SKRIPSI
Oleh :
ROBITHA
NPM : 2020206203322P
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Pada Program Studi Keperawatan
Oleh :
ROBITHA
NPM : 2020206203322P
Skripsi
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dihadapan TIM Penguji
2022
NPM : 2020206203322P
MENYETUJUI
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Judul Skripsi
Nama : Robitha
NPM : 2020206203322P
Mengesahkan,
Tim Penguji
Penguji I : _________________
Ns. Nur Hasanah, S.Kep., MMR
Penguji II : _________________
Nur Fadhilah, M.Kes
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
Sebagai sivitas akademik F.Kes Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung, saya yang
bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Robitha
NIM : 2020206203322P
Program Studi : Sarjana Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi
Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Pelaksanaan Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Anak Di UPT Puskesmas Rawat Inap Wayhalim II Bandar Lampung Tahun
2022.
Muhammadiyah Pringsewu Lampung tanpa menuntut ganti rugi berupa materi atas karya ilmiah
Kembang Anak Di UPT Puskesmas Rawat Inap Wayhalim II Bandar Lampung Tahun
2022”
Dibuat di : Pringsewu
Pada tanggal :
Yang menyatakan
(Robitha)
ABSTRAK
Pendahuluan: Pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai sejak lahir hingga mencapai dewasa.
Perkembangan berarti bertambahnya kemampuan, struktur, dan fungsi yang lebih kompleks, yang
ditandai dengan perkembangan kognitif, konsep diri, pola koping, dan perilaku social. pada masa
balita perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan
intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Metode:
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan
cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak usia 0 – 23
bulan dan Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara pengambilan sampel
dari seluruh anggota populasi, Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling
Didapatkan sampel pada penelitian ini sebanyak 52 ibu. Data dianalisis menggunakan uji Chi-
square.Hasil: Dari 52 responden di dapatkan pengetahuan baik, 12 diantaranya (70,6%) melakukan
deteksi dini tumbuh kembang anak, sementara responden dengan pengetahuan cukup 11
diantaranya (73,3%) tidak melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak, dan responden dengan
pengetahuan kurang, 12 diantaranya (60%) tidak melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak.
Hasil uji statistik menggunakan uji chi-square didapatkan nilai p-value = 0,035 dan kurang dari
nilai α (0,05). Pembahasan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah dapat dinyatakan ada hubungan
tingkat pengetahuan ibu dengan pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang anak. Saran untuk
penelitian Pihak Puskesmas agar dapat meningkatkan informasi dan minat ibu balita untuk
melakukan SDIDTK pada anaknya dapat melalui penyuluhan, penyebaran leaflet, ataupun program
jemput bola dengan bantuan kader di posyandu untuk memastikan bahwa ibu mau melakukan
SDIDTK secara rutin.
Kata kunci : Pengetahuan Ibu, stimulasi Dini, Perkembangan anak
Referensi : 22 (2012 – 2020)
ABSTRACT
Introduction:The growth and development of children starts from birth to adulthood. Development
means the increase in more complex abilities, structures, and functions, which are characterized by
cognitive development, self-concept, coping patterns, and social behavior. in toddlerhood the
development of language skills, creativity, social awareness, emotional, and intelligence runs very
quickly and is the foundation of subsequent development. Methods:The research design used in this
study was an analytical survey with a cross sectional approach. The population in this study were
all mothers who had children aged 0 – 23 months and the technique used in this study was by
sampling from all members of the population. Results: The sample in this study used a total
sampling technique. The sample in this study was 52 mothers. Data were analyzed using Chi-
square test.Of the 52 respondents who had good knowledge, 12 of them (70.6%) carried out early
detection of child growth and development, while respondents with sufficient knowledge 11 of them
(73.3%) did not do early detection of child growth and development, and respondents with less
knowledge, 12 of them (60%) did not do early detection of child growth and development. The
results of statistical tests using the chi-square test obtained p-value = 0.035 and less than the value
of (0.05). Discussion:The conclusion of this study is that it can be stated that there is a correlation
between the mother's level of knowledge and the implementation of early detection of child
development. Suggestions for research from the Puskesmas in order to increase information and
interest for mothers of toddlers to do SDIDTK for their children can be through counseling, leaflet
distribution, or ball pick-up programs with the help of cadres at the posyandu to ensure that
mothers want to do SDIDTK regularly.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sebagai salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Hubungan
Pengetahuan Orang Tua tentang SDIDTK dengan Pelaksanaan SDIDTK pada Anak Baduta (0-23
Bulan) di UPT Puskesmas Rawat Inap Wayhalim II Kota Bandar Lampung Tahun 2022”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengalami banyak kesulitan, namun karena peran serta
dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H. Wanawir Am, M.M, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung
2. Elmi Nuryati, M.Epid., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.
3. Ns. Rita Sari, M.Kep., selaku Ketua Prodi S.1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung
4. Ns. Nur Hasanah, S.Kep., MMR., selaku Pembimbing I dalam penyusunan skripsi ini
5. Nur Fadhilah, M.Kes., selaku Pembimbing II dalam penyusunan skripsi ini.
6. Apri S ulistiani, selaku Pembimbing III dalam penyusunan skripsi ini.
7. Kedua Orang Tua Tercinta dan Keluarga Besar yang telah memberikan dukungan, do’a, cinta
dan motivasi yang tinggi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan S.1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung yang sama-sama berjuang menyelesaiakan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat saya harapkan. Tiada hal penulis harapkan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi rekan-rekan mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Kesehatan Universias Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
Robitha
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
C. Tujuan............................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian............................................................................ 6
Tabel Halaman
Gambar Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kognitif, konsep diri, pola koping, dan perilaku sosial. Anak dalam rentang
umur 0 – 5 tahun belajar dengan melihat, mendengar dan merasakan apa yang
terjadi di sekeliling mereka, selain itu pada masa balita ini perkembangan
belum tercapainya tumbuh kembang yang optimal dan ini tergantung pada
Amerika Serikat dan Kanada, antara 40.000 dan 120.000 anak di masing-
untuk berat badan kurang (underweight) secara nasional yaitu 19,6%, dimana
prevalensi untuk tinggi badan kurang sebesar 37,2%. Pada tahun 2020
deteksi intervensi tumbuh kembang (SDIDTK) anak balita pada tahun 2020
perkembangan motorik halus sebesar 16,2%. Selain itu, hampir 30% anak
2021).
(SDIDTK) yaitu kualitas asupan gizi, pola pengasuhan yang tepat dan kasih
sayang orang tua terhadap anak serta pemahaman orang tua tentang stimulasi
seseorang dalam proses perubahan tingkah laku dan membuat keputusan lebih
tepat, sehingga semakin baik tingkat pengetahuan ibu balita dalam tentang
kesehatan dan kecerdasan anaknya untuk masa depan buah hatinya (Marmi
Fitriani dan Rona Riasma tahun 2017 yang menyatakan terdapat hubungan
pengaruh tentang SDIDTK, karena peran oarang tua sangat penting dalam
orang tua akan dapat melakukan Stimulasi Deteksi Dan Intervensi Dini
Wayhalim II sebanyak 120 anak. Semua bayi yang berkunjung memiliki buku
KMS (Kartu Menuju Sehat). Setiap bulan diadakan DDTK sebanyak 2 tahap,
tahap pertama dan tahap kedua. Rata-rata bayi dan balita yang dilaksanakan
orang ibu belum mengetahui bahwa pada anak yang berusia 6-9 bulan sudah
seharusnya untuk belajar merangkak, selain itu 1 ibu lainnya juga belum
untuk mengenali anggota keluarga dan hanya 2 dari 5 ibu lainnya sudah mulai
mulai mengangkat kepala saat tengkurap dan dapat duduk sebentar dengan
ditopang pada usia 1 - 4 bulan, anak akan memahami arti dari kata-kata dan
B. Rumusan Masalah
deteksi dini tumbuh kembang anak di UPT Puskesmas Rawat Inap Way
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
deteksi dini tumbuh kembang anak di UPT Puskesmas Rawat Inap Way
2. Tujuan Khusus
jenis pekerjaan pada ibu yang memiliki anak di UPT Puskesmas Rawat
2022.
Lampung
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
perkembangan anak pada tiap tahunnya usia 0-23 bulan terutama tumbuh
2. Manfaat Praktisi
usia 0-23 bulan sehingga dapat melibatkan orang tua dalam stimulasi
d. Peneliti Selanjutnya
tahun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
dimensi tingkat sel, organ, maupun individu yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur
(Adriana, 2013).
maupun individu dan anak tidak hanya bertambah besar secara fisik
(Soetjiningsih, 2017).
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
oleh masa atau waktu kehidupan anak. Menurut Hidayat (2018) secara
a. Masa prenatal
Masa prenatal terdiri atas dua fase, yaitu fase embrio dan fase
b. Masa Postnatal
a. Masa neonatus
diawali dengan masa neonatus (0-28 hari). Pada masa ini terjadi
b. Masa bayi
(initiative vs guilty). Pada masa ini, rasa ingin tahu (courius) dan
Sigmund Freud, anak berada pada fase phalik, dimana anak mulai
disekitarnya.
d. Masa sekolah
prasekolah.
e. Masa remaja
perkembangan pubertas.
1. Faktor Internal
2) Keluarga
3) Umur
4) Jenis kelamin
5) Genetik
6) Kelainan kromosom
Turner’s.
2. Faktor Eksternal
1) Faktor prenatal
a. Gizi
b. Mekanis
c. Toksin/zat kimia
d. Endokrin
e. Radiasi
f. Infeksi
kongenital.
g. Kelainan imunologi
otak.
h. Anoksia embrio
i. Psikologi ibu
2) Faktor persalinan
a) Gizi
yang adekuat.
d) Psikologis
yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu
e) Endokrin
f) Sosioekonomi
g) Lingkungan pengasuhan
h) Stimulasi
i) Obat-obatan
5) Faktor budaya
2017) :
tumbuh kambang anak secara fisik, mental, sosial, emosi yang disebut
i. Pengertian
anak tumbuh dan berkembang secara optimal (Effendi, 2014). Anak yang
balita yang kurang atau bahkan tidak mendapatkan stimulasi (Hidayat N.,
2018).
damapak pada balita bisa dicegah. Upaya tersebut diberikan sesuai dengan
terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan
ii. Sasaran
1. Sasaran langsung
Semua anak umur 0-5 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
sebagainya).
1. Stimulasi verbal
percaya diri pada anak sehingga anak akan lebih responsif terhadap
v. Manfaat Stimulasi
(Sodjatmiko, 2016).
ganti baju, di jalan, bermain, nonton TV, sebelum tidur dan aktifitas
sehari-hari lainnya.
pertumbuhan fisik adalah tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lipatan
kulit, lingkar lengan atas, panjang lengan, proporsi tubuh dan panjang
SDIDTK.
kepala anak dalam batas normal atau diluar batas normal. Deteksi dini
Adapun pelaksana dan alat yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut :
Tabel 2.1
Pelaksana dan Alat yang Digunakan Untuk Deteksi Dini
Penyimpangan Pertumbuhan
Tabel 2.2
Pelaksana Dan Alat Yang Digunakan Untuk Deteksi Dini
Penyimpangan Perkembangan Anak
Alat yang
Tingkat Pelayanan Pelaksana
Digunakan
Keluarga dan Orang tua Buku KIA
masyarakat Kader kesehatan, KPSP
BKB, TPA TDL
Petugas pusat TDD
terlatih
Guru TK terlatih
Puskesmas Dokter KPSP
Bidan TDL
Perawat TDD
Sumber : (Kemenkes RI, 2016)
Keterangan :
TK : Taman Kanak-kanak
a. Usia 3 bulan
(ngoceh)
b. Usia 6 bulan
c. Usia 9 bulan
d. Usia 12 bulan
2) Anak ibu sudah mampu untuk mengatakan 2 suku kata yang sama,
kenal
e. Usia 15 bulan
tanpa bantuan
bantuan ibu
f. Usia 18 bulan
g. Usia 21 bulan
jatuh
h. Usia 23 bulan
1) Anak belum dapat berjalan naik tangga sendiri. dengan posisi tegak
2) Anak dapat berjalan naik tangga sendiri. Dengan posisi tegak atau
1. Usia
yang sesuai bagi anak karena semakin bertambah usia ibu maka
2. Pendidikan ibu
orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang
cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan anak dan cara
anak di rumah. Selain itu dengan tingkat pendidikn ibu yaitu SMA,
maka ibu lebih mudah mengerti dan paham tentang cara memberikan
3. Pekerjaan Ibu
sarana kesehatan yang ada. Ibu yang tidak bekerja memiliki waktu
dan prestasi akademik anak baik jika dibandingkan dengan ibu bekerja.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa ibu yang bekerja sebagai kurang
anak dalam kandungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Yusrina dan
2021).
pertumbuhan secara pesat, selain itu anak dengan status gizi baik akan
apa yang diajarkan oleh ibu. Penelitian ini sesuai dengan teori bahwa
5. Pengetahuan Ibu
Stimulasi berjalan sesuai harapan orang tua maka orang tua harus
jika pengetahuan ibu tentang stimulasi dini kurang maka ibu tidak
sesuai usia.
6. Sikap Ibu
anak terhadap orang tua dan perilaku orang tua. Jika sikap orang tua
menguntungkan, hubungkan orang tua dan anak akan jauh lebih baik
hal ini adalah kader kesehatan dan guru PAUD/TK memegang peranan
hanya disaat posyandu. Sementara itu tidak semua sasaran yang datang
d. Pengetahuan
1. Pengertian
manusia diperoleh melalui mata dan telinga, sehingga hal yang dapat
2. Tingkat Pengetahuan
tingkatan:
a. Tahu (Know)
Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
b. Memahami (Comprehension)
menyebutkan.
c. Aplikasi (Aplication)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
d. Analisis (Analysis)
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
yang ada.
f. Evaluasi (Evaliation)
a. Intelegensi
b. Pendidikan
c. Pengalaman
d. Informasi
e. Budaya
f. Lingkungan
memungkinkan kita berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
dan perpustakaan, sedangkan dari luar sekolah kita banyak belajar dari
(Notoatmodjo, 2014).
4. Pengukuran Pengetahuan
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
sebagai berikut :
e. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Adriana (2013), Winda (2019), Arthati (2018), Fida & Maya
(2012), Meryana (2014), Notoatmodjo (2014), Soetjiningsih
(2017), Yulianti (2021)
f. Kerangka Konsep
visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang
lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
g. Hipotesis
membuktikan :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data
sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan
penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu
resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data
B. Variabel Penelitian
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain
39
C. Definisi Operasional
itu sumber data (responden) yang satu dengan responden yang lain
(Notoadtmojo, 2014).
Variabel Dependen
2. Pelaksana Kegiatan Lembar Memberi 0 :Dilaksanakan, Ordinal
an penjaringan tentang ceklist tanda jika seluruh
SDIDTK masalah checklist langkah-
pada anak penyimpangan pada langkah dalam
baduta (0- perkembangan anak setiap format
23 bulan usia 0 – 23 bulan tindakan pengkajian
dengan observasi perkembangan
menggunakan deteksi anak dilakukan
format yang dini lengkap.
ditentukan. masalah 1 : Tidak
perkemb dilaksanakan,
angan jika seluruh
anak langkah-
pada langkah dalam
lembar format
KPSP pengkajian
perkembangan
anak dilakukan
tidak lengkap.
1. Populasi
teliti (Notoatmodjo, 2014). Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu
2. Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara
a. Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
b. Kriteria Eksklusi
Waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2022 dan
Bandar Lampung.
F. Etika Penelitian
melakukan penelitian.
identitas responden.
yang ditimbulkan)
G. Instrumen Penelitian
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga
lebih mudah diolah. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
SDIDTK pada anak baduta (0-23 bulan) adalah kuesioner tertutup dimana
2014).
dari responden.
penelitian.
SDIDTK.
1. Uji Validitas
karena r hitung 0,530 – 0,960 lebih besar dari r tabel yaitu 0,444.
baku.
2. Reliabilitias
pertanyaan dan didapatkan nilai r hitung 0,761 lebih besar dari r tabel
Adapun proses dalam pengumpulan data dengan cara dibawah ini, yaitu:
1. Sumber Data
2. Pengumpulan data
a. Data diperoleh langsung dari responden yaitu orang tua yang memiliki
benar.
1. Metode Pengolahan
a. Editing
yang tidak terisi, jika ada yang tidak terisi maka peneliti akan
b. Coding
kode pada data tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
bulan).
b. Analisis Bivariat
value lebih < dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti ada hubungan
dependen.
J. Jalannya Penelitian
1. Persiapan
Lampung.
2. Pelaksanaan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kota Bandar Lampung yang terletak di Kecamatan Way Halim Kota Bandar
Kelurahan Way Halim Permai, dan Kelurahan Gunung Sulah. Luas wilayah
setiap kelurahan adalah sebagai berikut : Way Halim Permai 220 Ha dan
Halim
Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Way Halim II adalah + 1600 m2. Luas
bangunan Puskesmas adalah + 680 m2, yang dibagi menjadi lantai, dan
50
1. Visi
2. Misi
sehat
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Bredasarkan Umur, Pendidikan dan Jenis
Pekerjaan Pada Ibu Yang Memiliki Anak Baduta (0-23 bulan) di
UPT Puskesmas Rawat Inap Wayhalim II Kota Bandar Lampung
Tahun 2022
Pekerjaan
IRT 30 57,7%
Wiraswasta 8 15,4%
Pedagang 11 21,2%
PNS 3 5,8%
Jumlah 52 100%
sebagian besar sebagai ibu rumah tangga, yaitu 30 responden (57,7%) dan
2. Analisis Univariat
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Orang
Tua tentang SDIDTK di UPT Puskesmas Rawat Inap Wayhalim II
Kota Bandar Lampung Tahun 2022
b. Pelaksanaan SDIDTK
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelaksanaan
SDIDTK di UPT Puskesmas Rawat Inap Wayhalim II Kota
Bandar Lampung Tahun 2022
Pelaksanaan
Frekuensi Persentase (%)
SDIDTK
Dilakukan 24 46,2%
Tidak dilakukan 28 53,8%
Jumlah 52 100%
(53,8%),
3. Analisis Bivariat
Tabel 4.4
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pelaksanaan Deteksi
Dini Tumbuh Kembang Anak di UPT Puskesmas Rawat Inap
Way Halim II Bandar Lampung Tahun 2022
anak. Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapatkan nilai p-
value = 0,035 dan kurang dari nilai α (0,05), maka dapat dinyatakan
C. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
dari sebagian besar sebagai ibu rumah tangga, yaitu 30 responden (57,7%)
2. Analisis Univariat
anaknya.
2014).
dengan pendidikan yang baik maka akan mendapat informasi dari luar
anak di rumah. Selain itu dengan tingkat pendidikn ibu yaitu SMA,
maka ibu lebih mudah mengerti dan paham tentang cara memberikan
gerakan ibu, usia 15 bulan terjadi gangguan tidak bisa jalan sendiri
intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada
sejak dini (SDIDTK) yaitu kualitas asupan gizi, pola pengasuhan yang
tepat dan kasih sayang orang tua terhadap anak serta pemahaman
anaknya, seperti sosial, motorik halus, bahasa dan motorik kasar (Desi,
2018).
anak, karena dengan pengetahuan ibu yang baik, tentu ibu akan
3. Analisis Bivariat
karena peran orang tua sangat penting dalam pelaksanaan deteksi dini,
dimana dengan pengetahuan yang cukup baik maka orang tua akan
anak usia 6-24 bulan. Linda (2020), yang dilakukan di desa Kuripan
dalam ingatan, yang dapat meliputi fakta, kaidah, prinsip seta metode
pelaksanaan deteksi dini, hal ini dikarenakan alasan ibu yang sibuk
(5,8%) adalah PNS, dengan alasan sibuk bekerja ini ibu jarang datang
tahu dari tetangga dan ibu diajak tetangga ke posyandu untuk deteksi
kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur
stimulasi tumbuh kembang, sangat penting bagi calon ibu yang sudah
mempunyai anak.
4. Keterbatasan Penelitian
ini, ada beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi beberapa
faktor yang agar dapat untuk lebih diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang
ini sendiri tentu memiliki kekurangan yang perlu terus diperbaiki dalam
kuesionernya.
BAB V
A. Kesimpulan
UPT Puskesmas Rawat Inap Way Halim II Bandar Lampung tahun 2022,
pekerjaan sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak
30 responden (57,7%).
B.
64
Universitas Muhamamdiyah Pringsewu Lampung
65
Saran
SDIDTK.
pertumbuhan.
anak.
4. Peneliti Selanjutnya
variabel lain seperti (faktor sikap, dukungan keluarga, peran petugas) yang
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, D., (2013). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta
Salemba Medika
Fida dan Maya. (2012). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jokjakarta: D-Medika.
Inna Sholicha Fitriani & Rona Riasma, (2017). “Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi
Dini Orang Tua Terhadap Pencegahan Penyimpangan Pertumbuhan Dan
Perkembangan Anak Balita.” Indonesian Journal for Health Sciences 1,
No. 1, 2017.
Marmi K, R,. (2015). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nursalam. (2015). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan
Bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Ratna Indah Sari Dewi (2017). Faktor – faktor yang Berhubungan Dengan
Pelaksanaan Deteksi Dini Pra Skrining Perkembangan Balita di Nagari
Kinari Wilayah Kerja Puskesmas Muara Panas Kabupaten Solok. Jurnal
Kesehatan Medika Saintika. Volume 9 Nomor 1. https://jurnal.
syedzasaintika.ac.id
Yulianti, K.B & Natalia DB, (2021). Tingkat Pengetahuan, Pendidikan Ibu, Status
Gizi Anak dengan Pekembangan Anak di Posyandu Bougenvile Kota
Kupang. Flobamora Nursing Jurnal. Vol 1, No 1, Bulan Oktober Tahun
2021 pp. 50-59. Website: http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/fnj.
Kepada
Yth. Calon Responden Penelitian
Ditempat
Dengan hormat,
Saya sebagai mahasiswa Fakultas Kesehatan Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu, menyatakan bahwa saya
mengadakan penelitian ini sebagai salah satu kegiatan penelitian Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan
ibu dengan pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang anak di UPT Puskesmas
Rawat Inap Way Halim II Bandar Lampung tahun 2022.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas saya mengharapkan kesediaan
responden untuk memberikan jawaban dan tanggapan yang ada dalam angket ini
sesuai dengan pendapat anda sendiri tanpa dipengaruhi orang lain sesuai petunjuk.
Saya menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas anda dan informasi yang anda
berikan hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan
tidak digunakan untuk maksud-maksud lain.
Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat bebas artinya anda bebas
ikut/tidak tanpa sangsi apapun. Atas perhatian dan kesediaanya saya ucapkan
terima kasih.
Hormat Saya,
Robitha
INFORMMED CONSENT
Responden
KUESIONER PENELITIAN
Kode Responden
A. Data Demografi
1. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Pendidikan :
SD
SLTP SMU
Diploma Strata-1
4. Pekerjaan :
PNS Pegawai
Swasta
Wiraswasta Petani
IRT/Tidak Kerja
No SDIDTK Ya Tidak
A Usia 3 bulan
1 Pada usia 3 bulan bayi ibu telentang, masing-masing
lengan dan tungkai akan bergerak dengan mudah
2 Di usia 3 bulan bayi sudah mengikuti gerakan ibu
dengan menggerakkan kepalanya dari kanan / kiri ke
tengah
3 Usia 3 bulan bayi sudah dapat mengeluarkan suara-
suara lain (ngoceh)
4 Bayi sudah melihat atau menatap wajah ibu
B Usia 6 bulan
1 Bayi sudah dapat berbalik paling sedikit 2 kali dari
telentang ke telungkup atau sebaliknya
2 Bayi mampu meraih mainan yang diletakkan agak
jauh, tetapi masih berada dalam jangkauan
tangannya adalah hal yang normal
3 Bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi
atau memekik tetapi bukan menangis
4 Bayi tersenyum ketika melihat mainan yang lucu,
gambar, atau binatang peliharaan pada saat ia
bermain sendiri
C Usia 9 bulan
1 Anak mampu duduk sendiri selama 60 detik tanpa
disangga oleh bantal, kursi atau dinding adalah hal
yang normal
2 Anak sudah mampu memindahkan mainan atau kue
kering dari satu tangan ke tangan yang lain
3 Anak mampu menyadari kedatangan ibu pada waktu
bermain sendiri dan ibu diam-diam datang berdiri
dibelakang seperti mendengar kedatangan ibu
D Usia 12 bulan
1 Anak ibu sudah dapat berdiri selama 30 detik
2 Anak ibu sudah mampu untuk mengatakan 2 suku
kata yang sama, misalnya, “ ma-ma”, “da-da”, atau “
pa-pa” pada usia 1 tahun
3 Anak ibu dapat membedakan ibu dengan orang yang
belum ia kenal
E Usia 15 bulan
1 Anak dapat berjalan sendiri
2 Anak ibu dapat mempertemukan dua kubus kecil
yang ia pegang tanpa bantuan
TABULASI DATA
HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SDIDTK
TERHADAP PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT
INAP WAYHALIM II KOTA BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2022
Pengetahuan Ibu Tentang SDIDTK
Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan tentang SDIDTK
No JML % Kategori Koding
Ibu Ibu Ibu Ibu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Ny.U 35 SMA Pedagang 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22 88 Baik 0
2 Ny.S 32 SMA IRT 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17 68 Cukup 1
3 Ny.S 38 SMA IRT 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 13 52 Kurang 2
4 Ny.R 28 SD Petani 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 10 40 Kurang 2
5 Ny.S 28 SD IRT 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 11 44 Kurang 2
6 Ny.R 37 SMP IRT 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 17 68 Cukup 1
7 Ny.E 29 SMP Petani 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 12 48 Kurang 2
8 Ny.K 25 SMP Petani 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 21 84 Baik 0
9 Ny.S 31 SMP Wiraswasta 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 56 Kurang 2
10 Ny.A 24 SMA Petani 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 19 76 Baik 0
11 Ny.M 38 SD Petani 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 13 52 Kurang 2
12 Ny.S 38 SMP IRT 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 12 48 Kurang 2
13 Ny.S 32 SMA IRT 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 15 60 Cukup 1
14 Ny.D 31 SMA Wiraswasta 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 68 Cukup 1
15 Ny.E 31 SMA IRT 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 14 56 Kurang 2
16 Ny.P 32 SMP IRT 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 20 80 Baik 0
17 Ny.R 28 S.1 IRT 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 21 84 Baik 0
18 Ny.S 30 SMP IRT 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 84 Baik 0
39 An.A L 15 Dilakukan 0
40 An.E P 18 Tidak Dilakukan 1
41 An.A L 6 Dilakukan 0
42 An.A L 3 Dilakukan 0
43 An.W L 3 Tidak Dilakukan 1
44 An.S L 6 Tidak Dilakukan 1
45 An.S P 9 Tidak Dilakukan 1
46 An.L P 9 Dilakukan 0
47 An.P P 21 Tidak Dilakukan 1
48 An.F L 12 Dilakukan 0
49 An.C P 23 Dilakukan 0
50 An.T L 3 Tidak Dilakukan 1
51 An.S P 15 Dilakukan 0
52 An.B L 6 Tidak Dilakukan 1
Frequencies
[DataSet0]
Statistics
Valid 52 52 52 52 52
N
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
UmurIbu
Pendidikan
Pedagang
Pengetahuan
SDIDTK
CROSSTABS
/TABLES=Pengetahuan BY SDIDTK
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ CC PHI
/CELLS=COUNT EXPECTED ROW COLUMN TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
[DataSet0]
Cases
SDIDTK Total
Count 12 5 17
Count 4 11 15
Count 8 12 20
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 6.92.
Symmetric Measures
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Robitha
NIM : 2020206203322P
Program Studi : S1 Keperawatan
Pembimbing : Ns. Nur Hasanah, S.Kep., M.MR
Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pelaksanaan Deteksi
Dini Tumbuh Kembang Anak di UPT Puskesmas Rawat Inap Way
Halim II Bandar Lampung Tahun 2022
II - Penulisan
- Tambahkan Teori Terkait Variabel
- Kurang Teori Dan Konsep
26/04/2022
III - Devinisi Oprasional
- Kuisoner
- Waktu Dan Tempat Penelitian
- Uji Validitas
- Acc Sidang Proposal
-Acc cetak.
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Robitha
NIM : 2020206203322P
Program Studi : S1 Keperawatan
Pembimbing : Nur Fadhilah, M.Kes
Judul : Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pelaksanaan Deteksi
Dini Tumbuh Kembang Anak di UPT Puskesmas Rawat Inap Way
Halim II Bandar Lampung Tahun 2022
- Lanjutkan Revisi
II - Perbaikan Bab I
2 09/04/2022
- Lampirkan Bab I – Bab III
5 19/08/2022
- Acc cetak
Yang bertanda tangan di bawah ini, ketua Komite etik Penelitian Kesehatan
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu, setelah dilaksanakan
pemeriksaan dan penilaian usulan penelitian yang berjudul :
NIM : 2020206203322P
Pringsewu, 19/05/2022
Komite Etik Penelitian Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Ketua,