Anda di halaman 1dari 42

PENGARUH METODE BELAJAR DISKUSI TERHADAP

MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN


SOSIOLOGI DI KELAS XII B2 SMA IT RAUDHATUL
ULUM

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu kegiatan wajib bagi siswa kelas
XII Di SMA Islam Terpadu Raudhatul Ulum

DISUSUN OLEH:

DILA UTARI

SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU PONDOK


PESANTREN RAUDHATUL ULUM SAKATIGA

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui dan disahkan sebagai Karya Tulis Ilmiah untuk diuji

sebagai kegiatan wajib progam Tugas Akhir SMAIT Raudhatul Ulum

Disahkan di :

Pada Tanggal :

Waka Kurikulum, Mengetahui,

Guru Pembimbing

Zulqodri, Lc., ME. Riska Permata Sari, S.Pd

NIY. 084.012.384 NIY.009.012.665

Kepala SMAIT Raudhatul Ulum

Evin Winata, S.Pd

NIY.086.009.472

ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Dila utari

Kelas :XII B2

Menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa karya tulis ilmiah yang


berjudul “PENGARUH BELAJAR DISKUSI TERHADAP MINAT BELAJAR
SISWA DALAM MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XII B2 SMA
IT RAUDHATUL ULUM” ini adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat.Apabila di kemudian hari, ada
pelanggaran yang ditemukan dalam Karya tulis ilmiah ini dan/atau ada
pengaduan dari pihak lain terhadap keaslian karyaini, saya bersedia menanggung
sanksi yang dijatuhkan kepadasaya.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sungguh-sungguh tanpa


pemaksaan dari pihak manapun.

Sakatiga,
Yang membuat
pernyataakan,

Dila Utari
NISN.0032274784

iii
ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh metode diskusi


dalam meningkatkan minat belajar siswa SMA IT Raudhatul Ulum khusus pada
mata pelajaran Sosiologi. Sedangkan, tujuan dari peneliti ini adalah untuk
mengetahui adakah pengaruh minat belajar siswa terhadap mata pelajaran
Sosiologi dengan menggunakan metode diskusi. Subjek peneliti ini adalah siswa
kelas XII B2 Raudhatul Ulum yang berjumlah 27 orang. Metode peneliti yang
peneliti lakukan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan regresi linier
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat agar mengetahui
pengaruh metode diskusi dalam meningkatkan minat belajar siswa.

Kata Kunci: metode diskusi ,minat belajar, sosiologi

iv
ABSTRACT

The problem in this study is how the influence of the discussion method in
increasing the learning interest of Raudhatul Ulum IT High School students
specifically in the Sociology subject. Meanwhile, the aim of this research is to
determine whether there is an effect of students' interest in learning on sociology
subjects using the discussion method. The research subjects were 27 students of
class XII B2 Raudhatul Ulum. The research method used by researchers is a
quantitative method using linear regression in order to test the hypothesis that has
been made in order to determine the effect of the discussion method in increasing
student interest in learning.

Keywords: discussion method, interest in learning, sociology

v
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT.Yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
Dalam selesainya penulisan Karya ulis Ilmiah ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada :
1. KH Tol’at Wafa Ahmad, Lc selaku mudir Pondok Pesantren Raudhatul
Ulum
2. Ustad Evin Winata, S.Pd selaku Kepala SMAIT Raudhaul Ulum yang
telah memberikan kemudahan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah.
3. Orangtua beserta dewan guru SMAIT Raudhatul Ulum yang telah
memberikan semangat dan dukungan yang senantiasa selalu
mengiringi dalam penulisan Karya Ilmiah ini.
4. Ustadzah Riska Permata Sari, selaku guru pembimbing dan teman-
teman seperjuangan yang telah memberikan semangat kepada penulis
sehingga penulis dapa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah
berkenan membaca Karya Tulis Ilmiah ini dengan tulus dan ikhlas.Semoga
Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
pembaca.Aminn.
Sakatiga, Maret 2021

Penulis,

vi
Daftar Isi
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI......................................................................iii
ABSTRAK.....................................................................................................................iv
ABSTRACK..................................................................................................................v
KATA PENGANTAR...................................................................................................vi
DAFTAR ISI..................................................................................................................vii
Daftar tabel....................................................................................................................ix
Daftar gambar...............................................................................................................x
Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar belakang masalah...........................................................................1
1.2. Identifikasi masalah...............................................................................3
1.3. Tujuan penelitian....................................................................................3
1.4. Manfaat penelitian..................................................................................3
Bab II: Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian Metode Diskusi ...................................................................4
2.2. Pengertian Minat Belajar........................................................................5
2.3. Sosiologi.................................................................................................6
Bab III: Metodelogi Penelitian
3.1. Tempat penelitian...................................................................................8
3.2. Waktu penelitian.....................................................................................8
3.3. Jenis penelitian.......................................................................................8
3.4 Populasi....................................................................................................8
3.5 Metode pengumpulan data......................................................................9
3.6. Pengecekan dan keabsahan data.............................................................10
Bab IV: Pembahasan
4.1. Sejarah Cikal Bakal SMA IT RU (Latar Belakang)...........................11
4.2. Analisis Data........................................................................................18
4.3. Analisis Data.......................................................................................29
Bab V : Kesimpulan dan Saran

vii
5.1. kesimpulan..........................................................................................30
5.2. Saran.....................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA

viii
Daftar Tabel

Tabel

3.1 Tabel Bobot Skor.................................................................................................10

4.2 Daftar dewan guru SMA IT Raudhatul Ulum.....................................................14

4.3. Sarana dan prasarana..........................................................................................16

4.4. Jumlah siswa.......................................................................................................18

4.5 Guru Meminta Siswa Mengumpulkan Pendapat Setelah Melakukan Diskusi.....18

4.6 Siswa Memahami Pelajaran Sosiologi Dengan Mengunakan Metode Diskusi

..............................................................................................19

4.7 Guru Meminta Siswa Berdiskusi Untuk Materi Yang disampaikan Guru...........19

4.8 Metode Diskusi Meningkatkan Minat Belajar Siswa..........................................19

4.9 Metode Diskusi Membuat Proses Pembelajaran Menjadi Lebih Cepat Masuk

Diingatan Siswa.........................................................................................................20

4.10 Siswa Merasa Rugi Bila Guru Berhalangan Hadir Untuk Mengajar.................20

4.11 Siswa Merasa Bosan Saat Proses Pembelajaran................................................21

4.12 Siswa Mengantuk Saat Proses Pembelajaran....................................................21

4.13 Siswa Sangat Konsentrasi Saat Proses Pembelajran Berlangsung.....................22

4.14 Siswa Bertanya Kepada Guru Setiap Materi Yang Tidak Dipahami.................22

4.15 Rekaptulasi Skor Hasil Angket Metode Diskusi (Variabel X)..........................23

4.16 Rekaptulasi Skor Hasil Angket Minat Belajar Siswa (Variabel Y)...................24

4.17 Skor Angket Metode Diskusi dan Minat Belajar Siswa.....................................25

4.18 Skor Yang Diperoleh Responden Dari Pengisian Angket Pengaruh Metode

Diskusi Terhadap Minat Belajar Siswa.....................................................................26

ix
Daftar Gambar

Gambar

4.1.Struktur Pengurus SMA IT Raudhatul Ulum.......................................................13

x
xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam pengembangan sumber


daya manusia terutama di Indonesia sendiri. Dengan perkembangan yang
semakin maju dan moral yang semakin menurun. Disini mempunyai peran
penting untukmemperbaiki moral tersebut. Pendidikan adalah salah satunya
walaupun bukan berperan sepenuhnya tapi pendidikan mampu menjadi wadah
yang baik jika penanaman pengetahuan, sikap dan keterampilan juga baik.
Ada banyak tokoh yang berperan dalam pendidikan itu sendiri, namun
ada satu yang sangat penting didalamnya dan menjadi kunci suksesnya
pendidikan tersebut yaitu guru. Guru menurut UUD Guru dan Dosen adalah
Pendidikan Professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik formal,
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.1
Sekolah yang dapat menghasilkan prestasi akademik peserta didik yang
tinggi, menggunakan sumber daya secara cermat, adanya iklim sekolah yang
mendukung kegiatan pembelajaran, proses pembelajaran yang berkualitas,
adanya kepuasan setiap unsur yang ada di sekolah, serta output sekolah
bermanfaat bagi lingkungannya2. Sedangkan tujuan pembelajaran itu sendiri
dengan keadaan saat ini telah banyak metode-metode belajar yang digunakan
untuk memenuhi tujuan dari pembelajaran tersebut.Sedangkan pengertian belajar
itu sendiri adalah salah satu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Departemen Pendidikan Nasional,Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru


1

dan Dosen,(Jakarta: Depdiknas, 2005), h.3


2
Supardi,Sekolah Efektif Konsep Dasar dan Praktiknya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 2

1
2

Dari pengertian ini bisa kita lihat bahwa siswa tidak bisa hanya belajar dengan
satu arah, siswa harus berperan juga dalam system pembelajaran agar siswa bisa
mendapat pengalaman dan berinteraksi. Semestinya pelajaran Sosiologi
merupakan mata pelajaran yang sangat penting, menarik, menyenangkan dan
tidak membosankan. Kenyataan yang ada di sekolah tidak seperti itu. Mata
pelajaran Sosiologi bukan lah mata pelajaran yang menarik sedikit pun bagi
siswa melainkan sangat membosankan, inilah yang membuat siswa tidak serius
dalam mengikuti pembelajaran.
Di sinilah peran guru digunakan untuk menjalankan tugasnya karena
guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendidik anak muridnya.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran pembelajaran yang diharapkan guru harus
pandai memilih metode pendidikan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
siswa supaya siswa merasa senang dan tertarik dengan pelajaran yang ada
terutama mata pelajaran sosiologi.
Dalam penelitian ini menunjukan bahwa kelemahan dalam belajar
sosiologi terdapat pada kurangnya variasi dalam pembelajaran, misalnya
penggunaan metode yang di ulang-ulang dan sifatnya banyak cerita serta
membuat jenuh yang menumbuhkan kurangnya siswa dalam belajar pada mata
pelajaran Sosiologi. Minat belajar siswa dapat ditingkatkan dengan metode
pembelajaran yang baik, sehingga akan terjadi komunikasi dalam pembelajaran
diantaranya adalah metode diskusi, suatu cara penyajian materi pelajaran di
mana siswa dibedakan kepada suatu masalah, baik berupa pertanyaan maupun
berupa pernyataan yang bersifat problemik untuk dibahas atau dipecahkan oleh
siswa secara bersama-sama.3

3
Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 212
3

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan Identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka
pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode diskusi dalam mata
pelajaran Sosiologi dikelas XII B2 SMA IT Raudhatul Ulum Sakatiga
Indralaya Kab. Ogan Ilir?
1.2.2 Bagaimana pengaruh penerapan metode diskusi terhadap minat belajar
siswa dalam pelajaran Sosiologi siswa dikelas XII B2 SMA IT Raudhatul
Ulum Sakatiga Indralaya Ogan Ilir?

1.3. Tujuan Penelitian


Adapun Tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui Penggunaan metode diskusi dalam mata pelajaran
Sosiologi di kelas XII B2 SMA IT Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya Kab.
Ogan Ilir
1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode diskusi terhadap minat
belajar siswa dalam pelajaran Sosiologi siswa dikelas XII B2 SMA IT
Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya Ogan Ilir.

1.4. Manfaat Penelitian


Tujuan penelitian yang akan penulis lakukan berdasarkan rumusan
masalah diatas adalah:
1.4.1 Diharapkan dengan adanya penelitian ini agar menjadi dokumentasi bagi
pengembangan penelitian selanjutnya.
1.4.2 Agar metode ini menjadi media pembelajaran yang dapat meningkatkan
minat belajar siswa dan dapat membuat siswa berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
1.4.3 Diharapkan penelitian ini bisa memberikan kontribusi bagi seorang guru
agar dapat mendidik para siswa secara maksimal, sehingga siswa
termotivasi dan meningkatkan hasil belajarnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Metode Diskusi

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang teratur dan
terpikir baik-baik untuk mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan.4Metode sendiri merupakan serapan bahasa Yunani Meta (jauh) dan
Hodos (cara) yang diartikan sebagai prosedur atau cara untuk mengetahui
sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis.5

Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk


mencapai suatu tujuan, sedangkan metode pengajaran itu adalah suatu cara yang
digunakan oleh guru agar siswa dapat belajar seluas-luasnya dalam rangka
mencapai tujuan pengajaran secara efektif.6

Metode belajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan


aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari guru dan
peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga
proses belajar berjalan dengan baik dan tujuan dari proses pembelajaran dapat
tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh guru. Hal ini berarti metode
pembelajaran digunakan untuk merealisasikan strategi pembelajaran yang telah
ditetapkan. Penggunaan metode yang tepat dan baik akan menciptakan suasana
belajar yang hidup dan menyenangkan, sehingga materi yang harus diterima oleh
peserta didik akan mampu diserap dan dipahami dengan baik.

Sebaliknya, jika guru tidak menggunakan metode yang tepat atau metode
yang monoton dapat menciptakan suasana belajar yang membosankan. Hal ini
bisa menyebabkan siswa menjadi tidak serius dalam menerima materi

4
KBBI,2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.web.id/merek,(25Maret
2021)
5
Yazwardi, pengantar Metodologi Studi Islam, (Palembang : Noer Fikri Offset, 2015),
h.1
6
Rohmalia Wahab, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rajawali Pers, 2015), h.212
5

pembelajaran dan tujuan dari pembelajaran itu tidak bisa terpenuhi. Dengan kata
lain, proses belajar mengajar tidak berhasil.

Sedangkan diskusi menurut Armai Arief berasal dari bahasa latin, yaitu
discussus yang berarti “to exime”. Discussus berasal dari asal kata “dis” dan
“cuture” artinya mengoncang atau memukul. Secara etimologi discuture adalah
membuat sesuatu menjadi jelas dengan cara memecahkannya7

Diskusi pada dasarnya ialah tukar menukar informasi, pendapat, dan


unsur-unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat
pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk
mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama8.

Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa


dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan
yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. Teknik diskusi
adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di
sekolah. Di dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, di mana interaksi
antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman,
informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada
yang pasif sebagai pendengar saja.9

2.2 Pengertian Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat


adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang
besar artinya untuk mencapai memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu.
Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan
yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta
ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung

7
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : PT.
Intermasa, 2020), h.145
8
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensido, 2014), h. 79
9
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka
Cippta, 2014), Cet. Ke-5, h.87
6

menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan


menghasilkan potensi yang rendah10

2.3 Sosiologi
2.3.1 Pengertian Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan karena sosiologi
mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji
didasarkan pada penelitian ilmiah, dan mendasarkan kesimpulannya pada
bukti-bukti ilmiah. Sebagai ilmu pengetahuan sosial yang objeknya
masyarakat, sosiologi memiliki empat macam kegunaan, yaitu bidang
perencanaan sosial, penelitian, pembangunan, dan pemecahan masalah
sosial.
Secara etimologi, sosiologi berasal dari kata socius dan logos.
Socius (bahasa latin) artinya teman, dan logos (bahasa Yunani) yang
berarti kata, perkataan atau pembicaraan. Secara harfiah, sosiologi berarti
berbicara mengenai masyarakat. 11

2.3.2.Tujuan sosiologi
1. Dengan mempelajari sosiologi, manusia akan bisa melihat dengan lebih
jelas siapa dirinya dan kelompoknya.
2.Sosiologi membantu manusia untuk mengkaji tempat atau kedudukan
kita di masyarakat. Serta dapat melihat budaya lainyang belum kita
ketahui.
3.Dengan bantuan sosiologi, manusia akan semakin memahami pula
norma, keyakinan,tradisi, dan nilai-nilai yang dipercaya oleh
masyarakat lain, dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada tanpa
hal itu menjadi alasan untuk munculnya konflik diantara anggota
masyarakat yang berbeda.
4.Membuat manusia lebih tanggap, rasional dan kritis menghadapigejala-
gejala sosialmasyarakat yang makin kompleks belakangan ini, serta
10
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), h. 56
11
Yad Mulyadi, dkk,Sosiologi SMA Kelas X (Yudhistira,2020) Cet. Ke-3, h.4
7

mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap
setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari-hari.12

2.3.3.Ruang lingkup sosiologi


Masalah sosial muncul dari berbagai kekurangan dari manusia atau
kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis,
biopsikologis dan kebudayaanKlasifikasi masalah sosial didasarkan atas
sumber-sumber tersebut. Problem ekonomis, antara lain kemiskinan dan
pengangguran. Problema biologis, antara lain munculnya penyakit.
Problema biopsikologis, antara lain bunuh diri, penyakit syaraf. Problema
kebudayaan, antara lain perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak,
konflik rasial dan keagamaan.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan masyarakat, membekali para
sosiolog dalam berbagai kegiatan ilmiahnya. Sosiologi adalah orang yang
ahli di dalam ilmu kemasyarakatan (ilmu sosial). Kehadiran sosiologi
sangat diperlukan untuk pengembangan ilmu dan pembangunan
masyarakat. Beberapa kegiatan ilmiah para sosiolog dalam kehidupan
kemasyarakatan yaitu dibidang riset, dibidang kebijakan pemerintah,
dibidang teknis, dibidang pendidikan.

12
https://pelayananpublik.id/2019/09/02/tentang-sosiologi-pengertian-ciri-dan-
tujuannya. (PPRU, 12 Maret 2021. Pukul 10:55 WIB)
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitan


Tempat penelitian adalah lokasi yang dijadikan salah satu aspek penelitian
dimana suatu penelitian dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA IT
Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya Kab. Ogan Ilir.

3.2 Waktu Penelitian


Adapun Waktu penelitian yaitu pada semester genap tahun ajaran
2020/2021, mulai dari tanggal 9-13 Maret 2020/2021 di SMA IT Raudhatul
Ulum Sakatiga Indralaya Kab. Ogan Ilir. Pendekatan penelitian

3.3 Jenis penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan merupakan deskritif kuantitatif.
Sebagaimana penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data
berbentuk angka atau data yang diangkakan. Penelitian kuantitatif banyak
digunakan untuk menguji teori, untuk menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antar variabel.13

3.4 Populasi
Menurut Sugiono populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan menarik kesimpulan.14Populasi dalam
penelitian ini adalah seluru siswa kelas XII B SMA IT Raudhatul Ulum yang
terdiri dari dua kelas berjumlah 54 orang.

13
Eka Yanuarti, Metodologi Penelitian Tindakan kelas, (Palembang: Noer Fikri, 2014),
h.8
14
Ibidh,. h.9
9

3.5 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlh dan karateristik yang dimiliki oleh
populasi15. Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti 16.
Penelitian ini menggunakan satu sampel yaitu hanya khusus siswa kelas XII B2
yang berjumpah 28 orang. dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang
bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.
Sample yang diambil dalam penelitian ini adalah santriwati kelas XII SMA IT
Raudhatul Ulum

3.6 Metode Pengumpulan Data


3.6.1 Metode Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.17

3.6.2 Metode Wawancara (interview)


Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Interview digunakan oleh
peneliti untuk menilai keadaan seseorang.18 Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview
bebas dan interview terpimpin.

3.6.3 Metode kuesioner


Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan/pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab nya.19 Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
15
Ibidh,. h. 62
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :
RinekaCipta, 2014), h. 174
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R&D,
(Bandung : Alfabeta, 2016), h.203
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :
RinekaCipta, 2014), h. 198
19
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan R&D,
(Bandung : Alfabeta, 2016), h.199
10

efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan oleh eksponden.
Dalam mengumpulkan data angket yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari eksponden. Angket yang digunakan tipe angket
pilihan yang meminta responden untuk memilih jawaban. Dengan demikian
dalam penelitian ini responden menjawab pertanyaan hanya ada 4 kategori
dengan bobot skor sebagai berikut:
Tabel 3.1 Bobot Skor
Pertantaan Skor
Sangat sering 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Tidak pernah 2

3.7 Pengecekan dan Keabsahan Data


Data-data yang peneliti ambil langsung dari lokasi penelitian yaitu,SMA
IT Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya Kab. Ogan ilir. Peneliti langsung
menyebarkan angket kepada siswa SMA IT Raudhatul Ulum dikelas XII
B2.Setelah semua data terkumpul sebelum peneliti menganalisis, peneliti
melakukan pengecekan data ulang dan memastikan data sudah benar. Peneliti
menggunakan metode triagulasi dan pengujian kredibilatas ini diartikan sebagai
pengecekan keabsahan data dengan berbagai waktu. Peneliti akan menggunakan
triagulasi dengan metode observasi peneliti secara langsung mengamati kondidi
kelas, keadaan guru, dan siswa serta proses pembelajarannya.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Cikal Bakal SMAITRU (Latar Belakang)


Yayasan Perguruan Islam Raudhatul Ulum Sakatiga(YPIRUS) yang
didirikan tanggal 16 Maret 1966 dengan NotarisAminus S.H. nomor 21.A yang
mendirikan dan membina Pondok Pesanteren mulai dari pendidikan pra-sekolah,
Ibtidaiyah, Tsanawiyah sampai ke Perguruan Tinggi. Di bawah Yayasan ini
membuka sekolah umum yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA).
Semula SMA Islam Terpadu Raudhatul Ulum operasionalnya di Desa
Sakatiga satu kompleks dengan Pondok Pesantern Raudhatul Ulum Kampus A
pada tahun 2007. Sejak SMPITRU melulusan alumni pertama tahun 2007 pada
awal ini permulaan perpanjang lanjutan dari SMPITRU masuk ke SMAITRU
lalu berkembangnya animo masyarakat untuk masuk ke lembaga tersebut maka
SMA Islam Terpadu Raudhatul Ulum sejak tahun 2008 SMA Islam Terpadu
Raudhatul Ulum menempati kampus B dengan SK izin Operasional DIKNAS
Kab. Ogan Ilir Nomor :420/073/SM/D.Dik Kab.OI/2008 pada tanggal 23 Mei
2008 dan pada tahun pelajaran 2009/2010 SMA IT terakreditasi B dan akreditasi
ke 2 kalinya pada tahun pelajaran 2014/2015 dengan nilai 84 peringkat B
No.Sertifikat Akreditas Ma. 024573dan SK Penetapan Nomor : 539/BAP-
SM/TU/X/2014 pada tanggal 28 Oktober 2014 dan letak geografisnya
berdasarkan Letak Koordinat Peta SMAITRU terletak pada Lintang -3.2524o dan
Bujur 104.6853
Keadaan tenaga pendidik dan kependidikan di SMA Islam Terpadu
Raudhatul Ulum saat itu 3 guru laki-laki + 7 guru perempuan berlatar belakang
S1.
Keadaan peserta didik di SMA Islam Terpadu Raudhatul Ulum sampai
saat itu 24 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 9 perempuan..
Keadaan sarana dan prasarana di SMA Islam Terpadu Raudhatul Ulum
dengan luas tanah 16 Ha kampus diperuntukan SMP dan SMAITRU,
operasional pertama sekali di kampus A menggunakan kelas Hudaibiyah TP.
12

2007/2008 tahun berikut baru pakai kampus B ada 4 lokal digunakan untuk 3
kelas dan 1 ruang guru.
Pembiayaan operasional sekolah, selain dari dana yayasan didanai dari
dana SPP siswa/bulan dan APBD I serta APBD II bantuan sekolah gratis .
Sedangkan untuk pembangunan gedung-gedung baru atau rehabilitasi mendapat
bantuan uang pembangunan wali siswa dan bantuan dari pemerintah daerah
maupun pemerintah pusat.
Kurikulum ini disusun sebagai perangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta mengimplementasikan nilai-nilai
karakter bangsa di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar karena
merupakan satu kesatuan program kurikulum satuan pendidikan, oleh karena itu
program pendidikan karakter secara dokumen diintegrasikan ke dalam KTSP
mulai dari visi, misi dan tujuan, struktur dan muatan lokal kurikulum, Kalender
Pendidikan, silabus serta RPP guru-guru sebagaimana Instruksi Presiden Susilo
Bambang Yudoyono Selasa 11 Mei 2010 . Hal ini dilandasi pula dengan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 36 Ayat (2) menegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dan disesuaikan dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, peserta didik dan amanat Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan
Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada
delapan Standar Nasional Pendidikan.
13

Gambar 4.1.Struktur Pengurus SMA IT Raudhatul Ulum

YAYASAN

Kepala sekolah Komite

Evin Winata S.pd Dr.Ace


Baehaki,M.Si

Bendahara WakaKurikulum Waka Kesiswaan


Tata Usaha
Erwin,S.pd.I H.Zulkadri,Lc, Cicin,S.Pd.I
Uswatun
Hasanah,S.Si M.E

Staff Wali Kelas B.Pramuka Wali asrama


B.Bahasa
4 orang 14 orang 8 orang
Rixi Ali Muhyi Oktavia,S.pd

Ketua kelas

14 orang

Santriwan/
Dewan Guru
Santriwati

Sumber:dokumentasi SMA IT Raudhatul Ulum


14

Tabel 4.2:Daftar dewan guru SMA IT Raudhatul Ulum

No NIY Nama Lengkap Jabatan

1. 086.009.472 Evin Winata, S.Pd Kepala Sekolah


2. 084.012.384 H.Zulkadri, Lc., M.E. Waka. Kurikulum
3. 078.013.671 H. Ali Sastra, Lc Waka Keisiswaan
4. 088.006.618 Cicin, S.Pd Waka Keisiswaan
5. 092.011.617 Erwin Waka Tata Usaha
6. 096.018.851 Uswatun Khasanah, S. Si Bendahara
7. 091.014.731 Nanda Susangga, S. Sos Guru/Waka. Sarana
Prasarana
8. 074.009.315 Ikhwan Fahmi, S. Kom Guru/Wali Asrama
9. 090.011.601 Wendi Afrizal, S. Pd Guru/Wali Asrama
10. 091.011.611 Kasmawati, S.Pd.I Guru/Wali Asrama
11. 095.017.807 Rizka Permata Sari, S.Pd. Guru/Wali Asrama
12. 091.019.866 Oktavia, S.Pd. Guru/Bag. Bahasa
13. 074.013.670 Ermi Suwardi, Lc Guru
14. 083.007.371 M. Fadlilah, S.Pd.I Guru
15. 084.008.422 Mariyah, S.Si Guru
16. 082.009.485 Zainiyah, S.Pd Guru
17. 090.012.655 Ruaidarati, S.Pd.I Guru
18. 086.012.640 Fitri Susanty, MT. Guru
19. 094.013.701 Rixi Ali Muhyi Guru/Bagian Pramuka
20. 081.014.714 Eka Nova, S.Pd.I Guru
21. 087.011.572 Junaidi Guru
22. 097.019.870 Puji Nasriati, S.Pd. Guru
23. 096.019.886 Sutri Patmawati, S.Pd. Guru
24. M. Tanzil Guru
25. Julia Afifah, S.Pd. Guru
26. Weni Afrilita, S.Pd. Guru
27. 092.020.904 Erwin Pratama, S.Pd. Guru
28. Najmi Fajria, A.md. Operator Sekolah
29. 097.014.738 Meiliza Suci Rahayu, Staf
S.Pd.
30. 099.018.843 Irma Lena Staf
31. 098.016.792 Rival Abadi Staf
sumber:dokumentasi SMA IT Raudhatul Ulum

Visi dan Misi SMA IT Raudhatul Ulum


15

visi
1.Berakidah yang lurus, beribadah yang benar, beraklak mulia, mandiri,
disiplin, jiwa keiklasan, kesederhanaan dan kebebasan
2.Berpengetahuan luas, berbadan sehat, teratur dalam segala urusan,
berwirausaha.
3.Bermanfaat luas, pengendalian diri dan kekeluargaan

misi
1. Menyelenggarakan pendidikan umum yang memadukan antara ayat
ayat qur’anniyah dan kauniyah pada aspek ruhiyah, fikriyah dan
jasadiyah .
2. Melaksanakan pembelajaran terpadu yang berkualitas.
3. Menanamkan jiwa kepedulian sosial dan lingkungan.
4. Menjadikan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, nyaman,
bersih, indah, kreatif dan inovatif.
16

Tabel 4.3: Sarana dan prasarana

No Sarana dan Jumlah Kondisi


Prasarana

1. Ruang Kelas 13 Baik


 Papantulis 13 Baik
 Bangku 280 Baik

 Meja 280 Baik

 Lemari 13 Baik
13 Baik
 Jam
13 Baik
 Kipas
13 Baik
 Rak sepatu
13 Baik
 Wastafel
13 Baik

2. 20 Baik
Asrama
140 Baik
 Ranjang 280 Baik
 Lemari 20 Baik

 Kipas 20 Baik

 Rak sepatu 20 Baik

 Wastafel
3. 4 Baik

Lapangan 12 Baik
2 Baik
 Bola 2 Baik

 Net
4.  Ring
17

Baik
Baik
Mesin

 Bor 1 Baik
 Pakum
cleaner 2 Baik
 Penyedot
safety tank 1 Baik
 Mesin rumput
 Genset

5.
Baik
2 Baik
Lab komputer
 Komputer
 Cctv
6.
Baik

Lab ipa
7.  Alat alat
praktek
1 Baik
1 Baik
2 Baik

Lab bahasa
 Kamera
 Rekaman
 Baground
18

sumber:dokumentasi SMA IT Raudhatul Ulum

Tabel 4.4: Jumlah siswa

Kelas Santri Santriwati

X 36 orang 69 orang

XI 36 orang 55 orang

XII 31 orang 54 orang

Jumlah 101 orang 178 orang

Sumber:dokumentasi SMA IT Raudhatul Ulum

4.2Analisis data
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa untuk mencari
data terhadap pemasaran yang ada, penelit menyebar angket kepada responden
untuk menjawab dengan sebenarnya. Pertanyaan tersebut yakni mengenai
pengaruh metode diskusi terhadap minat belajar siswa dalam mata pelajaran
sosiologi di kelas XII B2 SMA IT Raudhatul Ulum Sakatiga Kab. Ogan Ilir.
Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang pengaruh metode diskusi
terhadap minat belajar siswa dalam mata pelajaran sosiologi dikelas XII B2 SMA
IT Raudhatul Ulim Sakatiga Kab. Ogan ilir, peneliti mencoba menganalisa data
dari hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan perincian sebagai berikut.
Variabel x yaitu pengaruh metode diskusi
Tabel 4.5 Guru meminta siswa mengumpulkan pendapat setelah
melakukan diskusi
No Alternatif Jawaban Frekuensi(f) Presentase(%)
a. Sangat sering 2 7,5%
19

1 b. Sering 22 81,4%
c. Kadang-kadang -
d. Tidak pernah 3 11,1%
27 100%

Dari hasil angket kepada 27 responden diperoleh bahwa 7,5% siswa


menjawab sangat sering, 81,4% siswa menjawab sering dan 11,1% siswa
menjawab tidak pernah.
Tabel 4.6 Siswa memahami pelajaran sosiologi dengan menggunakan
metode diskusi
No Alternatif Jawaban Frekuensi(f) Presentase(%)

2 a. Sangat sering -
b. Sering 14 51, 9%
c. Kadang-kadang 10 37,0%
2 d. Tidak pernah 3 11,1%

27 100%

Dari hasil angket kepada 27 responden diperoleh bahwa 51,9% siswa


menjawab sering, 37,0% siswa menjawab kadang-kadang dan 11,1% siswa
menjawab tidak pernah.

Tabel 4.7 Guru meminta siswa berdiskusi untuk materi yang di


sampaikan guru
No Alternatif Jawaban Frekuensi(f) Presentase(%)
a. Sangat sering -
3 b. Sering 15 55,5%
c. Kadang-kadang 10 37,0%
d. Tidak pernah 2 7,5%

27 100%
20

Dari hasil angket kepada 27 responden diperoleh bahwa 55,5% siswa


menjawab sering, 37,0% siswa menjawab kadang-kadang dan 7,5% siswa
menjawab tidak pernah.

Tabel 4.8 Metode diskusi meningkatkan minat belajar siswa


No Alternatif Jawaban Frekuensi(f) Presentase(%)
a. Sangat sering -
4 b. Sering 14 51,9%
c. Kadang-kadang 8 29,6%
d. Tidak pernah 5 18,5%
27 100%

Dari hasil angket kepada 27 responden diperoleh bahwa 51,9% siswa


menjawab sering, 29,6% siswa menjawab kadang-kadang dan 18,5% siswa
menjawab tidak pernah.

Tabel 4.9Metode diskusi membuat proses pembelajaran menjadi lebih


cepat masuk diingatan siswa
No Alternatif Jawaban Frekuensi(f) Presentase(%)
a. Sangat sering 4 14,8%
5 b. Sering 6 22,2%
c. Kadang-kadang 3 11,1%
d. Tidak pernah 14 51,9%
27 100%

Dari hasil angket kepada 27 responden diperoleh bahwa 14,8% siswa


menjawab sangat sering, 22,2% siswa menjawab sering, 11,1% siswa menjawab
kadang-kadang dan 51,9% siswa menjawab tidak pernah.

Variabel y yaitu minat belajar siswa

Tabel 4.10 Siswa merasa rugi bila guru berhalangan hadir untuk
mengajar

No Alternatif Jawaban Frekuensi(f) Presentase(%)


21

a. Sangat sering 4 14,8%


1 b. Sering 7 26%
c. Kadang-kadang 4 14,8%
d. Tidak pernah 12 44,4%

27 100%

Dari hasil angket kepada 27 responden diperoleh bahwa 14,8% siswa


menjawab sangat sering, 26% siswa menjawab sering, 14,8% siswa menjawab
kadang-kadang dan 44,4% siswa menjawab tidak pernah

Tabel 4.11 siswa merasa bosan saat proses pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi(f) Presentase(%)


a. Sangat sering 2 7,5%
2 b. Sering 13 48,1%
c. Kadang-kadang 7 18,5%
d. Tidak pernah 5 18,5%
27 100%

Dari hasil angket kepada 27 responden diperoleh bahwa 7,5% siswa


menjawab sangat sering, 48,1% siswa menjawab sering 18,5% siswa menjawab
kadang-kadang dan 18,5% siswa menjawab tidak pernah

Tabel 4.12 Siswa mengantuk saat proses pembelajaran

No Alternatif Jawaban Frekuensi(f) Presentase(%)


a. Sangat sering - -
3 b. Sering 13 48,1%
c. Kadang-kadang 12 44,4%
d. Tidak pernah 2 7,5%
27 100%
22

Dari hasil angket kepada 27 responden diperoleh bahwa 48,1% siswa


menjawab sering, 44,4% siswa menjawab kadang-kadang dan 7,5% siswa
menjawab tidak pernah.

Tabel 4.13 Siswa sangat konsentrasi saat proses pembelajaran


berlangsung

No Alternatif Jawaban Frekuensi(f) Presentase(%)


a. Sangat sering 1 3,7%
4 b. Sering 14 51,8%
c. Kadang-kadang 7 27%
d. Tidak pernah 5 18,5
27 100%

Dari hasil angket kepada 27 responden diperoleh bahwa 3,7% siswa


menjawab sangat sering, 51,8% siswa menjawab sering, 27% siswa menjawab
kadang-kadang dan 18,5% siswa menjawab tidak pernah

Tabel 4.14 Siswa bertanya kepada guru setiap materi yang tidak paha m

No Alternatif Jawaban Frekuensi(f) Presentase(%)


a. Sangat sering 1 3,7%
5 b. Sering 11 40,7%
c. Kadang-kadang 9 33,3%
d. Tidak pernah 6 22,3%
27 100%

Dari hasil angket kepada 27 responden diperoleh bahwa 3,7% siswa


menjawab sangat sering, 40,7% siswa menjawab sering, 33,3% siswa menjawab
tidak pernah dan 22,3% siswa menjawab tidak pernah
23

Tabel 4. 15rekapitulasi skor hasil angket metode diskusi( variabel x)

No. 1 2 3 4 5 Jumlah
item
1 5 4 4 4 5 22
2 4 2 2 4 5 17
3 4 2 4 4 5 19
4 4 3 3 2 2 14
5 4 3 3 2 2 14
6 4 4 3 4 5 20
7 5 4 3 3 2 17
8 4 4 4 4 4 20
9 4 3 3 2 2 14
10 4 4 4 4 4 20
11 4 3 3 4 2 16
12 4 4 4 3 2 17
13 4 4 4 3 2 17
14 4 4 4 4 4 20
15 4 3 4 3 2 16
16 4 3 4 3 2 16
17 4 3 2 4 4 17
18 4 4 4 3 3 18
19 2 2 4 4 2 14
20 4 4 4 3 3 18
21 2 4 3 4 4 17
22 4 4 4 4 4 20
23 4 3 3 4 2 16
24 4 3 3 4 2 16
25 4 3 3 2 3 15
26 4 4 4 3 2 17
27 2 4 4 2 2 14

Tabel 4.16rekapitulasi skor hasil angket minat belajar siswa (variabel y)

No. 1 2 3 4 5 Jumlah
item
1 2 3 3 4 5 14
24

2 4 4 4 3 2 17
3 4 2 3 3 4 16
4 4 4 2 4 3 17
5 4 4 4 4 3 19
6 2 4 4 2 4 16
7 2 2 3 3 4 14
8 2 4 4 4 4 18
9 2 4 4 4 4 18
10 2 4 3 4 4 17
11 4 4 4 2 3 17
12 4 4 3 2 3 16
13 4 3 4 2 4 17
14 4 2 3 2 2 13
15 4 2 3 4 4 14
16 4 3 4 3 4 18
17 2 4 3 4 3 16
18 2 5 3 4 3 17
19 4 3 4 3 4 18
20 2 5 3 4 3 17
21 4 3 4 3 4 18
22 2 4 3 4 2 17
23 2 4 4 5 3 18
24 4 3 4 4 2 19
25 4 4 2 4 3 17
26 4 2 4 3 2 15
27 2 3 3 4 2 14

Tabel 4.17 skor angket metode diskusi dan minat belajar siswa

No. Eksponden Skor metode Skor minat


Diskusi bealajar siswa
1 Dinda Oktaria w 22 14
2 Dian Fiyonilla 17 17
3 Alfita 19 16
4 Ayu Aprilia 14 17
5 Aisyah Salsabillah 14 19
6 Rindu Salsabillah 20 16
7 Azzahra Raudhoh 17 14
8 Salsabila Brili 20 18
9 Triya Fitriani 14 18
10 Mustika Putri 20 17
11 Nur Aliyah 16 17
12 Febi 17 16
13 Syarla 17 17
14 Feny 20 13
25

15 Dea Serlianda 16 14
16 Fiammeta 16 18
17 Ikek Fransiska 17 16
18 Yulia Putri 18 17
19 Nur Anisa 14 18
20 Nia Pratiwi 18 17
21 Leony 17 18
22 Ezzati 20 17
23 Nabila Putri 16 18
24 Putri Anggrini 16 19
25 Oktafina 15 17
26 Dillautari 17 15
27 14 14
Jumlah
Tabel 4.18skor yang diperoleh eksponden dari pengisian angket pengaruh
metode diskusi terhadap minat belajar siswa

No X Y x2 Y2 XY
1 22 14 484 196 308
2 17 17 289 289 289
3 19 16 361 256 304
4 14 17 196 289 238
5 14 19 196 361 266
6 20 16 400 256 320
7 17 14 289 196 238
8 20 18 400 324 360
9 14 18 196 324 252
10 20 17 400 289 340
11 16 17 256 289 272
12 17 16 289 256 272
13 17 17 289 289 289
14 20 13 400 169 260
15 16 14 256 196 224
16 16 18 256 324 288
17 17 16 289 256 272
18 18 17 324 289 306
19 14 18 196 324 252
20 18 17 324 289 306
21 17 18 289 324 306
22 20 17 400 289 340
23 16 18 256 324 288
24 16 19 256 361 304
25 15 17 225 289 255
26 17 15 289 225 255
27 14 14 196 196 196
26

Jumlah 461 447 8001 7469 7600


Diketahui:

X = 461 x 2 = 8001 XY = 7600

Y = 447 Y 2 = 7469 n = 27

Menghitung Koefisien Regresi (b):

nΣxy−( Σx)(Σy)
B=
nΣ x 2−¿ ¿

27 ( 7600 )−( 461 )( 447)


=
27 ( 8001 )−¿ ¿

205200−206067
=
216027−212521

−867
=
3506

= -0,247

Menghitung Konstanta (a)

Σy−b . Σx
A=
n

447−(−0,247)(461)
=
27

447−(−113,867 )
=
27

333,133
=
27

= 12,33

199809
JK Reg (a)=¿ ¿ = ¿ ¿ = = 7400
27
27

JK ( Σx ) .( Σy)
b
Reg ( ) = b. {𝚺xy - }
a n

(461)( 447)
= -0,247. {7600 - }
27

206067
= -0,247. {7600 - }
27

= -0,247. {7600 – 7632}

= -0,247. {-32)

= -7,904

JK Res = 𝚺 y 2 - JK Reg ( b ) - JK Reg (a)


a

= 7469 – (-7,904) – 7400

= 7469 – (-7407)

=62

RJK Reg (a)= JK Reg (a)= 7400

JKRes 62 62
RJKRes❑ = = = = 2,48
n−2 27−2 25

Menguji signifikasi dengan rumus

RJK b −7,904
Reg ( )
F hitung: a = = -3,187
RJKRes 2,48

Hasil regression statistics tabel F hitu ngmenggunakan tabel f :

SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics
0,34006
Multiple R 2
0,11564
R Square 2
28

Adjusted R 0,08026
Square 8
Standard 1,55853
Error 6
Observations 27

ANOVA
Significan
  Df SS MS F ce F
7,94076 7,94076 3,26910
Regression 1 8 8 3 0,082643
2,42903
Residual 25 60,7259 6

Hipotesis:

Ha : ada pengaruh metode diskusi terhadap minat belajar siswa dalam mata pelajaran
sosiologi di kelas XII B2 SMA IT Raudhatul Ulum Sakatiga

Ho : tidak ada pengaruh metode diskusi terhadap minat belajar siswa dalam mata
pelajaran sosiologi di kelas XII B2 SMA IT Raudhatul Ulum Sakatiga

F hitung= 3,269103

Sing F = 0,082643

F hitung> sing F, Ho ditolak

Artinya: Ada pengaruh metode diskusi terhadap minat belajar siswa dalam mata
pelajaran sosiologi di kelas XII B2 SMA IT Raudhatul Ulum Sakatiga

4.3 Analisis Data

Setelah peneliti menganalisis dan melakukan penelitian dengan


mengumpulkan data, menurut peneliti pengaruh metode diskusi terhadap minat
belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di pondok pesantren raudhatul ulum
khususnya di kelas XII B2.
BAB V
Simpulan dan Saran
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian dan analisis pada bab sebelumnya tentang pengaruh
diskusi di SMA IT Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya Kab. Ogan ilir, maka
peneliti menarik simpulan sebagai berikut:
Proses pembelajaran denggan menggunakan metode diskusi di SMA IT
Raudhatul Ulum Sakatiga sudah bisa dikategorikan berhasil. Dari angket yang
sudah peneliti sebarkan tentang pengaruh metode diskusi dalam meningkatkan
minat belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di SMA IT Raudhatul Ulum
dan observasi yang peneliti lakukan, dapat dilihat sudah ada timbal balik antara
guru dan siswa, siswa sudah mulai bertanya saat ada materi yang kurang paham.
Kelas tidak lagi hanya di dominasi oleh guru dan siswa dan siswa tidak merasa
bosan lagi ketika belajar Sosiologi di kelas.

5.2 Saran

5.2.1.Diharapkan metode diskusi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif


strategi pembelajaran oleh guru di SMA IT Raudhatul Ulum Sakatiga.
5.2.2. Diharapkan kepada para siswa agar lebih semangat dalam mengikuti mata
pelajaran sosiologi sehingga dapat meningkatkan minat belajar pada mata
pelajaran sosiologi.
Daftar Pustaka

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Pt.
Intermasa
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Akarta:
Rineka Cipta
Bahri Djamarah, Syaiful dan Zain, Aswan. 2014. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Undang-undangNomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas
Dalyono. 2015.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
KBBI,2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.web.id/merek,(25Maret
2021)
Mulyadi, Yad, dkk. 2020. Sosiologi SMA Kelas X. Yudhistira
Supardi.2013.Sekolah Efektif Konsep Dasar dan Praktinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Ana. 2014. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung: Sinar Baru
Sugiyono.2012.Statistik Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta
Wahab, Rohmalina. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers
Yazwardi. 2015. Pengantar Metodologi Studi Islam. Palembang: Noer Fikri Offset
Yanuarti, Eka.2014.Metodologi Penelitian. Palembang: Noer Fikri

Anda mungkin juga menyukai