Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta


KELAS F

Dosen Pengampu:
Dra.Titik Sugiarti, M.Pd
Dr. Erfan Yudianto, S.Pd., M.Pd
Robiatul Adawiyah, S.Pd., M.Pd

Oleh
NADIA AZAHRA
NIM 160210101051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

A. Pengertian Sistem Persamaan


Persamaan-persamaan yang harus diselesaikan secara bersamaan untuk mencari
nilai-nilai tunggal dari faktor-faktor yang tidak diketahui dimana nilai-nilai tersebut benar
untuk setiap persamaan, disebut sistem persamaan. (Simangunsong, 1991).

B. Pengertian Persamaan Linier Dua Variabel (PLDV)


Pada materi sebelumnya, diketahui bahwa suatu garis lurus pada bidang Cartesius
dapat dinyatakan dalam bentuk px  qy  r dengan p, q adalah konstanta real yang
keduanya tidak sama dengan nol; x, y adalah variabel pada himpunan bilangan real.
Persamaan-persamaan seperti 2 x  y  3 , 3 p  q  0 dan 4m  9n  5 adalah contoh-
contoh bentuk persamaan linier dengan dua variabel. Dalam hal ini, variabel pada
persamaan 2 x  y  3 adalah x dan y , variabel pada persamaan 3 p  q  0 adalah p
dan q . Adapun variabel pada persamaan 4m  9n  5 adalah m dan n (Sujatmiko,

2005).
Persamaan linier dua variabel adalah persamaan yang memiliki dua variabel dan
pangkat masing-masing variabelnya satu. Jika dua variabel tersebut x dan y , maka
PLDV-nya dapat dituliskan : ax  by  c , dengan a, b, c  R dan a, b  0 (Sujatmiko,

2005).

C. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)


Sekelompok siswa SMP Sukamaju merencanakan studi lapangan. Perwakilan
kelompok mereka mengamati brosur spesial yang ditawarkan oleh sebuah agen bus.
Agen bus galaksi melayani tur satu hari dengan biaya sewa bus sebesar Rp2.000.000,00
dan untuk makan serta retribusi lainnya, tiap siswa dikenakan biaya sebesar
Rp150.000,00. Untuk memudahkan menghitung biaya yang dikeluarkan oleh
rombongan, ketua rombongan menulis persamaan seperti berikut.
Variabel dari persamaan dimisalkan h , yakni total biaya yang dikeluarkan, dan
s , yakni banyak siswa yang mengikuti studi lapangan. Sehingga, persamaannya menjadi
h  2.000.000  150.000  s atau h  2.000.000  150.000 s .
Persamaan h  2.000.000  150.000 s merupakan persamaan linier dua variabel.
Persamaan ini terdapat dua variabel yakni h dan s yang keduanya berpangkat satu.
Berikut beberapa contoh persamaan linier dua variabel.

a. y  2x
b. y  4x  3
c. a  2b  4
d. 3m  6n  9
e. 0,3m  0,6n  2,1
1 2 4
f. p q 
3 9 3
1
g. y  x7
2

Perhatikan persamaan h  2.000.000  150.000 s . Bagaimana cara untuk


menentukan selesaiannya? Pada materi sebelumnya, diketahui bahwa persamaan
linier satu variabel memiliki satu selesaian saja. Lantas, berapakah selesaian dari
persamaan linier dua vaiabel? Selesaian persamaan linier dua variabel merupakan
pasangan berurutan yang membuat persamaan menjadi benar.

Selesaian dari persamaan h  2.000.000  150.000 s dapat ditentukan dengan


mensubstitusikan (mengganti) nilai s dengan sebarang bilangan. Ingat, bahwa s
menunjukkan banyak siswa yang mengikuti studi lapangan. Perhatikan langkah-
langkah berikut:

Misalkan s  20 , maka :

h  2.000 .000  150 .000 20 

h  2.000.000  3.000.000

h  5.000.000

Jadi, salah satu selesaian dari persamaan h  2.000.000  150.000 s adalah


20,5.000 .000  .

Perhatikan bahwa untuk s  20 dan h  5.000.000 membuat persamaan menjadi


pernyataan yang bernilai benar. Apakah hanya satu selesaian saja? Tentunya tidak.
Karena variabel s selalu berubah dan merupakan variabel bebas. Sedangkan variabel
h adalah variabel terikat karena nilai h bergantung pada nilai s . Artinya, harga
yang dikeluarkan kelompok siswa, bergantung pada banyaknya siswa yang ikut
dalam studi lapangan (Pendidikan, Kebudayaan, & Indonesia, 2017).

Misal, Ahmad membayar Rp.2000,00 untuk segelas es buah dan 2 pisang goreng.
Sedangkan Ani membayar Rp. 2.500,00 untuk segelas es buah dan 3 pisang goreng.
Berapakah masing-masing harga segelas es buah dan 1 buah pisang goreng?
Perhatikan bahwa beda uang yang dibayar dan barang yang dibeli dari Ahmad
dan Ani adalah uang sebesar Rp.500,00 untuk satu pisang goreng. Dengan
memperhatikan uang yang dibayar Ahmad dan barang yang diterima dapat
disimpulkan harga segelas es buah adalah Rp. 1.000,00. Lalu berapakah harga satu
buah pisang goreng?
Misal x = harga 1 es buah dan y = harga pisang goreng, maka kejadian pada
Ahmad dan kejadian pada Ani dapat dinyatakan
x  2 y  2.000
x  3 y  2.500
Contoh lainnya, Ani membeli 3 buku dan 5 pensil dengan harga Rp.4000,00. Budi
membeli 4 buku dan 4 pensil dengan harga Rp.6000,00. Berapakah harga 1 buku dan
harga 1 pensil?
Kita misalkan b = harga 1 buku dan p = harga 1 pensil. Maka, dengan
memperhatikan barang yang dibeli Ani dan barang yang dibeli Budi, didapatkan
bahwa
3b  4 p  23.000
2b  5 p  20.000
Jika kita lihat, barang yang dibeli Ani dan Alan memiliki pola, jika
b  p  3.000.

Jika kita mengikuti pola tersebut untuk menyelesaikan permasalahan ini maka
didapatkan b + 6p = 17.000, lalu 7p = 14.000, maka p = 2000. Dengan persamaan
yang sama kita ganti pola nya menjadi –b + p = 3000, maka didapatkan 4b + 3p =
26000, 5b + 2p = 29000, 6b + p = 32000, 7b = 35000, maka b = 5000.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa harga 1 buku = Rp. 5000,00 dan harga 1 pensil =
Rp. 2000,00.
Bentuk seperti ini disebut sistem persamaan linier dua variabel.
Dari kasus-kasus diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel (SPLDV) adalah suatu sistem persamaan linier dengan dua
variabel. Bentuk umum sistem persamaan linier dengan dua variabel x dan y adalah

 a1 x  b1 y  c1 .........................Persamaan1

a 2 x  b2 y  c 2 .........................Persamaan2
dengan a1 , a 2 , b1 , b2 , c1 , c 2 bilangan real; a1 , a 2 , b1 , b2  0 .
x, y : variabel
a1 , a 2 : koefisien variabel x
b1 ,b2 : koefisien variabel y
c1 , c 2 : konstanta persamaan
Nilai x dan y yang memenuhi kedua persamaan itu disebut penyelesaian sistem
persamaan linier dua variabel, sedangkan nilai x dan y yang tidak memenuhi
kedua persamaan itu bukan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel.
Misalnya, untuk menentukan penyelesaian dari persamaan-persamaan x  2 y  4
dan 2 x  y  5 dengan x dan y variabel pada himpunan bilangan cacah dapat
dilakukan dengan cara mencari nilai x dan y sehingga memenuhi kedua persamaan
tersebut.
x  2y  4
x y

0 2

2 1

4 0

2x  y  5
x y

0 5

1 3

2 1

Perhatikan bahwa 0,2, 2,1, 4,0 adalah himpunan penyelesaian dari

x  2 y  4 . Sedangkan 0,5, 3,1, 2,1 adalah himpunan penyelesaian dari

2 x  y  5 . Dari dua himpunan penyelesaian itu, diperoleh 2,1 adalah himpunan


penyelesaian yang memenuhi sistem persamaan x  2 y  4 dan 2x  y  5 ,

sedangkan 0,2 , 4,0 , 0,5, 1,3 bukan penyelesaian sistem persamaan tersebut.
Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan tersebut jika dibuat grafik
merupakan titik potong dari garis x  2 y  4 dan 2 x  y  5 , seperti tampak pada
gambar di bawah ini (Sujatmiko, 2005).
Untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier dua
variabel dapat digunakan metode grafik, metode substitusi, metode eliminasi, dan
metode kombinasi gabungan (Sujatmiko, 2005).

D. Penyelesaian Sistem Persamaan Linier Dua Variabel


Untuk menentukan penyelesaian atau akar dari SPLDV dapat ditentukan dengan 4
cara, yaitu metode grafik, metode substitusi, metode eliminasi, dan metode kombinasi
gabungan.
1. Metode Grafik
Gambar dari kedua persamaan akan diperoleh dua garis lurus. Dalam metode
grafik, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier dua variabel
diberikan oleh koordinat  x, y  yang merupakan titik potong kedua garis tersebut.
Jika garis-garisnya tidak berpotongan maka himpunan penyelesaiannya adalah
himpunan kosong.
a. Memiliki satu penyelesaian

b. Tidak memiliki penyelesaian

c. Memiliki tak hingga penyelesaian

Contoh :
 Selesaikan sistem persamaan linier dua variabel berikut ini dengan metode
grafik:
x  2 y  1
4 x  3 y  18
Penyelesaian :
 x  2 y  1
x 0 -1

y 1 0

2
x, y   1  1,0 
 0, 
 2

 4 x  3 y  18
x 0 9
2

y 6 0

x, y  0,6  9 
 ,0 
2 

Selesaian dari persamaan linier dua variabel berupa pasangan berurutan


yang merupakan salah satu selesaian untuk setiap persamaan. Selesaian dari
sistem persamaan linier dua variabel adalah titik potong grafik dari kedua
persamaan.
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel menggunakan
grafik, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
Langkah 1. Gambar grafik kedua persamaan dalam satu bidang koordinat.
Langkah 2. Perkirakan titik perpotongan kedua grafik.
Dari grafik terlihat kedua grafik berpotogan di 3,2  .

Langkah 3. Periksa titik potong kedua grafik dengan mensubstitusikan nilai


x dan y ke dalam setiap persamaan.
Persamaan 1 Persamaan 2
x  2 y  1 4 x  3 y  18
3  2 2   1 43  3 2   18

3  4  1 12  6  18
 1  1 (benar) 18  18 (benar)
Dengan demikian x  3 dan y  2 adalah penyelesaian dari sistem
persamaan diatas.
 Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan berikut.
x  2y  4
x  2y  6

dengan x dan y adalah variabel pada himpunan bilangan real dengan


metode grafik.
Penyelesaian:
 x  2y  4
x 0 4

y 2 0

x, y  0,2 4,0

 x  2y  6
x 0 6

y 3 0

x, y  0,3 (6,0)

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel menggunakan


grafik, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
Langkah 1. Gambar grafik kedua persamaan dalam satu bidang koordinat.
Langkah 2. Perkirakan titik perpotongan kedua grafik.
Dari grafik terlihat kedua garis sejajar (tidak berpotongan) sehingga tidak ada
pasangan x dan y yang memenuhi sistem persamaan x  2 y  4 dan
x  2 y  6 . Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {}.

2. Metode Substitusi
Metode substitusi dilakukan dengan cara memasukkan atau mengganti salah satu
variabel dengan variabel dari persamaan kedua (Bird, 2004).
Contoh :
Selesaikan sistem persamaan linier dua variabel berikut ini:
x  2 y  1
4 x  3 y  18
Penyelesaian :
Dari persamaan (1): x  1 2 y . Dengan mensubstitusikan x ke dalam
persamaan (2), maka diperoleh:
4 1  2 y   3 y  18
Maka terbentuklah persamaan sederhana dalam y . Dengan menghilangkan tanda
kurung, akan mendapatkan:
 4  8 y  3 y  18
 11 y  18  4
 11 y  22
22
y
 11
y  2
Dengan mensubstitusikan y  2 ke dalam persamaan (1), diperoleh:
x  2 2  1
x  4  1
x  1  4
x3
Dengan demikian x  3 dan y  2 adalah penyelesaian dari sistem persamaan
diatas.
Pemeriksaan:
Dalam persamaan (2), karena x  3 dan y  2 , maka
Ruas kiri = 4x  3 y
 43  3 2 
= 12 + 6
= 18

Ruas kiri = Ruas kanan

3. Metode Eliminasi

Penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel dengan menggunakan metode


eliminasi caranya sebagai berikut :
a. Menyamakan salah satu koefisien dan pasangan suku dua persamaan
bilangan yang sesuai.
b. Jika tanda pasanganan suku sama, kedua persamaan di kurangkan.
c. Jika tanda pasangan suku berbeda, kedua suku persamaan
ditambahkan

Contoh :
Selesaikan sistem persamaan linier dua variabel berikut ini dengan menggunakan
metode eliminasi:
x  2 y  1
4 x  3 y  18
Penyelesaian:
Jika persamaan (1) dikalikan seluruhnya dengan 4, maka koefisien x dari
persamaan (1) akan sama dengan koefisien x dari persamaan (2), sehingga:
4 x  8 y  4 (3)
Persamaan (2) dikurangi persamaan (3) menghasilkan:
4 x  3 y  18 (2)
4 x  8 y  4 (3)
0  11 y  22
22
Maka y   2
 11
Lalu, jika persamaan (1) dikalikan seluruhnya dengan 3 dan persamaan (2)
dengan 2, maka akan didapatkan koefisien y dari persamaan (1) akan sama
dengan koefisien y dari persamaan (2), sehingga:
3x  6 y  3 (4)
8 x  6 y  36 (5)
Persamaan (4) ditambah persamaan (5) menghasilkan:
3x  6 y  3
8 x  6 y  36
11x  33
33
x
11
x 3
Dengan demikian x  3 dan y  2 adalah penyelesaian dari sistem persamaan
diatas.
Pemeriksaan:
Dalam persamaan (2), karena x  3 dan y  2 , maka
Ruas kiri = 4x  3 y
 43  3 2 
= 12 + 6
= 18

Ruas kiri = Ruas kanan

(Bird, 2004).

4. Metode Kombinasi Gabungan


Untuk menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel dengan metode
kombinasi gabungan ini yaitu dengan menggabungkan metode eliminasi dan
substitusi.
Contoh:
Selesaikan sistem persamaan linier dua variabel berikut ini dengan metode
kombinasi gabungan:
x  2 y  1
4 x  3 y  18
Penyelesaian:
Langkah pertama yaitu dengan metode eliminasi:
Persamaan (1) dikalikan seluruhnya dengan 4, maka koefisien x dari persamaan
(1) akan sama dengan koefisien x dari persamaan (2), sehingga:
4 x  8 y  4 (3)
Persamaan (2) dikurangi persamaan (3) menghasilkan:
4 x  3 y  18 (2)
4 x  8 y  4 (3)
0  11 y  22
22
Maka y   2
 11
Kemudian, disubstitusikan nilai y  2 pada salah satu persamaan, misalnya
pada persamaan x  2 y  1 , maka diperoleh:
x  2 y  1
 x  2 2  1
 x  4  1
 x  1  4
 x3

Jadi, penyelesaian dari sistem persamaan linier dua variabel diatas adalah x  3

dan y  2 .

E. Penggunaan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel ke dalam Kehidupan Sehari-


hari
Untuk menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan sistem persamaan linier
dua variabel, soal cerita terkait kehidupan sehari-hari terlebih dahulu diterjemahkan ke
dalam kalimat matematika, kemudian diselesaikan sistem persamaannya.
Contoh:
1. Hadi, Anton, dan Aminah membeli buku tulis dan pena di toko yang sama. Hadi
membeli 5 buah buku tulis dan 1 buah pena, sedangkan Anton membeli 7 buah buku
tulis dan 2 buah pena. Uang yang harus dibayarkan oleh Hadi sebesar Rp. 8.000,00.
Sedangkan uang yang harus dibayarkan oleh Anton sebesar Rp.12.100,00. Berapa
uang yang harus dibayarkan oleh Aminah jika ia membeli 3 buah buku tulis dan
sebuah pena?
Penyelesaian: (Menggunakan metode kombinasi gabungan)
Misalkan, harga buku tulis = x dan harga pena = y . Persoalan di atas dapat ditulis
5 x  y  8000
7 x  2 y  12.100

dan uang yang harus dibayarkan oleh Aminah adalah 3x  y . Penyelesaian dari sistem
persamaan di atas adalah sebagai berikut
5 x  y  8000  2  10 x  2 y  16.000
7 x  2 y  12.100  1  7 x  2 y  12.100
3 x  3.900
 x  1.300
Dengan mensubstitusikan ke salah satu persamaan , diperoleh
5 x  y  8000
 51.300   y  8.000
 6500  y  8.000
 y  1.500
Dengan demikian , harga buku tulis adalah Rp. 1.300,00 per buah dan harga pena adalah
Rp.1.500,00 per buah. Jadi uang yang harus dibayarkan oleh Aminah adalah
3x  y
 31.300   1.500
 Rp3.900,00  Rp1.500,00
 Rp5.400,00

2. Harga 4 buah gelas dari pabrik A dan 4 buah gelas dari pabrik B adalah Rp.
44.000,00. Harga 3 buah gelas dari pabrik A dan 10 buah gelas dari pabrik B adalah
Rp. 54.000,00. Tentukan harga sebuah gelas dari masing-masing pabrik.

Penyelesaian : (Menggunakan metode kombinasi gabungan)


Misalkan, harga gelas pabrik A = x dan harga gelas pabrik B = y . Persoalan di atas
dapat ditulis
4 x  4 y  44.000
3x  10 y  54.000
Penyelesaian dari sistem persamaan di atas adalah sebagai berikut

4 x  4 y  44.000  5  20 x  20 y  220 .000


3 x  10 y  54.000  2  6 x  20 y  108 .000
14 x  112 .000
 x  8.000

Dengan mensubstitusikan ke salah satu persamaan , diperoleh

4 x  4 y  44.000
 48.000   4 y  44.000
 32.000  4 y  44.000
 4 y  12.000
 y  3.000

Dengan demikian , harga gelas pabrik A adalah Rp. 8.000,00 per buah dan harga gelas
pabrik B adalah Rp.3.000,00 per buah.

3. Pada pemutaran film di sebuah bioskop dihadiri oleh 210 orang. Harga karcis tempat
duduk depan Rp. 5.000,00 dan tempat duduk belakang Rp. 3.000,00. Jika uang hasil
pemutaran film itu adalah Rp. 830.000,00 maka tentukan banyak tempat duduk depan
dan belakang yang ditempati penonton.

Penyelesaian : (Menggunakan metode kombinasi gabungan)

Misalkan, tempat duduk depan = x dan tempat duduk belakang = y . Persoalan di atas
dapat ditulis

x  y  210
5.000 x  3.000 y  830 .000

Penyelesaian dari sistem persamaan di atas adalah sebagai berikut

5.000 x  3.000 y  830 .000  1  5000 x  3000 y  830 .000


x y  210  3000  3000 x  3000 y  630 .000
2000 x  200 .000
 x  100
Dengan mensubstitusikan ke salah satu persamaan , diperoleh

x  y  210
 100  y  210
 y  210  100
 y  110

Dengan demikian , banyak tempat duduk depan yang ditempati penonton sebanyak 100
kursi dan banyak tempat duduk belakang yang ditempati penonton sebanyak 110 kursi.

F. Mengubah Sistem Persamaan Non-Linier Dua Variabel ke Bentuk Sistem


Persamaan Linier Dua Variabel
Setelah mempelajari sistem persamaan linier dua variabel dan metode-metode
penyelesaiannya, selanjutnya akan dibahas beberapa bentuk sistem persamaan nonlinier
dua variabel yang dapat diubah ke bentuk sistem persamaan linier dua variabel dan cara
menyelesaikannya.
Contoh :
Perhatikan sistem persamaan berikut.
a. x 2  y 2  13 dan 2 x 2  y 2  17
1 1 5 3 2
b.   dan   2
x y 6 x y
Penyelesaian :
a. x 2  y 2  13 dan 2 x 2  y 2  17

Misalkan, x 2  a dan y 2  b . Sistem persamaan x 2  y 2  13 menjadi a  b  13

dan 2 x 2  y 2  17 menjadi 2a  b  17 . Kemudian, selesaikan sistem tersebut


dengan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel sebagai berikut.
a  b  13
2a  b  17
a4
 a4
Kemudian, dengan mensubstitusikan a  4 ke persamaan a  b  13 ,diperoleh
a  b  13
 4  b  13
 b  13  4
b9
Karena a  4 dan a  x 2 , maka
x2  4
x 4
 2

Karena b  9 dan b  y 2 , maka

y2  9
y 9
 3

Jadi, penyelesaian dari sistem persamaan x 2  y 2  13 dan 2 x 2  y 2  17 adalah

x  2 dan y  3 .

1 1 5 3 2
b.   dan   2
x y 6 x y
1 1 1 1 5 5
Misalkan,  a dan  b . Sistem persamaan   menjadi a  b  dan
x y x y 6 6
3 2
  2 menjadi 3a  2b  2 . Kemudian, selesaikan sistem tersebut dengan
x y
penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel sebagai berikut.

5 5
ab   3  3a  3b 
6 2
3a  2b  2 1  3a  2b  2
1
b 
2

1 5
Kemudian, dengan mensubstitusikan b  ke persamaan a  b  ,diperoleh
2 6
5
ab 
6
1 5
a 
2 6
5 1
a 
6 2
1
a
3
1 1
Karena a  dan a  , maka
3 x

1 1

x 3
1
x
1
3
x3

1 1
Karena b  dan b  , maka
2 y

1 1

y 2
1
y
1
2
y2

1 1 5 3 2
Jadi, penyelesaian dari sistem persamaan   dan   2 adalah x  3 dan
x y 6 x y
y  2.

Bentuk-bentuk di atas adalah bentuk sistem persamaan nonlinier dua variabel.


Salah satu cara untuk menyelesaikannya adalah terlebih dahulu mengubah bentuk
tersebut ke bentuk sistem persamaan linier dua variabel, dengan memisalkan variabel-
variabel baru.
DAFTAR PUSTAKA

Bird, J. (2004). Matematika Dasar Teori dan Aplikasi Praktis (Ketiga). Jakarta: Erlangga.

Pendidikan, K., Kebudayaan, D. A. N., & Indonesia, R. (2017). Buku MATEMATIKA.

Simangunsong, W. (1991). Matematika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Sujatmiko, P. (2005). Matematika Kreatif Konsep dan Terapannya. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai