• .
Agus Brotosusilo
Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Transcendental Perspective:
Philosophical Legal Studies .
NILAI
Internal Perspective:
AZAS Dogmatic/Doctrinal Legal Studies
Internal Perspective:
Dogmatic/Doctrinal Legal Studies
NORMA
External Perspectives:
SIKAP-TINDAK Non-Doctrinal Legal Studies
Skema 1:
Agus Brotosusilo, 1982 5
Eksistensi Hukum dan Perspektif Penelitiannya
PERSPEKTIF INTERNAL PENELITIAN HUKUM
Perspektif Internal penelitian hukum
–melalui Dogmatik Hukum--,
mempergunakan Landasan Teoritis,
Terminologi-terminologi dan Methodologi
Hukum sebagai bagian dari makaryanya
hukum itu sendiri, dengan tujuan untuk
berkontribusi pada konsistensi internal
hukum dengan menawarkan landasan
intelektual maupun pelatihan praktis dalam
penerapan hukum, untuk
memperdalam pemahaman terhadap
Agus Brotosusilo, 2020. 6
Disiplin Hukum.
PERSPEKTIF EKSTERNAL PENELITIAN
HUKUM(ILMU-ILMU KENYATAAN HUKUM)
• Perspektif Eksternal penelitian Hukum
menerapkan kajian teoritis hukum empiris,
mempergunakan Landasan Teori dan
methodologi Ilmu-ilmu Sosial menelaah
karakteristik sistem hukum yang ada, termasuk
hubungan timbal-balik antar-variabel, kondisi
dan perkembangannya, sebab dan akibat, serta
fungsi dan tujuan institusi dan praktek hukum,
dengan tujuan untuk memperdalam
pemahaman terhadap keberadaan, posisi
dan peran hukum pada Sistem Sosial.
• Perspektif Eksternal penelitian Hukum a.l.
dipergunakan pada kajian Sosiologi Hukum dan
Anthropologi Hukum.
Agus Brotosusilo, 2020. 7
PERSPEKTIF TRANSENDENTAL
(FILSAFAT HUKUM)
• Perspektif transendental kajian hukum diterapkan pada telaah
normatif untuk mencari justifikasi hukum tertinggi berdasarkan
prinsip-prinsip moral, mitos, teologis, rasional, keadilan,
kemanfaatan, atau kepastian hukum; dan untuk melancarkan
kritik- konstruktif terhadap kondisi hukum yang ada sepanjang
memenuhi standar normatif tersebut.
• Perspektif ini diterapkan pada studi Filsafat Hukum yang pada
dasarnya adalah telaah kritis dan konstruktif/holistic terhadap
sifat-hakekat hukum dan sistem hukum.
• Dalam lingkup studi Filsafat Hukum termasuk juga kajian kritis
atas tujuan hukum, keabsahan (keberlakuan) hukum dan
landasan di balik proses pengambilan keputusan hukum, dengan
tujuan untuk memperdalam pemahaman terhadap Disiplin Hukum
Agus Brotosusilo, 2020. 8
secara Konstruktif/holistic: utuh, lengkap dan menyeluruh.
.
UNSUR HUKUM
.
IDEEL RIEL
NILAI
METHODIK
SISTEMATIK
ASAS
PENGERTIAN
KAIDAH/NORMA
ILMU TENTANG
PENGERTIAN POKOK
FILSAFAT DALAM HUKUM
HUKUM ILMU TENTANG
MASYARAKAT HUKUM
KAIDAH HUKUM
SUBYEK HUKUM ILMU
PERANAN DLM HUKUM KENYATAAN
PERISTIWA HUKUM
HUKUM
HUBUNGAN HUKUM
OBYEK HUKUM
SOSIOLOGI HUKUM
DOGMATIK HUKUM ANTROPOLOGI HUKUM
PSIKOLOGI HUKUM
PERBANDINGAN HUKUM
SEJARAH HUKUM
POLITIK HUKUM
TEKNOLOGI HUKUM
+ Agus Brotosusilo, 2011.
TATA HUKUM 9
KETRAMPILAN HUKUM
POHON DISIPLIN HUKUM 10
Penjelasan Gambar POHON DISIPLIN HUKUM
kepastian kesebandingan
NILAI
Jual-beli Tanah • …
INTERNAL
Hukum Barat/BW NORMA PERSPECTIVE
Jual-beli Tanah
SIKAP-TINDAK EXTERNAL
Hukum Adat PERSPECTIVE
EKSISTENSI HUKUM
Skema 1:
EKSISTENSI HUKUM DAN PERSPEKTIF STUDINYA
Agus Brotosusilo, 1982. 13
.
2. DISIPLIN HUKUM
untuk pemahaman
terhadap gejala-gejala maupun
ajaran-ajaran tentang hukum secara
mendalam (melalui Filsafat Hukum),
pada cakrawala yang luas (melalui
Ilmu-ilmu tentang Kenyataan
Hukum), maupun secara
lugas (melalui Dogmatik Hukum).
Agus Brotosusilo, 2011. 21
ILMU-ILMU HUKUM
Ilmu-ilmu Hukum: kumpulan berbagai ilmu pengetahuan, al:
•Ilmu tentang Kaidah atau Normwissenschaft atau
Sollenwissenschaft, yaitu ilmu yang menelaah hukum
sebagai norma/kaidah atau sistem
norma-norma/kaidah-kaidah;
•Ilmu tentang Pengertian-pengertian Pokok (dalam
hukum), meliputi: Subyek Hukum, Hak dan Kewajiban,
Peristiwa Hukum dan Obyek Hukum;
•Ilmu tentang Kenyataan atau Tatsachenwissenschaft
atau Seinwissenschaft menyoroti hukum sebagai
sikap-tindak,a,l, mencakup: Sosiologi Hukum,
Anthropologi Hukum, Psikologi Hukum, Perbandingan
Hukum, Perbandingan Hukum dan Sejarah Hukum.
Agus Brotosusilo, 2017. 22
Dogmatik Hukum (1)
• Dogmatik Hukum adalah kegiatan mengkompilasi dan
menginterpretasi aturan-aturan hukum positif serta
mensistematisasi seluruh kaidah-kaidah hukum yang
berlaku (yaitu hasil interpretasi tersebut), menjadi
tata hukum nasional yang relatif koheren (bersistem).
• Kegiatan menginterpretasi dan mensistematisasi
aturan-aturan hukum positif yang berlaku dalam
masyarakat tertentu pada suatu waktu tertentu dari sudut
pandang normatif tersebut, terarah pada kegiatan untuk
mempersiapkan pengambilan putusan hukum konkret,
atau menawarkan alternatif penyelesaian atas suatu
masalah hukum konkret (sengketa).
• Lingkup kajiannya terbatas pada suatu sistem hukum
nasional yang belaku pada suatu wilayah negara tertentu.
Agus Brotosusilo, 2017. 23
Dogmatik Hukum (2)
Hukum Waris.
Hukum Pidana Agus Brotosusilo, 2011. 31
LANDASAN TEORITIS, METHODOLOGI
DAN PERMASALAHAN
3. PENELITIAN-PENELITIAN HUKUM
MONO-DISIPLIN; DAN LINTAS-DISIPLIN
(INTER-DISIPLIN, MULTI-DISIPLIN DAN
TRANS–DISIPLIN)
4. PERSPEKTIF INTERNAL
PENELITIAN HUKUM INTER-DISIPLIN
• .
4.a. SOCIOLOGICAL
JURISPRUDENCE
Among others:
British Legal Positivism;
Pure Theory of Law;
Langdellian Orthodoxy/US-Formalism;
Sociological Jurisprudence
Legal Realism.
Agus Brotosusilo, 1989. 50
Agus Brotosusilo, 1986. 50
SOCIAL ENGINEERING
(ROSCOE POUND)
Roscue Pound, mengemukakan peran
hukum sebagai alat untuk melakukan
”social engineering”, yaitu:
… the law as ordering behaviour to
achive ”... the goods of existence and
the means of satisfying claims with
the least friction and waste”.
(Roscue Pound: Interpretation of Legal History)
Agus Brotosusilo, 2011. 51
.
5. PERSPEKTIF EKSTERNAL
PENELITIAN HUKUM INTER-DISIPLIN
SOCIOLOGY OF LAW
Understanding of Understanding of
Concern the LEGAL SYSTEM Social System
Agus Brotosusilo, 2011.
(incl. position of Law
65
in
the SOCIAL SYSTEM)
TEORI-TEORI SOSIOLOGI HUKUM:
STRUCTURAL-FUNCTIONAL vs. CONFLICT THEORY
• Studi Sosiologi Hukum pada awalnya dipengaruh
paradigma Structural-functional (Concencus) dalam
kajian sosiologis yang pada masa itu sedang mengalami
kejayaan.
• Baru pada tahap berikutnya kajian sosiologis dipengaruhi
oleh Conflict Theory yang berasal dari ajaran Karl Marx.
• Evolutionary Theory yang timbul pada awal kelahiran
Sosiologi sebagai Ilmu, menerapkan “Darwin’s Organisme
Evolutionay Theory” sebagai puncak Teori Ilmu-ilmu
Alamiah/Natural Sciences (dhi. Biology, obyeknya Benda
--organik + anorganik--), pada studi Sosiologi (obyeknya:
Manusia) melalui “Social Evolutionay Theory”; setelah
disadari kesalahannya, akhirnya teori ini tenggelam dalam
pengaruh kedua teori tersebut
Agus Brotosusilo, di
1982.atas. 66
PARADIGMA POSITIVISM DAN
ANTI-POSITIVISM/ INTERPRETIVISM
• Perbedaan-perbedaan, bahkan pertentangan
faham antara penganut teori
structural-functional dan teori conflict pada
studi Sosiologi pada akhirnya juga menimbulkan
kossekuensi pada perbedaan-perbedaan, bahkan
pertentangan pada paradigma dan metode yang
dipergunakan oleh kedua teori tersebut pada studi
Sosiologi Hukum:
• Pendukung teori structural-functional
menerapkan paradigma metode Positivism
pada studi Sosiologi dan Sosiologi Hukum;
sebaliknya:
• Pendukung teori Conflict menerapkan
paradigma metode Anti-Positivism
(Interpretivism) pada studinya.
Agus Brotosusilo, 1982. 67
SUBYEKTIVITAS – OBYEKTIVITAS
HASIL STUDI
• Pendukung paradigma teori structural-functional
dengan menerapkan metode Positivism pada studi
Sosiologi dan Sosiologi berpendapat bahwa
studinya Bebas Nilai, dan hasil studinya bersifat
Obyektif; sebaliknya:
• Pendukung paradigma teori Conflict menerapkan
metode Anti-Positivism/Interpretivism pada studi
Sosiologi dan Sosiologi; mereka berpendapat bahwa
kegiatan seorang Ilmuwan tidak terlepas dari
Nilai-nilai yang dianutnya, dan hasil studi seorang
Subyek pasti bersifat Subyektif; atau paling tinggi
mencapai taraf Inter-Subyektif, tidak mungkin
Obyektif. Agus Brotosusilo, 1982. 68
METODE PENELITIAN:
KUALITATIF ATAU KUANTITATIF?
• Anti-positivis/interpretivist biasanya
menerapkan metode penelitian kualitatif,
sedangkan penelitian positivis lebih kuantitatif.
5.a. POSITIVISM
SOCIOLOGY OF LAW
5.b. ANTI-POSITIVISM
(INTERPRETIVISM)
SOCIOLOGY OF LAW
6. PERSPEKTIF TRANSENDENTAL
PENELITIAN HUKUM
LINTAS-DISIPLIN/INTER-DISIPLIN
7. IMPLEMENTASI
Novelty
(Brotosusilo adalah Reviewer Jurnal Internasional Terindex Scopus (Q2); Sebagian karya tulis
ilmiahnya dalam Seminar Internasional dan Jurnal Internasional Terindex Scopus dapat
ditelusuri pada Google Scholar Citations melalui Google Search atas nama Agus Brotosusilo).
Agus Brotosusilo, 2020. 136
• .
• . .
Agus
Agus Brotosusilo,
AgusBrotosusilo, 2005
2002.
Brotosusilo, 2011. 137
137
137
Agus Brotosusilo, 2011. 137