Anda di halaman 1dari 5

TELAAH JURNAL PROFESI KEPERAWATAN ANAK

Judul :Pengaruh konsumsi jus jambu biji merah terhadap peningkatan kadar trombosit
pada pasien demam berdarah dengue (DBD atau DHF)
Penulis :Dwi Christina Rahayuningrum, Honesty Diana Morika
Publikasi :Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Volume 2 Nomor 1
https://jurnal.syedzasaintika.ac.id e-ISSN:2655-5840 ISSN:2655-9641
Penelaah : Bonita Sirait

Komponen Jurnal Hasil Analisa


I. Pendahuluan 1. Masalah penelitian yang disampaikan peneliti :
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut
yang dapat menyebabkan kematian, Demam berdarah ditandai
oleh demam mendadak tanpa sebab yang jelas disertai gejala
yang lain seperti lemah, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri
pada anggota badan, punggung, sendi, kepala dan perut.
2. Besar masalah menurut peneliti (berdasarkan prevelensi atau
insidensi masalah. Adanya peningkatan masalah dibandingkan
sebelumnya atau dibandingkan dengan area lain) :
Setiap tahunnya sekitar 50–100 juta penderita dengue dan
500.000 penderita DBD dilaporkan oleh WHO diseluruh dunia
dengan jumlah kematian sekitar 22.000 jiwa (Soedarto,2014).
Indonesia angka kematian yang diakibatkan oleh kasus DBD
dari 326.075 kasus dengan 2.461 kematian
3. Dampak masalah jika tidak diatasi :
Demam berdarah dapat mengancam kehidupan (menyebabkan
kematian)
4. Kesenjangan yang terjadi/perbandingan antara masalah yang
ada dengan harapan/target :
Peneliti tidak menjelaskan adanya kesenjangan
5. Tujuan dan hipotesis yang ditetapkan oleh peneliti :
Untuk mengetahui efektifitas konsumsi jus jambu biji merah
terhadap peningkatan kadar trombosit pada pasien demam
berdarah dengue (DBD)
II. Metode 6. Populasi target dan populasi terjangkau penelitian : Populasi
a. Populasi & Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita DBD diRuangan
b. Desain penelitian Penyakit Dalam RSUD Dr.M.Zein Painan yaitu sebanyak 55
c. Pengukuran atau orang
pengumpulan data 7. Sampel penelitian dan kritria sampel:
d. Analisis data/uji Kriteria sampel pada penelitian ini pasien dengan Kadar
statistik trombosit <150.000mcL
8. Metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target :
Teknik Sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling
9. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian :
Jumlah sampel sebanyak 16 orang yang terbagi 8 orang
kelompok intervensi dan 8 orang kelompok kontrol
10. Desain penelitian yang digunakan :
Penelitian ini menggunakan rancangan desain Quasy
Exsperiment design dengan rancangan Two Group Posttest
Design
11. Penggunaan random alokasi (randomisasi) :
Peneliti menggunakan sampel yang digunakan hanya
perlakukan pre dan post
12. Masking (penyamaran) :
Peneliti tidak menjelaskan penyamaran pada penelitian ini
13. Blinding :
Tidak dijelaskan adanya upaya blinding
14. Variabel yang diukur dalam penelitian :
Variable independen konsumsi jus jambu biji merah, variable
dependen peningkatan kadar trombosit
15. Metode pengumpulan data :
Metode dalam penelitian yaitu dengan mengukur kadar
trombosit responden dengan hasil laboratoium yang ada distatus
kepada 16 orang sampel
16. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data :
Bahan yang digunakan adalah jus jambu biji merah, di ukur
dengan hasil laboratorium
17. Validitas dan reliabilitas alat ukur :
Peneliti tidak menjelaskan tentang nilai validitas dan reliabilitas
alat ukur
18. Yang melakukan pengukuran :
Pengukuran dengan bantuan enumerator
19. Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis atau
menganalisa data :
Dengan menggunakan ujit-test independent
20. Program atau software statistik yang digunakan untuk
menganalisis data :
SPSS
III. Hasil Penelitian : 21. Alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang
a. Alur penelitian dan mengikuti dengan jelas data base line kelompok eksperimen dan
data base line kelompok penelitian sampai selesai, drop out dan loss of follow
b. Hasil Penelitian up :
Peneliti tidak membuat alur penelitian secara terperinci, namun
dijelaskan bahwa seluruh responden yang terpilih menjadi
sampel dan mengikuti penelitian sampai dengan selesai
22. Karakteristik responden dan data baseline :
Peneliti tidak memaparkan karakteristik responden dan baseline.
23. Hasil penelitian :
Hasil penelitian didapatkan nilai rerata kadar trombosit pada
kelompok kontrol 178.625mcL, sedangkan pada kelompok
intervensi 301.125 mcL. Berdasaran uji Hipotesis didapatkan
pvalue=0,003. ≤0,05.
24. Berdasarkan hasil diatas maka disimpulkan :
Bermakna ada pengaruh antara pemberian jus jambu biji merah
terhadap peningkatan kadar trombosit.
25. Penjelasan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian
seperti number need to treat (NNT), relative risk reduction
(RRR) atau absolute risk reduction (ARR) nilai kepentingan
klinis menunjukkan sejauh mana efektifitas suatu
intervensi/prosedur baru dibandingkan dengan prosedur standar
atau kontrol :
Peneliti tidak menjelaskan nilai kepentingan klinis dalam
penelitiannya.
IV. Diskusi 26. Interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian :
(Discuss) Peneliti membuat interprestasi yang rasional dan ilmiah tentang
hal-hal yang ditemukan penelitian yaitu konsumsi jus jambu biji
merah setiap 2 kali sehari selama 4 hari
27. Perbandingan hasil penelitian dengan penelitian-penelitian
terdahulu secara teori yang ada saat ini untuk menunjukkan
adanya relevansi :
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kristiyanto (2016) tentang
perbandingan pemberian jus jambu biji merah dan ekstrak
jambu biji merah terhadap peningkatan kadar trombosit pada
pasien DBD diPuskesmas Gondang rejo Kabupaten
Karanganyar ditemukan hasil kadar trombist sebelum dilakukan
perlakuan 82,94 kadar terombist setelah dilakukan perlakuan
131,13.
28. Penjelasan peneliti tentang makna dan relevansi hasil
penelitiannya dengan perkembangan ilmu kesehatan serta
terhadap pemecahan masalah :
Meningkatkan kadar trombosit dapat menggunakan obat-obatan
farmakologi berupa infus (ringerlaktat,gelafusal,aminoleban),
Injeksi(ranitidin,metilprednisilon,omeprazole,asamtraneksamat),
dan Pengobatan nonfarmakologi. Salah satu pengobatan
nonfarmakologi yang digunakan adalah pemberian jus buah-
buahan berupa jambu biji merah, kurma, pepaya, meniran,
kunyit, temu hitam dan angkak. Buah jambu biji memiliki
kandungan vitamin C yang tinggi, sebesar 228,3mg per100gram
daging buahnya (USDA,2017).
29. Nilai kepentingan (importance) hasil penelitian :
Peneliti menjelaskan nilai kepentingan dalam penelitian ini
yaitu bahwa untuk meningkatkan kadar trombosit pada DBD
dapat melakukan perawatan nonfarmakologi sebagai pendukung
perawatan farmakologi yaitu dengan jus jambu biji merah.
30. Kemampuan pelaksanaan applicability hasil penelitian menurut
peneliti :
Peneliti menjelaskan kemampuan pelaksanaan hasil penelitian
adalah untuk meningkatkan kadar trombosit.
31. Replikasi hasil penelitian ini pada setting praktik klinik lainnya :
penelitian ini dapat di replikasi pada responden yang menderita
DBD
32. Penjelasan peneliti tentang kekuatan dan kelemahan penelitian :
Tidak dijelaskan peneliti tentang kekuatan dan kelemahan
penelitian.
33. Level evidence penelitian :
Tidak dijelaskan

Anda mungkin juga menyukai