2. Antiklimaks, kebalikan dari klimaks. Menyajikan kata-kata mulai dari yang kompleks ke
yang paling sederhana.
Contoh:
Pengggalan puisi Senja di Pelabuhan Kecil Buat Sri Ayati karya Chairil Anwar
“ini kali tidak ada yang mencari cinta di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta
temali”.
3. Paralelisme, merupakan majas yang mengulangi kata atau frase pada awal baris atau bait.
“Kalau sampai waktuku, ku mau tak seorang ‘kan merayu, tak juga kau.”
6. Simploke, merupakan pengulangan kata atau frasa di awal dan diakhir kalimat atau baris.
Dunia adalah setitik cerca dari semesta yang penuh sengketa dan sementara
Siapa berani memecah sunyi dan lantang menuturkan bisikan sanubari yang hanya terungkap
oleh hati? Insan mana yang berani melagukan kidung suci Tuhan?
Namun pabila dalam ketakutanmu, kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta
maka lebih baik bagimu kalau kau tutupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai-penebah
cinta.
11. Personifikasi, mengatakan makna dengan menyebutkan benda mati yang seolah-olah hidup.
Contoh: penggalan puisi percakapan malam hujan karya Sapardi Djoko Damono
“ Hujan yang mengenakan mantel, Sepatu panjang, dan payung, berdiri di samping tiang listrik.
Contoh: dalam penggalan puisi hatiku selebar daun karya Sapardi Djoko Damono
Contoh:
Contoh:
“ Dikutuk – sumpahi Eros” (Eros dalam mitologi yunani kuno dipercaya sebagai dewi cinta –
nafsu seksual/ kesuburan).