Di susun oleh :
RIRIS ENGGAR BARAFANNY A (19051417048)
MUHAMMAD NURIL ANWAR (19051417059)
Dosen Pembimbing :
Dra. Nur Andajani , M.T.
(a) (b)
Soil element in natural state Three phases of the soil element
1
2
Kadar air adalah berat air yang menguap dibagi dengan berat tanah kering yang
dinyatakan dalam persen. Sehingga diperoleh rumus sebagai berikut :
Wc = .............................................................................................................. (1.1)
Keterangan :
Wc = Kadar air (%)
Ww = Berat air
Ws = Berat butiran padat
Berikut ini merupakan persamaan dasar untuk mengetahui atau mencari kadar air
berdasarkan uji praktikum, tertulis pada persamaan 1.1, 1.2, dan 1.4.
Berat air = W2 – W3 .......................................................................................... (1.2)
Berat tanah kering = W3 – W1 ........................................................................... (1.3)
wc = 2− 3
X 100% .......................................................................................... (1.4)
3 1
Keterangan :
W1 = Berat cawan
W2 = Berat cawan + tanah basah
W3 = Berat cawan + tanah kering
1.1.2 Berat Volume Tanah
Berat volume (γ) merupakan perbandingan berat tanah dengan volume. Berat
volume dapat juga dinyatakan dalam berat butiran padat, kadar air, dan volume total.
Tujuan dari pengujian berat volume tanah yaitu untuk mengetahui berat dan volume
benda uji. Sehingga dari berat volume tanah tersebut kemudian dapat diklasifikasikan
tipe tanah nya menurut berat volume keringnya.
Para ahli tanah terkadang menyebut perbandingan berat per satuan volume
sebagai berat volume basah. Kadang-kadang juga perlu mengetahui berat kering per-
satuan volume tanah. Perbandingan tersebut dinamakan berat volume kering (γd)
(Das,1995). Untuk mengetahui jenis tanah, dapat dilihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 Jenis Tanah Berdasarkan Berat Volume
Berat Volume Kering
Tipe Tanah
(lb/ft³) (kN/m³)
Pasir keras butiran seragam 92 14,5
Pasir padat butiran seragam 115 18
Pasir berlanau yang lepas dengan butiran bersudut 102 16
4
V = ............................................................................................................
13,6 (1.5)
Pengukuran berat volume tanah
W1
...........................................................................................................
(1.6)
γt = V
Keterangan :
Wc = Berat cawan Wct = Berat tanah + Cawan
W2 = Berat air raksa yang dipindahkan W3 = Air raksa + Cawan
W1 = Berat tanah basah γ = Berat volume tanah
V = Volume tanah 13,6 = Berat jenis air raksa
Berat volume (γ) dapat juga dinyatakan dalam berat butiran padat, kadar air, dan
volume total
Ww
γ= =
Ws+Ww = W(1+( )) = Ws (1+w) ........................................................ (1.7)
Keterangan :
γ = Berat volume
= Kadar air
Ww = Berat air
Ws = Berat butiran padat
V = Volume tanah
Berat volume kering (dry unit weight) γd
γd = ............................................................................................................... (1.8)
Ws
5
Keterangan:
γd = Berat tanah kering
Ws = Berat butiran padat
V = volume tanah
Hubungan antara berat volume, berat volume kering dan kadar air dapat
dituliskan sebagai berikut
γd = (1.9)
γ
..............................................................................................................
1+
Keterangan:
γd = Berat tanah kering
γ = Berat volume
= Kadar air
1.1.3 Spesific Gravity (Gs)
Spesific Gravity (Gs) adalah perbandingan berat jenis suatu zat pada tempratur
standart dengan berat jenis zat yang lain pada tempratur tertentu. (Muharram, dkk,
2017). Tujuan praktikum ini untuk menentukan berat jenis tanah yang mempunyai
butiran lolos saringan no.50 dengan piknometer. Untuk mineral tanah lempung yang
lain dapat dilihat di Tabel 1.3 yang menunjukan harga-harga berat spesifik beberapa
mineral yang umum terdapat pada tanah. Kemudian pada tabel 1.4 digunakan untuk
mengklasifikasikan jenis tanah yang diuji.
Tabel 1.3 Berat Spesifik Mineral Penting
Kaolinite 2,6
Illite 2,8
Montmorillonite 2,65-2,8
Halloysite 2,0-2,55
Potassium Feldspar 2,57
Sodium and calcium Feldspar 2,62-2,76
Chlorite 2,6-2,9
Biolite 2,8-3,2
Muscovite 2,76-3,1
6
Hornblende 3,0-3,47
Limonite 3,6-4,0
Olivine 3,27-3,37
Sumber : Braja M. Das,1995
Tabel 1.4 Jenis Tanah
Jenis Tanah Berat Jenis ( Gs )
Temperatur, T (°C) A
24 0,9991
26 0,9986
28 0,9980
Sumber : Modul Praktikum Mekanika Tanah 1, 2020
1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum
Tujuan :
1. Menetapkan berat volume beberapa contoh tanah
3. Menetapkan kadar air contoh tanah kering, kapasitas lapang dan kadar air
maksimum tanah dengan metode gravimetri (perbandingan massa air dengan
massa padatan tanah) atau disebut berdasarkan % berat
4. Mengetahui pentingnya kadar air dalam tanah
5. Tujuan dari percobaan adalah untuk menetukan besar berat jenis dari tanah
berdasarkan nilai yang ditujukkan pada data data yang telah dianalisa.
Manfaat :
d. Tanah basah dimasukkan ke dalam air raksa, kemudian tanah tersebut ditekan
dengan kaca datar sehingga air raksa akan tumpah. Kemudian air raksa yang
tumpah ditimbang.
e. Setelah semua data yang diperlukan sudah didapatkan, dihitung berat volume
tanah dengan persamaan 1.4.
1.3.3Spesific Gravity (Gs)
a. Menyiapkan tanah lolos no. 50
b. Tanah dimasukkan kedalam piknometer sebanyak 13 bagian piknometer.
Gambar Keterangan
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar Keterangan
Gambar 1.6
Gambar 1.7
Gambar 1.8
Gambar 1.9
11
Gambar Keterangan
Gambar 1.10
Sumber: Hasil foto praktikum mekanika tanah 1 tahun 2019, angkatan 2017
1.4.3 Spesific Gravity (Gs)
Berikut ini adalah dokumentasi dari pengujian specific gravity :
Tabel 1.8 Dokumentasi praktikum Specific Gravity
Gambar Keterangan
Gambar 1.11
Gambar 1.12
12
Gambar Keterangan
Gambar 1.13
Gambar 1.14
Sumber: Hasil foto praktikum mekanika tanah 1 tahun 2019, angkatan 2017
2. wc =
3− 1
2− 3
X 100 = 40.54 %
3. wc =
3− 1
2− 3
X 100 = 39.84 %
3− 1
Volume tanah
1. V = 13,6W2 = 117,6713,6 = 8.65 cm3
2. V = 13,6W2 = 114.213,6 = 8.39 cm3
3. V = 13,6W2 = 122.513,6 = 9.01 cm3
W4 29,33
mengalami proses pelapukan atau proses kimia lainnya. Dari proses tersebut
maka terbentuklah senyawa kimia yang mengendap dan tercampur pada lapisan
tanah. (Fitria dkk, 2018)
1.6 Kesimpulan
Berdasarkan Pengujian Volumetri Gravimetri didapatkan data dan kemudian dapat
disimpulkan sebagai berikut ini.
Kadar air
Berdasarkan hasil pengujian kadar air didapatkan rata-rata kadar air sebesar 71,48%,
dapat diketahui bahwa menurut klasifikasi tanah menurut kadar airnya sampel tanah
tersebut diklasifikasikan dalam lempung lembek (soft clay).
Berat Volume Tanah
Berdasarkan hasil pengujian untuk mengetahui berat volume tanah pada praktikum
3
didapatkan rata-rata berat volume tanah sebesar 1,51 gr/cm , dapat diketahui bahwa
menurut klasifikasi berat volume tanah tersebut diklasifikasikan dalam lempung kaku.
Spesific Gravity (GS)
0
Gs ( Pada T1 C) = 2,65 Tanah lempung organik yang mengandung
mineral potassium feldspar.
Berdasarkan pengujian Volumetri Gravimetri dapat disimpulakan bahwa tanah
yang diuji berjenis campuran. Hal tersebut dibuktikan dari pengujian kadar air dan
berat volume tanah yang mendapatkan hasil klasifikasi tanah yang berbeda. Pada
pengujian Kadar air didapatkan hasil tanah berjenis lempung lembek, sedangkan
pada pengujian berat volume tanah didapatkan hasil tanah berjenis lempung kaku.
Sedangkan pada percobaan Specific Gravity didapatkan jenis tanah lempung organik
yang mengandung mineral potassium feldspar.