Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Geomine, Vol. 5, No.

2: Agustus 2017

ANALISIS REKLAMASI TAMBANG BATUKAPUR DI KECAMATAN


BUNGORO KABUPATEN PANGKEP PROVINSI SULAWESI SELATAN

Andi Nurul Isma Yogie Wirdaningsi Adi1, Sri Widodo2*, Arif Nurwaskito1
1. Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia
2. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin
Email: srwd007@yahoo.com

SARI

Untuk memanfaatkan lahan bekas tambang dengan baik maka dibutuhkan penerapan
reklamasi dengan baik dan benar sehingga dapat menunjang kesejahteraan masyarakat sekitar
area tambang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki tahapan proses reklamasi
yang dilakukan di Desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian langsung dengan ikut terlibat dalam kegiatan sehari-hari
penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian yang digunakan adalah tahapan kegiatan
reklamasi dan jenis tanaman yang digunakan. Dari hasil penelitian dapat diketahui tahapan
reklamasi yang dilaksanakan adalah mulai persiapan lokasi, revegetasi, pemeliharaan, dan
pemantuan kemudian jenis-jenis tanaman yang digunakan adalah pohon bitti, pohon jati dan
pohon pule. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan reklamasi adalah banyaknya lahan yang
kosong pada area penanaman dan banyaknya tanaman-tanaman yang ditanam secara tidak
teratur. Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulannya yaitu perbaikan dilakukan dengan
memanfaatkan area penanaman dengan cara melakukan pola penanaman yang teratur.

Kata kunci : reklamasi, revegetasi, penanaman, pemeliharaan dan pemantauan.

ABSTRACT

To utilize well mine former land, the application of reclamation is properly required, so it can
support the people welfare around the mine area. This research aimed at improving the
reclamation process steps performed in Biringere Village Bungoro Sub-District Pangkep
Districk. The method used was the direct research where the researchers themselves were
involved in it. The data were the reclamation activity phases and the kinds of plants used. From
the research results, it can be recognized the reclamation phases performed from the site
preparation, revegetation, maintenance to the monitoring of the kinds of plants used, such as
bitti, teak and pule trees. The obstacles encountered in the reclamation activities were the
number of vacant land in the planting area and the number of plants grown irregularly. Based
on the research results, the conclusion is that the improving should be performed with the
utilization of planting area by the pattern of regular planting.

Key words : reclamation, revegetation, planting, maintenance and monitoring.

akibat usaha-usaha penambangan itu.


PENDAHULUAN Pemda atau Dinas Pertanian setempat guna
kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya
Salah satu bentuk penanganan kegiatan reklamasi yang terencana
dampak negatif dari kegiatan penambangan diharapkan lahan bekas penambangan
adalah melakukan reklamasi yang dapat digunakan atau dimanfaatkan
terencana yang dimaksud dengan reklamasi sebagai lahan pertanian atau perkebunan,
adalah setiap pekerjaan yang bertujuan sehingga dampak negatif dari kegiatan
memperbaiki atau mengembalikan penambangan dapat berkurang dan dapat
kemanfaatan tanah semula yang rusak menambah pendapatan masyarakat.

68
Jurnal Geomine, Vol. 5, No. 2: Agustus 2017

Tujuan dari penelitian ini adalah a. Kondisi Lahan Pasca Penambangan


mengetahui dan memperbaiki tahapan
proses reklamasi yang dilakukan di Desa Hal-hal yang dilakukan, yaitu:
Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten 1. Sebelum penyiapan lahan, operator
Pangkep. harus membuat tanggul pembatas
area kerja agar alat berat tidak
METODOLOGI PENELITIAN tergelincir di area kerja yang
licin/curam akibat hujan.
Metode penelitian yang dilakukan 2. Operator harus menutup kabin agar
adalah penelitian secara langsung dengan terhindar dari paparan debu dan
ikut serta dalam kegiatan sehari-hari terlempar keluar bila alat berat
penelitian. Data-data yang digunakan tergelincir.
dalam penelitian ini adalah tahapan 3. Pengawas menghentikan kegiatan
kegiatan reklamasi dan jenis tanaman yang bila kondisi medan licin akibat hujan.
digunakan. 4. Excavator menggali tanah dan
Teknik pengambilan data yang membongkar batuan bila Bulldozer
digunakan adalah bersifat participant tidak mampu.
observasi yaitu peneliti terlibat langsung 5. PC Breaker membuat retakan tanam
dalam kegiatan sehari-hari pelaksanaan lubang apabila Excavator tidak
dan meninjau pertumbuhan tanaman dalam mampu membongkar lapisan/lubang
lahan reklamasi. tanam yang keras.
Pengolahan data dilakukan dengan 6. Bulldozer yang menggusur tumpukan
caramengamati lahan bekas tambang tanah dan hasil pembongkaran dari
dengan menganalisa hasil reklamasi dan pembongkaran tersebut kemudian
revegetasi pada lahan bekas tambang. meratakan secara keseluruhan
Kemudian memperhatikan keadaan lokasi permukaan tanah.
reklamasi, keadaan tumbuhan yang 7. Menimbun lubang yang berpotensi
ditanam dilahan reklamasi, keadaan alat menimbulkan genangan air dan
berat yang digunakan pada kegiatan material hasil penggusuran timbunan
reklamasi, dan mengamati keadaan denah yang diratakan.
penanaman tanaman reklamasi. 8. Membuat 2 akses jalan (double way)
Setelah pengolahan dilakukan untuk menghindari tabrakan antara
kemudian dilakukan analisis data untuk alat berat pada saat kegiatan
menemukan cara memperbaiki beberapa pengangkutan kegiatan topsoil yang
akan dihampar ke permukaan lahan
tahapan kegiatan reklamasi yang dianggap
yang diratakan.
dapat merugikan perusahaan.
9. Kemudian menggunakan Motor
Grader untuk meratakan lahan yang
HASIL tidak terlalu tinggi.
10. Untuk membuat lubang tanam sesuai
Reklamasi adalah kegiatan yang yang kita inginkan kemudian maka
bertujuan memperbaiki atau menata digunakan Mesin Bor Furukawa HCR
kegunaan lahan yang terganggu akibat 1500-EWW.
kegiatan usaha menata kegunaan lahan
yang terganggu akibat kegiatan usaha b. Pelaksaan Kegiatan Reklamasi
penambangan umum, agar dapat berfungsi
dan berdaya guna sesuai dengan Pelaksanaan kegiatan reklamasi yang
peruntukanya. Reklamasi bertujuan dilakukan yaitu:
meningkatkan ketaatan dari pemegang izin 1. Persiapan Lahan
usaha pertambangan tahap Persiapan lokasi bertujuan untuk
eksploitasi/operasi produksi dalam menyiapkan lokasi yang akan
melaksanakan reklamasi lahan bekas dilakukan reklamasi dengan kegiatan
tambang, sesuai dengan rencana yang sebagai berikut:
disetujui oleh pejabat yang berwenang.

69
Jurnal Geomine, Vol. 5, No. 2: Agustus 2017

a) Pengukuran lokasi yang akan di Sebaiknya tanah pucuk segera


reklamasi. ditebarkan pada lahan reklamasi yang
b) Pembersihan lokasi dengan siap untuk ditanami namun hal ini
bulldozer yang bertujuan untuk hanya bisa diterapkan pada
membentuk lokasi, membersihkan tambang‐tambang yang sudah beroperasi
semak-semak sehingga sehingga lahan reklamasi sudah tersedia
memudahkan pembuatan lubang Untuk tambang yang baru mulai
tanam. beroperasi, tanah pucuk harus ditimbun
c) Kemudian setelah lokasi dibentuk pada suatu tempat yang telah disiapkan:
dan dibersihkan maka dilakukan 1. Dalam bentuk tumpukan, tumpukan
pengeboran lubang tanam. tidak boleh terlalu tinggi (maksimum
d) Setelah itu, dilakukan 3 m)
pembreakeran lubang tanam. 2. Jika akan disimpan lama (misalnya
2. Kegiatan Pengendalian Erosi dan lebih dari 6 bulan), timbunan digaruk
Sedimentasi dan ditanami dengan tumbuhan
Hal-hal yang dilakukan dalam penutup untuk menjaga kesuburan
kegiatan ini adalah sebagai berikut: dan aktivitas biologi
a) Meminimalisasi areal terganggu 3. Dilengkapi dengan pengendali erosi
1) Membuat rencana rinci untuk menangkap material yang
reklamasi. tererosi
2) Membuat batas-batas yang jelas 4. Harus dilakukan perawatan untuk
areal tahapan reklamasi. menjaga kualitas tanah pucuk.
b) Membatasi/mengurangi kecepatan
air limpasan (run off). c. Kegiatan Revegetasi
c) Meningkatkan infiltrasi (peresapan
tanah). Pelaksanaan Revegetasi dilakukan
d) Pengelolaan air yang keluar dari dan dikembangkan dalam berbagai tahap
lokasi pertambangan. yaitu:
3. Pengolahan Tanah Pucuk 1. Penelitian
Pengupasan tanah pucuk merupakan Dalam kegiatan penelitian hal-hal
kegiatan penggalian awal setelah yang harus dilakukan adalah sebagai
lahan pertambangan dibersihkan dari berikut yaitu:
tumbuhan (land clearing). Karena a) Kondisi Lokasi
merupakan media yang baik untuk b) Jenis Tanaman
tumbuhnya tanaman, tanah pucuk c) Uraian Pekerjaan
perlu dikonservasi agar tetap terjaga d) Kebutuhan bahan dan alat
kualitasnya pada saat akan e) Kebutuhan tenaga kerja
digunakan dalam kegiatan revegetasi. f) Kebutuhan biaya
Oleh karena itu, pekerjaan g) Waktu pelaksanaan kegiatan
pengupasan tanah pucuk dibedakan h) Pengadaan bibit
dengan pekerjaan penggalian batuan Adapun pengadaan Bibit tanaman
penutup menggunakan alat gali dan adalah sebagai berikut:
angkut yang kapasitasnya 1) Mempersiapkan media bibit yang
disesuaikan dengan kondisi di terdiri dari campuran topsoil yang
lapangan. Hal-hal yang dilakukan sudah diayak dengan kompos
dalam kegiatan ini adalah dengan perbandingan 5 : 1. Tenaga
a) Pengamatan profil tanah dan kerja wajib menggunakan sarung
identifikasi perlapisan tanah tangan dan masker selama kontak
b) Pengupasan tanah dan langsung dengan kompos supaya
ditempatkan pada tempat tertentu tidak terjadi gangguan kesehatan.
c) Pembentukan lahan dengan Selain itu, juga agar terhindar dari
mengembalikan tanah pucuk resiko tergores benda tajam
d) Menghindari pengupasan tanah misalnya sekop dalam
dalam keadaan basah mempersiapkan bibit.

70
Jurnal Geomine, Vol. 5, No. 2: Agustus 2017

2) Memasukkan media bibit kedalam menjadi retak dan memudahkan


polybag kira–kira
3
ketinggian penjalaran akar.
4
polybag. d) Selanjutnya sekeliling lokasi
3) Menyusun polybag yang sudah reklamasi di pagar dengan kawat
terisi media bibit ditempat yang berduri untuk mencegah bibit
sudah disediakan. dimakan ternak sapi dan kambing.
4) Mempersiapkan benih, anakan e) Setelah tahap pembuatan lubang
alam, dan stek. telah selesai, kemudian dilakukan
5) Mengadakan penyortiran/memilih penanaman.
benih, anakan alam, dan stek yang 2. Pengajiran
baik untuk tanaman. Pengajiran adalah pemasangan patok
6) Menanam bahan bibit (disesuaikan tanaman sebelum melakukan
dengan jenis bahannya): penanaman sehingga terdapat jarak
a) Bijih / benih ditanam 1-1,5 antar tanaman. Ada beberapa
meter dari permukaan media. keuntungan dari pengajiran yaitu:
b) Anakan ditanam sedalam 3-3,5 a) Dapat diketahui luasan lahan.
cm dari permukaan media. b) Dapat diketahui biaya yang
c) Stek ditanam ± 5 cm dari dikeluarkan.
permukaan media. c) Dapat mengetahui jumlah tanaman
7) Menyiram bibit (2x sehari sampai yang akan ditanam.
umur bibit siap tanam 3 s/d 6 Pada musim kemarau, kegiatan
bulan). pengajiran lebih banyak dilakukan
Sebelum bibit ditanam maka pihak (mengingat pada saat musim hujan
perusahaan malakukan persemaian kegiatan penanaman lebih diutamakan).
terhadap bibit yang akan ditanam yang Ajir (patok) terbuat dari potongan
mana maksud dari persemaian adalah belahan bambu yang lurus vertical
kegiatan di mana benih di tanam di suatu dengan panjang 30 cm – 40 cm dan lebar
media yang bertujuan agar benih bisa 0,5 cm – 1 cm. Pemasangan ajir setiap
tumbuh maksimal, biasanya benih yang interval 3 x 3 meter.
melalui persemaian bisa terlindung dari 3. Penanaman
hama penyakit yang mengganggu bayi Adapun pekerjaan dalam penanaman
tanaman. Dengan melakukan persemaian yaitu sebagai berikut
benih yang di tanam dapat terpelihara a) Penanaman Cover Crop (Mucuna dan
dengan baik di bandingkan dengan yang Centrosema)
langsung tanam, persemaian tentunya Tenaga melakukan pekerjaan cover
memiliki bagian yang sangat penting dari crop sebagai berikut:
sebagian tanaman yang anda budi dayakan 1) Membuat lubang tanam dengan
walau sebenarnya semua tanaman tidak mesin bor dimana kedalaman
harus semuanya disemai. lubang tanam 0,5 m dan diameter
1. Pembuatan lubang tanam 4 Inchi.
Pembuatan yang dimaksud adalah 2) Kemudian pekerja menaburkan
pembuatan lubang tanaman sehingga hal benih cover crop pada lubang
hal yang harus dilakukan adalah tanam yang telah tersedia.
a) Lokasi yang sudah bersih diberi tanda 3) Benih cover crop (Mucuna sp) yang
dengan plastik warna sesuai jarak telah di tabur pada media yang di
yang diinginkan. beri hidrogel.
b) Selanjutnya dilakukan pemboran 4) Benih cover crop yang telah di
dengan Hydraulic Dril dengan tabur, kemudian di tutupi tanah.
diameter 4 inchi dengan kedalaman b) Penanaman tanaman Pioneer
50 cm. (S.Sericia)
c) Kemudian lubang bor tersebut di Langkah-langkah yang dilakukan
Breaker menggunakan Hydraulic dalam penanaman tanaman ini
Breaker, agar sekeliling lubang bor adalah sebagai berikut:

71
Jurnal Geomine, Vol. 5, No. 2: Agustus 2017

1) Langkah pertama yang dilakukan 4) Isi kembali tanah galian lapisan


oleh pekerja yaitu pengecatan ajir atas dan campurkan dengan
tanam. kompos.
2) Kemudian pekerja melakukan 5) Buka/robek kantong bibit pada
pengeceran bibit. bagian bawah.
3) Pemberian kompos pada lubang 6) Tempatkan bibit pohon di tengah-
tanam. tengah lubang tanam.
4) Langkah selanjutnya memberikan 7) Buka/robek kantong bibit dengan
hidrogel pada media/lubang tanam. cara ditarik ke atas.
5) Dan yang terakhir pekerja 8) Isi kembali tanah galian sampai
melakukan penanaman. penuh ke dalam lubang tanam dan
Adapun penanaman tanaman Pioneer padatkan
(Sesbania Sericia) bertujuan untuk:
1) Memperluas daerah tempat hidup d. Pemeliharaan
mikro organisme (Rhizosfer)
2) Sebagai pelindung tanaman inti 1. Pemeliharaan Tanaman
dari terik panas matahari. Pemeliharaan tanaman dilakukan
3) Meningkatakan unsur hara dan dalam 4 (Empat) tahap yaitu sebagai
kualitas biologi tanah. berikut:
Tanaman Pioneer umurnya sekitar a) Pemberian pupuk kompos
1,5 tahun dengan ketinggian sekitar 1) Menggali paritan melingkari
2-3 meter, selanjutnya akan mati batang tanaman ditempat
secara bertahap di lokasi reklamasi. sejauh lingkaran terluar dari
c) Penanaman Tanaman Inti tajuk daun dengan ukuran ± 8
Tanaman Inti merupakan tanaman cm dalam dan 10 cm lebar atau
akhir dari proses reklamasi. Tanaman sedalam dan selebar mata
Inti merupakan tanaman keras yang cangkul.
berumur panjang. Tanaman Inti yang 2) Mencampur kompos (sama
di tanam antara lain: dengan dosis penanaman)
1) Bitti (Vitex Cofassus) dengan tanah galian di dalam
2) Jati Unggul (Guazuma Ulmifolia puritan.
Lamk) 3) Menutup kembali parit dengan
3) Sengon (Afbazia Falcataria) tanah galian dan padatkan.
4) Ketapang(Terminalia Catappa) b) Penyiraman tanaman pada musim
5) Mahoni (Swietenia Mahagoni Jacq) kemarau
6) Turi (Sesbania Grandiflora Pers) c) Pembersihan dari rumput liar
7) Trembesi (Samanea Saman) d) Penyulaman untuk mengganti
8) Asam Jawa (Tamarindus Indica) bibit yang mati
9) Angsana (Pterocarpus Indica 1) Transportasi Bibit (Meletakkan
Willd) bibit di samping lubang).
d) Penanaman Pohon 2) Mengganti/menyulam tanaman
Pekerjaan penanaman pohon adalah yang mati/tidak ada tanaman
sebagai berikut: dari lubang tanam.
1) Memasang ajir (patok tanda) 3) Isi kembali tanah galian lapisan
dilokasi yang akan direvegetasi bawah dan lapisan atas ke
dengan ukuran jarak tanaman 3 x dalam lubang tanam, kemudian
3 meter. campurkan dengan pupuk
2) Gali lubang tanam ukur dengan kompos.
kedalaman 0,5 m dengan diameter 4) Buka/robek kantong bibit pada
lubang tanam tersebut adalah 4 bagian bawah
Inchi, kemudian pisahkan tanah 5) Tempatkan bibit di tengah –
galian atas dan bawah lubang. tengah lubang tanam.
3) Transportasi bibit (meletakkan 2. Pemeliharaan lahan revegetasi
bibit di samping lubang). dilakukan 3 (tiga) tahap, yaitu:

72
Jurnal Geomine, Vol. 5, No. 2: Agustus 2017

a) Penyiangan dan pendangiran akan dilakukan kegiatan


Penyiangan dilakukan apabila penanaman.
perkembangan tumbuh tanaman b) Pengukuran lokasi yaitu kegiatan
telah siap dilakukan untuk mengetahui berapa luas
pemeliharaan, yaitu dengan lahan yang ingin direklamasi
membersihkan tanaman dari sehingga menentukan berapa
gulma atau rumput pengganggu di banyak tanaman yang dibutuhkan.
sekitar pangkal batang. c) Pengeboran lubang tanam yaitu
b) Pemupukan lanjutan kegiatan membuat lubang yang akan
Pemupukan diberikan pada waktu dijadikan tempat tanaman yang ingin
tertentu dengan cara menggali ditanam.
tanah hingga membentuk d) Pembrekeran yaitu kegiatan yang
lingkaran disekitar pohon dengan dilakukan agar tanaman yang
ukuran dan sedalam mata linggis. ditanam dapat menjalar.
Pupuk dicampur dengan tanah
galian tadi kemudian ditutup Dari penelitian yang dilakukan dapat
kembali dan dipadatkan. diketahui tahapan reklamasi yaitu:
Pemupukan ini bertujuan agar
tanaman mendapat nutrisi yang
cukup untuk perkembangan
tanaman kedepannya.
c) Penyulaman
Penyulaman merupakan kegiatan
mengganti tanaman yang mati
atau tidak muncul dari lubang
tanam (rusak).
3. Pemantauan Tanaman
Pekerjaan yang dilakukan dalam
pemantauan tanaman adalah sebagai
berikut:
a) Menghitung tanaman yang telah
mati setelah ditanam 1 bulan.
Pengukuran pertumbuhan
tanaman ini sekaligus dilakukan
pada kegiatan penyulaman. Data
persentase tanaman yang tumbuh
dicatat ke dalam formulir yang
telah disediakan. Gbr 1. Tahapan reklamasi
b) Hitung diameter dan ketinggian
pohon, kemudian catat ke dalam 5. Revegetasi
formulir/tabel yang telah Revegetasi adalah Pemanfaatan lahan
disediakan. bekas tambang secara sistematik dengan
c) Lakukan pengukuran setiap bulan cara menanami tanaman-tanaman
untuk tiap-tiap daerah. Setelah itu tertentu. Hal-hal yang dilakukan dalam
dapat dilakukan pengukuran tiap kegiatan revegetasi adalah
3 bulan sekali. a) Pengamatan lokasi dilakukan untuk
4. Persiapan lokasi menentukan metode penanaman dan
Persiapan lokasi dilakukan untuk jenis tanaman digunakan dalam
mempersiapkan lahan bekas tambang lahan reklamasi.
agar dapat dilakukan kegitan b) Pembuatan lubang tanam sebagai
reklamasi. Hal-hal yang dilakukan tempat/media bibit tanaman
dalam kegiatan reklamasi adalah: berkembang biak.
a) Pembersihan lahan yaitu kegiatan c) Pengajiran dilakukan untuk
untuk membersihkan lahan yang mengetahui luas lahan, biaya yang

73
Jurnal Geomine, Vol. 5, No. 2: Agustus 2017

dikeluarkan, dan jumlah tanaman


yang akan ditanam serta melindungi
lahan dari pengaruh luar yang dapat
merusak tanaman.
d) Penanaman adalah kegiatan
menanami benih cover crop pada
lubang tanam yang telah tersedia.

6. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan
untuk melindungi tanaman agar dapat
bertahan selama jangka waktu
tertentu.
7. Pemantauan Gbr 2. Kenampakan pola penanaman
Pemantauan adalah kegiatan
mengamati tanaman agar mengetahui Berdasarkan Gambar 2. Dapat diketahui
masalah-masalah yang terjadi selama jumlah target penanaman pohon adalah
tanaman berkembang biak. bitti (900 pohon), pulai (270 pohon), jati (298
pohon). Jadi jumlah keseluruhan pohon
Dari pengamatan yang dilakukan adalah 1468 pohon. Namun berdasarkan
tahapan reklamasi yang telah diterapkan pengamatan jumlah pohon yang ditanam di
pada perusahaan telah berjalan dengan area reklamasi ditunjukan pada Gambar 3.
baik. Namun, ada beberapa kegiatan yang
kurang/membutuhkan perbaikan. Kegiatan
yang dimaksud adalah revegetasi.
Revegetasi terdiri dari beberapa kegiatan.
Namun, kegiatan yang mengalami
perbaikan adalah pada kegiatan
penanaman. Hal-hal yang harus diperbaiki
pada kegiatan penanaman adalah
banyaknya lahan yang tidak dimanfaatkan
dengan baik (area A), jarak antar tanaman
yang terlalu dekat yaitu 3 meter serta pola
penanaman pada lahan penanaman yang
kurang baik sehingga banyak area lahan
yang tidak termanfaatkan.
Berdasarkan permasalah yang didapatkan Gbr 3. Kenampakan pola penanaman
pada kegiatan penanaman, maka peneliti keseluruhan
menyarankan:
a) Memanfaatkan lahan penanaman Berdasarkan Gambar 3. Dapat
dengan baik pada lahan kosong seperti diketahui jumlah pohon yang hidup di lahan
yang ditunjukan pada reklamasi yaitu pohon bitti (746 pohon),
b) Jarak antar tanaman diubah menjadi 4 pulai (157 pohon), dan jati (181 pohon)
meter. Tujuannya, agar ketika tanaman sehingga jumlah keseluruhan pohon adalah
mencapai umur dewasa tidak saling 1084 pohon dan jumlah pohon yang mati
berbenturan. adalah bitti (154 pohon), pulai (113 pohon),
c) Mengganti pola penanaman menjadi dan jati (117 pohon) sehingga jumlah
vertical/horizontal. Tujuannya, agar keseluruhan pohon yang mati adalah 384
tidak mempersulit peletakan tanaman pohon. Fungsi dari ketiga jenis pohon
pada area penanaman. tersebut yaitu:
a. Pohon bitti berfungsi sebagai tanaman
awal penggembur tanah agar lahan
dapat ditanami jenis pohon lain.

74
Jurnal Geomine, Vol. 5, No. 2: Agustus 2017

b. Pohon pulai berfungsi sebagai tanaman KESIMPULAN


inti
c. Pohon jati berfungsi sebagai tanaman Berdasarkan pengamatan yang
inti karena memiliki jangka waktu hidup dilakukan di lapangan maka dapat
yang lama. disimpulkan:
Berdasarkan jangka hidup pohon, 1. Tahapan kegiatan reklamasi meliputi
maka pohon jati yang lebih menguntungkan persiapan lahan (penanaman dan
karena dari ketiga jenis pohon pohon jatilah pengaturan), kegiatan pengendalian
yang paling lama hidup. erosi dan sedimentasi, pengolahan tanah
Berikut adalah presentase pucuk, revegetasi, pemeliharaan dan
pertumbuhan tanaman yang telah di ukur pemantauan.
ketinggian dan diameter pohon, diambil dari 2. Tahapan reklamasi yang perlu diperbaiki
perwakilan setiap pohon yang berada di adalah kegiatan penanaman pada
lahan reklamasi Desa Biringere Kecamatan tahapan revegetasi dengan cara
Bongoro Kabupaten Pangkep. memanfaatkan semua lahan penanaman
serta mengubah pola penanaman
Tabel 1. Presentasi pertumbuhan tanaman menjadi vertical/horizontal agar lebih
pada tiga jenis tumbuhan yang mudah mengatur letak-letak tanaman
berbeda. yang akan ditanam pada area
penanaman. Kemudian, mengubah jarak
antar tanaman sehingga ketika tanaman
mencapai umur dewasa tidak saling
berbenturan.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih diucapakan kepada
perusahaan yang telah memberikan sarana
dalam melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Laporan Hasil Penelitian. 2010. Konservasi
Flora Fauna Dan Mikroorganisme
Pada Gambar 3. Menunjukan Bioprospeksi Fungsi Mikroriza
kenampakan pola penanaman revegetasi. Arkubuskula (FMA) Untuk Reklamasi
Persentasi tanaman pada area reklamasi Lahan Bekas Tambang Kapur. Sulawesi
menunjukan persebaram tanaman Selatan. Balai Penelitian Kehutanan
berdasarkan jenis tanamannya. Tanaman Makassar.
Pohon Bitti (Merah) adalah tanaman yang Departemen Pertambangan dan Energi.
paling banyak menempati lahan reklamasi 1967. Pedoman Reklamasi Lahan Bekas
dan tanaman Pohon Jati (Kuning) dan Tambang. Jakarta. Direktorat Jenderal
Pohon Pule (Biru) hanya tersebar secara Pertambangan Umum.
tidak merata pada lahan reklamasi. Hardiyatmo, H.C.2006. Penanganan Tanah
Berdasarkan hasil pengamatan pada Longsor dan Erosi. Yogyakarta. Gadjah
kenampakan pola penanaman yang ditinjau Mada University Press. 410.
langsung di lapangan, banyaknya Peraturan Menteri Energi Dan Sumber
lokasi/area (area A) pada lahan reklamasi Daya Mineral Republik Indonesia
yang tidak dimanfaatkan dengan baik hal Nomor. 07 Tahun 2014.
itu disebabkan karena penanaman tanaman Prodjosumarto, P. 1992. Penanganan
pohon jati dan pohon pule tersebar secara Masalah Lingkungan Dalam Industri
tidak merata. Pertambangan Bahan Galian Industri.
Yogyakarta. Simposium Pertambangan,
Universitas Pembangunan Nasional.

75

Anda mungkin juga menyukai