Anda di halaman 1dari 10

Pemberian Suplemen Terhadap Nyeri Pada Lutut

Agnes Imelda Sipangkar


102019078
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
JL. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat
Email : agnes.102019078@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak :
Sistem muskular (otot) terdiri dari sejumlah besar otot yang bertanggung jawab atas gerakan
tubuh. Terdapat tiga jenis yaitu: otot polos, otot jantung, dan otot rangka. Dari ketiga otot
tersebut, otot yang memiliki andil besar dalam pergerakan tubuh manusia adalah otot rangka.
Otot rangka yang bekerja dibawah pengaruh saraf. Otot rangka akan melakukan mekanisme
gerak otot yaitu kontraksi dan relaksasi. Secara sederhana kontraksi yang terjadi dikarenakan
adanya proses sliding filamen oleh protein aktin dan miosin. Perlu diingat, otot rangka adalah
jenis otot yang mudah lelah. Kelelahan otot tersbeut dapat terjadi dikarenakan penumpukan
asam laktat akibat berbagai faktor, seperti: waktu istirahat yang kurang, kerja otot yang berat,
kerja enzim maupun sumber energi yang berkurang, dimana semuanya akan mengakibatkan
penimbunan asam laktat. Cara untuk mengurangi penimbunan tersebut adalah dengan
menambah pasokan oksigen atau dengan bantuan enzim yang ada di hati.
Kata kunci: kelelahan otot, kerja enzim, jaringan ikat, mekanisme gerak otot, sistem muskular
Abstract:
The muscular system (muscles) consists of a large number of muscles that are responsible for
bodily movements. There are three types: smooth muscle, heart muscle and skeletal muscle.
Of the three muscles, the muscles that have a big role in the movement of the human body are
skeletal muscles. Skeletal muscles that work under the influence of nerves. Skeletal muscle
will do the mechanism of muscle movement, namely contraction and relaxation. Simply
contraction that occurs due to the sliding process of the filament by actin proteins and
myosin. Keep in mind, skeletal muscle is a type of muscle that is easily tired. Muscle fatigue
can occur due to the accumulation of lactic acid due to various factors, such as: lack of rest
time, heavy muscle work, enzymes work and energy sources are reduced, all of which will
result in accumulation of lactic acid. The way to reduce this accumulation is to increase the
supply of oxygen or with the help of enzymes in the liver.
Keywords: muscle fatigue, enzyme work, muscle movement mechanism, muscular system

1
Pendahuluan
Seorang laki-laki berumur 60 tahun datang ke poliklinik ortopedi karena nyeri pada
lututnya ketika berjalan. Oleh dokter diberi suplemen yang berisi glikosaminoglikan. Nyeri
pada lutut umunya sering dirasakan oleh kalangan orang. Dari yang muda sampai yang tua
pernah merasakan nyeri pada lututnya. Mulai dari nyeri biasa hingga luar biasa tetapi dapat
dipastikan, hampir semua orang tua pernah mengalami nyeri lutut. Hal itu dikarenakan lutut
merupakan salah satu sendi utama pemikul berat badan dan banyak mengalami keausan dan
regangan pada setiap orang dengan tingkat aktivitas sedang. Tetapi resiko cedera semakin
besar bila pekerjaan seseorang banyak melibatkan sendi lutut seperti banyak berjongkok
bahkan banyak melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga dari yang ringan hingga berat.
Kontraksi dan relaksasi merupakan bentuk mekanisme kerja otot agar setiap individu
khususnya manusia dapat bergerak dan melakukan aktivitasnya misalnya saja mengangkat
gelas atau beban, berlari, berjalan, berolahraga, bermain dan lain&lain. Kontraksi dan
relaksasi adalah satu kesatuan. Jika melakukan kontraksi tentu saja harus di ikuti dengan
relaksasi agar terjadi keseimbangan atau gangguan pada tubuh. Misalnya seorang anak yang
berlari terus menerus tanpa beristirahat tentu saja otot otot pada kakinya akan mengalami
kejang otot atau kram karena dia terus melakukan kontraksi dan tidak melakukan relaksasi.
Pada makalah ini akan dijelaskan bagaimana mekanisme kontraksi dan relakasi otot dan otot
memperoleh energi untuk bekontraksi dan relaksasi.1 Ketika serabut otot berkontraksi,
kerumitan fungsinya mengindikasikan kemungkinan terjadinya berbagai disfungsi. Pasokan
darah arteri dan pengembalian vena jelas diperlukan untuk memasok elemen biokimia saat
terjadinya kontraksi dan menghilangkan produk samping metabolisme. Produk-produk
samping ini meliputi asam dan garam-garam yang terbentuk kemudian; semuanya berpotensi
mengiritasi ujung saraf sensoris dalam otot jika dibiarkan tetap berada di sana. Oleh karena
itu, banyak kebutuhan agar fungsi bisa efektif dan banyak kemungkinan untuk terjadinya
suatu disfungsi termasuk kelelahan, spasme, dan cidera.2

 Jaringan ikat

2
a. Sel
Sel yang terdapat dalam jaringan ikat terbagi menjadi dua bagian yaitu fibroblast dan
mast cell. Fibroblast adalah sel yang sering ditemukan dan paling penting dalam jaringan
ikat. Fibroblast berfungsi untuk mensintesis matriks ekstraseluler seperti kolagen, serabut
elastis dan zat zat amorf. Fungsi dari fibroblast adalah berdifferensiasi untuk mensintesis dan
mensekresikan matriks ekstraseluler.3 Sekresi dan sintesis fibroblast mencangkup fibronektin,
glikoprotein, kolagen dan proteoglikan. Fibroblas mensintesis serabut kolagen dan
glikoaminoglikan pada saat yang bersamaan, diketahui suatu fibroblas yang mensintesis
serabut kolagen banyak akan mensintesis glikoaminoglikan lebih sedikit, bagitupun
sebaliknya. Mast cell adalah sel khusus yang berisi bahan kimia vasoaktif. Mast cell besar
dan berbentuk bulat telur, sitoplasma penuh granula basofilik yang terwarnai dengan kuat,
nukleus bulat dan terletak di tengah, nukleus tertutupi oleh granula sitoplasmik. Dapat
ditemukan pada jaringan ikat longgar yang memutari pembulu darah terutama pada bagian
paru paru. Mast cell dapat melepaskan zat antikoagulan yaitu heparin dan juga menghasilkan
histamin yang dapat menyebabkan kontraksi otot polos dan juga meningkatkan premiabilitas.
Mast cell berperan dalam reaksi alergi, menarik eosinofil dan menyebabkan kontraksi otot
polos.4
b. Serat atau serabut
Terdiri dari protein kolagen, sifatnya sukar larut dapat dicerna namun lambat oleh
pepsin dan HCL. Serat mudah dicerna setelah pemberian dicerna oleh pepsin dan
menghasilkan gelatin pada pemanasan dengan air atau HCL (gelatin ini mudah larut
membentuk struktur sekunder yang mudah putus dari ikatan). Serat elasti terdiri dari jaringan
kuning ligamentum, aorta , kulit, paru paru seperti karet bersifat skleroprotein, tidak larut,
dapat dicerna, tidak membentuk gelatin.

 Sifat sifat yang terdapat pada jaringan ikat


a. Kolagen
Merupakan protein utama pada jaringan ikat yang memiliki jumlah sebesar 30 %
protein tubuh pada hati kecuali kolagen lebih lebih sedikit di tendo, dalam proses
penyembuhan. Kebaikan kolagen yaitu meningkatkan pergerakan menyokong kesehatan
sendi kekuatan tulang.
b. Elastin
Elastin terdapat di dalam jaringan ikat elastin bersama-sama dengan kolagen. Elastin
berwarna kuning seperti karet yang membentuk protein flouresensi. Sub unit dasar fibril
elastin adalah tropoelastin. Kaya akan asam amino glisin dan alanin. Elastin ditemukan
ligamen, dinding pembuluh darah, jumlahnya sedikit dalam kulit, tendon, dan jaringan ikat.
Tidak larut tetapi dapat dicerna dan tidak diubah menjadi gelatin. Tidak mengandung sekuens
Gly-X-Y berulang, struktur heliks triple atau gugus karbohidrat. Protein membantu menjaga

3
kulit tetap halus saat meregang mengakomodasi kegiatan normal seperti melenturkan otot
atau membuka dan menutup mulut untuk berbicara atau makan.5

c. Proteoglikan
Proteoglikan tersebar pada jaringan yaitu tulang, kornea, kartilago, gigi, cairan,
sinovial. Proteoglikan mengikat banyak air yang membentuk matriks ekstraseluler yang
berbentuk gel. Sekresi mucous yang memiliki fungsi sebagai lubrikan (pelumas) disebabkan
oleh adanya proteoglikan. Matriks ekstra seluler kaya akan proteoglikan. Proteoglikan terdiri
dari polisakarida yang terdiri dari glikosaminoglikan (GAGs) dan protein.
Fungsi dari proteoglikan yaitu
a. Sebagai pelumas sendi
b. Sebagai komponen struktural jaringan
c. Untuk menjsgs dan mengikat sel kepada matriks ekstraseluler
Proteoglikan terbanyak dalam tulang dan kartilago adalah agrekan yang nanti akan
berikatan dengan chondroitin sulfate.6

 Biosintesis kolagen
Intraseluler
Transkripsi mRNA dalam nukleus
• Diperlukan 34 gen dalam pembentukan kolagen yang masing-masing mengkoding sekuens
spesifik mRNA, gen untuk rantai pro-a1 dan pro-a2 ditranskripsi
Translasi
• mRNA bergerak ke dalam sitoplasma dan berinteraksi dengan ribosom untuk
diterjemahkan.
• Terjadi proses translasi, mRNA berikatan dengan subunit ribosomal membentuk susunan
peptida yang dikenal sebagai signal sequence
• Signal sequence di N-terminal akan dikenali oleh partikel pengenal signal di endoplasmic
reticulum dan membawa pre-pro-peptideke dalam endoplasmic reticulum mengalami
post-transitional proses yang dikenal sebagai prokolagen.7

Modifikasi pasca-translasi
• pra-pro-polipeptida menjalani pemrosesan pasca-translasi di mana tiga modifikasi utama
untuk membentuk alpha peptide dilakukan pada pra-pro-polipeptida agar menjadi
prokolagen.
1. Peptida sinyal pada terminal-N dilepas
2. Residu lisin dan prolin membentuk hydroxyproline and hydroxylysine yang ditambahkan
melalui enzim hidroksilase yang membutuhkan vitamin C sebagai kofaktor

4
3. Glikosilasi gugus hidroksil yang dipilih pada lisin dengan galaktosa dan glukosa b
• Tiga dari rantai pro-a-terhidroksilasi dan glikosilasi berkumpul dengan memutar menjadi
heliks tiga dengan lipatan seperti ritsleting. Konfigurasi triple helix adalah 3 heliks kiri
dipelintir menjadi koil tangan kanan membentuk prokolagen (melalui bonding
hidrogen disulfida)8
• Prokolagen masih memiliki ujung yang tidak terikat yang harus di potong Molekul pro
kolagen siap untuk pindah ke aparatus golgi untuk modifikasi akhir (Oligosakarida
ditambahkan) dan dirakit menjadi vesikel sekretori untuk memasuki ruang
ekstraseluler.2,5
Ekstraseluler
Pembentukan Tropokolagen
• Setelah keluar dari sel, enzym procollagen peptidase akan memotong bagian N-terminal dan
C-terminal dari Procolagen menjadi Tropokolagen (insoluble)
Pemasangan Fibril Kolagen
• Lisil oksidase, enzim yang bergantung pada tembaga bekerja pada lisin dan hidroksilysin
membentuk Senyawa Aldehyde, dan ikatan kovalen antara molekul-molekul tropokolagen
membentuk fibril kolagen.2,5. 9

 Glikosaminoglikan
Yaitu polisakarida yang terus menerus mengulang disakarida unit dalam sekuens nya
yang sudah di modifikasi dan mempunyai grup amina dan grup negative ( contoh sulfat atau
karboksilat) di dalam sekuens nya. Glikosaminglikan tidak berdiri sendiri melainkan
berikatan kovalen dengan proteoglikan.
Ada 7 macam glikosaminoglikan dalam tubuh tetapi hanya chondroitin-6-sulfate,
keratan sulfate dan asam hialuronat lah yang paling berperan dalam tulang
1. kondroitin-6-Sulfat
Kondroitin sulfat adalah glikosaminoglikan tersulfasi (GAG) yang tersusun dari rantai
gula balik bolak (N-asetilgalaktosamin dan asam glukuronat). Biasanya ditemukan melekat di
protein sebagai bagian dari proteoglikan. Kondroitin sulfat adalah komponen struktural
penting tulang rawan dan memberikan banyak resistensi terhadap kompresi. Seiring dengan
glukosamin, kondroitin sulfat telah menjadi suplemen makanan yang banyak digunakan
untuk pengobatan osteoarthritis.

2. Keratan sulfate

5
Keratan sulfat (KS), juga disebut keratosulfat, adalah salah satu dari beberapa
glikosaminoglikan tersulfasi (karbohidrat struktural) yang telah ditemukan terutama di
kornea, tulang rawan, dan tulang. Ini juga disintesis dalam sistem saraf pusat di mana ia
berpartisipasi baik dalam pengembangan dan dalam pembentukan parut glial setelah cedera.
Keratan sulfat adalah molekul besar, sangat terhidrasi yang dalam sendi dapat bertindak
sebagai bantalan untuk menyerap kejutan mekanis.10

3. Asam hialuronat
Asam hialuronat adalah komponen utama dari jaringan sinovial dan cairan, serta zat
dasar dari jaringan ikat lainnya. Asam hialuronat mengikat sel bersama-sama, melumasi
sendi, dan membantu menjaga bentuk bola mata.

 Katabolisme glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan sangat bervariasi dalam massa molekul, konstruksi disakarida, dan
sulfasi. Ini karena sintesis GAG tidak digerakkan oleh template seperti protein atau asam
nukleat, tetapi terus-menerus diubah oleh pemrosesan enzim. GAG diklasifikasikan ke dalam
empat kelompok berdasarkan pada inti struktur disakarida.
Enzim yang berperan pada katabolisme Glikosaminoglikan: hialuronidase, ß-
glukoronidase, ß-D-asetilheksoaminidase, ß-Galaktosidase, Α-L-Iduronidase, sulfatase, Α-N-
asetil glukosaminidase, heparin sulfaminidase dan Α-glukosamin-n-asetil transferase.gai
biokatalisator.10

 Mekanisme kerja otot


Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang
relatif dari filamen-filamen aktin dan miosin. Pada otot lurik aktin dan miosin yang
mempunyai daya berkerut membentuk aktomiosin., sebaliknya bila aktin menjauhi miosin
makan otot akan relaksasi. Mekanisme kerja otot terbagi menjadi dua yaitu kontraksi dan
relaksasi.

6
a. Kontraksi
Kontraksi otot merupakan keadaan dimana otot memendek maksimal, keadaan ini disebut
tonus, kemudian relaksasi. Namun, seringkali rangsangan tertentu menyebabkan keadaan
tonus tidak diikuti relaksasi, keadaan ini disebut tetanus (kejang). Otot berkontraksi jika ada
rangsang. Sebab terjadinya kontraksi adalah sebagai berikut. Asetilkolin yang diproduksi oleh
bagian ujung serabut saraf akan membebaskan ion kalsium (Ca2+) yang berada di antara sel
otot. Kemudian ion kalsium ini masuk kedalam otot mengangkut troponin dan tropomiosin ke
aktin, sehingga posisi aktin berubah mempengaruhi filament penghubung. Aktin tertarik
mendekati miosin, sehingga aktin dan miosin bertempelan membentuk aktomiosin.
Akibatnya benang (sel) menjadi pendek. Pada keadaan inilah otot sedang berkontraksi.11
b. Relaksasi
Relaksasi merupakan proses aerob dimana otot kembali memanjang. Mekanisme relaksasi
pada otot mirip dengan proses repolarisasi pada sel saraf. Relaksasi diawali dengan
penurunan permeabilitas membrane sarkolema, retikulum sarkoplasma dan tubulus
transversus terhadap kalsium. Hal ini menyebabkan pemasukan kalsium ke sarkoplasma
terhenti. Proses tersebut dilanjutkan dengan pengaktifan pompa kalsium, yang akan
meningkatkan pemompaan kalsium dari sarkoplasma ke tempat penyimpanannya di dalam
retikulum sarkoplasma dan tubulus transversus. Setelah pompa kalsium bekerja, jumlah
kalsium dalam sarkoplasma turun secara signifikan sehingga troponin-C tidak lagi berikatan
dengan kalsium. Dengan demikian, konformasi dan posisi troponin serta posisi aktin akan
menjauhi miosin maka otot akan relaksasi.11

gambar saat kontraksi dan relaksasi

Kesimpulan
Dokter memberi suplemen berisi glikosaminoglikan kepada laki laki 60 tahun dengan
nyeri pada lutut saat berjalan dan akan memperbaiki ketidakseimbangan antara sintesis dan
degradasi tulang rawan karena membran sinovial mulai mengering dan menipis sehingga

7
tulang femur dan tibia jika bergesekan langsung menimbulkan nyeri. Pemberian suplemen
berisi glikosaminoglikan secara teoritis mencegah kerusakan lanjut pada tulang rawan
artikular sendi lututnya karena asam hialuronat yang merupakan glikosaminoglikan adalah
komponen utama dari jaringan sinovial yang mengisi membran sinovial, cairan, serta zat
dasar dari jaringan ikat lainnya. Asam hialuronat mengikat sel bersama-sama melumasi sendi.
Viskoelastisitas asam hialuronat membuatnya ideal untuk melumasi sendi dan permukaan
yang bergesekan satu sama lain seperti tulang rawan.

8
Daftar pustaka:
1. Manimbo E. Kontraksi Otot. 2016.

2. Akerlof. 済無 No Title No Title. J Chem Inf Model. 1970;53(9):1689–99.


3. Katili AS. Struktur Dan Fungsi Protein Kolagen. J Pelangi Ilmu. 2009;2(5):19–29.
4. Rönnberg E, Melo FR, Pejler G. Mast Cell Proteoglycans. J Histochem Cytochem.
2012;60(12):950–62.
5. Heinz A, Schräder CU, Baud S, Keeley FW, Mithieux SM, Weiss AS, et al.
Molecular-level characterization of elastin-like constructs and human aortic elastin.
Matrix Biol [Internet]. 2014;38:12–21. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.matbio.2014.07.006
6. Mudjihartini N. Biokimia kulit & jaringan penunjang. :131–43.
7. Wu M, Crane J. Biochemistry, Collagen Synthesis [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov. 2020
[cited
8. March 2020]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507709/
9. Murray R. Harper's illustrated biochemistry. 29th ed. Stamford, CT: Appleton &
Lange; 2012.
10. Wahyuni S. Metabolisme Biokimia. Bali: Udayana University Press; 2013
11. Knee Anatomy | Orthopaedic - Tony Gibbon [Internet]. Tony-gibbon.co.uk. 2020
[cited 26 March 2020]. Available from: https://tony-gibbon.co.uk/treatment/knee-
treatment/anatomy/knee-anatomy.

9
10

Anda mungkin juga menyukai