Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gita Nur Widyaloka Mahardika

NIM : K100190194
Kelas : D
1. Shafa: Apakah pembentukan kompleks dengan metode diazotasi hanya bisa dengan anilin
atau beta naftol dan kenapa?
Jawab : Reaksi garam diazonium yang paling banyak dipraktekkan adalah
penggandengan azo. Senyawa azo yang dihasilkan terkadang merupakan pewarna yang
berguna dan faktanya disebut sebagai pewarna azo. Warna-warna yang mendalam dari
pewarna mencerminkan perpanjangan konjugasi, misalnya pewarna yang disebut
anilin kuning diproduksi dengan mencampur anilin serta larutan garam diazonium
dingin dan kemudian dikocok dengan kuat. Serupa dengan itu, suatu larutan basa
Naftalen-2-ol (β-naftol) yang dingin menghasilkan endapan dengan warna jingga-
merah yang kuat.
2. Tasya: Apabila terbentuk warna yg tidak stabil, apakah itu gangguan dari ekspien,
bagaimana cara mengatasinya?
Jawab : Tujuan preparasi disini yaitu untuk menyiapkan suatu zat yang akan dianalisis
di laboratorium. Hal ini karena dalam analisis kimia ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi sebelum sampel tersebut diuji, antara lain ukuran sampel harus sekian mesh
atau mikrometer ataupun sampel harus terlebih dahulu dihomogenkan. Jadi, sampel
yang akan di analisa harus memiliki ukuran yang sesuai dengan standar yang menjadi
metode Analisa tersebut, sehingga menjadi akurat dan presisi.
3. Ka Wahyudi: Perbedaan metode indirect dan yang lain pada analisis furosemid
Jawab : Titrasi langsung adalah titrasi dimana zat yang akan kita tentukan kadarnya
secara langsung dapat dititrasi dengan larutan standar hingga reaksi berlangsung
secara sempurna. Titrasi tidak langsung Secara teoritis, mengubah zat menjadi asam
dan menganalisis dengan basa. (juga sebaliknya). Ini adalah metode ekstrapolasi untuk
menggunakan titrasi untuk zat reaktif yang tidak siap. Suatu zat bisa bersifat asam
lemah sehingga tidak memungkinkan untuk analisis yang tepat dengan titrasi langsung.
Jadi pertama-tama zat itu diubah secara kimiawi menjadi lebih reaktif dalam bentuk
asam atau basa dan kemudian dianalisis dengan menambahkan titran.
4. Irun: E1% 1cm hasil 235, itu apa, bagaimana?
Jawab: absorbansi
senyawa pada 1% b/v pada kuvet yang ketebalannya 1cm dengan panjang gelombang
tertentu
4. Hikami: Pada bagian gas kromatografi, ada tahap derivatisasi pada penetapan kadar
captorpril, mana yang lebih efektif antara reaksi esterifikasi dan reaksi sililasi?
Jawab :
Esterifikasi : reaksi ini digunakan untuk membuat derivate gugus karboksil menjadi
esternya.
Sililasi : proses substitusi gugus silil ke dalam molekul
5. Siti Rofiqoh: Reaksi sililasi itu apa?
Proses kimiawi untuk mengubah senyawa 1 ke lain
6. Syifa: Perbedaan lamda ex dan lamda em
Jawab: Lamda eks= panjang gelombang eksitasi. Lamda em= panjang gelombang emisi.
Lamda maks emisi lebih panjang dari lamda maks eksitasi karena perbedaan energi
antara keadaan tereksitasi dengan keadaan semula pada saat absorbsi lebih bssar dari
proses emisi
7. Eka : Sililasi dengan BSTFA dan MSTFA (cari google)
Jawab :
BSTFA : N,O-Bis(trimethylsilyl)trifluoroacetamide (BSTFA) adalah senyawa kimia
yang digunakan untuk menurunkan kelompok labile seperti hidroksil pada bahan
kimia lain, dengan kelompok trimethylsilyl yang lebih stabil, yang melindungi
kelompok labile dan memungkinkan senyawa untuk digunakan untuk tujuan analitis
atau sebagai reagen kimia untuk sintesis molekul yang lebih kompleks. [1] Siloxanes
biasanya lebih mudah menguap daripada senyawa hidroksil yang sesuai, dan dengan
demikian dapat dianalisis dengan kromatografi gas lebih baik daripada senyawa induk
MSTFA : N-Methyl-N-(trimethylsilyl)trifluoroacetamide (MSTFA) adalah reagen
silylating. MSTFA dapat digunakan dalam prosedur silylation untuk detemine hormon
steroid 17α-ethinylestradiol (EE2) dan estrone menggunakan GC-MS. MSTFA bersama
dengan Trimethylsilyl chloride (TMCS) dalam eithyl acetate, acetonitrile dan
dichloromethane solvents mengarah pada pembentukan turunan trimethylsilyl (TMS)
dan tert-butyldimethylsilyl (TBS). Cocok untuk derivatisasi amina, asam amino,
carboxyl, hidroksiamin, indolalkylamine, asam n-nitrosoamino, nukleosides,
fenolalkylamines, serotonin dan tryptamine
8. Anita: derivatisasi kromatografi gas apa hanya dengan 2 reaksi (esterifikasi & sililasi) itu
saja?
Jawab :
Jenis derivatisasi : esterifikasi, asilasi, alkilasi, kondensasi, silkisasi, sililasi
9. Nita : pada penetapan kada captophril pada metode GC kenapa harus di derivatisasi?
Jawab : alasan dilakukannya derivatisasi untuk meningkatkan batas deteksi dengan
kromatogram, meningkatkan volatilitas senyawa yang mudah menguap (non-volatil),
dan meningkatkan stabilitas
10.Radena : Pada spektrum uv mengapa pelarut asam tidak memiliki absorbansi yg
signifikan?
Jawab : pada struktur kaptopril ada 1 gugus kromofor, yaitu gugus karboksilat
sehingga pada asam, gugus karboksilat tidak terjadi ionisasi
11. Shafy: pada alkalimetri, titrasi secara potensiometri tidak ditemukan adanya interferensi
dari eksipien tablet, apa maksud dari interferensi?
Jawab : intervensi = karena tidak terjadi reaksi antara eksipien dan titran pada titrasi
sehingga tidak ditemukan adanya interferensi
12.Rafi : gugus yang berikatan antara reaksi furosemid dg fecl3
Jawab: gugus Fe berikatan dengan furosemid yang menyebabkan terbentuknya
kompleks warna
13.Mega : Pada penetapan kadar kaptropil dengan metode kromatografi gas harus melalui
tahap derivatisasi, tahap derivatisasi itu yg bagaimana?
Jawab : derivatisasi merupakan proses kimiawi untuk mengubah suatu senyawa
menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat sifat yang sesuai untuk dilakukan analisis
dengan GC
14.Naila : Pada pengukuran indirec menggunakan permanganat, Prinsipnya pengurangan
kadar permanganat dalam suasana asam oleh furosemid. Reaksi dapat juga dilakukan dalam
suasana basa. Reaksi yang hasilnya paling bagus dilakukan pada suasana asam/ basa?
jawaban : Kalau yang paling bagus mana, dilihat dari reaksinya, tergantung direaksikan
dengan apa
15.fauzan: apakah bisa menggunakan kolom yang lain selain kolom ODS pada HPLC?
Jawab : ODS dan BDS adalah dua kolom yang digunakan untuk kromatografi fase
terbalik. Perbedaan utama antara kolom ODS dan BDS adalah kolom ODS berisi gugus
fungsi -OH bebas, sedangkan kolom BDS berisi gugus -OH yang dinonaktifkan. Selain
itu, kolom ODS memiliki tailing puncak yang tinggi sedangkan kolom BDS dirancang
untuk mengurangi tailing puncak
16.Wilda : Pada metode-metode penetapan kadar furosemid terdapat pembentukan kompleks
dengan analin melalui proses diazotasi, yang dimaksud proses diazotasi itu seperti apa?
Jawab : Reaksi diazotasi adalah reaksi antara nitrit dengan senyawa yang memiliki
amin aromatik primer dalam suasana asam akan membentuk garam diazonium

Anda mungkin juga menyukai