Anda di halaman 1dari 2

CASE 1: SISTEM INFORMASI AKADEMIK

(Breakout Room Ganjil)


Sebuah sistem basis data sederhana diimplementasikan untuk mengelola data akademik di
sebuah universitas. Universitas tersebut terdiri dari beberapa fakultas. Sistem menyimpan data
fakultas berupa nama fakultas, alamat, nomor telepon sekretariat akademik fakultas, dan dosen
yang ditunjuk sebagai dekan. Nama fakultas dipastikan selalu unik walaupun dapat saja sebuah
fakultas beralamat di sebuah bangunan yang sama. Alamat fakultas yang disimpan berupa
nama kota, nama jalan, nomor jalan, dan kode pos.
Sebuah fakultas pasti menawarkan satu atau lebih program studi (prodi). Sistem menyimpan
data program studi berupa nama prodi yang unik, jenjang pendidikan prodi tersebut (misal: D3,
S1, S2, dll.), dan dosen yang ditunjuk sebagai ketua prodi. Sebuah prodi dapat saja dikelola
langsung oleh rektorat sehingga tidak terkait dengan fakultas manapun.
Mata kuliah dibuka oleh program studi. Sistem menyimpan data mata kuliah berupa kode mata
kuliah yang unik, nama mata kuliah, beban sks, dan kurikulumnya. Sistem juga menyimpan data
kurikulum berupa kode kurikulum yang unik, nama, dan rujukan kurikulum (misal:
Permendikbud, standar internasional tertentu, dll.). Satu mata kuliah disusun berdasarkan
tepat satu kurikulum, namun satu kurikulum dapat saja mendasari lebih dari satu mata kuliah
Setiap mata kuliah ditawarkan pada suatu tahun akademik tertentu
dengan dibukanya satu atau lebih kelas. Tahun akademik yang disimpan sistem terdiri dari
tahun ajar dan semester. Sistem merekam data kelas berupa nama kelas (misal: A, B, external,
dll.), kapasitas mahasiswa, dan dosen pengampu kelas. kelas hanya dapat diidentifikasi dengan
kombinasi kode mata kuliah yang membukanya dan nama kelas.
Jika tidak sedang cuti, setiap dosen yang terdaftar oleh sistem dapat mengampu lebih dari satu
kelas di suatu semester. Satu kelas pasti diampu oleh satu atau lebih dari satu dosen. Sistem
menyimpan data dosen berupa nama dosen, NIP yang unik, minat riset (bisa lebih dari satu),
dan gelar. Berdasarkan peraturan menteri pendidikan yang terbaru, seorang dosen diwajibkan
memiliki minimal gelar S2. Selain itu, sejumlah dosen ditunjuk sebagai dosen evaluator yang
bertugas mengevaluasi kinerja dosen lainnya karena universitas mengimplementasikan sistem
feedback 360. Seorang dosen dapat mengevaluasi dan dievaluasi oleh satu atau lebih dosen.
Sistem menyimpan skor kinerja hasil evaluasi tersebut.
Sistem juga mencatat data mahasiswa berupa nama mahasiswa, tanggal lahir, NPM yang unik,
gelar (jika ada), IPK (diperoleh dari perhitungan nilai), maksimum sks yang dapat diambil
(diperoleh berdasarkan IPK), dan status. Setiap mahasiswa dapat mengambil lebih dari satu
mata kuliah sesuai dengan batasan maksimum sks masing-masing mahasiswa.Sistem juga
mencatat nilai yang diperoleh mahasiswa untuk setiap mata kuliah yang diambilnya.
CASE 2: SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN
(Breakout Room Genap)
Sistem basis data sederhana diimplementasikan di sebuah universitas untuk mengelola koleksi
perpustakaan. Terdapat beberapa perpustakaan di universitas yang terafiliasi dengan institusi
program studi atau fakultas tertentu. Sistem merekam data perpustakaan berupa nama
perpustakaan yang unik, nama institusi, nomor telepon, dan alamat gedung. Di setiap
perpustakaan terdapat setidaknya 10 repositori. Repositori merupakan tempat menympan
koleksi (buku, majalah, dll.) yang dapat berupa rak, lemari kedap udara, newspaper stand, dan
keranjang buku. Sistem menyimpan data tipe, nomor, kapasitas maksimum dan jumlah koleksi
yang tersimpan di repositori. Repositori dapat diidentifikasi dengan nama perpustakaan tempat
repositori diletakkan dan nomor.
Koleksi perpustakaan dapat berupa buku, majalah, manuskrip tugas akhir, dll yang
eksamplarnya (cetakannya) disimpan di sebuah repositori. Sistem menyimpan data koleksi
berupa judul, kode koleksi yang pasti unik, tipe koleksi, kata kunci, tahun terbit, penulis (bila
ada), editor (bila ada), penerbit (bila ada), dan klasifikasinya. Setiap koleksi diklasifikasikan
secara hierarkis dengan memuat tepat satu kelas, sub kelas, dan kategori. Sebagai contoh,
sebuah buku berjudul "Kiat Merancang Basis Data" diklasifikasikan sebagai koleksi dengan
kelas: "COMPUTER SCIENCE", sub-kelas: "DATABASE", dan kategori: "DATABASE DESIGN."
Untuk memudahkan pencarian, sebuah koleksi juga dapat memiliki lebih dari satu kata kunci.
Untuk sebuah koleksi (misal: buku berjudul "Kiat Merancang Basis Data"), sistem menyimpan
data setiap eksamplar yang tersimpan di repositori berupa nomor eksamplar, nomor koleksi,
dan status (misal: "tersedia"). Setiap eksamplar dapat diidentifikasi dengan nomor eksamplar
dan kode koleksi.
Sebuah koleksi dapat ditulis oleh lebih dari penulis dan disunting oleh lebih dari satu editor.
Tetapi, koleksi hanya diterbitkan oleh tepat satu penerbit. Sistem menyimpan data penulis dan
editor berupa nama (nama depan & belakang) dan afiliasinya. Penulis dan editor dapat
diidentifikasi dari nama dan afiliasinya. Terkait penerbit, sistem menyimpan data ISSN yang
pasti unik dan nama penerbit.
Sistem menyimpan data anggota berupa nama, nomor anggota yang digunakan untuk
mengidentifikasi anggota, alamat dan nomor telepon. Seorang anggota dapat meminjam lebih
dari satu eksamplar. Sebuah eksamplar juga dapat dipinjam oleh lebih dari satu anggota. Untuk
setiap peminjaman, sistem merekam tanggal pinjam dan tanggal kembalinya.
Selain menyimpan data anggota, sistem juga menyimpan data petugas berupa NIP, alamat,
nomor telepon, dan alamat. Semua petugas ditugaskan untuk mengelola/bertanggung jawab
terhadap satu atau lebih repositori. Sebuah repositori pasti dikelola oleh seorang petugas
perpustakaan.

Anda mungkin juga menyukai