Disusun Oleh:
FAQIHUDIN MUBAROK
(120200403004)
UNIVERSITAS PERTAHANAN
JAKARTA
2020
PARADIGMA PENELITIAN KOMBINASI (MIXED METHOD)
1. Eksperimen.
2. Korelasi.
3. Ekspose de fakto.
4. Studi kasus.
5. Kausal komparatif.
6. Historis.
1. Etnometodologis.
2. Kritik seni (hermeunetik).
3. Eetnografis.
4. Studi kasus.
5. Grounded Theory.
6. Penelitian tindakan.
7. Penelitian pengembangan.
Kedua jenis pendekatan tersebut dapat dilihat dari instrumen penelitian. Peneliti pada
penelitian kuantitatif bukan merupakan instrumen, sedangkan pada penelitian kualitatif,
peneliti merupakan instrumen. Oleh karena itu, instrumen pada penelitian kuantitatif
harus diuji validitas terlebih dahulu sebelum dilakukan penelitian. Instrumen penelitian
kuantitatif merupakan alat yang penting untuk memperoleh data yang akurat.
Dari sudut penggunaan instrumen, peneliti pada penelitian pengembangan dan penelitian
tindakan merupakan instrumen, sebagai ciri penelitian kualitatif. Namun pada saat
melakukan penelitian, peneliti juga memerlukan instrumen lain yang perlu diuji realibitas
dan homogenitas seperti terdapat pada penelitian kuantitatif. Dengan demikian, penelitian
seperti ini dapat dikategorikan sebagai penelitian mixed method.
Akar Filosofis Mixed Methods Design
Postmodern
Pandangan filosofis yang mengatakan bahwa berfikir kritis, rasional, bebas, mandiri,
tradisional-modern-posmo adalah sumber pengetahuan.
Menurut Creswell (2010) ada enam karakteristik utama dari metode penelitian kombinasi,
yaitu:
Dasar desain penelitian merupakan suatu pendekatan penelitian yang memiliki dasar
filosofis tersendiri dari penelitian kuantatif ataupun kualitatif. Setidaknya ada tiga alasan
mendasar dari penelitian kombinasi:
a. Digunakan untuk menguji hasil dari penelitian pada tahap awal saat akan meneruskan
suatu tahap penelitian ke tahap berikutnya.
b. Menjelaskan secara lebih rinci hasil penelitian dan menggambarkannya secara utuh.
c. Memberikan pengertian yang lebih utuh daripada penelitian kuantitatif ataupun kualitatif
yang berdiri sendiri-sendiri. Jika data kuantitatif dan kualitatif digunakan secara bersama-
sama akan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang akan
diteliti, dibandingkan dengan penggunaan hanya salah satu jenis data tersebut.
Pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif dalam rangka untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Prioritas pengumpulan data ini dapat digolongkan menjadi dua model:
3. Prioritas
Dalam prioritas ini, metode kualitatif maupun kuantitatif memiliki bobot yang sama.
Namun, dapat juga ditentukan salah satu lebih prioritas dan memiliki bobot yang lebih besar dari
yang lain. Misalnya: kuantitatif memiliki bobot yang lebih besar dari kualitatif atau kualitatif
memiliki bobot yang lebih besar dari kuantitatif.
4. Urutan.
Persepsi paling umum dari metode kombinasi adalah bahwa proses yang terjadi
merupakan suatu proses modular, di mana komponen kualitatif dan kuantitatif
dilaksanakan, baik secara bersamaan maupun berurutan. Walaupun secara umum persepsi
ini dapat dikatakan benar, persepsi ini juga memberi kesan bahwa analisa data harus
dilakukan secara terpisah dan terpilah untuk setiap tahapan kuantitatif dan kualitatif, serta
pengkombinasian hanya dapat terjadi di tahap interpretasi akhir.
Kesimpulan ini hanyalah memuat sebagian kebenaran yang dicari. Integrasi data juga
dapat dilakukan pada tahapan analisis menghasilkan apa yang disebut dengan analisis
data metode kombinasi.
Analisa Data ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: Strategi analisis data untuk desain
triangulasi; Strategi analisis data untuk desain eksploratif; dan Strategi analisis data untuk
desain eksplanatif.
Diagram dari prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
ASPEK KARAKTERISTIK
PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN GABUNGAN
KUANTITATIF KUALITATIF
(MIXED METHOD)
Realitas adalah objek dan Realitas adalah subjek dan Realitas adalah subjek dan
tunggal, terpisah dari peneliti jamak, sebagaimana dilihat jamak, sebagaimana dapat
oleh partisipan dalam studi dilihat oleh partisipan dalam
studi
Proses deduktif, sebab akibat, Proses induktif, faktor-faktor Penelitian ini didasari oleh
desain statis, kategori disiap- yang membentuk secara dua domain yaitu berpikir
kan sebelum studi, bebas simultan, kategori diiden- deduktif dan induktif yang
konteks, generalisasi menga- tifikasi selama proses dapat mengarah kepada
rah prediksi, penjelasan dan penelitian, terkait konteks, kedua-duanya prediksi pema-
pemahaman akurat dan eliabel teori dan pola dikem-bangkan haman data atau dapat berupa
melalui validitas dan untuk pemahana akurat, dan identifikasi selam proses
realibitas realibel melalui verifikasi penelitian
Instrumen harus diuji sebelum Instrumen perlu dibuat dalam Keduanya, ada instrumen
penelitian (uji validitas) bentuk pedoman penelitina yang harus dibuat sebelum
penelitian dan juga perlu
dibuat pedoman
Ada populasi dan sampel Tidak perlu ada populasi dan Tidak perlu ada populasi data
sampel
Ada Membuat generalisasi Tidak perlu ada generalisasi Tidak perlu ada generalisasi