Anda di halaman 1dari 8

KOMPLEKSOMETRI

Wahyu Utami, PhD, Apt


KOMPLEKSOMETRI
 Dasar reaksi : Pembentukan senyawa kompleks antara
kation dengan zat pembentuk kompleks.

 Zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan : Garam


dinatrium etilendiamina tetra asetat (dinatrium EDTA).

 Kestabilan dari senyawa kompleks yang terbentuk


tergantung dari sifat kation dan pH dari larutan, oleh
karena itu titrasi dilakukan pada pH tertentu.
Contoh: komplek Ca-edetat stabil pada pH 10
komplek Mg-edetat stabil pada pH 12
2
KOMPLEKSOMETRI
 Pada larutan yang terlalu alkalis perlu diperhitungkan
kemungkinan mengendapnya logam hidroksida

 Penetapan titik akhir titrasi digunakan indikator logam,


yakni indikator yang dapat membentuk senyawa kompleks
dengan ion logam

 Ikatan kompleks antara indikator dan ion logam harus


lebih lemah daripada ikatan kompleks antara larutan titran
dengan ion logam

3
Indikator

• Suasana basa • Suasana basa : • Suasana basa :


Hitam Eriokrom

Jingga xilenol

Biru hidroksi naftol


: biru merah merah
• Asam : merah • Asam : kuning • Asam : biru
• Kompleks : • Kompleks : • Kompleks :
merah merah biru
anggur • Maka titrasi • Maka titrasi
• Maka titrasi pada suasana pada suasana
pada suasana asam basa
basa

4
Titrasi langsung
 Prinsip reaksi : Pembentukan kompleks antara zat
pembentuk kompleks dengan kation (logam).
 Contoh :
a. Penetapan kadar ZnO
Reaksi:
Zn++ + (H2Y)=  (ZnY)= +2H+
HIn= + Zn++  ZnIn- + H+
ZnIn- + (H2Y)=  (ZnY)= + HIn-
b. Penetapan kadar CaCO3
Reaksi:
Ca++ + (H2Y)=  (CaY)= + 2H+
5
Titrasi kembali
 Prinsip : Digunakan 2 larutan baku.
 Larutan baku yang I harus berlebih tertentu
 Titran digunakan untuk menitrasi kelebihan larutan baku
yang I
 Reaksi:
Al+++ + (H2Y)=  (AlY)- + 2H+
(H2Y)= + Mg++  (MgY)= + 2H+
Hin= + Mg++  MgIn- + H+

6
Contoh Soal
 500,0 mg sampel yang mengandung alumunium kalium
sulfat dilarutkan dalam 100 ml air. Ditambahkan 50,00 ml
dinatrium edetat 0,05 M, kemudian dipanaskan diatas
penangas air selama 10 menit. Setelah dingin, ditambahkan
2,5 g heksamin. Larutan dititrasi dengan Magnesium Sulfat
0,05 M dengan menggunakan indikator jingga xilenol.
Titran yang dibutuhkan 20,80 ml. Berapa kadar alumunium
kalium sulfat / KAl(SO4)2 (BM=258) dan kadar Al (BA=27)
dalam sampel?

7
Contoh Soal
 Berapa % kadar CaCO3 (BM=100) dalam sampel jika 350,0 mg
sampel membutuhkan 22,50 ml EDTA 0,0500 M dalam
titrasinya

 Berapa molaritas MgSO4 jika 10,0 ml MgSO4 membutuhkan


25,00 ml EDTA 0,0500 M?

 Suatu larutan diketahui mengandung 1,694 mg/mL CoSO4 (BM


= 155). Untuk menetapkan kadarnya dilakukan dengan
mengambil 25,00 mL larutan tersebut dan ditambahkan 50,00
mL EDTA 0,01 M, kemudian kelebihan EDTA dititrasi dengan
larutan baku Zn2+ 0,01 M sampai titik akhir titrasi. Berapa
jumlah ml larutan baku Zn2+ yang diperlukan untuk menitrasi?

Anda mungkin juga menyukai