Anda di halaman 1dari 12

TUGAS DASAR-DASAR PENELITIAN

Desain Mix-Method

Disusun untuk memenuhi tugas Dasar-dasar Penelitian


Kelas: D
Dosen Pengampu: Dr. Rochmad, M. Si.

Disusun oleh:
Yovi Fitrianto
4101417175

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
1. Konsep tentang Mixed Methods

Mixed Methods Research (Creswell, John W. and Clarck Vicki : 2008) adalah suatu
disain penelitian yang didasari asumsi seperti halnya metoda inkuiri. Metode ini memberikan
asumsi bahwa dalam menunjukkan arah atau memberi petunjuk tentang cara pengumpulan dan
menganalisis data serta perpaduan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui beberapa fase
proses penelitian. Mixed methods research berfokus pada pengumpulan dan analisis data serta
memadukan antara data kuantitatif dan data kualitatif, baik dalam single study (penelitia tunggal)
maupun series study (penelitian berseri). Nana Syaodih Sukmadinata (2009 : 95)
mengemukakan, bahwa penelitian kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen formal, standar
dan bersifat mengukur. Sementara penelitian kualtatif menggunakan peneliti sebagai instrumen.

Penelitian mixed methods research dipengaruhi oleh pandangan filsafat pragmatisme.


Fokus utamanya berpusat pada pertanyaan mendasar dalam penelitian dan bukan semata-mata
berorientasi pada metode penelitian. Multi metoda untuk pengumpulan data dilakukan dalam
rangka memperoleh jawaban tentang masalah yang diteliti. Dengan kata lain pragmatisme ini
bersifat pluralistik dan berorientasi pada pekerjaan apa serta bersifat praktis. Didalam Mixed
methods research
a) Menghasilkan pengumpulan dan analisis data kuantitatif maupun kualitatif.
b) Pengumpulan data menggunakan instrumen open ended dan close ended, dengan alasan
menggunakan kombinasi atau perpaduan open dan close ended lebih baik dari pada hanya
memperoleh dari sumber data dokumen.
c) Terdapat kelemahan sumber data pada penelitian kuantitatif dan kualitatif. Sumber data
tidak terpetakan secara jelas baik pada penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif,
yakni sangat minim karena hanya berkisar pada data yang dibutuhkan saja. Untuk
mengatasi kelemahan tersebut maka dalam mixed methods research dilakukan pola
sebagai berikut: survey sebagai salah satu sumber data kuantitatif digunakan dalam
penelitian kualitatif etnografis; cerita narasi digunakan dalam penelitian kualitatif
dijadikan model dalam penelitian kuantitatif histories.
Karena dalam metode penelitian memiliki kelemahan, baik pada penelitian kuantitatif
maupun penelitian kualitatif maka muncullah Mixed Methods Research, dengan kelebihan
sebagai berikut :

a. Mixed method research menghasilkan fakta yang lebih komprehensif dalam meneliti
masalah penelitian, karena peneliti memiliki kebebasan untuk menggunakan semua alat
pengumpul data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Sedangkan kuantitatif atau
kualitatif hanya terbatas pada jenis alat pengumpul data tertentu saja.

b. Mixed method research dapat menjawab pertanyaan penelitian yang tidak dapat dijawab
oleh penelitian kuantitatif atau kualitatif. Contoh : apakah pendapat partisipan yang
diperoleh dari wawancara dan hasil pengukuran dengan instrument tertentu harus
dipisah ? (pertanyaan inilah yang akan dijawab oleh mixed method research, bahwa alat
pengumpul data tidak hanya terbatas pada satu alat saja. “Apa yang dapat menerangkan
atau memperjelas hasil penelitian kuantitatif ?

(mixed method research menjawab, data kualitatif menerangkan/memperjelas hasil


penelitian kuantitatif).

c. Mixed method research mendorong peneliti untuk melakukan kolaborasi, yang tidak
banyak dilakukan oleh penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Kolaborasi dimaksud
adalah kolaborasi social, behavioral, dan kolaborasi humanistic.

d. Mixed method research mendorong untuk menggunakan berbagai pandangan atau


paradigma.

e. Mixed method research itu “praktis” karena peneliti memiliki keleluasaaan menggunakan
metoda untuk meneliti masalah.
2. Karakteristik Utama Mixed Methods
Metode penelitian Mixed Methods ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Didasari suatu asumsi filosofis

b. Berfokus pada pengumpulan dan analisis data seta memadukan antara kedua data
tersebut (data kuantitatif dan kualitatif).

c. Fokus utamanya pada pertanyaan mendasar dalam penelitian.

3. Tujuan dan Fungsi/Keguanaan Mixed Methods

Metode penelitian campuran kuantititatif-kualitatif (mixed methods research)


adalah sebuah metode yang berfokus pada pengumpulan dan analisis data serta
memadukan antara data kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan
metode penelitian campuran ini adalah untuk menemukan hasil penelitian yang lebih baik
dibandingkan dengan hanya menggunakan salah satu pendekatan saja, misalnya
menggunakan pendekatan kuantitatif saja atau dengan pendekatan kualitatif saja).
Dengan menggunakan metode ini akan diperoleh data yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif. Metode ini digunakan untuk menangani tingkatan yang berbeda dalam satu
sistem. Temuan dari setiap tingkatan dipadukan untuk merumuskan interpretasi
menyeluruh

4. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa pedoman umum yang dapat dijadikan petunjuk dalam pengumpulan data,
yaitu :

 Prosedur pengumpulan data yang harus ditempuh sangat tergantung pada disain
yang dipilih.

 Apabila data dikumpulkan secara concurrent, maka dua jenis data (kualitatif dan
kuantitatif) tersebut adalah independen; bila dikumpulkan secara bertahap maka
dua jenis data tersebut saling berhubungan.
 Lepas dari pengumpulan secara concurrent atau bertahap; prosedur yang
ditempuh adalah sesuai dengan prosedur pengumpulan data pada penelitian
kuantitatif dan kualitatif.

5. Teknik Analisis Data

Prosedur analisis data mengikuti proses yang harus dilakukan oleh peneliti
sebagaimana pada jenis penelitian yang lain yang secara umum adalah mempersiapkan
jenis data yang akan dianalisis, mengeksplorasi data, menganalisis data untuk menjawab
pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis penelitian, menampilkan dan memvalidasi
data. Tambahan khusus dalam mixed method adalah bahwa analisis data harus diarahkan
pada pertanyaan penelitian; pada analisis concurrent data kuantitatif dan data kualitatif
ditransformasikan dan dibandingkan; pada analisis sequential pelaksanaan analisis data
kuantitatif dan data kualitatif dipisah.

6. Populasi dan Sampel

Populasi dibedakan menjadi populasi umum dan populasi target (Nana Syaodih
Sukmadinata, 2009 : 250). Populasi target adalah yang menjadi sasaran langsung
penelitian, sedangkan populasi umum merupakan kebalikannya. Sumber data atau
populasi dari metode penelitian ini adalah manusia atau bukan manusia. Anggota
populasi yang terdiri atas manusia disebut subjek penelitian, sedangkan yang bukan
manusia disebut objek penelitian

7. Mixed Methods Research Design

Desain penelitian adalah prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis,


menginterpretasi, dan melaporkan data dalam penelitian. Desain penelitian sangat penting
dipahami karena merupakan petunjuk bagi peneliti untuk memutuskan metoda yang akan
dipilih dalam melaksanakan studi dan bagaimana membuat interpretasi pada akhir studi.
Pertimbangan penting dalam memilih desain adalah : (a) memahami tujuan dari setiap
jenis desain; (2) memahami prosedur desain;
(3) memahami kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis desain; (4) mengenal timing
(lamanya waktu), bobot (berat –ringannya) dan bagaimana cara mixing (memadukan)
dari setiap desain.

Desain mixed method dikenal ada empat jenis disain yaitu : (a) triangulation
design; (2) embedded design; (3) explanatory design; (4) exploratory design.

8. Menulis mixed method research

Pedoman umum penulisan proposal penelitian mixed methods research adalah


sebagai berikut :

a. Pemilihan jenis desain penelitian harus mempertimbangkan desain mana yang bisa
diterima oleh audien.

b. Penulisan tentang mixed method harus dapat memberikan nilai pendidikan bagi pembaca.

c. Karena kompleksnya mixed method research maka dalam penulisan harus dicantumkan
pengertian mixed method sehingga memudahkan pembaca untuk memahamai „apa mixed
method itu‟

d. Penulis juga harus memperjelas kedudukan mixed method dibandingkan dengan


kualitatif dan kuantitatif research.

e. Kemukakan alasan atau pandangan mengapa memilih desain tertentu dari banyak desain
mixed method.

f. Selain memaparkan pandangan juga ditambahkan tentang pandangan dari kualitatif dan
kuantitatif beserta aspek-aspeknya.

g. Sesuaikan struktur penulisan berdasarkan desain mixed method yang dipilih.


Kerangka proposal untuk desertasi atau tesis

I. Judul Penelitian

II. Pendahuluan (berisi tentang masalah penelitian, hasil penelitian lain yang mendukung,
kelemahan penelitian sebelumnya, dan manfaat penelitian)

III. Tujuan (tujusn penelitian dan alasan memilih desain penelitian, pertanyaan penelitian dan
hipotesis

IV. Dasar filosofis (pandangan dan asumsi memilih metoda mixed method)

V. Review literature (mencakup kuantitatif, kualitatif, dan mixed method)

VI. Metoda (definisi mixed method, desain yang dipilih, tatntangan dan solusi mengatasinya,
contoh penggunaan desain, referensi dan diagram, teknik analisis data kuantitatif,
kualitatif, dan prosedur analisis data mixed method, pendekatan validasi yang akan
ditempuh.

VII. Sumber penelitian

VIII. Isu etik politik

IX. Waktu pelaksanaan penelitian dan lama pelaksanaan

X. Refernsi
Judul penelitian Mixed method research memiliki beberapa kriteria untuk dijadikan pedoman
sebagai berikut :

a. Singkat dan ringkas.

b. Mencantumkan judul secara umum yang dikehendaki, termasuk sudah tergambar


partisipan dan tempat penelitian.

c. Tercantum kata mixed method agar jelas jenis desain yang digunakan.

d. Menggunakan kata khusus yang menunjukkan jenis mixed method design.

Beberapa contoh judul :

 Contoh judul yang netral : Perkembangan Remaja dan Transisi Masa Dewasa
Suatu Studi Mixed Methods.

 Contoh lain yang mencantumkan desain khusus mixed method : Memahami


Fisiotherapi Pasien dengan Osteoarthritis Lutut : Sebuah Uji Coba Follow-up
Studi Qualitatif. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif tentang Sikap Mahasiswa
Non-Matematika terhadap Mata Pelajaran Matematika.

Sumber;

Bogdan, Robert C. (1992). Qualitative research for education an introduction to theory and
methods. Boston : Allyn and Bacon.

Creswell, John W. and Vicki L. Plano Clark (2008). Designing and conducting mixed
methods research. London : Sage Publications.

Syaodih, Nana. Sukmadinata. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosdakarya.


Contoh Desain mix-method:
III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (MixedMethods).
Menurut Sugiyono (2011:404) bahwa, Metode penelitian kombinasi (mixed methods) adalah
suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif
dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian
sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa, metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian
yang menggunakan dua metode yaitu metode penelitian kuantitatif dan kualitatif untuk
digunakan dalam suatu kegiatan penelitian. Sehingga diperoleh data yang lebih lengkap dan
menyeluruh. Desain penelitian ini menggunakan Sequential Explanatory.
Menurut Sugiyono bahwa, Model penelitian Sequential Explonatory design dicirikan dengan
melakukan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti
dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap kedua, guna memperkuat hasil
penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama. (Sugiyono, 2011: 409). Sesuai dengan
definisi di atas maka desain penelitian ini menggunakan model Sequential Explonatory, yakni
model penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menganalisis data
kuantitatif pada tahap pertama kemudian melakukan pengumpulan data dan menganalisis data
kualitatif pada tahap kedua, selanjutnya menganalisis data secara keseluruhan untuk kemudian
diambil kesimpulan dari analisis data tersebut.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian


3.2.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian dalam suatu wilayah. Menurut
Suharsimi Arikunto (2010:173), Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah guru SD kelas IV yang sudah mengimplementasikan
kurikulum 2013 pada wilayah Kota Bandar Lampung, dalam hal ini hanya 18 SD Kota Bandar
Lampung yang sudah mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan jumlah guru kelas IV
adalah 52 guru. Jadi Populasi pada penelitian ini sebanyak 52 guru.

3.2.2 Sampel dan Teknik Sampel


Sampel merupakan sebagian dari subyek populasi yang akan diteliti. Menurut Suharsimi
Arikunto (2010:177). Mengenai berapa banyaknya sampel yang diambil, maka peneliti perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut.
1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut
banyak sedikitnya data.
2. Besar kecilnya resiko yang di tanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang risikonya
besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.
Status Jumlah Guru
No. Nama Sekolah Dasar
Akreditasi Kelas IV

1 SD Negeri 1 Rawa Laut A 6 orang

2 SD Negeri 2 Rawa Laut A 6 orang

Berdasarkan
3 SD Negeri 1 Gotong Royong A 1 orang
pendapat di atas
maka penelitian
4 SD Negeri 1 Pengajaran A 2 orang
ini menggunakan
teknik
5 SD Negeri 2 Labuhan Ratu A 3 orang
Purposive
Sampling.
6 SD Negeri 1 Surabaya A 1 orang
Menurut
(Surhasimi
7 SD Kartika II-5 A 7 orang
Arikunto,
2010:183).
8 SD Kartika II-6 A 2 orang
Sampel
bertujuan
9 SD IT Permata Bunda A 3 orang
(p urposive
sampling)
Jumlah 30 orang
dilakukan
dengan cara
mengambil subyek bukan didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan
karena beberapa pertimbangan, misalnya: alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga
tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Berdasarkan teknik sampel di atas maka dari
populasi 18 sekolah dasar dengan jumlah 52 guru, yang dijadikan sampel pada penelitian
ini adalah 30 guru dengan jumlah 9 sekolah dasar. Jadi, besarnya sampel dalam penelitian ini
adalah 9 sekolah dasar Kota Bandar Lampung dengan jumlah 30 guru. Berikut rincian
sampel penelitian.

3.3 Definisi Konseptual


Pemahaman Guru Sekolah Dasar Tentang Pembelajaran Terpadu
Definisi konseptual pemahaman guru tentang pembelajaran terpadu pada penelitian ini
adalah guru paham mengenai konsep pembelajaran terpadu baik dalam definisi, maupun yang
berkaitan dengan keterpaduan dan paham akan prosedur penyusunan perencanaan pembelajaran
terpadu, prosedur pelaksanaan pembelajaran terpadu dan prosedur evaluasi pembelajaran
terpadu.

Anda mungkin juga menyukai