan cerita rakyat.

Pengertian Filsafat Ilmu


Filsafat ilmu yang berasal dari bahasa Yunani Philosophia, diambil dari kata “Philos”
yang bermakna suka ataupun cinta dan “Sophia” yang bermakna kebijaksanaan. Di mana kedua
ilmu tersebut dijadikan sebagai ilmu kebenaran ataupun ilmu kebijaksanaan. Istilah-istilah
filsafat dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab falsafah, bahasa Inggris philosophy,
bahasa Latin philosophia dan kata philosophie dari bahasa Belanda, Perancis dan Jerman.

Filsafat ilmu ini merupakan cabang filsafat yang mempelajari serta mempertanyakan
secara sistematis mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang berhubungan dalam masalah-
masalah filosofis dan fundamental yang terdapat pada ilmu untuk mencapai pengetahuan yang
ilmiah. Ilmu yang terdapat di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Filsafat ilmu
terikat oleh landasan aksiologi dari ilmu. Pada landasan ini memperdebatkan manfaat dan
dampak ilmu bagi manusia dan lingkungan hidup.

Menurut seorang ahli dan profesor filsafat di Universitas George Washington, “filsafat
ilmu adalah bagian dari filsafat yang bertindak secara sains untuk menelaah pengalaman
manusia. Filsafat melakukan dua macam hal: (1) membangun teori-teori tentang manusia dan
alam semesta, menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan (2)
filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi
keyakinan atau tindakan, termasuk teori teorinya sendiri, dengan harapan dapat menghilangkan
inkonsistensi dan kekeliruan.” Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari filsafat ilmu adalah
ilmu pengetahuan yang mendasari segala sesuatu dan menelaah secara mendalam dengan
menggunakan akal hingga hakikatnya. Filsafat tidak mempersoalkan fenomena maupun gejala-
gejala namun, harusnya mencari hakikat dari fenomena tersebut, filsafat ini juga disebut sebagai
pangkal dari ilmu karena merupakan segala hal yang ada dalam pemikiran manusia.

Filsafat ilmu membimbing manusia untuk merefleksikan serta memikirkan kegiatan


ilmu pengetahuan yang dilakukan. Filsafat ilmu diharapkan mampu menunjukkan arah-tujuan
dari kegiatan ilmu pengetahuan yang dilakukan, yaitu memperoleh pengetahuan ilmiah yang
kebenarannya memang cukup dapat dipertanggung jawabkan, di samping perlu disadari adanya
Page 7
Tugas Artikel Ilmu dan Kebudayaan dari ....

tingkatan target yang perlu diusahakan dalam kegiatan ilmiah. Dengan demikian Filsafat ilmu
akan mampu menunjukkan orientasi yang tepat dari kegiatan ilmu pengetahuan.

Filsafat ilmu memiliki tujuan, yaitu: (1) Menjadi pedoman bagi para dosen dan
mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan
yang ilmiah dan non-ilmiah (2) Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan
ilmu di berbagai bidang, sehingga kita dapat mendapat gambaran tentang proses ilmu
kontemporer secara historic (3) Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara
menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.

Pengertian Filsafat Kebudayaan


Filsafat kebudayaan pada intinya berusaha memahami hakikat kebudayaan sebagai
realitas kemanusiaan secara menyeluruh dan mendalam, juga memiliki tanggung jawab moral
untuk mengarahkan dan menuntun arah perkembangan kebudayaan yang sesuai dengan
kriteria-kriteria dan prinsip-prinsip serta meningkatkan harkat dan martabat manusia.

Berbeda dengan ilmu kebudayaan (seperti ilmu antropologi budaya) yang di mana
bertujuan untuk menggambarkan, menguraikan, menjelaskan, dan mempelajari kebudayaan
secara khusus dan mendalam. Ilmu ini juga termasuk ilmu pengetahuan yang bersifat ideografis
yang dapat membuat analisis dan sintesis, namun tidak berhak untuk menetapkan pedoman,
kajian, maupun kaidah. Mengumpulkan fakta serta cara pelaksanaannya, mengambil perbedaan
serta keberagaman, melakukan penataan terhadap hukum empiris dan menyusun definisi yang
ada pada taraf metafisika sesuai norma-norma transenden secara induktif juga merupakan hak
dari ilmu kebudayaan.

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat kebudayaan


dan ilmu kebudayaan adalah hal yang berbeda, di mana filsafat kebudayaan membahas hakikat
kebudayaan sebagai sifat esensi manusia dalam mengatasi dimensi sejarah dan setempat,
serta ruang dan waktu empiris, sedangkan ilmu kebudayaan mempelajari bentuk-bentuk dan
peristiwa kebudayaan yang berbeda sesuai dengan dimensi ruang dan waktu dalam kesatuan
sosial.

Hubungan Ilmu dan Kebudayaan

KEL 13 Page 8
KEL 13 : Filsafat MIPA VOL 1, No. 1, Maret 2022

Kebudayaan merupakan salah satu unsur pengetahuan, lalu ilmu merupakan bagian dari
pengetahuan. Dari pernyataan tersebut bisa kita lihat bahwa ilmu dan kebudayaan memiliki
keterkaitan yang saling tergantung serta saling mempengaruhi. Pada satu sisi pengembangan
ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisi kebudayaannya. Di sisi lain,
perkembangan ilmu mempengaruhi proses kebudayaan yang terjadi. Secara tidak langsung bisa
dikatakan ilmu merupakan bagian dari struktur kebudayaan.

Beberapa peran ilmu dalam pengembangan kebudayaan, yaitu: (1) Ilmu merupakan
sumber nilai yang mengisi pembentukan watak suatu bangsa (2) Ilmu merupakan sumber nilai
yang mendukung adanya pengembangan kebudayaan. Pengembangan kebudayaan sudah tidak
bisa terlepas lagi dari pengembangan ilmu. Zaman kita ini bisa dibilang sebagai zamannya ilmu
dan teknologi, jadi kebudayaan pun pasti ikut menerima dampaknya. Namun kenyataannya,
teknologi (yang merupakan produk dari kegiatan ilmiah) malah pengaruhnya lebih besar pada
kehidupan kita daripada ilmu itu sendiri.

Pengembangan kebudayaan pada hakikatnya merupakan perubahan dari kebudayaan


yang bersifat konvensional menjadi kebudayaan yang bersifat aspirasi. Adapun peran dari ilmu
dalam pengembangan kebudayaan adalah mengajarkan kita tentang keberanian moral dalam
mempertahankan kebudayaan lokal.

KESIMPULAN
1. Ilmu adalah pengetahuan yang sifatnya umum dan sistematis, dengan pengetahuan yang
disimpulkan berdasarkan keterangan tertentu menurut kaidah-kaidah umum yang
tersedia.
2. Kebudayaan adalah suatu sistem yang meliputi gagasan, ide, aktivitas dan hasil aktivitas
manusia yang melekat pada dirinya sebagai anggota masyarakat.
3. Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang mempelajari serta mempertanyakan secara
sistematis mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang berhubungan dalam masalah-
masalah filosofis dan fundamental yang terdapat pada ilmu untuk mencapai
pengetahuan yang ilmiah.
4. Filsafat kebudayaan adalah dasar untuk memahami hakikat kebudayaan sebagai realitas
kemanusiaan secara mendalam dan menyeluruh.

Page 9
Tugas Artikel Ilmu dan Kebudayaan dari ....

5. Beberapa peran ilmu dalam pengembangan kebudayaan, yaitu: (1) Ilmu merupakan
sumber nilai yang mengisi pembentukan watak suatu bangsa (2) Ilmu merupakan
sumber nilai yang mendukung adanya pengembangan kebudayaan.

KEL 13 Page 10
KEL 13 : Filsafat MIPA VOL 1, No. 1, Maret 2022

DAFTAR PUSTAKA

Dwi, Juli. 2015. “Ilmu dan Bahasa”, diakses pada 24 Maret 2022 dari
MAKALAH ILMU DAN BAHASA (misjuli.com)
Muslimah. 2021. “KAJIAN FILSAFAT ILMU DALAM KEBUDAYAAN”, diakses pada 24
Maret 2022 dari https://jurnal.polines.ac.id/index.php/bangun_rekaprima/article/view/3004
Sari, Dewi. (n.d.) .”Hubungan Filsafat dengan Kebudayaan”, diakses pada 24 Maret 2020
dari https://www.academia.edu/36452504/Hubungan_Filsafat_dengan_Kebudayaan
Bakker, J.W.M. SJ. 1984. Filsafat Kebudayaan Sebuah Pengantar. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius, diakses pada 26 Maret 2022
Ernita. 2019. Buku Ajar Filsafat Ilmu. Medan : Penerbit Wal Ashri Publishing, diakses pada
26 Maret 2022 dari
https://lp2m.umnaw.ac.id/file_data/artikel/BUKU%20FILSAFAT%20ILMU.pdf
Permana, Sandi. 2009. “Kebudayaan”, diakses pada 26 Maret 2022 dari
https://www.academia.edu/11562380/Makalah-kebudayaan
Arista, Diarani. 2021. “Filsafat Ilmu dan Kebudayaan”, diakses pada 27 Maret 2022 dari
FILSAFAT ILMU DAN KEBUDAYAAN | diaraniariesta (wordpress.com)
Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor : Penerbit IPB Press, diakses pada 27 Maret
2022 dari https://pascapips.fkip.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/16/2018/03/filsafat-
ilmu1.pdf Susilawati, Nora & Syafrini, Delmira. 2018. “Pengantar Filsafat Ilmu”, diakses
pada 27 Maret 2022 dari IX. KEBENARAN DALAM ILMU (unp.ac.id)
Amin, Muhammad & Yusuf, Yusuf. 2019. “FILSAFAT ILMU”.

Page 11

Anda mungkin juga menyukai