Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344228197

PERKEMBANGAN PEMETAAN GEOLOGI SECARA DIGITAL

Preprint · September 2020


DOI: 10.13140/RG.2.2.17569.02402

CITATIONS READS

0 467

2 authors:

Stevanus Nalendra Sili Nupita Sari Jatra


Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya
416 PUBLICATIONS   2 CITATIONS    2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Review papers: Pemanfaatan aplikasi kebumian guna menopang pemetaan geologi View project

Review Papers “Peran Petrografi dalam Implementasi Lingkungan Deposisi yang berasal dari Endapan Batubara View project

All content following this page was uploaded by Sili Nupita Sari Jatra on 13 September 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Literature Review

PERKEMBANGAN PEMETAAN GEOLOGI SECARA DIGITAL

Sili Nupita Sari 1*, Stevanus Nalendra Jati1


1 Program Studi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Palembang

030711818123004@student.unsri.ac.id

SARI

Perkembangan zaman membawa pengaruh besar bagi setiap bidang, terutama dalam hal digital.
Jurnal ini akan membahas ulasan mengenai perkembangan dalam pemetaan geologi yang dimulai
dari pengerjaan secara manual hingga pengerjaan secara digital atau yang lebih dikenal dengan peta
3D serta keunggulannya. Perkembangan tersebut telah dijelaskan dalam beberapa jurnal maka dari
itu pada jurnal ini akan dilakukan review terhadap beberapa jurnal tersebut. Adapun metode yang
dipakai dalam penelitian ini terdiri atas : studi pustaka, terhadap jurnal penelitian yang dilakukan
menggunakan beberapa aplikasi pemetaan geologi secara digital seperti TLS, GIS, LiDAR ataupun
yang lainnya. Masing-masing jurnal memperlihatkan hasil yang berbeda-beda. Semua apliaksi yang
ditampilkan memiliki keunggulan masing-masing. Pembuatan aplikasi tersebut sangat membantu
pekerjaan bagi seseorang dalam melakukan pemetaan. Oleh karena itu pemetaan dengan peta 3D
memberikan beberapa kelebihan dibandingkan dengan secara manual diantaranya hasil yang
didapatkan lebih akurat dengan resolusi tingkat tinggi. Sehingga dalam menginterpretasikan hasil
pemetaan hasil yang didapatkan tidak berbeda jauh dengan keadaan yang sebenarnya.

Kata kunci: TLS, 3D, LiDAR.

PENDAHULUAN ataupun geosains dapat memanfaatkan


kemajuan ini untuk memudahkan
Pemetaan geologi merupakan suatu pekerjaannya dalam melakukan penelitan
proses kerja di lapangan yang bertujuan dan pemetaan geologi
untuk membuat dan/atau menghasilkan peta Jurnal ini berisikan ulasan tentang
geologi. Pemetaan geologi dilakukan dengan penelitian-penelitian sebelumnya terhadap
menggunakan beberapa metode lapangan. pemetaan geologi secara manual dan digital.
Pemetaan geologi dilakukan dengan
berbagai cara dari pemetaan secara manual METODE PENELITIAN
hingga pemetaan secara digital. Pemetaan
secara manual biasanya akan menghasilkan Metode yang digunakan dalam me -
suatu peta dalam bentuk 2D. Kemudian jika review jurnal kali ini berupa metode studi
dibantu dengan menggunakan aplikasi pustaka. Yang mana dalam metode ini
geosains maka akan didapatkan suatu peta dilakukan dengan memahami satu persatu
dengan bentuk 3D. dari lima jurnal tersebut dan
Pada pemetaan geologi seorang membandingkannya satu sama lain.
geologis ataupun geosains harus mampu Masing-masing jurnal memiliki
memetakan dan menginterpretasikan lokasi keunggulan dan kelebihannya masing-
petakannya. Seiring dengan berjalannya masing. Maka dari itu dalam jurnal ini akan
waktu kecanggihan zaman membawa segala dijelaskan lebih rinci mengenai
perubahan dalam memudahkan aktivitas perkembangan apa saja yang terjadi dalam
manusia. Untuk itu para ahli geologi pemetaan geologi yang dimulai dari

1
Literature Review

pembuatan peta secara manual hingga informasi (Evans et al., 1994 ; Trimby et al.,
pembuatan peta dengan hasil digital atau 2002 ; Dingley, 2004).Mengintegrasi data
dalam bentuk 3D. informasi dengan fotografi, elevasi,
struktural dan yang lainnya untuk dijadikan
HASIL PENELITIAN data 3D yang nantinya dapat digunakan oleh
geoscience. Pengubahan dikombinasikan
1. Anders, 2016 dengan peningkatan penggunaan databse
Pada jurnal Anders, 2016 membahas digital.
mengenai pembuatan peta digital dengan Aspek pengetahuan lingkungan digital :
menggunakan TLS (Terresterial Laser sumber ketidakpastian dalam data digital,
System). Pemindaian ini dilakukan dengan interpretasi, persentasi dan analisis,
memeriksa singkapan secara vertikal. Hal penggabungan set data, penggunaan web
ini dilakukan karena pemindaian secara dan sistem manajemen data. Perbandingan
vertikal lebih perspektif dibandingkan kesalahan dalam penggunaan total stasuin
dengan survey udara (Sturzenegger and dan GPS. 0,5 km2 dalam tiga minggu yang
Stead, 2009), nilai akurasi dari TLS lebih dilakukan oleh dua orang. 20 km2 untuk satu
tinggi dan jangkauan kepadatan titik lebih orang dalam 15 hari. Cunningham et al.,
tinggi (Beraldin et al., 2010) 2006; Pringle et al., 2006 menyatakan bahwa
Untuk memberian akurasi data 3D efisiensi pengambilan data dengan sangat
0,03 m maka Data lidar direfernsikan secara rinci dapat menggunakan dengan foto udara
georeferensi melalui sensor kemiringan, dan tererterial “lidar” pemindaian laser.
orientasi terintegrasi pemindai dan RTK Singkapan virtual membutuhkan manusia
GNSS eksternal kelas atas.Situs studi dan dalam menginterpretasikannya.
kumpulan data, deteksi rencana, validasi, Menghitung fault membutuhkan
resolusi spasial, smoothing,Kelancaran tidak proyeksi elevasi suatu lapisan dengan
boleh ditentukan keseluruhan secara asumsi lapisan tidak terlipat di sekitar fault.
otomatis melainkan harus disesuaikan Asumsi ini lebih besar dari resolusi teknik
dengan tujuan, analisis, akusisi, dan digital. gOcad digunakan oleh Maerten et al.,
karakteristik singkapan 2001 dalam mebuat permukaan 3D yang
TLS digunakan untk studi singkapan membuatnya terlihat lebih jernih.
geologis karena dapat pengukurannya cepat Singkapan virtual digunakan untuk
dan konsisten serta dapat memastikan suatu interpretasi dan visualisasi pengumpulan
lokasi pemetaan itu sulit ata tidak, data. Pengamatan unsur-unsur lain dari
berbahaya atau tidak, dan terjangkau atau geologi dapat memberikan informasi yang
tidak untuk diakses.Langkah dalam penting terhadap kontekstual interpretasi
menganalisis lebih lanjut dilakukan dengan hal ini dikarenakan karena kurangnya data
melakukan deskripsi geometeris permukaan yang diperoleh melalui pemgaturam digital
singkapan dengan mengetehui nilai azimuth dan singkapan virtual.
dan dipping. Lato dan Voge, 2012
menyatakan bahwa adanya penyimpangan Memvisulisasikan informasi dalam
dalam perkembangan aplikasi geologi lingkungan 3D dengan menggunakan plane
disebabkan karena adanya bahan batuan data dari samepl dan kontak speasial dapat
yang tidak teratur, sehingga yang memberikan pengertian yang terdaik, suatu
ditampilkan di permukaan berbeda dan tingkat kemungkinan konsep dapat
orientasi data yang terjadi juga berbeda. diterapkan dalam membuat model geologi
2. Bond, 2007 (Pundt dan Brinkotter-Runde, 2000. Para
Metode digital dalam Geoscientist penenliti berusaha mengembangkan model
digunakan untuk meningkatkan revolusi, data 3D dari data 2D. Data yang dapt
presisi dan kecepatan pengumpulan dikembangkan dapat berupa analisa

2
Literature Review

geometri, animasi. Singkapan geologi dan output berupa file txt dengan urutan X,
bergeral atau secara radikal antar bebrbagai Y, Z, I, R, G, B.
peta melainkan harus disimpulkan agar
dapat diteliti secara langsung sehingga Tujuan penelitian adalah untuk
mengembangkan metode klasifikasi pola
dapat ditemukan sifat dan geometri dengan
spektar LIDAR (deteksi cahaya dan
penafsiran yang berbeda-beda.
jangkauan) data untuk identifikasi batuan
Pengamatan secara langsung
dalam singkapan litologi berbeda. Validasi
berhubungan erat dengan interpretasi dan
hipotesis perubahan. Maka dari itu metode menggunakan alogaritma analisis
interpretasi dan pemeriksaan data secara cluster K-Means. Diberikan pemisahan
digital dan non-digital sangat penting. Data untuk mendapatkan respon spektral batuan
yang dikumpulkan secara digital harus dengan karakteristik fisika dan/atau kimia
diolah dengan baik undtuk digunakan sbegai yang berbeda.
metadata interpretasi dan divisualisasikan TLS dapat mengukur sudut vertikal,
yang digabungkan dengan beberapa sudut horizontal dan jarak. Standar akurasi
kumpulan data guna meningkatkan dan kecepatan tinggi menggunakan cermin
pemahaman sistem dan proses geologi. seluler atau prisma pemetaan fitur topografi
Penggunan data digital memiliki dampak pada target. Pengklasifikasian didasarkan
komersial dan sosial seperti dalm hal pada pengelompokkan objek yang memiliki
flooding atau geohazard. Kecanggihan yang kesamaan tinggi, pengelompokkan tersebut
ditampilkan dalam data digital masih juga didasarkan pada kelasnya yang harus
memiliki kesalahan yang disebabkan oleh didefinisikan. Penggunaan peralatan
manusia (Pappenberger et al., 2007). VSA modern lebih unggul dikarenakan
merupakan salah satu dari aplikasi geosains menggunakan sistem keakuratan yang
yang dikembangkan untuk menafsirkan, tinggi. Pengklasifikasian pola intensitas
mengunggah, membandingkan dan menilai suatu daerah geologi harus membutuhkan
suatu interpretasi data lainnya yang dapat perkembangan yang tnggi dan penilitian
ditinjau secara terus menerus dan yang lebih spesifiknguna membangun dan
berkembang sesuai dengan waktunya. mengkonsolidasikan metode kerja.

3. Inocencio, 2014
Peralatan dan metode baru untu data 4. Jones, 2004
geospasial akuisisi. Tahapan yang sesuai lebih menitik beratkan kepada
dengan metode sekarang ini adalah : 1. pengamatan secara individual mengapa
Penggunaan peralatan dalam pembelajaran penilaian seseorang berbeda-beda, maka dari
yang logis dan alami, 2. Teknik interpretasi itu diperlukan teknolgi yang lebih mendalam
foto udara dikombinasikan dengan GNSS, 3. agar data atau interpretasi yang didapatkan
Pemindaian laser teresterial dengan menjadi lebih akurat. Hal inilah yang
navigasi satelit dan informasi geografis menyebabkan peta didominasi oleh
sehingga dapat menginterpretasi singkapan interpretasi masing-masing peneliti dengan
besar. mengandalkan keahlian dan pengetahuan
Karakteristik Terresterial Laser Scanner masing-masing. Teknologi terbaru
(TLS) berlaku untuk tujuan geologis yaitu : membantu keterbatasan yang masih ada
akuissi data singkapan tertentu, resoulusi pada metode tradisional dalam pemetaan
tinggi spasial yang merupakan jarak antara geologi.
poin yang dikumpulkan pada titik tertentu
Pengetahuan implisit yang terdapat
dengan jarak dan akurasi survei tinggi.
dalam pikiran seseorang akan tetapi dapat
Penggunaannya semakin meningkat. File
dbuat secara eksplisit. Interpretasi
memiliki informasi dan merekam spasial
pengamatan lapagan sesorang individu itu
poin (X, Y dan Z), dengan pola warna RGB

3
Literature Review

berbeda-beda maka dari itu ahli geologi


melakukan penelitian lebih lanjut dalam KESIMPULAN
menyelesaikan isu-isu yang luar biasa. GIS Berdasarkan hasil ulasan tersebut
menawarkan proyek geosains berupa maka dapat disimpulkan bahwa masing-
organisasi data, visualisasi data, data, masing peneliti mengemukakan pendapat
kombinasi data, analisis data, dan prediksi mereka mengenai metode, perkembangan
data dan dukungan keputusan. Mampu dan aplikasi apa yang baik untuk digunakan
menangani database besar hingga dalam melakukan pemetaan geologi. Dari
terabytedalam data spasial untuk menrik ulasan tersebut dapat diketahui bahwa saat
pengguna geosains minyak bumi dan ini teknologi terbaru yang bisa membantu
pertambangan. anda dalam menyelesaikan pemetaan geologi
dalam bentuk digital atau 3D menggunakan
GSIS (Geoscience Information System)
perangkat lunak GIS seperti Google Earth
merupakan salah satu aplikasi geosains
dan Nasa Worldwind. Aplikasi yang telah
yang telah dijadikan sebagai tujuan
ditawarkan sebelumnya bukan berarti tidak
komersial (Turner 1992, 2000). Data yang
bagus hanya saja seiring dengan
ditampilkan dalam GIS berupa foto
perkembangan zaman terdapat aplikasi
lapangan, peta geofisika regional, foto udara,
terbaru yang menawarkan beberapa
citra satelit, data topografi, geolgou digital,
keunggulan lainnya. Seperti warna, tingkat
katalog sampel data geokronologi, data
akurasi, resolusi, ukuran, efisiensi biaya,
geokimia. DGM memiliki biaya yang relatif
penyimpanan dal lain sebagainya.
lebih tinggi apabila terjadi kegagalan atau
kehilangan data. Pemetaan geologi
UCAPAN TERIMAKASIH (Optional)
cenderung mengahsilkan dataset dengan
pencahayaan terbatas. Dalam pembuatan
Stev. Nalendra Jati Dosen Program
peta geologi interpolasi data area harus
Studi Teknik Geologi. Jurnal ini tidak akan
benar-benar diukur.
menjadi lebih baik tanpa adanya kontribusi
dari bapak.
5. Pavlis, 2017
DePaor, 2016 menyatakan bahwa ahli PUSTAKA
geologi pertama mulai melakukan pemetaan
3D dengan model elevasi digita (DEMs) Beraldin, J.-A., Blais, F., Lohr, U., 2010.
menggunakan GIS perangkat lunak dan Laser Scanning Technology. In:
dunia digital seperti Google Earth dan NASA Vosselmann, G., Maas, H.-G. (Eds.),
Worldwind. Airborne and Terrestrial Laser
Salah satu solusi dalam dunia baru Scanning. Whittless Publishing,
dalam model pemetaan 3D menggunakan Dunbeath, pp. 1-42.
LiDAR yang diambil dari darat atau udara De Paor, D., 2016, Virtual Rocks: GSA
dengan resolusi tinggi. Kenampakan dapat Today,v.26,no.8,p.4–11,
diperoleh termasuk pada bagian tebing. doi:10.1130/GSAT G257A.1
Lato, M.J., Vöge, M., 2012. Automated
LiDAR merupakan standar dalam kriteria
mapping of rock discontinuities in 3D
pemodelan medan. Akan tetapi LiDAR
lidar and photogrammetry models.
terlalu mahal dan kurang tidak efisien.
International Journal of Rock Mechanics
Seiring dengan kemajuan teknologi
and Mining Sciences, 54, pp. 150-158.
kemudian muncullah SfM fotogrametri yang Pappenberger, F., Beven, K., Frodsham, K.,
dinilai lebih menguntungkan dibandingkan Romanowicz, R., and Matgen, P., 2007,
dengan penggunaan LiDAR. Hal ini Grasping the unavoidable subjectivity in
dikarenakan SfM hanya membutuhkan calibration of flfl ood inundation models:
peralatan yang mudah dibawa serta dapat A vulnerability weighted approach:
dieksploitasi di lokasi.

4
Literature Review

Journal of Hydrology, v. 333, p. 275–287,


doi: 10.1016/ j.jhydrol.2006.08.017.
Sturzenegger, M., Stead, D., 2009.
Quantifying discontinuity orientation
and persistence on high mountain rock
slopes and large landslides using
terrestrial remote sensing techniques.
Natural Hazards and Earth System
Sciences, 9, pp. 267–287.
TURNER, A. K. 1992. Three-Dimensional
Modeling with Geoscientific Information
Systems. NATO ASI Series C,
Mathematical and Physical Sciences,
Kluwer Academic, Dordrecht, 354.
TURNER, A. K. 2000. Geoscientific
modeling: past, present and future. In."
COBURN, T. C. & YARUS, J. M. (eds)
Geographic Information Systems in
Petroleum Exploration and
Development. American Association of
Petroleum Geologists, Computer
Applications in Geology, 4, 27 36.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai