Anda di halaman 1dari 86

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

PADA PASIEN WANITA DI POLI PENYAKIT DALAM RS


GRAHA HUSADA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2020

SKRIPSI

Oleh :
LUKITA MARIAH
142012018277P

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI)


FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2020
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA
PASIEN WANITA DI POLI PENYAKIT DALAM RS GRAHA HUSADA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh menyelesaikan
pendidikan Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh:
LUKITA MARIAH
142012018277P

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU (UMPRI)


FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dihadapan TIM Penguji Skripsi
Judul Skripsi : Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi
Pada Pasien Wanita di Poli Penyakit Dalam RS Graha
Husada Bandar Lampung Tahun 2020
Nama Mahasiswa : Lukita Mariah
NIM : 142012018277P

MENYETUJUI

Pembimbing I

Manzahri K.,S.Kep.,M.Kes
NBM 927.027

Pembimbing II

Ns. Yeti Septiasari.,S.Kep.,M.Kes


NBM 1194195

i
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA
PASIEN WANITA DENGAN DI POLI PENYAKIT DALAM RS GRAHA
HUSADA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2020

Lukita Mariah
Stikes Muhammadiyah Pringsewu
Lukitamaria98@gmail.com

ABSTRAK

Hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit paling mematikan di dunia saat
ini. Obesitas merupakan salah satu faktor resiko hipertensi. obesitas paling banyak
dialami oleh wanita. Data RS Graha Husada pada tahun 2019 terdapat kenaikan
dari jumlah 43 pasien menjadi 76 pasien obesitas yang mengalami hipertensi.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian


hipertensi pada pasien wanita di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar
Lampung Tahun 2020. Desain penelitian ini menggunakan desain studi korelasi
dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien
wanita yang berkunjung ke Poli Penyakit Dalam Rs Graha Husada Bandar
Lampung dengan teknik sampling yang digunakan yaitu accidental sampling
dengan sampel berjumlah 42 orang. Instrument yang digunakan adalah lembar
observasi, sphygmomanometer dan stetoskop, timbangan injak dan alat ukur
tinggi badan.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yang mengalami obesitas


terkena hipertensi. Sebanyak 26 pasien yang mengalami obesitas dan terkena
hipertensi. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian
yaitu adanya hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada pasien wanita di
Poli Penyakit dalam RS Graha Husada Bandar Lampung Tahun 2020 dengan nilai
p value 0,000. Oleh karena itu perlu meningatkan pola hidup yang sehat, serta
aktivitas fisik untuk menghindari resiko obesitas.

Kata Kunci : Obesitas, Hipertensi


Kepustakaan : (2019-2020)
52 Halaman + 12 Tabel + 2 Skema + 11 Lampiran

ii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
THE CORRELATION BETWEEN OBESITY AND HYPERTENSION IN
WOMEN’S PATIENT AT INTERNAL DISEASES CLINIC OF THE
GRAHA HUSADA HOSPITAL BANDAR LAMPUNG 2020

Lukita Mariah
Stkes Muhammadiyah Pringsewu
lukitamaria98@gmail.com

ABSTRACT

Hypertension is one of the deadliest type of disease in the woeld. Obesity is a risk
factor of hypertension. The most obesity faced by women.. Data of Graha Husada
Hospital there are from 43 to 76 patient womans obesity be hypertension.

The purpose of this research was determinecorrelation between obesity and


hypertension in women’s patient at internal disease clinic of the Graha Husada
Hospital The design of this research used a correlation study design with a croos
sectional approach. The researcher was select the women’s patient which consist
of 42 women that are visited as a sample of this research. The sampling technique
of this research was used accidental sampling. The instruments was used
observation sheets, sphygmomanometers and stethoscopes, weight scales and
hight measuring devices.

The result showed that most of the respondents were obese and hypertension.
There are 26 patient woman’s has obesity and hypertension. The statistical test
was used chi square test, there are correlation between obesity and hypertension in
women’s patient at internal disease clinic of the Graha Husada Bandar lampung
2020 with alpha p- value 0,000. Therefore the patients should be to remind a
healthy life style as well os physical activities to avoid the risk of obesity

Keywords : obesity, hypertension


Literatre : (2019-2020)
52 pages + 12 tables + 2 Schemes + 11 Appendix

MOTTO
iii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Sebaik-baik manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain.
Bantulah orang lain dalam memudahkan urusannya, maka Allah
akan memudahkan urusanmu.

Niatkan segala sesuatu yang dilakukan untuk beribadah kepada


Allah, karna itulah sesungguhnya tujuan manusia hidup di dunia
ini

Lukita Mariah

PERSEMBAHAN

iv
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Dalam hal ini penulis sangat bersyukur telah menyelesaikan tugas akhir salah satu

syarat lulusnya dalam menempuh pendidikan S1 ini, pada kesempatan kali ini

saya mengucapkan syukur Alhamdulillah terimakasih kepada Allah SWT karna

atas pertolongan Nya dalam memudahkan penulis menyelesaikan skripsi ini,

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaiknya-baiknya, selanjutnya

penulis persembahkan kepada

1. Kedua orangtuaku yang sangat aku sayangi yang telah melahirkan dan

selalu mendoakan untuk keberhasilan anaknya. Terimakasih Bapak

Bambang Mochammad Yamin dan Ibu yayuk Rifatin Yuliana

2. Suamiku tercinta Ahmad Firman Herutama terimakasih atas waktu,

tenaga, fikiran yang dengan sabarnya membantu, meluangkan waktunya

untuk membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Untuk seluruh dosen UMPRI Fakultas Kesehatan, terimakasih atas segala

ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan, semoga ilmu ini dapat bermanfaat

untuk saya dan orang lain.

4. Bapak Manzahri K.,S.Kep.,M.kep selaku dosen pembimbing 1,

terimakasih pak telah sangat membantu dan berkenan membimbing

penulis dalam menyelesaikan tugas akhir

5. Ibu Yeti Septiasari.,S.Kep.,M.Kes selaku dosen pembimbing 2,

terimakasih bu telah sangat membantu dan berkenan membimbing penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir

6. Seluruh teman-teman S1 Konversi D, suka duka perjuangan kuliah

weekand, lelahnya PP Pringsewu lanjut dines malem, kita luar biasa gaes.

v
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
7. Teman-teman ruangan HCU RS Graha Husada yang udah rela

meluangkan waktu untuk bisa dateng dines lebih awal karna gw pagi-pagi

udah harus ke Pringsewu, kalian luar biasa pokoknya.

8. Untuk almamater UMPRI yang telah menjadi bagian jalan hidupku

RIWAYAT HIDUP PENULIS

vi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lukita Mariah lahir di Rawa Bening pada tanggal 23 Maret 1992, merupakan anak

kedua dari Bapak Bambang Mochammad Yamin dan Ibu Yayuk Rifatin Yuliana.

Riwayat pendidikan penulis yakni:

1. TK Al Azhar 2 Bandar Lampung lulus pada tahun 1998

2. SD Al-Azhar 1 Bandar lampung lulus pada tahun 2004

3. SLTP Negeri 19 Bandar lampung, lulus pada tahun 2007

4. SMA Negeri 15 Bandar Lampung lulus pada tahun 2010

5. Diploma 3 di Poltekkes Tanjung Karang lulus pada tahun 2013

6. Universitas Muhammadiyah Pringsewu sampai sekarang

KATA PENGANTAR

vii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan hidayah- Nya,

penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul “Hubungan

Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Wanita di Poli Penyakit Dalam

RS Graha Husada Bandar Lampung Tahun 2020”. Penulisan proposal penelitian

ini di lakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Lampung. Penulis menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,

dari masa perkuliahan sampai penyusunan tugas akhir ini, sangatlah sulit untuk

menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada :

1. Drs Wanawir AM MM, MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Pringsewu Lampung

2. Elmi Nuryati, M. Epid. selaku Dekan Universitas Muhammadiyah

Pringsewu Fakultas Kesehatan

3. Ns. Desi Ari Madi Yanti, M. Kep., Sp. Kep Mat. Selaku ketua program

studi S I Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Pringsewu

4. Manzahri K, S.Kep.,M.Kes selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan saran sehingga terselesainya proposal

penelitian ini.

5. Ns.Yeti Septiasari,S.Kep.,M.Kes selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan saran sehingga terselesainya proposal

penelitian ini.

viii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
6. Direktur RS Graha Husada Bandar Lampung dan staf yang telah bamyak

membantu penulis dalam memperoleh data yang diperlukan

7. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

propoal Penelitian ini baik secara langsung ataupun secara tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,

banyak didapatkan kekurangan. Dengan segala kerendahan hati penulis akan

menerima kritik dan saran bagi kesempurnaan penulisan proposal ini.

Bandar Lampung, Juni 2020

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI
ix
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... i
ABSTRAK.................................................................................................... ii
MOTTO........................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN........................................................................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................... vii
KATA PENGANTAR................................................................................. viii
DAFTAR ISI.................................................................................................. x
DAFTAR TABEL....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 6
C. Tujuan...................................................................................................7
1. Tujuan Khusus................................................................................7
2. Tujuan Umum.................................................................................7
D. Manfaat Penelitian................................................................................7
E. Ruang Lingkup......................................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Hipertensi..............................................................................................9
1. Definisi............................................................................................9
2. Klasifikasi.....................................................................................10
3. Etiologi..........................................................................................11
4. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah...................................11
5. Patofisiologi..................................................................................16
B. Obesitas...............................................................................................17
1. Definisi..........................................................................................17
2. Etiologi..........................................................................................18
3. Dampak.........................................................................................20
4. Cara pengukuran tingkat obesitas.................................................22
C. Kerangka Teori....................................................................................25

x
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
D. Kerangka Konsep................................................................................26
E. Hipotesa...............................................................................................26

BAB III METODELOGI PENELITIAN


A. Desain Penelitian.................................................................................27
B. Variabel Penelitian..............................................................................27
C. Definisi Operasional............................................................................28
D. Populasi dan Sampel...........................................................................29
E. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................31
F. Etika Penelitian...................................................................................31
G. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data.........................................34
H. Pengolahan dan Analisis Data.............................................................34
I. Jalannya Penelitian..............................................................................37

BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...................................................38
B. Hasil Penelitian...................................................................................39
C. Pembahasan.........................................................................................43
D. Keterbatasan Penelitian.......................................................................50

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................51
B. Saran....................................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

xi
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah JNC VII.............................................10

Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Penggolongan Usia..............10

Tabel 2.3 Pathway Hipertensi.......................................................................16

Tabel 2.4 Perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT)......................................23

Tabel 2.5 kategori IMT menurut WHO Kriteria Asia Pasifik......................23

Tabel 2.6 Kerangka Teori.............................................................................25

Tabel 2.7 Kerangka Konsep.........................................................................26

Tabel 3.1 Definisi Operasional.....................................................................28

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik................................................40

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Obesitas.......................................................41

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kejadian Hipertensi.....................................41

Tabel 4.4 Hubungan Obesitas dengan kejadian Hipertensi .........................42

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Penjelasan tentang Penelitian

xii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampiran 2 Inform Consent

Lampiran 3 Lulus Uji Etik

Lampiran 4 SOP Pengukuran Berat Badan

Lampiran 5 SOP Pengukuran Tinggi Badan

Lampiran 6 SOP Pengukuran Tekanan Darah

Lampiran 7 Tabulasi Data

Lampiran 8 Data SPSS

Lampiran 9 Lembar Konsultasi

xiii
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan pengaruh

terhadap perubahan perilaku dan pola hidup masyarakat sekarang ini.

Kecenderungan untuk hidup lebih mudah dan serba instan seringkali

berdampak buruk terhadap kesehatan. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki

menjadi enggan dilakukan karena ketersediaan alat transportasi yang

memudahkan mobilitas. Olahraga pun menjadi jarang dilakukan karena

tuntutan kesibukan rutinitas. Konsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak

dan rendah serat menjadi budaya sehari-hari. Tak heran jika terjadi

pergeseran penyebab angka kematian dan kesakitan yang semula dari

penyakit infeksi kepada penyakit metabolik dan degeneratif bergeser pada

penyakit tidak menular. (Andri Wihastuti, et al. 2016:1).

Salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan

yang sangat serius saat ini adalah hipertensi. Hipertensi merupakan masalah

kesehatan besar di seluruh dunia sebab tingginya prevalensi dan berhubungan

dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. WHO (dalam penelitian

Teguh Dhika Rohkuswara, 2017). Penyakit tidak menular seperti

kardiovaskular, stroke, diabetes melitus, dalam kesehatan masyarakat

sebenarnya dapat digolongkan menjadi satu faktor resiko dengan golongan

1
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2

yang sama. Faktor resiko tersebut antara lain konsumsi rokok, pola makan

yang tidak seimbang, makanan yang mengandung zat adiktif kurang

berolahraga, adanya kondisi lingkungan yang tidak kondusit terhadap

kesehatan (Irwan 2018:2).

Penderita hipertensi saat ini terdapat 600 juta di seluruh dunia, dan 3

juta di antaranya meninggal setiap tahunnya. Penyakit hipertensi di Indonesia

termasuk dalam kelompok penyakit 10 besar di Rumah Sakit dengan angka

kematian yang cukup tinggi. Di Indonesia sendiri hipertensi merupakan

penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni 6,7% dari

populasi kematian pada semua umur. Hasil Riset Kesehatan Dasar

(Riskesdas) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)

tahun 2009 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai

31,7%. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (dalam infodatin 2010).

Pada tahun 2015 tercatat 100.489 kasus hipertensi dengan angka kematian

955 kematian dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 4,81%. Kementerian

Keseharan RI (dalam infodatin, 2015).

Hipertensi termasuk dalam kelompok penyakit 10 besar di Provinsi

Lampung. Prevelensi hipertensi di Provinsi Lampung mengalami kenaikan

pada tahun 2013-2014. Pada tahun 2013 hipertensi terdapat pada urutan ke 3

dengan jumlah kasus 320.842 (10,7%) dan pada tahun 2014 hipertensi

menjadi penyakit pada urutan pertama dan mengalami kenaikan menjadi

519.620 atau sekitar 30,01% . Riskesdas (dalam profil Dinkes, 2014).

Dijelaskan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Siswanto,

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


3

hasil pengukuran tekanan darah prevalensi hipertensi naik dari 25,8%

menjadi 34,1%. Riskesdas (dalam profil Dinkes, 2018).

Berdasarkan penyelidikan, kegemukan merupakan ciri khas dari

populasi hipertensi dan dibuktikan bahwa faktor ini mempunyai kaitan yang

erat dengan terjadinya hipertensi dikemudian hari. Penyelidikan membutikan

bahwa daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas

dengan hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang

mempunyai berat badan normal. Terbukti bahwa daya pompa jantung dan

sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan hipertensi lebih tinggi

daripada penderita hipertensi dengan berat badan normal (Agoes Azwar, et al.

2011:101).

Dalam satu dekade terakhir, prevalensi obesitas diseluruh dunia

meningkat dengan drastis. Obesitas tidak boleh dianggap hanya sebuah

konsekuensi dari gaya hidup tidak sehat sehingga menimbulkan resiko

signifikan bagi kesehatan. Obesitas harus dianggap sebagai penyakit dan

faktor resiko untuk penyakit lainnya. Data pada tahun 2008 yang dikeluarkan

oleh organisasi kesehatan dunia menunjukkan bahwa obesitas adalah masalah

epidemologi yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dunia.

Lebih dari 1,4 miliyar orang dewasa berusia diatas 20 tahun mengalami

kelebihan berat badan. Jumlah tersebut lebih banyak dialami wanita daripada

laki-laki. Oleh karena itu kelebihan berat badan atau obesitas menempati

urutan kelima dari resiko penyebab kematian global (Sudargo Toto, et al.

2014:1)

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


4

Penelitian terkait yang dilakukan Tisna Yanti pada tahun 2017 dengan

judul hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa

di Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor. Hasil penelitian menunjukkan

dari 53 responden, sebanyak 34 (64,2%) responden mengalami obesitas dan

42 (79,2%) responden mengalami hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan

ada hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa.

Penelitian Kiki Kornialeni 2012 yang berjudul hubungan antara obesitas

dengan kejadian hipertensi pada Guru SD Wanita yang ada di Kecamatan

Kalipucang. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional, dengan

pendekatan belah lintang. Penelitian dilakukan pada wanita usia 40-55 yang

bekerja sebagai Guru SD di wilayah Kecamatan Kalipucang dengan, sampel

sebanyak 58 orang diambil dari 15 SD yang ada di Kecamatan Kalipucang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua variabel penelitian mempunyai

hubungan dengan kejadian hipertensi yaitu variabel obesitas.

  Penelitian dilakukan Leni Susi pada tahun 2017 yang berjudul hubungan

obesitas dengan kejadian hipertensi pada masyarakat di desa Gayam,

Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Populasi semua penderita

obesitas dengan hipertensi sebanyak 35 orang. Sampel 32 orang dengan hasil

penelitian menunjukkan hampir setengah dari responden mengalami obesitas

ringan sebesar (39,28%), dan hampir setengah dari responden mengalami

hipertensi berat sebesar (35,71%), hipertensi sedang (35,71%). Hasil

penelitian menunjukkan ada hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi di

desa Gayam, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


5

Data dari RS Graha Husada pada tahun 2019, terdapat pasien wanita

obesitas mengalami hipertensi mengalami kenaikan dari jumlah 43 pasien

menjadi 76 pasien. Penyakit hipertensi jika tidak mendapatkan perhatian yang

serius terutama oleh penderitanya maka penyakit ini akan berlanjut

mengakibatkan beberapa komplikasi yang berbahaya yang dapat mengacam

nyawa penderitanya. Komplikasi dari hiprtensi diantaranya adalah stroke,

retinopati hipertensi, pemuluh darah arteri, gangguan pada ginjal serangan

jantung dan metabolik sindrom (Dharmeizar. 2012:56).

Hasil prasurvey yang dilakuakn peneliti kepada pasien wanita di Ruang

UGD RS Graha Husada, didapatkan wanita yang mengalami obesitas terdapat

7 orang yang tidak obesitas sebanyak 5 orang. Sedangkan untuk tekanan

darah yang diukur dari sample yang sama didapatkan data 8 orang mengalami

hipertensi dan 4 orang tidak mengalami tekanan darah tinggi.

B. Rumusan Masalah

Di Indonesia hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 yakni 6,7%

dari populasi kematian pada semua umur. Faktor yang mempengaruhi

tekanan darah salah satunya yaitu obesitas, 60% dari semua orang yang

mengalami tekanan darah tinggi adalah orang-orang yang kelebihan berat

badan. Di RS Graha Husada sendiri pasien obesitas dengan hipertensi

mengalami peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2019 terdapat kenaikan

dari jumlah 43 pasien menjadi 76 pasien. Berdasarkan latar belakang yang

peneliti paparkan diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


6

“adakah Hubungan Obesitas dengan kejadian Hipertensi pada Pasien Wanita

di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung Tahun 2020?.”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan obesitas

dengan kejadian hipertensi pada pasien wanita di Poli Penyakit Dalam RS

Graha Husada Bandar Lampung tahun 2020

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya karakteristik (usia, pekerjaan dan pendidikan) pada

pasien wanita di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar

Lampung tahun 2020

b. Diketahuinya distribusi frekuensi obesitas pada pasien wanita di Poli

Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung tahun 2020

c. Diketahuinya distribusi frekuensi kejadian hipertensi pada pasien

wanita di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung

tahun 2020

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dappat menambah khasanah ilmu

keperawatan medikal bedah khusunya penyakit tidak menular tentang

obesitas dan hipertensi

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


7

2. Bagi Pengguna

a. Bagi Pasien

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

informasi pada pasien wanita tentang resiko obesitas.

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Penelitian ini diharapkan akan dapat dimanfaatkan oleh tenaga

kesehatan untuk dapat melakukan pendidikan kesehatan tentang risiko

obesitas.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi dan

referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai obesitas

dan hipertensi dengan menambahkan variabel lebih banyak.

E. Ruang Lingkup

1. Sasaran

Sasaran dalam penelitian ini adalah pasien wanita yang berobat di Poli

Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung

2. Tempat

Penelitian ini dilakukan di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada.

3. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2020.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi

1. Definisi

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

peningkatan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik

(bagian atas) dan angka diastolik (bagian bawah) pada pemeriksaan darah

menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa

(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya. (Irwan, 2018:36)

Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan

tekanan darah diatas normal sehingga mengakibatkan peningkatan angka

morbiditas maupun mortalitas, tekanan darah fase sistolik 140 mmHg

menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase

diastolik 90 mmHg menunjukkan fase darah yang kembali ke jantung

(Triyanto, 2014:2)

Hipertensi secara umum dapat didefinisikan sebagai tekanan sistolik

lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan

darah tersebut membuat sistem sirkulasi dan organ yang mendapat suplai

darah (temasuk jantung dan otak) menjadi tegang. Palmar 2005 (dalam

Manuntun, A 2018:1)

8
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
9

2. Klasifikasi

Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah tekanan darah

sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80

mmHg. Seseorang yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik

lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. The Joint

National Committe on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood

Pressure membuat suatu klasifikasi baru yaitu

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah JNC VII


Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal ≤120 ≤ 80
Pre hipertensi 120-139 80-89
Hipertensi I 140-159 90-99
Hipertensi II ≥160 ≥130
(Andy Sofyan, 2012)

Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Penggolongan Usia


Usia Minimal Normal Maksimal
20-24 108/75 120/79 132/33
25-29 109/76 121/80 133/84
30-34 110/77 122/81 134/85
35-39 111/78 123/82 135/86
40-44 112/79 125/83 137/87
45-49 115/80 127/84 139/88
50-54 116/81 129/85 142/89
AHA (dalam Nercilious, 2018)

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


10

3. Etiologi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan

yaitu hipertensi esensial atau hipertensi primer dan hipertensi sekunder.

a. Hipertensi primer atau esensial adalah suatu kondisi dimana terjadinya

tekanan darah tinggi akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor

lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan

mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan

pencetus awal untuk terkena penyakit darah tinggi. Begitu pula seseorang

yang berada dalam lingkungan atau kondisi stresor tinggi, termasuk

orang-orang yang kurang olahraga.

b. Hipertensi sekunder adalah kondisi dimana terjadinya peningkatan

tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang menderita penyakit lainnya

seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh.

Hipertensi sekunder juga disebakan karna obat-obat tertentu, baik secara

langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau memperberat

hipertensi dengan menaikkan tekanan darah (Irwan, 2018:36-37).

4. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Hipertensi

Widyanto dan Triwibowo (2013:116-119) menjelaskan faktor risiko

hipertensi dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu faktor risiko yang

dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat dirubah sebagai berikut

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


11

a. Faktor resiko yang tidak dapat diubah

1. Umur

Umur memiliki hubungan yang kuat dengan perkembangan proses

aterosklerosis. Studi penelitian yang dilakukan oleh Rahimic et, al

2013 menunjukkan bahwa aterosklerosis yang dideteksi di arteri

karotis menunjukkan peningkatan ketebalan seiring dengan

bertambahnya usia. Hal itu disebabkan oleh kaku dan menebalnya

arteri karena arteriosklerosis sehingga tidak dapat mengembangkan

pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut.

2. Jenis Kelamin

Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita.

Kecenderungan seorang perempuan terkena hipertensi terjadi setelah

umur 55 tahun, ketika seorang wanita menopause karena faktor

hormonal.

3. Keturunan

Sekitar 70-80% orang dengan hipertensi, hipertensi primer ternyata

memiliki riwayat hipertensi dalam keluarganya. Apabila riwayat

hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka risiko terjadinya

hipertensi primer 2 kali lipat dibanding dengan orang lain yang tidak

mempunyai riwayat hipertensi pada orang tuanya.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


12

b. Faktor risiko yang dapat dirubah :

1. Obesitas

Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan akumulasi lemak

berlebih di jaringan adiposa. Kondisi obesitas berhubungan dengan

peningkatan volume intravaskuler dan curah jantung. Risiko relatif

untuk menderita hipertensi pada orang gemuk 5 kali lebih tinggi

dibandingkan dengan seorang yang badannya normal. Pada penderita

hipertensi ditemukan sekitar 20-33% memiliki berat badan lebih

(overweight). Obesitas dapat meningkatkan kejadian hipertensi

primer. Hal ini disebabkan lemak dapat menimbulkan sumbatan pada

30 pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan tekanan darah

(Anggraini, et al, 2009).

2. Stress

Hubungan antara stress dengan hipertensi, diduga terjadi melalui

aktivitas saraf simpatis. Peningkatan aktivitas saraf simpatis dapat

meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu).

Gangguan kepribadian yang bersifat sementara dapat terjadi pada

orang yang menghadapi keadaan yang menimbulkan stres. Apabila

stres berlangsung lama dapat mengakibatkan peninggian tekanan

darah yang menetap. Stress atau ketegangan jiwa (rasa tertekan,

murung, rasa marah, dendam, rasa takut dan rasa bersalah) dapat

merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


13

memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga

tekanan darah akan meningkat. (Sutanto, 2010)

3. Merokok

Zat-zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang

dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat

merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri yang mengakibatkan

proses artereosklerosis dan tekanan darah tinggi. Pada studi autopsi,

dibuktikan kaitan erat antara kebiasaan merokok dengan adanya

artereosklerosis pada seluruh pembuluh darah. Merokok juga

meningkatkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen untuk disuplai

ke otot-otot jantung. Merokok pada penderita tekanan darah tinggi

semakin meningkatkan risiko kerusakan pada pembuluh darah arteri.

4. Kurang Olahraga

Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan

sistem penunjangnya. Selama melakukan aktivitas fisik, otot

membutuhkan energi diluar metabolisme untuk bergerak, sedangkan

jantung dan paru-paru memerlukan tambahan energi untuk

mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh dan untuk

mengeluarkan sisa-sisa dari tubuh. Olahraga dapat menurunkan risiko

penyakit jantung koroner melalui mekanisme penurunan denyut

jantung, tekanan darah, penurunan tonus simpatis, meningkatkan

diameter arteri koroner, sistem kolateralisasi pembuluh darah,

meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein) dan menurunkan LDL

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


14

(Low Density Lipoprotein) darah. Melalui kegiatan olahraga, jantung

dapat bekerja secara lebih efisien. Frekuensi denyut nadi 21

berkurang, namun kekuatan jantung semakin kuat, penurunan

kebutuhan oksigen jantung pada intensitas tertentu, penurunan lemak

badan dan berat badan serta menurunkan tekanan darah (Cahyono,

2008).

5. Konsumsi Garam Berlebih

Garam merupakan faktor yang sangat penting dalam patogenesis

hipertensi. Pengaruh asupan terhadap timbulnya hipertensi terjadi

melalui peningkatan volume plasma, curah jantung, dan tekanan

darah. Yang dimaksud garam adalah garam natrium seperti yang

terdapat dalam garam dapur (NaCl). Konsumsi natrium bisa menjadi

faktor penting dalam perkembangan hipertensi esensial. Diet tinggi

garam mungkin menyebabkan pelepasan hormon natriuretik yang

berlebihan, yang mungkin secara tidak langsung meingkatkan tekanan

darah. Muatan natrium juga menstimulasi mekanisme vasopreser di

dalam sistem saraf pusat. (Black & Hawks, 2014).

6. Hiperlipidemia

Hiperlipidemia adalah kondisi kelebihan lemak dalam tubuh.

Membatasi konsumsi lemak dilakukan agar kadar kolesterol darah

tidak meningkat. Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat

mengakibatkan terjadinya endapan kolesterol dalam dinding

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


15

pembuluh darah. Apabila endapan ini semakin banyak dapat

menyumbat pembuluh darah dan menganggu peredaran darah.

5. Patofisiologi

Pada orang yang obesitas terjadi kelebihan lemak didalam tubuh yang

disebabkan karena adanya penumpukan lemak di jaringan adiposa.

Peningkatan lemak di jaringan tubuh ini menyebabkan peningkatan lemak di

dalam pembuluh darah, sehingga bila terlalu banyak lemak menumpuk

maka akan menjadi plak plak di dalam pembuluh darah. Ketika pembuluh

darah dipenuhi dengan plak maka jantung akan memompa darah lebih kuat,

sehingga pembuluh darah kehilangan kelenturannya karena dinding arteri

yang menajdi tebal atau kaku. Maka yang terjadi adalah pembuluh darah

tidak dapat mengembang saat jantung memompa, sehingga menyebabkan

tekanan darah menjadi lebih tinggi.

Gambar 2.3 Pathway Hipertensi

Obesitas Peningkatan lemak plak


di pembuluh darah

Dinding arteri Jantung


Kehilangan kelenturan
memompa
menebal/kaku kuat

Tidak dapat mengembang saat


jantung memompa darah

Hipertensi
Sumber : Triyatno 2014 (dalam Fahadh 2017)

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


16

B. Obesitas

1. Definisi

Obesitas (obesity) berasal dari bahasa latin yaitu ob yang berarti

‘akibat dari’ dan esum artinya’makan’. Oleh karena itu, obesitas dapat

didefinisikan sebagai akibat dari pola makan yang berlebihan. Adam 2002

(dalam Toto S, et al 2014:5). Obesitas adalah suatu keadaan terjadinya

penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Dengan kata lain,

obesitas dapat diartikan sebagai suatu kelainan atau peyakit yang ditandai

dengan penimbunan lemak tubuh secara berlebihan. Sementara itu, Syarif

2003 mendefinisikan bahwa obesitas dan kelebihan berat badan sebagai dua

istilah yang digunakan untuk menyatakan adanya kelebihan berat badan.

WHO 2003 (dalam Toto S, et al 2014:6)

Kegemukan biasanya juga didefinisikan sebagai kelebihan lemak

tubuh. Obesitas atau kegemukan terjadi pada saat tubuh menjadi gemuk

(obese) yang disebabkan karena adanya penumpukan adipose (jaringan

lemak khusus yang disimpan tubuh) secara berlebihan. Obesitas terjadi jika

dalam suatu periode waktu, lebih banyak kilokalori yang masuk melalui

makanan daripada yang digunakan untuk menunjang kebutuhan energi

tubuh, dengan kelebihan energi tersebut disimpan sebagai trigliserida di

jaringan lemak (Sherwood, 2012).

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


17

2. Etiologi

Obesitas adalah suatu penyakit kronis. Artinya, obesitas tidak hanya

terjadi pada sekali waktu, tetapi merupakan konsekuensi dari perjalanan

hidup seseorang. Stein 2004 (dalam Toto S et al 2014:18). Mekanisme dasar

terjadinya obesitas adalah dengan masukan kalori yang melebihi

pemakainnya untuk memelihara dan pemulihan kesehatan. Kondisi ini

berlangsung cukup lama. Akibatnya, kelebihan kalori tersebut akan

disimpan dalam jaringan lemak yang lama kelamaan menimbulkan obesitas

Soegih 1990 ( dalam Toto S et al 2014:18)

Obesitas dapat disebabkan oleh peningkatan masukan energi,

penurunan pengeluaran energi, atau kombinasi keduanya. Obesitas

disebabkan oleh banyak faktor, antara lain genetik, lingkungan, psikis,

kesehatan, obat-obatan, perkembangan dan aktivitas fisik. Fauci, et al., 2009

(dalam Sherwood, 2012).

a. Faktor genetik

Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab

genetik. Penelitian menunjukkan bahwa rerata faktor genetik

memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.

Terdapat beberapa kelainan kongenital dan kelainan neuroendokrin yang

dapat menyebabkan obesitas, diantaranya adalah Down Syndrome,

Cushing Syndrome, kelainan hipotalamus, hipotiroid, dan polycystic

ovary syndrome.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


18

b. Faktor kebiasaan

Selain faktor genetik pada keluarga, gaya hidup dan kebiasaan

mengkonsumsi makanan cepat saji, makanan tinggi lemak, sering ngemil

dan kurang teraturnya pola makan dapat mendorong terjadinya obesitas.

c. Faktor lingkungan

Aktivitas sosial berkurang, perubahan gaya hidup, kurangnya olahraga.

d. Faktor psikis

Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan

makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang

negatif. Ada dua pola makan abnormal yang dapat menjadi penyebab

obesitas, yaitu makan dalam jumlah sangat banyak dan makan di malam

hari.

e. Faktor obat-obatan

Obat-obatan merupakan sumber penyebab signifikan dari terjadinya

overweight dan obesitas. Obat-obat tersebut diantaranya adalah golongan

steroid, antidiabetik, antihistamin, antihipertensi, protease inhibitor.

Penggunaan obat antidiabetes, glukokortikoid, agen psikotropik, mood

stabilizers (lithium), antidepresan dapat menimbulkan penambahan berat

badan. Selain itu, Insulinsecreting tumors juga dapat menimbulkan

keinginan makan berlebihan sehingga menimbulkan obesitas (Fauci, et

al., 2009).

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


19

f. Faktor perkembangan

Penambahan ukuran, jumlah sel-sel lemak, atau keduanya, terutama yang

terjadi pada pada penderita di masa kanak-kanaknya dapat memiliki sel

lemak sampai lima kali lebih banyak dibandingkan orang yang berat

badannya normal (Farida, 2009).

3. Dampak Obesitas

Kelebihan penimbunan lemak diatas 20% berat badan ideal, akan

menimbulkan permasalahan kesehatan hingga terjadi gangguan fungsi organ

tubuh (Misnadierly, 2007). Orang dengan obesitas akan lebih mudah

terserang penyakit degeneratif. Penyakit – penyakit tersebut antara lain :

a. Hipertensi

Orang dengan obesitas akan mempunyai resiko yang tinggi terhadap

Penyakit hipertensi. Menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa pada

usia 20 – 39 tahun orang obesitas mempunyai resiko dua kali lebih besar

terserang hipertensi dibandingkan dengan orang yang mempunyai berat

badan normal dan obesitas pada wanita yang mengalami hipertensi lebih

banyak dibandingkan laki-laki.

b. Jantung koroner

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi akibat

penyempitan pembuluh darah koroner. Hasil penelitian menyebutkan

bahwa dari 500 penderita kegemukan, sekitar 88 % mendapat resiko

terserang penyakit jantung koroner. Meningkatnya faktor resiko penyakit

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


20

jantung koroner sejalan dengan terjadinya penambahan berat badan

seseorang. Penelitian lain juga menunjukkan kegemukan yang terjadi

pada usia 20 – 40 tahun ternyata berpengaruh lebih besar terjadinya

penyakit jantung dibandingkan kegemukan yang terjadi pada usia yang

lebih tua.

c. Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus dapat disebut penyakit keturunan, tetapi kondisi

tersebut tidak selalu timbul jika seseorang tidak kelebihan berat badan.

Lebih dari 90 % penderita diabetes mellitus tipe serangan dewasa adalah

penderita kegemukan. Pada umumnya penderita diabetes mempunyai

kadar lemak yang abnormal dalam darah. Maka, dianjurkan bagi

penderita diabetes yang ingin menurunkan berat badan sebaiknya

dilakukan dengan mengurangi konsumsi bahan makanan sumber lemak

dan lebih banyak mengkonsumsi makanan tinggi serat.

d. Gout

Penderita obesitas mempunyai resiko tinggi terhadap penyakit radang

sendi yang lebih serius jika dibandingkan dengan orang yang berat

badannya ideal. Penderita obesitas yang juga menderita gout harus

menurunkan berat badannya secara perlahan-lahan.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


21

4. Cara Pengukuran Tingkat Obesitas

Diagnosis obesitas dapat ditegakkan melalui penilain status gizi secara

langsung. Penilain status gizi adalah pemeriksaan terhadap keadaan gizi

seseorang. Penilaian status gizi secara langsung, antara lain dapat dilakukan

dengan metode antropometri. Antopometri adalah ukuran tubuh manusia.

Ditinjau dari sudut pandang gizi, antopometri berhubungan dengan berbagai

macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai

tingkat umur dan tingkat gizi. Suparisa (dalam Toto S, et al 2014:7).

Metode antropometri yang dapat digunakan untuk menentukan

obesitas pada seseorang antara lain indeks masa tubuh (IMT), skinfold

thickness (SKF), rasio lingkar pinggang pinggul (RLPP) dan bioelectricall

impedance (BIA).

a. Indeks Massa Tubuh (IMT)

Obesitas pada orang dewasa ditentukan berdasarkan indeks massa tubuh

(IMT) atau body mass index (BMI). IMT adalah pengukuran antopometri

untuk menilai apakah komponen tubuh tersebut sesuai dengan standar

normal atau ideal. IMT didapatkan dengan cara membagi berat badan

(kg) dengan kuadrat tinggi badan (m2).

Tabel 2.4 Perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT = Berat Badan (Kg)

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


22

` Tinggi Badan (m2)


Sumber : Toto S et al 2014:8

Pengukuran berat badan dapat dilakukan dengan menggunakan

timbangan berat badan. Sementara itu, pengukuran tinggi badan dapat

dilakukan dengan menggunakan microtoise.

Penggolongan obesitas ini merupakan bagian dari penentuan status gizi.

Artinya, obesitas merupakan bagian dari status gizi seseorang, yaitu

status gizi yang berlebih. Karena setiap ras memiliki tipikal ukuran tubuh

yang berbeda-beda, standar penentuan status gizi pun dibedakan

berdasarkan ras. Bagi etnis Asia, seseorang dikatakan mengalami gizi

lebih jika IMT melebihi 23 kg/m2. Standar penentuan status gizi bagi

Indonesia dapat dilihat pada tabel

Tabel 2.5 kategori IMT menurut WHO Kriteria Asia Pasifik


Klasifikasi IMT (kg/m2 )
Berat badan kurang < 18,5
Berat badan normal 18,5 – 22,9
Berat badan lebih ≥23
Beresiko 23,0 – 24,9
Obes I 25,0 – 29,9
Obes II ≥30,0
Sumber WHO (dalam Toto S et al 2014:9)

b. Rasio Lingkar Pinggang panggul (RLPP)

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


23

Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) merupakan metode yang

dapat digunakan untuk menentukan status obesitas seseorang. RLPP

adalah metode sederhana yang dapat menjelaskan distribusi penimbunan

lemak dibawah kulit dan jaringan adiposa intra abdomial. Kegemukan

dapat diketahui melalui distribusi penyimpanan lemak dalam tubuh.

Kelebihan jumlah lemak, umumnya akan disimpan di jaringan adiposa

dibawah kulit atau di rongga perut. Setiap jumlah lemak dan karbohidrat

makanan yang tidak langsung digunakan akan disimpan di jaringan

adiposa dalam bentuk trigliserida. Waspadji 2002 (dalam Toto S, et al

2014:12).

Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) adalah perbandingan

antara lingkar pinggang ysng diukur pada bagian terkecil dari perut

secara horizontal denganlingkar panggul yang diukur melewati bagian

paling maksimal dari panggul. Lingkar pinggang dan lingkar panggul

diukur dengan pita metlin dan diukur secara langsung. Parameter rasio

lingkar pinggang panggul (RLPP) untuk laki-laki adalah ≥ 90 cm

merupakan tanda bahaya bagi pria, sedangkan untuk wanita risiko

tersebut meningkat bila lingkar pinggang berukuran ≥ 80 cm. Waspadji

2002 (dalam Toto S, et al 2014:13).

C. Kerangka Teori

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


24

Tabel 2.6 Kerangka Teori

Faktor yang
Mempengaruhi Tekanan Tekanan Darah
Darah 1. Tidak Hipertensi
A. Faktor yang tidak dapat 2. Hipertensi
diubah
Hipertensi Berdasarkan
1. Usia Usia
2. Jenis Kelamin 20-24 133/84
3. Keturunan 25-29` 134/85
B. Faktor yang dapat diubah 30-34 135/86
1. Obesitas 35-39 136/87
2. Stress 40-44 138/88
45-49 140/89
3. Merokok
50-54 143/90
4. Olahraga
5. Konsumsi garam
berlebih
6. Hiperlipidemia

Usi

Keterangan : garis putus-putus variabel yang diteliti

Sumber : Budi, S et al 2015

D. Kerangka Konsep

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


25

Kerangka kerja penelitian pada dasarnya gabungan atau menghubungkan

beberapa teori sehingga membentuk sebuah pola pikir atau kerangka pikir

penelitian yang akan dilakukan (Suyanto, 2011:22). Kerangka kerja dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.7 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Obesitas Hipertensi

E. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentatif atau jawaban sementara dari sebuah

masalah penelitian. (Suyanto, 2011:29).

Hipotesis yang telah didapatkan dalam penelitian ini adalah Ha diterima dan

H0 ditolak :

Ha : ada Hubungan Obesitas dengan kejadian Hipertensi pada Pasien Wanita

di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Tahun 2020.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian atau disebut rancangan penelitian ini merupakan jenis

penelitian menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional

yaitu desain penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel

dependen dan independen yang diidentifikasi dalam satu waktu dan diselidiki

dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, mengintepretasi

data dalam pengujian statistik. (Dharma, 2017)

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya

bervariasi antara satu objek ke objek lainnya dan terukur (Riyanto, 2011:68).

Notoatmodjo (2010:103) menyebutkan bahwa variable adalah ukuran atau ciri

yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang

dimiliki oleh kelompok lain. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

1. Variabel independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain,

artinya apabila variabel independen beruah maka akan mengakibatkan

perubahan variabel lain (Riyanto, 2011:71-72). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah obesitas.

26
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
27

2. Variabel dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain,

artinya variabel dependen berubah akibat perubahan pada variabel bebas

(Riyanto, 2011:72).Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

hipertensi.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi variabel-variabel yang akan diteliti

secaraoperasional dilapangan. Definisi operasional bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel

yang akan diteliti serta untuk pengembangan instrument (Riyanto, 2011:82).

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur Operasional
Obesitas Penumpukan Timbangan Menghitung 0 = tidak Nominal
lemak secara BB IMT : obesitas
berlebihan Pengukur BB (kg) / IMT ≤ 25,0
Dengan IMT TB TB (m2) 1 = obesitas
≥25 (microtoise) IMT ≥25

Hipertensi Peningkatan Spygmoma Mengukur 0 = tidak Nominal


Tekanan nometer pada lengan hipertensi
darah Sistolik atas pada 1 = hipertensi
dan Diastolik saat pasien
istirahat

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


28

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek yang akan diteliti dan memenuhi

karakteristik yang ditentukan (Riyanto, 2011:89). Menurut Notoatmodjo

(2010:115), populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien wanita yang berobat di

Poli Penyakit Dalam di Rumah Sakit Graha Husada berjumlah 580 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi dengan cara tertentu sehingga dapat

dianggap mewakili populasinya (Notoadmojo, 2012). Dengan rumus

Lameshow sebagai berikut maka jumlah sampel yang didapatkan berjumlah

42 orang.

n = 2,33 √2.0,37(1-0,37) + 0,84 √0,17.(1-0,17) + 0,4(1-0,4)2


(0,17 - 0,4)2
= 2,084
0,05
= 41,68 dibulatkan menjadi 42

Keterangan:

Z1-α = angka galad baku normal untuk α, α 5% 1 arah besarnya adalah

2,33

Z1-β = angka galad baku normal untuk 1-β, untuk

1-β = 80% besarnya adalah 0,84

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


29

P = (P1 - P2)/2

P1 = proporsi pajanan pada kelompok kasus

P2 = proporsi pajanan pada kelompok kontrol

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan mengunakan

teknik aksidental sampling yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila di pandang orang

yang kebetulan bertemu cocok sebagai sumber data yaitu semua pasien

wanita di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung Tahun

2020. (Dharma, 2017)

a. Kriteria Sampel

Cara pemilihan sampel dari penelitian ini menggunakan kriteria:

1) Kriteria Inklusi

a) Pasien wanita yang bersedia menjadi responden.

b) Usia ≥ 19 tahun dan ≤55 tahun atau range antara 20-54 tahun

c) Pasien yang berobat di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada

Bandar Lampung Tahun 2020

2) Kriteria Eksklusi

a) Pasien laki-laki

b) Usia ≤ 20 tahun dan ≥ 54 tahun

c) Ibu hamil

d) Wanita yang sudah menopouse

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


30

E. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2020

2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Graha

Husada Bandar Lampung.

F. Etika Penelitian

Etika peneliti yaitu hak objek penelitian dan yang lainnya harus dilindungi

(Nursalam, 2013). Beberapa prinsip dalam pertimbangan etika meliputi beban

ekplorasi, kerahasiaan, bebas dari penderita, bebas menolak menjadi

responden, dan perlu surat persetujuan (Inform Consent)

1. Inform Consent ( lembar persetujuan)

Lembar persetujuan ini akan diberikan kepada setiap responden yang

menjadi subjek peneliti dengan memberikan penjelasan tentang dan

maksud tujuan dari peneliti serta menjelaskan akibat-akibat yang akan

terjadi bila bersedia menjadi subjek peneliti. Apabila responden tidak

bersedia maka peneliti wajib menghormati hak-hak responden tersebut

(Nursalam,2013). Penelitii yang baik, mempertimbangkan aspek etika

dalam pelaksanaan dimana perlindungan terhadap subyek peneliti dan

menghargai hak-hak subjek merupakan hal yang mutlak dilakukan.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


31

2. Anomity (Tanpa Nama)

Masalah dalam etika penelitian merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian (Notoatmojo,2012)

3. Confidentiliaty (Kerahasiaan)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset (Alimun,2009). Penulis melindungi privasi dan kerahasiaan identitas

atau jawaban yang diberikan. Subjek berhak untuk tidak mencantumkan

identitasnya dan berhak mengetahui kepada siapa saja data tersebut

disebarluaskan.

4. Respect For Justice an Inclusivness (Keadilan dan Keterbukaan)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitian perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa

semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keutamaan yang sama,

tanpa membedakan gelar, agama, etnis, dan sebagainya. (Notoadmojo,

2012)

5. Balancing Harm and Benefits (memperhitungkan manfaat dan kerugian

yang ditimbulkan)

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


32

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin

bagi masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian pada khususnya.

Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan

bagi subjek. Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah

atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stress maupun kematian

subjek. (Notoatmojo, 2012)

6. Respect For Human Dignity ( menghormati harkat dan martabat manusia)

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk

mendapat informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian tersebut.

(Notoatmojo, 2012)

7. Privacy

Partisipan memiliki hak untuk dihargai tentang apa yag mereka lakukan

dan apa yang dilakukan terhadap mereka serta untuk mengontrol kapan

dan bagaimana informasi tentang mereka dibagi dengan orang lain.

(Notoadmojo, 2012)

8. Protection From Discomfort (Perlindungan dari Ketidaknyamanan).

Penelitian ini tidak membahayakan partisipan dan peneliti telah berusaha

melindungi partisipan dari bahaya ketidaknyamanan. (Notoadmojo, 2012)

G. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah semua bentuk penerimaan data yang dilakukan

dengan cara merekan kejadian, menghitungnya, mengukurnya dan mencatatnya

(Arikunto, 2010:265).

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


33

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan peneliti untuk

mengobservasi, mengukur, atau menilai suatu fenomena (Dharma, 2017).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi

dengan melakukan pengukuran BB dan TB secara langsung kepada responden.

Pada pengukuran berat badan digunakan timbangan berat badan jarum dengan

merek GEA smic ZT 120 ketelitian 0,1 kg. Mengukur tinggi badan

menggunakan pengukur tinggi badan dengan ketelitian 0,1 cm dengan merek

GEA smic ZT 120. Setelah hasil BB dan TB didapatkan lalu data diolah atau

dihitung untuk mengetahui IMT responden dengan menggunakan rumus

perbandingan antara berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan

dalam meter dan kemudian di catat di lembar observasi. Untuk mengukur

tekanan darah menggunakan alat spygmomanometer dengan merek GEA.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul berupa hasil pemeriksaan dari para

responden, makan dilakukan pengolahan data sebagai berikut:

a. Editing

Adalah kegiatan melakukan pengecekan hasil pengukuran dan

pengumpulan data, apakah sudah terisi dengan lengkap, jelas, relevan

dan konsisten.

b. Entry

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


34

Setelah lembar observasi terisi dan benar, selanjutnya memproses data

agar dapat dianalisis, pemrosesan data dilakuakn dengan mengentry

data dari lembar observasi, selanjutnya diolah dengan menggunakan

tabel distribusi frekuensi.

c. Coding

Coding yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk hasil obesitas

diberi nilai 1 dan tidak obesitas diberi nilai 0. Pada takanan darah bila

tidak hipertensi diberi nilai 0 dan bila hipertensi diberi nilai 1

d. Cleaning

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di

entry apakah ada kesalahan atau tidak. Setelah pemasukan data selesai,

penelitian memeriksa kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan

lain sebagainya, kemudian dilakukan koreksi.

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian. Pada penelitian ini, analisis univariat yang

dilakukan untuk mendapatkan data distribusi frekuensi dan persentase

dari tiap variabel.

b. Analisis Bivariat

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


35

Analisa ini digunakan untuk melihat adakah hubungan antara variabel

bebas dan terikat dengan skala ukur keduanya adalah skala nominal.

Adapun statistik yang digunakan adalah chi square. (Dharma, 2017).

Taraf kesalahan yang digunakan adalah 5% dan untuk melihat hasil

kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas kemaknaan 95%

berarti jila p value ≤ 0,05 maka H0 di tolak, artinya ada hubungan yang

bermakna secara statistik antar variabel. Sebaliknya jika p value> 0,05

maka H0 gagal ditolak.

c. Uji Reabilitas

Reabilitas berarti dapat dipercaya artinya, instrumen dapat memberikan

hasil yang tepat. Alat ukur instrumen dikategorikan reliabel jika

menunjukkan konstanta hasil pengukuran dan mempunyai ketetapan

hasil pengukuran sehingga terbukti bahwa alat ukur itu benar-benar

dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten atau asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran

dua kali atau lebih terhadap hal yang sama dan alat ukur yang sama

(Notoatmojo, 2010)

I. Jalannya Penelitian
Jalannya penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Mengamati fenomena atas masalah-masalah kesehatan yang banyak

ditemukan di masyarakat serta mengamati penyebabnya sebagai data awal

untuk memutuskan judul penelitian.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


36

2. Pengajuan judul kepada pembimbing skripsi dan institusi program Studi S1

Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Muhammadiyah Pringsewu.

3. Melakukan permohonan izin pra survey kepada institusi terkait yang

digunakan oleh peneliti sebagai lokasi penelitian dan melanjutkan

penyusunan proposal penelitian.

4. Mengumpulkan data tentang banyaknya responden yang obesitas dan

hipertensi, memilih responden berdasarkan ktiteria inklusi, membuat

inform consent.

5. Membuat lembar observasi, membuat SOP pengukuran tekanan darah dan

pengukuran IMT

6. Melakukan proses bimbingan proposal pada BAB I, BAB II, dan BAB III

dan perbaikan-perbaikan

7. Melakukan Uji Etik

8. Selanjutnya peneliti menentukan tanggal penelitian

9. Peneliti melakukan penelitian pada sampel

10. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan tabulasi data, pengolahan

dan analisa data dirumuskan kesimpulan penelitian, kemudian data

disajikan dalam bentuk tabel

11. Melaksanakan sidang hasil penelitian

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


37

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat

Rumah Sakit graham Husada Bandar Lampung adalah salah satu unit

pelayanan kesehatan milik swasta yang berdiri pada tahun 2005, yang

beralamat di jalan Gajah Mada No 06 GH Bandar Lampung. Rumah Sakit

Graha Husada adalah Rumah Sakit swasta dibawah pengelolaan

manajemen PT Graha Husada yaitu suatu perseroan terbatas yang

didirikan sesuai Akte Notaris Marudin Pasaribu, SH N002 tanggal 4

Oktober 2001 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman

dan HAM berdasarkan keputusan No. C 11.876.HT.0.01 tahun 2001.

Tanggal 30 oktober 2001 surat izin penyelenggaraan Rumah Sakit, serta

keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung N0.

445/825/III.10.2/IV/2005. Rumah Sakit Graha Husada beroperasi pada

tanggal 6 April 2005 dan diresmikan oleh Gubernur Lampung Sjahroedin

ZP.,SH dan Walikota Bandar Lampung Soeharto tanggal 21 April 2005.

Rumah Sakit Graha Husada merupakan Rumah Sakit Kelas C dengan

nomor Kars-Sert/489/V/2012 yang terakreditasi dengan 5 program kerja

dan memiliki 120 tempat tidur.

38
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
39

a. Visi dan Misi Rumah Sakit Graha Husada adalah

Visi : menjadi Rumah Sakit Tipe C dengan Pelayanan Prima sesuai

standar Nasiona

b. Misi Rumah Sakit Graha Husada adalah

1. Member pelayanan kesehatan bermutu dan memuaskan masyarakat

serta terjangkau

2. Member pelayanan ramah bersahabat tanpa unsure memandang

suku, ras, agama dan golongan

3. Meningkatkan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan

Rumah Sakit Tipe C

4. Meningkatkan manajemen yang efektif, efisien, transparan dan

responsive terhadap tuntutan masyarakat

5. Membangun SDM yang profesional dibidangnya

6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan member perlindungan

hukum dan keselamatan seluruh staff dan karyawan

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan pada tiap variable dari hasil penelitian, baik

variable dependen dan variable independen. Analisi univariat pada

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi karakteristik

responden berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan di Poli Penyakit

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


40

Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung. Adapun hasil analisis

univariat sebagai berikut:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Pendidikan Dan


Pekerjaan Pada Pasien Wanita Di Poli Penyakit Dalam RS Graha
Husada Bandar Lampung

Table 4.1
Karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan
Karakteristik Frekuensi Persentase %
Usia
20-24 2 4,6
25-29 2 ` 4,8
30-34 3 7,1
35-39 8 19,0
40-44 13 31,0
45-49 10 23,8
50-54 4 9,5
Pendidikan
SMP 2 4,8
SMA 16 38,1
D3 9 21,4
S1 13 31,0
S2 2 4,8
Pekerjaan
Guru 8 19,0
Wiraswasta 6 14,3
IRT 14 33,3
Swasta 11 26,2
Lain-lain 3 7,1
Total 42 100 %

Berdasarkan tabel di atas diketahi bahwa distribusi frekuensi karakteristik

responden usia di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar

Lampung Tahun 2020 paling banyak adalah usia 40-44 tahun yaitu

sebanyak 13 orang (31,0%). Distribusi frekuensi karakteristik responden

berdasarkan pendidikan di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar

Lampung Tahun 2020 paling banyak adalah SMA yaitu 15 orang (35,7%)

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


41

dan distribusi frekuensi pekerjaan responden adalah Ibu Rumah Tangga

sebanyak 14 orang (33,3%).

b. Distribusi Frekuensi Obesitas Pada Pasien Wanita Di Poli


Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung
Table 4.2
Distribusi Frekuensi Obesitas
IMT Frekuensi Persentase (%)
Tidak obesitas 14 33,3
Obesitas 28 66,7
Total 42 100 %

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa responden yang mengalami

obesitas sebanyak 28 orang (66,7%) dan responden yang tidak

mengalami obesitas sebanyak 14 orang (33,3%)

c. Distribusi Frekuensi Hipertensi Pada Pasien Wanita di Poli


Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung

Table 4.3
Distribusi Frekuensi Kejadian Hipertensi
Kejadian Hipertensi Frekuensi Persentase (%)
Tidak hipertensi 12 28,6
Hipertensi 30 71,4
Total 42 100 %

Berdasarkan table 4.3 diketahui bahwa responden yang mengalami

hipertensi 30 orang (71,4%) dan yang tidak mengalami hipertensi 12

orang (28,6%)

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


42

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui adakah hubungan antara

variabel dependen dan variabel independen, sehingga diketahui

kemaknaannya dengan menggunakan uji statistic yaitu uji chi square

Tabel 4.4
Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi Pada Wanita di Poli
Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung Tahun 2020
No IMT Kejadian Hipertensi Total p-value OR
Tidak Hipertensi
Hipertensi
n % N % N %
1 Tidak 10 71,4 4 28,6 14 100 0,000 32,5
Obesitas
2 Obesitas 2 7,1 26 92,9 28 100
Total 12 28,6 30 71,4 42 100

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan responden yang tidak obesitas dan tidak

mengalami hipertensi sebanyak 4 orang (28,6%) dan responden yang mengalami

obesitas tidak mengalami hipertensi sebanyak 2 orang (71,4%) dan responden

yang obesitas dan mengalami hipertensi sebanyak 26 orang (92,9%). Hasil uji

statistic di dapatkan nilai p value 0,000 dimana nilai p value < 0,05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara obesitas dengan kejadian

hipertensi pada pasien wanita di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar

Lampung Tahun 2020. Dari hasil analisis diperoleh nilai Odds Ratio (OR) = 32,5,

artinya responden wanita yang obesitas mempunyai peluang 32,5 kali untuk

mengalami hipertensi dibandingkan dengan wanita yang tidak obesitas.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


43

C. Pembahasan

Setelah dilakukan tabulasi dan analisis data, selanjutnya akan dibahas hasil

penelitian sebagai berikut :

1. Analisi Univariat

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Pendidikan Dan

Pekerjaan Pada Pasien Wanita Di Poli Penyakit Dalam RS Graha

Husada Bandar Lampung

Berdasarkan tabel karakteristik responden didapatkan hasil penelitian

distribusi frekuensi karakteristik dari 42 responden di Poli Penyakit

Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung Tahun 2020 berdasarkan

usia paling banyak adalah usia 40-44 tahun sebanyak 13 orang

(31,0%). Distribusi frekuensi dari 42 responden berdasarkan

pendidikan di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar

Lampung Tahun 2020 paling banyak adalah SMA yaitu sebanyak 16

orang (38,1%) dan distribusi frekuensi responden mengenai pekerjaan

di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung Tahun

2020 yaitu IRT sebanyak 14 orang (33,3%).

b. Distribusi Frekuensi Obesitas Pada Pasien Wanita di Poli Penyakit

Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi obesitas responden didapatkan

dari 42 responden terdapat 28 orang (66,7%) mengalami obesitas dan

14 orang (33,7%) tidak mengalami obesitas. Dari karakteristi wanita

yang mengalami obesitas paling banyak dialami oleh wanita yang

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


44

berusia 40-44 tahun sebanyak 10 orang. Menurut Nurahmawati, 2017

pada ibu rumah tangga bahwa semakin tinggi usia , maka resiko

obesitas akan semakin tinggi. Beberapa penelitian terdahulu

menunjukkan hasil yang konsisten dimana terdapat hubungan yang

signifikan antara usia dengan kejadian obesitas dimana obesitas lebih

tinggi pada usia yang lebih tua. Seiring bertambahnya usia, proses

metabolisme tubuh akan cenderung menurun yang akan menyebabkan

fungsi otot menurun dan kadar lemak tubuh meningkat. Jika tidak

diimbangi dengan gaya hidup sehat, seperti pengaturan makan dan

aktivitas fisik maka kalori yang berlebih akan diubah menjadi lemak

sehingga terjadi penumpukan lemak tubuh dan menyebabkan

kegemukan.

Di Indonesia sebagian besar penduduk banyak mengkonsumsi

karbohidrat. Konsumsi karbohidrat yang berlebih sangat berisiko untuk

terjadi penimbunan lemak pada tubuh seseorang, terutama pola makan

yang tidak sehat dan berlebih. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Ismiyati (2010) didapatkan data dari 57 responden, yang

mengalami obesitas ada 40 orang sementara yang tidak mengalami

obesitas ada 17 orang. Pola makan seseorang sangat berpengaruh

terhadap peningkatan berat badan. Konsumsi karbohidrat, protein dan

lemak yang berlebih jika tidak diimbangi oleh aktifitas yang cukup

maka akan membuat energi yang tidak terpakai menjadi timbunan

lemak dalam tubuh.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


45

Pada usia dewasa pertengahan hingga akhir seseorang cenderung

mencapai tingkat kemapanan dalam hidupnya sehingga segala sesuatu

dilakukan secara berlebih termasuk pola makan. Terutama di zaman

modern ini makanan cepat saji merupakan salah satu alternatif pilihan

makanan di tengah kesibukan seseorang.

Bila ditinjau dari karakteristik reponden yang semuanya adalah wanita

dan sebagian besar pekerjaannya adalah 13 IRT yang mengalami

obesitas maka peneliti berpendapat bahwa sebagian besar responden

memiliki aktifitas yang rendah sehingga energi yang tidak digunakan

akan disimpan dalam bentuk lemak. Pendapat ini sesuai menurut WHO

(2010) menyatakan bahwa perempuan cenderung mengalami

peningatan penyimpanan lemak dikarenakan perempuan cenderung

mengkonsumsi lemak sumber karbohidrat yang lebih banyak. Selain

kurangnya aktifitas, pola makan juga sangat berpengaruh sebagai

penyebab terjadinya obesitas pada seseorang.

c. Distribusi Frekuensi Kejadian Hipertensi Pada Pasien Wanita di

Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung

Berdasarkan tabel frekuensi kejadian hipertensi didapatkan 30 orang

mengalami hipertensi (71,4%) dan 12 orang tidak mengalami

hipertensi (28,6%). Kejadian hipertensi ini diperoleh dengan observasi

langsung pengukuran tekanan darah pada responden. Bila ditinjau dari

karekteristik usia responden mempengaruhi peningkatan tekanan darah

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


46

seseorang, dari hasil analisis didapatkan sebagian besar responden

yang mengalami hipertensi yaitu umur 40-44 tahun sebanyak 12 orang.

Susanto 2010 bahwa semakin bertambahnya usia mengakibatkan

perubahan fisiologis dalam tubuh. Seseorang yang tidak aktif bergerak

(aktifitas rendah) resiko untuk mengalami tekanan darah tinggi

meningkat 20-50% dibandingkan dengan seseorang yang aktif

bergerak. Seseorang yang memiliki aktifitas rendah cenderung

memiliki simpanan lemak yang banyak di tubuh dan berakibat pada

penebalan dinding arteri menekan pembuluh darah sehingga elastisitas

berkurang dan semakin lama akan menyempit mengakibatkan aliran

darah terganggu dan kerja jantung menjadi lebih berat. Olahraga

adalah salah satu yang dapat membantu mempertahankan berat badan

ideal dan bermanfaat untuk membantu memperbaiki sirkulasi darah.

2. Analisa Univariat

Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Wanita

di Poli Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung Tahun

2020

Hasil analisa yang telah dilakukan dengan menggunakan chi square pada

keseluruhan sampel menunjukkan bahwa obesitas mempunyai hubungan

yang bermakna dengan kejadian hipertensi pada pasien wanita di Poli

Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung dengan perolehan

nilai p value 0,000. Obesitas sebagai mana diketahui merupakan salah satu

faktor risiko terjadinya hipertensi. Obesitas dapat menimbulkan terjadinya

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


47

hipertensi dapat melalui berbagai mekanisme, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Secara langsung obesitas dapat menyebabkan

peningkatan cardiac output karena makin besar massa tubuh maka makin

banyak jumlah darah yang beredar sehingga curah jantung meningkat. Jika

semakin besar massa tubuh, maka semakin meningkat volume darah yang

dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan tubuh. Hal

ini yang menyebabkan jantung akan bekerja lebih keras, sehingga tekanan

darah meningkat. (Kembuan,dkk, 2016).

Penelitian ini sejalan dengan Korneliani 2012 dengan judul hubungan

obesitas dengan kejadian hipertensi pada guru SD dengan responden

wanita usia 40-55 tahun dengan sampel 58 orang. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor resiko terjadinya

hipertensi dengan nilai p = 0,047 dan nilai OR= 4,02. Ketika berat badan

bertambah yang diperoleh kebanyakan adalah jaringan berlemak, jaringan

ini mengandalkan oksigen dan nutrisi di dalam darah untuk bertahan

hidup. Semakin banyak darah yang melintasi arteri semakin bertambah

tekanan yang diterima oleh dinding arteri tersebut. Hampir semua orang

yang kelebihan berat badan sebanyak 20% pada akhirnya akan menderita

tekanan darah tinggi. Penyelidikan empidemologi membuktikan bahwa

obesitas merupakan cirri khas pada populasi hipertensi.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sulastri 2012 pada masyarakat etnik Minangkabau di Kota Padang

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


48

dengan kejadian hipertensi dengan nilap p = 0,049 (p<0,05) dan nilai OR =

1,82. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan IMT diikuti dengan

kenaikan tekanan darah. Artinya semakin tinggi IMT seseorang semakin

besar pula peluangnta untuk terkena hipertensi.

Khasanah (2012) mengungkapkan obesitas adalah suatu keadaan dimana

terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan

seseorang jauh di atas normal. Menurut WHO berdasarkan IMT seseorang

dikatakan berat badan lebih jika IMT ≥ 23 dan obesitas jika ≥ 25,0 kg/m2.

Faktor yang dapat mempengaruhi obesitas antara lain faktor genetik,

hormon, dan kurangnya aktifitas. Sebagian besar sampel adalah seorang

ibu rumah tangga sebanyak 35 orang (38,4%). Dimana kurangnya aktivitas

fisik yang rendah merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka

kejadian obesitas. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan

kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan

mengalami obesitas.

Menurut Khasanah (2012), penumpukan lemak berlebih akibat obesitas

dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit. Jaringan lemak akan

menekan pembuluh darah, sehingga tidak bisa mengembang secara

sempurna (kurang elastis). Selain itu, penderita obesitas biasanya juga

memiliki kadar lemak darah yang tinggi. Kondisi tersebut memicu adanya

penumpukkan lemak dalam pembuluh darah, sehingga pembuluh darah

menjadi sempit. Dampaknya, aliran darah ke seluruh tubuh pun terganggu.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


49

hal ini memaksa jantung memopa darah lebih keras, sehingga tekanan

darah meningkat dan terjadilah penyakit hipertensi.

Selain obesitas terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi

peningkatan tekanan darah yaitu keturunan, usia, dan stress. Jika dilihat

berdasarkan usia responden yang paling banyak pada usia 40-44 tahun

yang mengalami hipertensi sebanyak 12 orang dan usia 45-49 sebanyak 10

orang adalah usia pertengahan. Menurut Astawan (2010), tekanan darah

seseorang cenderung rendah pada usia remaja dan mulai meningkat pada

usia pertengahan. Kemudian meningat lebih nyata selama masa

pertumbuhan dan pematangan fisik di usia dewasa akhir sampai lanjut

usia. Hal ini disebabkan sistem sirkulasi darah yang terganggu, karena

pembuluh darah sering mengalami penyumbatan, dinding pembuluh darah

akan menjadi keras dan tebal serta berkurangnya elastisitas pembuluh

darah sehingga menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi.

Menurut Tandra (2009), salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam

perawatan seseorang yang mengalami obesitas dan tekanan darah yang

tinggi yaitu dengan olahraga secara teratur karena dapat menyerap atau

menghilangkan endapan kolesterol pada pembuluh nadi. Olahraga yang

dimaksud adalah latihan gerak dengan intensitas rendah untuk waktu yang

lama, misalnya lari maraton, jogging dan bersepeda.

Olahraga sangat penting untuk mengendalikan obesitas dan tekanan darah.

Olahraga yang cukup dapat membantu menjaga keseimbangan berat badan

dan menguatkan jantung. Jantung yang lebih kuat tentu dapat memompa

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


50

lebih banyak darah dengan hanya sedikit usaha. Semakin ringan kerja

jantung, semakin sedikit tekanan pada pembuluh darah arteri sehingga

tekanan darah akan menurun.

Dan menurut Fenti 2017, diperlukan diet tinggi serat untuk menurunkan

penyerapan energi. Serat juga mampu memberrikan perasaan kenyang

lebih lama sehingga keinginan untuk makan-makanan lain akan berkurang.

Sumber serat yang paling baik adalah sayuran seperti bayam, sawi,

kangkung, kubis, dan buah seperti jeruk, pisang serta kacang-kacangan

seperti kacang merah dan kedelai.

D. Keterbatasan penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam melaksanakan penelitian masih terdapat

keterbatasan dalam melakukan penelitian yaitu

1. Peneliti melibatkan subjek dengan jumlah terbatas yaitu 42 responden,

sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan pada responden yang

berjumlah lebih besar

2. Faktor yang diteliti hanya obesitas, sementara masih banyak faktor yang

lain yang dapat mempengaruhi hipertensi seperti usia, jenis, kelamin,

stress dan lainnya.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan yang telah

disebutkan dalam pendahuluan, maka di dapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia paling

banyak adalah usia 40-44 tahun yaitu 13 orang (31,0%), berdasarkan

pendidikan paling banyak SMA yaitu 16 orang (38,1%) berdasarkan

pekerjaan paling banyak IRT yaitu 14 orang (33,3%).

2. Distribusi frekuensi responden dengan IMT nilai ≥ 25,0 yaitu obesitas

sebanyak 28 orang (66,7%) dan yang tidak obesitas sebanyak 14 orang

(33,3%)

3. Distribusi frekuensi responden dengan kejadian hipertensi sebanyak 30

orang (71,4%) dan tidak hipertensi sebanyak 12 orang ( 28,6%)

4. Terdapat hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada pasien wanita

di Poli penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung Tahun 2020.

(dengan p value 0,000) dan nilai OR 32,4

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disarankan sebagai berikut:

1. Bagi Pasien

Perlunya pencegahan sedini mungkin pada pasien untuk menghindari

terjadinya obesitas dengan menjaga berat badan tetap normal, dan

51
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
52

kesadaran menjaga dan menjalani pola hidup yang sehat dan gizi seimbang

dengan mengkonsumsi banyak serat dan mengurangi karbohidrat yang

diimbangi dengan aktivitas fisik seperti berolahraga. Selain itu pasien

dihimbau untuk rutin memonitor tekanan darahnya.

2. Bagi RS Graha Husada Bandar Lampung

Diharapkan bagi petugas kesehatan di Poli Penyakit Dalam selalu

memberikan pendidikan kesehatan dan motivasi tentang pentingnya

menjaga gaya hidup yang sehat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi dan referensi

dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai obesitas dan hipertensi

dengan menambahkan variabel lebih banyak.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


DAFTAR PUSTAKA

Agus Riyanto. (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian. Jakarta: EGC


Agoes Azwar, et al. (2011). Penyakit Di Usia Tua. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran ECG
Andri Wihastuti, et al. (2016). Patofisiologi Dasar Keperawatan Penyakit
Jantung Koroner : Inflamasi Vaskular. Malang: UB Media
Andy Sofyan. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Self
Care Management Pada Asuhan Keperawatan Pasien Hipertensi.
Depok : Universitas Indonesia
Anggraini dkk. (2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Puskesmas Bangkinang. Riau:
Universitas Riau
American Heart Association (AHA). (2015). Health Care Research: Coronary
Disease
Black, J.M & Hawks, J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen
Klinis untuk Hasil yang di Harapkan. Jakarta: Salemba Emban Patria
Budi S, et al. 2015. Hipertensi Manajemen Komperhensif. Surabaya. Airlangga
University Press,
Cahyono S. (2008). Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta: Kanisius
Dharma K K. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan Panduan
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info
Media
Farida, I. and N. Amalia (2009). Mengantisipasi Stroke: Petunjuk Mudah,
Lengkap, dan Praktis Sehari-Hari. Yogyakarta: Buku Biru.
Fenti. (2017). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Hipertensi Pada Pra
Lansia. Cendekia Medika: Jombang
Kembuan, dkk. 2016. Hubungan Obesitas dengan Penyakit Hipertensi pada
Pasien Poliklinik Puskesmas Touluaan Kabupaten Minahasa
Tenggara. Tesis. Manado : FKM Universitas Sam Ratulangi.

Ismiyati. (2010). Gambaran Tingkat Pengetahuan Obesitas dan kejadian


Obesitas Pada Mahasiswa kedokteran USU. Medan; Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


Irwan. (2012). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Yogyakarta: CV Budi
Utama
Khasanah, Nur. (2012). Waspadai Beragam penyakit Degeneratif Akibat Pola
Makan. Yogjakarta; Laksana Media
Manuntung, Alfeus. (2018). Terapi Perilaku Kognitif pada Padien Hipertensi.
Malang: Wineka Media
Misnadiarly. (2007). Obesitas Sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit. jakarta:
Pustaka Populer
Notoadmojo, S,. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nurrahmawati, dkk .(2012). Hubungan Usia, Stress, dan Asupan Zat Gizi Makro
dengan Kejadian Obesitas. Surabaya : Universitas Airlangga
Nursalam. (2013). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan:Pedoman Skripsi, Tesis Dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Sherwood, L. 2012. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem Edisi 6. Jakarta : ECG
Sudargo Toto, et al. (2014). Pola Makan Dan Obesitas.Yogyakarta: Gajah Mada
University Press
Susanto, P. (2010). Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Terhadap
Kejadian Hipertensi di RS Hospital Cinere. Jawa Barat; Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Fakultas Ilmu Kesehatan Jurusan
Keperawatan.
Sutanto. (2010). Cekal (Cegah Dan Tangkal) Penyakit Modern Hipertensi,
Stroke, Jantung, Kolesterol dan Diabetes. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Suyanto. (2011). Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Triyanto, E. (2014). Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara
Terpadu.Yogyakarta: Graha Ilmu
Widyanto, et. C dan Triwibowo, C. (2013). Trend Disease Trend Penyakit Saat
Ini. Jakarta: Trans Info Media

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


LAMPIRAN 1

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN

Responden yang saya hormati, saya yangtertulis di bawah ini:

Nama : Lukita Mariah

NIM : 142012018277P

Merupakan mahasiswa program studi S1 Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Saya akan melaksanakan penelitian dengan

judul “Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi pada pasien Wanita di Poli

Penyakit Dalam RS Graha Husada Bandar Lampung Tahun 2020”.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan obesitas dengan

kejadian hipertensi pada pasien wanita. Manfaat dalam penelitian ini untuk

memberikan informasi tentang faktor resiko obesitas, sehingga responden dapat

melakukan pencegahan dengan berperilaku hidup sehat dan dengan diit ketat.

Penelitian ini tidak akan memberikan dampak yang merugikan bagi saudara

sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan

hanya digunakan dalam kepentingan penelitian. Jika ditengah-tengah penelitian

saudara tidak bersedia mejadi responden maka diperbolehkan mengundurkan diri

untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Apabila saudara menyetujui, saya

mohon untuk menandatangani surat persetujuan.

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM


PENELITIAN ( INFORMED CONSENT )

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama lengkap :
Tgl lahir :
Alamat :
Setelah mendapat keterangan dari peneliti serta mengetahui manfaat penelitian
yang berjudul “Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien
Wanita di Poli Penyakit Dalam di RS Graha Husada Bandar Lampung
Tahun 2020”
Maka saya menyatakan bersedia diikut sertakan dalam penelitian ini dan akan
memberikan keterangan sesuai dengan yang saya ketahui serta tidak akan
melakukan tindakan yang merugikan dan menghambat jalannya penelitian.

Peneliti Bandar Lampung, April 2020


Responden

Lukita Mariah Nama terang

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
LAMPIRAN 4

SOP PENGUKURAN BERAT BADAN

a. Pengertian
Pengukuran berat badan adalah suatu tindakan pada pasien untuk mengukur
berat badan dengan menggunakan alat pengukut berat badan
b. Tujuan
Mendapatkan data objektif
c. Alat
1. Timbangan berat badan
2. Lembar observasi
d. Prosedur pelaksanaan
1. Tahap prainteraksi
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya
b. Mencuci tangan
2. Tahap orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan teraupeutik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau keluarga
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan di lakukan
3. Tahap kerja
a. Memastikan timbangan badan berfungsi dengan baik dengan cara
mengatur penunjuk angka tepat diangka ”nol”.
b. Meminta pasien melepas sepatu / sandal dan meletakkan barang
bawaan yang berat
c. Meminta pasien naik keatas timbangan, dengan posisi berhadapan
dengan pemeriksan 

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


d. Memperhatikan jarum penunjuk berhenti, dari arah depan tegak lurus
dengan angka 
e. Mengiformasikan hasil pengukuran pada pasien 
f. Mencatat hasil pemeriksaan  

4. Tahap terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar observasi

SOP RS Graha Husada, Januari 2017

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


LAMPIRAN 5

SOP PENGUKURAN TINGGI BADAN

a. Pengertian
Pengukuran tinggi badan adalah suatu tindakan pada pasien untuk mengukur
tinggi badan dengan posisi tegak untuk megetahui status gizi pasien
b. Tujuan
Mendapatkan data objektif
c. Alat
1. Microtoise
2. Lembar observasi
d. Prosedur pelaksanaan
1. Tahap prainteraksi
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya
b. Mencuci tangan
2. Tahap orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan teraupeutik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau keluarga
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan di lakukan
3. Tahap kerja
a. Mempersiapkan microtoise
b. Memposisikan seseorang yang akan di ukur berdiri tegak lurus dibawah
microtoise, membelakangi dinding
c. Petugas memposisikan kepala berada di bawah alat microtoise,
pandangan lurus ke depan
d. Petugas memposisikan badan tegak bebas, bagian belakang kepala,
tulang belikat, pantat dan tumit menempel ke dinding
e. Memposisikan kedua lutut dan tumit rapat
f. Petugas menarik kepala microtoise sampai puncak kepala yang di ukur

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


g. Petugas membaca angka pada jendela baca dan mata petugas harus
sejajar dengan garis merah
h. Petugas membaca angka yang berada pada garis merah dari angka kecil
ke arah angka besar
i. Petugas mencatat hasil pengukuran

4. Tahap terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar observasi

SOP RS Graha Husada, Januari 2017

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


LAMPIRAN 6

SOP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

a. Pengertian
Mengukur tekanan darah pasien dengan menggunakan alat tensimeter air raksa
b. Tujuan
Mendapatkan data objektif
c. Alat
1. Tensi meter
2. Stetoskop
3. Lembar observasi
d. Prosedur pelaksanaan
1. Tahap prainteraksi
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya
b. Mencuci tangan
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan teraupeutik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau keluarga
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan di lakukan
3. Tahap kerja
a. Mengatur posisi pasien supinasi, dengan lengan sejajar dengan jantung
dan telapak tangan mengarah keatas
b. Menempatkan diri di sebelah kanan pasien, bila mungkin
c. Letakkan lengan yang hendak di ukur
d. Meraba arteri brachialis
e. Pasang manset pada lengan atas sekitar 2,5 cm di atas arteri brachialis,
tidak terlalu erat dan kantong karet/pipia manset tepat diatas arteri
brachialis

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


f. Meraba denyut arteri brachialis, letakkan diafragma stetoskop tepat di
atas arteri brachialis.
g. Memompa balon hingga tidak terdengar lagi denyutan, naikkan
(pompa) lagi 20-30 mmHg pada manometer
h. Membuka sekrup balon secara perlahan-lahan dengan kecepatan 2-3
mmHg perdetik dan perhatikan pada manometer pada titik berapa suara
pertama terdengar, inilah tekanan sistolik
i. Sekrup balon tetap terbuka, secara perlahan udara keluar dan tetap
memperhatikan manometer, terdengar suara keras dan suara yang
terakhir inilah yang disebut tekanan diastolik.
j. Ulangi hal yang sama jika hasilnya meragukan

4. Tahap terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar observasi

SOP RS Graha Husada, Januari 2017

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


TABULASI DATA
 
N
Inisial Umur Keterangan
o Pendidikan Pekerjaan BB TB Sistol Diastole IMT
                     
1 Ny A 24 SMA Lain-lain 61 155 110 70 25.390219 TIDAK HIPERTENSI
2 Ny B 46 S1 Guru 70 162 144 90 26.672763 HIPERTENSI
3 Ny S 39 S1 Swasta 59 157 122 80 23.936062 TIDAK HIPERTENSI
4 Ny Y 44 SMA IRT 58 150 150 90 25.777778 HIPERTENSI
5 Ny L 51 S1 Guru 60 158 140 80 24.03461 TIDAK HIPERTENSI
6 Ny M 50 S1 Guru 68 157 160 90 27.587326 HIPERTENSI
7 Ny P 44 SMA IRT 66 160 158 88 25.78125 HIPERTENSI
8 Ny A 43 D3 Swasta 58 158 130 70 23.233456 TIDAK HIPERTENSI
9 Ny R 29 SMA IRT 68 160 120 80 26.5625 TIDAK HIPERTENSI
10 NY A 33 SMA Wiraswasta 56 160 130 80 21.875 TIDAK HIPERTENSI
11 Ny H 44 S2 Guru 56 148 140 90 25.566107 HIPERTENSI
12 Ny A 37 D3 Swasta 60 160 136 84 23.4375 TIDAK HIPERTENSI
13 Ny I 44 S1 IRT 73 162 154 90 27.815882 HIPERTENSI
14 Ny T 42 S1 Swasta 68 158 138 88 27.239224 HIPERTENSI
15 Ny B 38 SMA Wiraswasta 65 160 160 90 25.390625 HIPERTENSI
16 Ny N 40 SMA IRT 61 155 140 88 25.390219 HIPERTENSI
17 Ny K 43 D3 Swasta 59 150 158 90 26.222222 HIPERTENSI
18 Ny Y 24 SMA Lain-lain 57 158 122 82 22.832879 TIDAK HIPERTENSI
19 Ny W 32 S1 Wiraswasta 57 162 126 78 21.71925 TIDAK HIPERTENSI
20 Ny L 39 D3 IRT 69 159 156 90 27.293224 HIPERTENSI
21 Ny N 45 SMA IRT 70 155 162 90 29.136316 HIPERTENSI
22 Ny H 36 SMA Wiraswasta 59 161 136 90 22.761468 HIPERTENSI
23 Ny D 47 S1 Swasta 73 157 140 90 29.615806 HIPERTENSI
24 Ny S 43 S1 Guru 58 158 150 90 23.233456 HIPERTENSI
25 Ny U 48 D3 IRT 64 160 158 90 25 HIPERTENSI
26 Ny A 49 SMA IRT 63 160 160 92 24.609375 HIPERTENSI
27 Ny L 39 SMA IRT 66 157 150 88 26.775934 HIPERTENSI
28 Ny P 49 SMP IRT 67 161 154 90 25.847768 HIPERTENSI
29 Ny M 25 SMA Lain-lain 57 160 110 70 22.265625 TIDAK HIPERTENSI
30 Ny N 49 S1 Swasta 71 156 150 90 29.174885 HIPERTENSI
31 Ny D 41 SMA Wiraswasta 60 159 148 88 23.733238 HIPERTENSI
32 Ny R 48 D3 Swasta 66 154 152 90 27.829314 HIPERTENSI
33 Ny A 33 D3 Wiraswasta 60 158 120 70 24.03461 TIDAK HIPERTENSI
34 Ny A 36 S1 Swasta 60 158 130 70 24.03461 TIDAK HIPERTENSI
35 Ny I 46 S1 Guru 61 154 150 90 25.721032 HIPERTENSI
36 Ny R 50 S2 Guru 72 163 148 90 27.099251 HIPERTENSI
37 Ny S 53 SMA Swasta 65 162 162 90 25.711008 HIPERTENSI

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


38 Ny W 44 D3 Swasta 62 154 148 90 26.142688 HIPERTENSI
39 Ny E 42 S1 Guru 68 158 154 88 27.239224 HIPERTENSI
40 Ny A 46 D3 IRT 72 160 158 90 28.125 HIPERTENSI
41 Ny K 41 SMA IRT 76 162 160 90 28.959 HIPERTENSI
42 Ny V 38 SMP IRT 75 160 160 90 29.296875 HIPERTENSI

HASIL PENGOLAHAN DATA SPSS

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


Statistics

Umur Pendidikan Pekerjaan IMT kejadianHIPERT


ENSI

Valid 42 42 42 42 42
N
Missing 0 0 0 0 0

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

20-24 2 4.8 4.8 4.8

25-29 2 4.8 4.8 9.5

30-34 3 7.1 7.1 16.7

35-39 8 19.0 19.0 35.7


Valid
40-44 13 31.0 31.0 66.7

45-49 10 23.8 23.8 90.5

50-54 4 9.5 9.5 100.0

Total 42 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SMP 2 4.8 4.8 4.8

SMA 16 38.1 38.1 42.9

Diploma 9 21.4 21.4 64.3


Valid
S1 13 31.0 31.0 95.2

S2 2 4.8 4.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

Pekerjaan

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

Guru 8 19.0 19.0 19.0

Wiraswasta 6 14.3 14.3 33.3

IRT 14 33.3 33.3 66.7


Valid
Swasta 11 26.2 26.2 92.9

Lain-lain 3 7.1 7.1 100.0

Total 42 100.0 100.0

IMT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

TIDAK OBESITAS 14 33.3 33.3 33.3

Valid OBESITAS 28 66.7 66.7 100.0

Total 42 100.0 100.0

kejadianHIPERTENSI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

tidak hipertensi 12 28.6 28.6 28.6

Valid hipertensi 30 71.4 71.4 100.0

Total 42 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

IMT * kejadianHIPERTENSI 42 100.0% 0 0.0% 42 100.0%

IMT * kejadianHIPERTENSI Crosstabulation

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


kejadianHIPERTENSI Total

tidak hipertensi hipertensi

Count 10 4 14
TIDAK OBESITAS
% within IMT 71.4% 28.6% 100.0%
IMT
Count 2 26 28
OBESITAS
% within IMT 7.1% 92.9% 100.0%
Count 12 30 42
Total
% within IMT 28.6% 71.4% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 18.900a 1 .000


b
Continuity Correction 15.881 1 .000
Likelihood Ratio 19.093 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 18.450 1 .000
N of Valid Cases 42

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.00.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for IMT (TIDAK


32.500 5.123 206.163
OBESITAS / OBESITAS)
For cohort
kejadianHIPERTENSI = 10.000 2.526 39.589
tidak hipertensi
For cohort
kejadianHIPERTENSI = .308 .134 .709
hipertensi
N of Valid Cases 42

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu


Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Anda mungkin juga menyukai