Review Jurnal Internasional 1
Review Jurnal Internasional 1
Ilman M/18112144023
A. Secara garis besar dengan membaca abstrak apakah Anda sudah merasa
paham dengan isi artikel? Berikan tanda centang √ di kotak yang sesuai
Paham √ Bingung
4. Metode/pendekatan Penelitian
Kuantitatif-survey
5. Siapakah responden/informannya dan berapakah N yang diteliti?
Total 878 partisipan yang memiliki hewan peliharaan
6. Dimanakah penelitian dilakukan?
Hasil penelitian menemukan bahwa hasil keterikatan antara hewan peliharaan dan
pemiliknya menunjukkan kecemasan yang berbeda tiap individu, perbedaan ini juga
1
menyangkut ekspektasi terhadap hewan peliharaan dan reaksi emosional terhadap
kematian hewan peliharaannya.
2
Langkah 2 Reviu Artikel Jurnal
Mengetahui singkatan
5.
6.
7.
8.
9.
10.
7
Langkah 3 Reviu Artikel Jurnal
Meringkas
A. Pendahuluan
Hewan peliharaan telah lama dianggap sebagai sahabat bagi manusia. Seperti hubungan
manusia pada umumnya, yang dapat berhubungan dengan sesama manusia, dan tokoh
agama, seperti Tuhan. Hubungan manusia dengan hewan dapat bermacam-macam
variasi, seperti kedekatan, kehangatan, komitmen, keterlibatan emosional, konflik, dan
macam lainnya. Dalam studi yang dilakukan oleh peneliti, digunakan teori keterikatan
manusia dewasa (Bowlby, 1982, 1988; Hazan & Shaver, 2003, 2007) sebagai kerangka
untuk meneliti perbedaan individu dalam hubungan dengan hewan peliharaan. Peneliti
meyakini bahwa terdapat perbedaan dalam hubungan manusia dengan hewan peliharaan
seperti ekspektasi, emosi, dan perilaku. Untuk mengeksplorasi berbagai aspek ini, maka
peneliti membuat skala laporan mandiri, yaitu Pet Attachment Questionnaire (PAQ), dan
memeriksa struktur dengan representasi mental terhadap hewan peliharaan dan reaksi
yang dimunculkan terhadap kehilangan hewan peliharaan. Sebuah tinjauan literatur
tentang keterikatan hewan dan manusia menunjukkan bahwa keterikatan ini dapat
mencakup 4 aspek, yaitu pencarian kedekatan, tempat berlindung yang aman, basis aman,
dan kesulitan untuk berpisah. Riset serta observasi secara informal menunjukkan bahwa
pemilik hewan merasa dekat dengan hewan peliharaannya dan mereka sangat menikmati
kedektan ini (Enders-Slegers, 2000; Hall dkk., 2004; Kurdek, 2008; Prato-Previde,
Fallani, & Valsecchi, 2006). Selain itu, mereka memandang bahwa hewan peliharaan
sebagai tempat berlindung yang aman, asalkan mereka pemilik yang memilki sifat penh
dengan kasih sayang, dukungan, kenyamanan, dan kelegaan pada saat dibutuhkan.
Namun, kehilangan hewan peliharaan juga dapat menyebabkan seseorang memasuki
masa duka (Hunt, Al-Awadi, & Johnson, 2008; Lagoni, Butler & Hetts, 1994; Wrobel &
Dye, 2003).
B. Metode
Terdapat 5 jenis studi dengan total 878 partisipan yang mengikuti dari seluruh studi
tersebut. Studi 1 meneliti tentang reliabilitas dan skala self-report untuk kelekatan
kecemasan dan penghindaran di hubungan dengan hewan peliharaan. Studi 2 meneliti
tentang skor PAQ dan orientasi kelekatan pada hubungan dengan manusia. Studi 3
meneliti tentang skor PAQ dengan ekspektasi positif dan negatif dari perilaku hewan.
Studi 4 melakukan penelitian model kerja implisit pada seseorang. Dan studi 5
meneliti tentang perbedaan perilaku dan proses penerimaan manusia pada kehilangan
hewan peliharaan. Pengambilan sampel dilakukan di pusat kota seperti taman,
kampus, pusat perbelanjaan di Israel. Item dari PAQ digabungkan dari 3 sumber,
yaitu skala orientasi hubungan interpersonal, skala hubungan manusia dan hewan
peliharaan, dan menyusun semi-struktur wawancara dengan 33 pemilik hewan
peliharaan untuk mendeksripsikan hubungan mereka.
7
C. Analisis Data dan Hasinya
Peneliti melakukan submit terhadap 26 item PAQ ke Confirmatory Factor Analysis
(CFA) berbasis single item, menggunakan program Linear Structural Relationship
(LISREL) VII (Joreskog & Sorbom, 1981). Mengimplikasikan bahwa 26 item PAQ
dapat meliputi kecemasan dan faktor penghindaran. Korelasi Pearson
mengungkapkan bahwa skor kecemasan PAQ moderat dan positif terkait dengan
kecemasan ECR dan skor penghindaran. Selain itu, skor penghindaran PAQ
berkorelasi secara positif dengan skor kecemasan ECR, tetapi tidak dengan skor
penghindaran ECR. Terjadinya pola yang tidak aman dalam hubungan manusia dan
hewan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan mental, keinginan sosial, atau bahkan
keterikatan rasa tidak aman dalam hubungan antar manusia.
D. Diskusi/pembahasan
Studi 2 meneliti korespondensi antara skor PAQ dan orientasi keterikatan dalam
hubungan dekat manusia juga hubungan antara skor PAQ, ciri kepribadian, dan ukuran
kesehatan mental. Seperti yang diharapkan, meskipun skor PAQ terkait dengan orientasi
keterikatan dalam hubungan dekat, korelasinya hanya sedang. Apalagi, temuan itu
mendukung hipotesis korespondensi yang menurut lampirannya kecemasan atau
penghindaran dalam hubungan dekat itu positif terkait dengan kecemasan keterikatan
atau penghindaran terhadap hewan peliharaan. Bahwa adalah, orang yang merasa tidak
aman dalam hubungan antarmanusia juga cenderung menjadi tidak aman dalam
hubungan manusia-hewan peliharaan mereka. Temuan ini cocok dengan penelitian
sebelumnya yang menunjukkan bahwa internal seseorang model kerja cenderung
ditransfer dari satu pasangan hubungan ke orang lain dan untuk digeneralisasikan ke
hubungan dengan orang lain jenis entitas seperti orang seperti Tuhan.
Dalam penelitian ini sudah dilakukan studi dari tema yang dijalankan. Dari 5 studi
yang dilakukan, terdapat hasil bahwa keterikatan antara hewan peliharaan dengan pemiliknya
dapat menjadi figur untuk kelekatan dan dapat mempengaruhi kognisi dan perilaku interpersonal.
8
Adanya keterikatan ini juga dapat membentuk rasa aman dan nyaman bagi pemilik juga hewan
peliharaan.
9
10