Anda di halaman 1dari 4

r7

EDITORIAL

MIXED METHOD RESEARCH

Masrizal *

Penelitian bukanlah barang yang baru memiliki keunggulan dan keterbatasan, dan pasti
dalam dunia akademis. Dikatakan bukan barang kedua metode ini memiliki sentuhan yang khas
baru karena sejak dahulu kala penelitian sudah dalam menguak sebuah fenomena. Adanya
dijadikan sebagai salah satu instrumen untuk perbedaan inilah yang akhirnya menimbulkan
menguak segala rahasia alam. Dari penelitian itulah jurang antara penelitian kualitatif dan kuantitatif,
akhirnya didapatkan data empiris yang pada dimana masing-masing memiliki paradigm yang
saatnya nanti dapat difungsikan untuk sedikit berbeda3.
menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol Perbedaan antara kedua paradigma itu
fenomena-fenomena alam itusendiri. berkaitan dengan tingkat pembentukan pengetahuan
Untuk mendapatkan hasil/data empiris dan proses penelitian; tingkat epistemology yang
dengan derajat kepercayaan yang tinggi, maka cukup tipis, tingkat teori tengahan (middle range),
diperlukanlah sebuah metode penelitian yang sebagaimana diuraikan dalam kerangka teoretis,
sesuai dengan tujuan yang dikembangkan. serta tingkat metode dan teknik- teknik. Tetapi
Metode penelitian yang biasa digunakan adalah perbedaan tersebut lazimnya diterapkan pada
kuantitatif dan kualitatif. tingkat metode; proses pengumpulan data dan
Metode kuantitatif dinamakan metode bentuk pencatatan dan analisis data 4.
tradisional, karena metode ini sudah cukup lama Namun belakangan, sudut pandang dalam
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai menilai kedua metode penelitian ini berubah. Bila
metode untuk penelitian. Metode ini juga sebelumnya lebih dibahas tentang kesenjangan
disebut sebagai metode positivistik karena antara keduanya, sekarang beralih untuk
berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini menyatukan/mensinergikan keduanya.
sebagai metode ilmiah/scientific karena telah Pensinergian kedua metode penelitian ini
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu selanjutnya dikenal dengan mixedmethod research.
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan Dari sinergitas ini diharapkan dapat menumbuhkan
sistematis. Metode ini juga disebut metode power baru dalam menguak rahasia alam. Tetapi
discovery, karena dengan metode ini dapat sayangnya, (sepertinya) tidak sedikit yang masih
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. belum memahami bahkan memandang sebelah
Metode ini disebut metode kuantitatif mata dari metode ini. Mereka beranggapan bahwa
karena data penelitian berupa angka-angka dan mixed method research adalah metode "band" atau
analisis menggunakan statistik. Metode kualitatif "abu-abu", karena tidak memiliki kepastian yang
dinamakan sebagai metode baru, karena jelas berada di metode yang mana.1'2
popularitasnya belum lama, dinamakan metode
postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat DefinisiMixedMethodResearch (MMR)
postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai MMR adalah metode penelitian yang
metode artistik karena proses penelitian lebih diaplikasikan bila peneliti memiliki pertanyaan
bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai yang perlu diuji dari segi outcomes dan
metode interpretive karena data hasil penelitian prosesnya, serta menyangkut kombinasi antara
lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu
yang ditemukan di lapangan ' . penelitian. Karena berfokus pada outcomes dan
proses, maka desain MMR biasa digunakan dalam
Jadi dapat dikatakan, dari kedua metode ini penelitian evaluasi program. Namun sekarang,
tidak ada yang saling mengungguli antara satu MMR sudah sering digunakan untuk ilmu-ilmu
dengan yang lainnya. Keduanya sama-sama sosial, seperti: konseling, psikologi sosial,

*Staf Pengajar PSIICM Fakultas Kedokteran Universitas AnJalas ( masrizal_khaidir@yahoo.com)

53
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2011-Maret 2011, Vol. 6, No.l

manajemen, danpengorganisasianperilaku3'4. Tabel 1. Keunggulan dan Keterbatasan MMR


Tidak jauh berbeda dengan pendapat
Bryman dan Hanson, Creswell dan Clark (2007: 5)
mendefenisikan MMR sebagai desain penelitian Keunggulan
yang beranjak dari asumsi filosofi metode
1. Menghasilkan data yang lebih komprehensif
inquiri. Sebagai metodologi, MMR memberikan 2. Merupakan kompensasi dari keterbatasan
panduan saat mengumpulkan dan menganalisis data dalam menggunakan single method
dan pencampuran antara pendekatan keduanya 3. Mengizinkan melakukan investigasi
dilakukan pada saat proses penelitian. Sebagai dengan menggunakan tipe pertanyaan
metode, MMR berfokus pada mengumpulkan, yang berbeda
menganalisa, dan pencampuran antara data 4. Dapat menguji pertanyaan penelitian
kualitatif dan kuantitatif dilakukan dalam satu yang kompleks
atau serangkaian penelitian. Jadi pada intinya, 5. Menggunakan triangulasi yang dapat
menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif meninggikan kredibilitas dari data yang
ditemukan
secara bersamaan (dikombinasikan) lebih dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik Keterbatasan
terhadap permasalahan penelitian daripada
digunakan secara terpisah 2. 1. Peneliti membutuhkan kemampuan
Definisi dari Creswell dan Clark (2007: lebih untuk melaksanakan dan
7) secara mudah dapat dilihat dalam bagan menginterpretasikan hasil dari dua
desain penelitian
berikut ini:: 2. Memerlukan data yang lebih luas
3. Memerlukan waktu dan sumber yang
lebih banyak
Sulit untuk menggabungkan dua
MENGGABUNGKAN DATA
pendekatan tersebut pada saat menulis
Data Kualitatif Hasil - Data Kuantitatif
ÿ laporan dan membuat kesimpulan

MENGGABUNGKAN DATA

Data Kualitatif Data Kuantitatif -ÿ Hasil Kapan MMR Digunakan?


Ada 3 hal utama yang dapat dijadikan
alasan mengapa seorang peneliti harus
BAGIAN DARI DATA menggunakan MMR dalam desain penelitiannya,
Data Kuantitatif
yaitu3:
w Hasii 1. Ketika penggunaan pendekatan kuantitatif
Data Kualitatif j ataupun kualitatif secara parsial tidak cukup
membantu peneliti untuk memahami
permasalahan hasildari investigasinya.
Gatnbar 1. 3 cara untuk memadukan data kuantitatif 2. Ketika hasil yang didapatkan dari data
dan kualitatif kuantitatif tidak cukup memadai untuk
menjelaskan outcomes, sehingga
dibutuhkan data tambahan yang berguna
Keunggulan dan Keterbatasan MMR untuk membantu menginterpretasikan
temuan.
3. Sejak awal, data kualitatif yang ada memang
Sesuatu hal yang dibuat manusia tidak akan membutuhkan teknik kuantitatif untuk
pemah menemukan ataupun menghasilkan kata menyelesaikan masalah penelitiannya.
sempurna. Demikian pula dengan MMR,
walaupun kelahirannya merupakan perpaduan Tipe-TipeMMR
antara dua pendekatan, namun ternyata masih saja
Desain MMR dapat berbeda-beda,
ditemukan keunggulan dan keterbatasan dalam tergantung dari bobot yang digunakan dari tiap
penggunaannya. Berikut akan dijabarkan pendekatan dan saat setiap metode tersebut
keunggulan danketerbatasandari MMR: digunakan. Berikut adalah tipe-tipe dari MMR yang
3
biasa digunakan :

54
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2011-Maret 2011, Vol. 6, No.l

1 Notation. Untuk membantu perabaca dalam mungkin akan memilih untuk mengubah data
mengidentifikasi tipe dari desain yang telah kualitatif menjadi lebih ke data kuantitatif untuk
digunakan, Creswell menyarankan dalam memfasilitasi pada saat penggabungan data dan
penggabungannya mengikuti sistem notasi yang interpretasi. Desain triangulasi secara khusus
dikombinasikan dengan diagram visual untuk digunakan ketika peneliti tertarik untuk lebih
mengilustrasikannya kepada pembaca. memvalidkan dan melebarkan data kuantitatif yang
a. Huruf kapital (QUAN atau QUAL) untuk didapatkan untuk diselesaikan dengan
mengindikasikan metode apa yang lebih utama menggunakan metode kualitatif. Tujuannya adalah
digunakan dalam penelitian. untuk membangun pemahaman lebih lanjut
b. Huruf kecil (qual atau quan) untuk terhadap fenomena tunggal. Subtipe special dari
mengindikasikan jika metode tersebut bukanlah desain triangulasi dikenal dengan nested designs,
yang utama digunakan dalam penelitian. didalamnya menggunakan metode yang berbeda
c. Tandapanah ( ) untuk mengindikasikan bahwa untuk mendapatkan informasi dari individu atau
metode tersebut masih merupakan suatu kelompok dengan level yang berbeda di dalam
rangkaian/urutan. sistemnya.
d. Tanda plus (+) untuk mengindikasikan
bahwa metode dilaksanakan secara Karakteristik dan Prosedur yang Menjadi
simultan/bersamaan. Pertimbangan untuk MMR
Tanpa menghiraukan pertanyaan penelitian
2. Explanatory. Dalam desain explanatory, data dan tipe desain yang dipilih, maka semua MMR
kuantitaif dikumpulkan terlebih dahulu, dan mengikuti karakteristik sebagai berikut 3:
tergantung hasilnya, data kualitatif dikumpulkan 1. Rasional. Penting untuk melakukan identifikasi
setelahnya. Desain ini terdiri dari 2 fase, dan menjelaskan alasan mengapa seorang
pengumpulan dan penganalisaan dari data peneliti melakukan penggabungan antara
kuantitatif mengikuti kumpulan dan analisa dari metode kualitatif dan kuantitatif. Pembaca
data kualitatif . Desain explanatory digunakan hams cukup mendapat informasi tentang
ketika tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mengapa peneliti memilih desain M2R
untuk menguraikan, mengelaborasi, atau dalam penelitiannya. Untuk itu Creswell
menjelaskan temuan kuantitatif. Biasanya data menyarankan untuk memasukkan keempat hal
kualitatif digunakan untuk menganalisa keluaran berikut ini dalam paragraf-paragraf awal,
atau kasus ekstrim lainnya. a) mengidentifikasi tipe desain,
b) mendefmisikan karakteristik dari desain,
3. Exploratory. Desain exploratory dilaksanakan c) tujuan atau alasan mengapa menggunakan tipe
dalam dua fase atau desain yang berurutan - data desain tersebut, dan
kualitatif yang telah didapatkan pertama kali, d) referensi yang terkait dengan literature M2R.
kemudian dilanjutkan dengan fase kuantitatif. 2. Prioritas. Hal ini merujuk pada bobot atau
Pada disain ini, hasil dari analisa data kualitatif ukuran dari metode kuantitatif dan kualitatif
digunakan untuk membantu menetukan fokus dan yang diterima dalam penelitian. Tergantung dari
tipe pengumpulan data pada fase kuantitatif. Tujuan tipe disain dan tujuan penelitian, peneliti
dari disain ini secara khusus adalah untuk memiliki 3 pilihan dalam menentukan prioritas
digunakan pada fase awal kualitatif dari beberapa tersebut:
individu untuk mengidentifikasi tema, ide, a) data kuantitatif dan kualitatif digunakan dengan
perspektif, kepercayaan yang berasal dari bagian proporsi yang sama (desain triangulasi),
terbesar dari penelitian kuantitatif. Tipe triangulasi b) data kualitatif lebih banyak dibutuhkan
adalah desain yang sering digunakan. Dalam dibandingkan dengan data kuantitatif (desain
desain ini, peneliti mengimplementasikan exploratory),
metode kualitatif dan kuantitatif secara c) data kuantitatif lebih banyak dibutuhkan
bersamaan/simultan (mengumpulkan dan dibandingkan dengan data kualitatif (desain
menganalisa data secara bersamaan). Dalam explanatory).
setiap tahap dalam penelitian, peneliti 3. Sekuens/Waktu. Sekuens merujuk kepada
mengaplikasikan teknik yang cocok untuk waktu yang akan digunakan saat melaksanakan
digunakan, kemudian menggabungkan hasilnya MMR dan data apa saja yang akan digunakan.
secara bersamaan untuk memfasilitasi 4. Penggabungan Data, Maksudnya adalah
interpretasi tunggal. Suatu waktu peneliti bagaimana data kualitatif dan kuantitatif

55
tersebut akan digabungkan. Peneliti dapat untuk pemula maupun peneliti atau tim
menggunakan strategi yang berbeda dalam ahli, dan sumber serta waktu yang
rnenggabungkan data selama melakukan dibutuhkan untuk mengumpulkan dan
penelitian. Bagaimana rnenggabungkan data yang menganalisa,
didapat daridua fase menjadi satu set data tunggal. 2. Mengidentifikasi rasional
3. Menentukan disain, tipe data, dan strategi yang
Tahapan-Tahapan untuk Melakukan MMR digunakan dalam mengumpulkan data
Creswell (2005) mengidentifikasikan 7 tahapan 4. Membuat pertanyaan penelitian kuantitatif dan
untuk melakukan MMR, dengan tidak kualitatif secara spesifik
menghiraukan spesifikasi yang digunakan dari 5. Mengumpulkan data
setiap desain2': 6. Menganalisa data
1. Menentukan kernungkinan dalam 7. Menulis laporan
melaksanakan MMR. Hal ini berfungsi

Daftar Pustaka
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Brannen, Julia. Memadu Metode Penelitian
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
2006. Pelajar, 1997.
Creswell, John W & Vicki L. Piano Clark. Creswell John. Research Design Pendekatan
Designing and Conducting: Mixed Methods Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed.
Research.London: Sage Publications, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010
2007. 6. Tashakkori Abbas & Teddlie Charles.
3. McMillan, James H. Educational Research: Mixed Methodology. Yogyakarta: Pustaka
Fundamentals for The Consumer 5 th ed. Pelajar, 2010.
BostomPearson Education, 2008.

56

Anda mungkin juga menyukai