Laporan Identifikasi Kation Terbaru
Laporan Identifikasi Kation Terbaru
KATION ANION
7:53 PM Kimia No comments
Analisis kuantitatif adalah suatu proses untuk mengetahui ada tidaknya unusr kation
atau anion dalam suatu larutan. Contoh kation yaitu ion Al3+, H+, K+, sedangkan
contoh anion yaitu SO4-2, NH4-, Cl-.
Identifikasi kation dan anion dilakukan agar kita dapat mengetahui jenis-jenis kation dan
anion yang menyusun suatu serta mengamati apakah terjadi endapan atau tidak.
1.2 Tujuan
Melakukan identifikasi anion dan kation dalam suatu larutan dengan melihat
pengamatan pada yang terbentuk, apakah terjadi atau tidak.
DASAR TEORI
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimasi komponen-
komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis
kualitatif,sedangkan langkah estimasinya adalah langkah kuantitatif. Analisis kualitatif
dapat dikatakan lebih sederhana, sedangkan analisis kuantitatif agak lebih rumit.
Analisiskualitatif bertujuan mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campuran-
campuranzat, atau larutan-larutan yang biasanya unsur-unsur penyusunnya bergabung
antara yangsatu dengan yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk
menentukan banyaknya penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan.Biasanya
identifikasi zat dilakukan dengan penambahan zat lain yang susunannya telah
diketahui, sehingga terjadi perubahan (reaksi kimia). Zat yang susunannya telah
diketahui dan yang menyebabkan terjadinya reaksi disebut pereaksi(reagen).
Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu reaksi keringdan
reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat padat, sedangkan cara
basahdigunakan pada zat cair (larutan) yang kebanyakan menggunakan pelarut air.
Carakering hanya menyediakan informasi yang diperlukan dan informasi tersebut
bersifat jangka pendek. Sedangkan cara basah dapat digunakan untuk analisis
makro,semimakro, dan mikro sehingga banyak keuntungan yang didapat, misalnya
reaksiterjadi dengan cepat dan mudah dikerjakan. Perubahan yang terjadi pada cara
basahadalah terjadinya endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya
gas.Penambahan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis ke dalam larutan jenuh
suatu garam akan menurunkan kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion
bertambah dan kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan garamnya.Untuk
mempermudah dalam reaksi identifikasi kation-anion, maka digunakanmetode analisis
kualitatif sistematik.metode ini merupakan pengklasifikasian kation-kation ke dalam 5
golongan.
Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan ini adalah sebagai berikut :
a. Golongan I, kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.ion-
ion golongan ini adalah Timbel, Merkurium (I)(raksa), dan perak.
b. Golongan II, kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida,tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asm mineral encer.ion-
ion golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik (III), arsenik
(V), stibium (III), stibium (V), timah (II), dan timah (III) (IV).
c. Golongan III, kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun
dengan hidrogen sulfida dalam suasana encer. Namun, kation ini membentuk endapan
denag amonium sulfida dalam suasana netral atau amonikal. Kation –kation golngan ini
adalah kobal (II), nikel (II),besi (II), besi (III), kromium (III), aluminium, zink dan mangan
(II).
d. Golongan IV, kation golongan ini tak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan
III.kation – kation ini membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya
amonuim klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam.Kation-kation golongan ini
adalah: kalsium, stronsium, dan barium.
Pereaksi yang paling umum dipakai untuk klasifikasi kation adalah asam klorida,
hidrogen sulfida dan amonium karbonat.klasifikasi ini atas apakah suatu kation bereaksi
dengan pereaksi-pereaksi ini dengan membentuk endapan atau tidak.jadi bisa
dikatakan bahwa klasifikasi kation yang paling umum, atas perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut(Vogel anorganik I ; 203-204 )
.Sedangkan anion dibagi dalam 3 golongan yang berdasarkan pada kelarutannya
(Vogel anorganik II ; 316).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat
Ø Pipet tetes
Ø Pembakar (spiritus)
3.2 Bahan
- Hg2+ - Ca2+
- Cu2+ - Ba2+
- Fe2+ - Mg2+
- Fe3+ - NH4+
- Zn2+ - Ag+
- Al3+ - Pb2+
- NaOH - K2CrO4
- KI - K.ferosianida
- NH4OH - Kromat encer
- KCNS - HCl
- K.ferisianida - HgCl2
- Kalium Kromat
- Cl- - CO32-
- Br- - PO43-
- I- - BO33-
- SO42- - CNS
- NO3- - S2O32-
- K.Peramangat - Klorofom
- FeCl3 - Cuprisulfat
A. Identifikasi Kation
No
Sampel
Pereaksi
Hasil Secara Teoritis
Hg2+
2. Ditambah Larutan KI
Cu2+
1. Ditambah larutan NaOH
2. Ditambah Larutan KI
Membentuk endapan warna biru, jika dipanaskan terbentuk endapan berwarna hitam
Fe2+
Zn2+
1. Ditambah larutan NaOH
Al3+
Ca2+
Ba2+
Mg2+
NH4+
Gas amonia yang terbentuk dapat dikenal baunya dan dapat membirukan kertas
lakmus merah basah
10
Ag+
1. Ditambah larutan NaOH
3. Dengan KI
Akan terbentuk endapan coklat dari Ag2O yang sukar larut dalam NaOH berlebih
Terbentuk endapan Agl yang berwarna kuning yang mudah larut dalam larutan natrium
thiosulfat
Akan terbentuk endapan merah AgCrO4 yang mudah larut dalam asam nitrat encer dan
ammonia encer
11
Pb2+
4. Dengan K2CrO4
Terbentuk endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat tapi larut dalam ammonia
Akan terbentuk endapan putih yang dapat larut dalam air panas, HCl pekat dan larutan
ammonia asetat
Akan terbentuk endapan putih yang larut dalam larutan pekat ammonium asetat panas
B. Identifikasi Anion
No
Sampel
Pereaksi
Cl-
Membentuk endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat tapi larut dalam amonia
Gas klor yang terbentuk tidak member warna pada lapisan kloroform
2
I-
Membentuk endapan warna kuning muda yang tidak larut dalam amonia
Iodium yang terbentuk dalam kloroform dikocok, lapisan kloroform berwarna merah
muda-ungu
SO42-
NO3-
1. Ditambah sedikit serbuk ferrosulfat kemudian hati-hati ditambah asam sulfat pekat
CO32-
1. Ditambah larutan perak nitrat
PO43-
Membentuk endapan berwarna kuning yang larut dalam asam nitrat dan dalam
ammonia
S2O32-
Terbentuk endapan putih (barium tiosulfat) yang mudah larut dalam HCl encer
Larutan berubah menjadi keruh kekuningan
BAB IV
Identifikasi Kation
No
Sampel
Pereaksi
Hasil Pengamatan
Hg2+
2. Ditambah Larutan KI
Tidak sesuai dengan hasil teoritis, endapan yang terbentuk berwarna merah bata bukan
warna kuning.
Cu2+
2. Ditambah Larutan KI
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa membentuk endapan warna biru, jika dipanaskan
terbentuk endapan berwarna hitam
Fe2+
1. Ditambah larutan NaOH
Membentuk endapan kuning bukan hijau kotor, jadi hasilnya tidak sesuai dengan hasil
teoritis.
Zn2+
Al3+
Ca2+
Ba2+
Mg2+
NH4+
1. Ditambah larutan NaOH
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa dapat membirukan kertas lakmus merah basah
10
Ag+
3. Dengan KI
Tidak sesuai dengan hasil teoritis, endapan yang terbentuk berwarna putih keruh bukan
coklat.
Terbentuk endapan putih
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa terbentuk endapan Agl yang berwarna kuning
11
Pb2+
4. Dengan K2CrO4
Terbentuk endapan putih
Identifikasi Anion
No
Sampel
Pereaksi
Hasil Pengamatan
Cl-
Endapan yang terbentuk berwarna ungu tetapi tidak memberi warna pada lapisan
kloroform
I-
Membentuk endapan warna kuning muda yang tidak larut dalam ammonia, sesuai
dengan hasil teoritis.
Tidak sesuai dengan hasil teoritis, lapisan kloroform berwarna coklat kekuningan bukan
merah muda-ungu
3
SO42-
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa membentuk endapan putih yang tidak larut dalam
HCl
NO3-
1. Ditambah sedikit serbuk ferrosulfat kemudian hati-hati ditambah asam sulfat pekat
Sesuai dengan hasil teoritis bahwa pada bidang atas akan terbentuk cincin warna
coklat
CO32-
1. Ditambah larutan perak nitrat
Larutan yang terbentuk berwarna putih, tidak mengetahui apakah terbentuk gas CO2
atau tidak
PO43-
S2O32-
Sesuai dengan hasil teoritis terbentuk endapan putih yang segera berubah menjadi
kehitaman
Tidak sesuai dengan hasil teoritis, Larutan berubah menjadi keruh keputihan bukan
kekuningan
1.
- Ag+ + KI AgI + K+
- Ag+ +
Identifikasi anion
1.
- Cl- + AgNO3 AgCl + NO3-
4. -
5. - CO32- + AgNO3 Ag2CO3 + 2NO3-
Identifikasi Kation
1. Merkuri (Hg2+)
2. Kupri (Cu2+)
Jika ion Cu2+ direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan biru Cu(OH)2
yang jika dipanasi berubah menjadi hitam (CuO). Dari hasil percobaan,
didapatiendapan biru yang berubah menjadi hitam saat dipanaskan. Reaksi yang terjadi
adalah :
Jika ion Cu2+ direaksikan dengan larutan KI, akan terbentuk endapan putih CuI2
denganwarna larutan agak kuning dikarenakan ada I2 yang dibebaskan. Dari hasil
percobaandidapati warna larutan berubah dari biru muda menjadi kuning pucat dengan
endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah :
2CuI2 2CuI + I2
atau 2CuSO4 + 4KI 2CuI + 2 K2SO4 + I2
3. Seng (Zn2+)
Jika ion Zn2+ direaksikan dengan larutan KOH, akan terbentuk endapan putih Zn(OH)2
yang larut dalam reagen berlebih. Dari hasil percobaan didapati larutan berubah dari
bening menjadi agak keruh dengan sedikit endapan. Hal ini mungkin
dikarenakankonsentrasi reagen yang kurang karena warna larutan sudah berwarna
agak keruh yangmengindikasikan hasil kali ion-ionnya sudah lebih besar daripada
harga Ksp-nya atau reagen yang berlebih sehingga endapan yang terbentuk larut
kembali. Reaksi yangmungkin terjadi :
4. Alumunium (Al3+)
Jika ion Al3+ direaksikan dengan larutan NH3, akan terbentuk Al(OH)3 yang
berupakoloid. Dari hasil percobaan tidak ada perubahan yang dapat teramati. Hal ini
mungkindikarenakan kurangnya konsentrasi reagen atau pH yang kurang mendukung.
Larutantetap jernih seperti semula. Reaksi yang mungkin terjadi adalah :
5. Kalsium (Ca2+)
Jika ion Ca2+ direaksikan dengan larutan (NH4)2CO3, akan terbentuk endapan CaCO3
yang jika dipanasi akan menjadi kristalin. Dari hasil percobaan didapati endapan
putih.Setelah dipanaskan tidak terbentuk kristal. Ini mungkin dikarenakan pemanasan
yang dilakukan kurang. Reaksi yang terjadi :
Ca2+ + SO32- CaCO3
6. Barium (Ba2+)
Jika ion Ba2+ direaksikan dengan larutan H2SO4 encer, akan terbentuk endapan putih
BaSO4 . Dari hasil percobaan didapati endapan putih.
7. Magnesium (Mg2+)
Jika ion Mg2+ direaksikan dengan larutan NaOH, akan terbentuk endapan
putihMg(OH)2. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah
:
Mg2+ + 2OH- Mg(OH)2
8. Timbal (Pb2+)
Jika ion Pb2+ direaksikan dengan larutan HCl, akan terbentuk endapan yang berwarna
putih. Dari hasil percobaan didapati endapan berwarna putih dengan larutan yang tidak
berwarna/ bening. Endapan ini dapat terbentuk karena larutan sudah lewat
jenuh,konsentrasi ion-ion PbCl2 sudah melebihi harga Ksp-nya (Ksp PbCl2 = 2,4 x 10-
9).
Identifikasi anion
1. Klorida (Cl-)
Jika ion Cl- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih AgCl
yang larut dalam NH3. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Setelah ditambah
NH3, endapan larut. Reaksi yang terjadi adalah :
Jika ion I- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan kuning AgI. Ksp
AgI = 0,9 x 10-16. Dari hasil percobaan didapati endapan putih-kuning. Reaksi
yangterjadi adalah :
3. Sulfat (SO42-)
Jika ion SO42- direaksikan dengan larutan BaCl2, akan terbentuk endapan putih
BaSO4. Dari hasil percobaan didapati endapan putih. Reaksinya :
4. Tiosulfat (S2O32-)
Jika ion S2O32- direaksikan dengan larutan AgNO3, akan terbentuk endapan putih
yang berubah menjadi kuning-coklat dan akhirnya hitam. Dari hasil percobaan
didapatiendapan putih yang berubah menjadi kuning dan akhirnya coklat-hitam.
Reaksinya :
4.3 Kesimpulan
1. Untuk identifikasi kation pada percobaan yang dilakukan terdapat 4 percobaan dari
pengamatan yang tidak sesuai dengan hasil teoritis yang telah tersedia yaitu reaksi
antara merkuri dengan natrium hidroksida,merkuri dengan KI,besi dengan natrium
hidroksida dan perak dengan natrium hidroksida.
2. Untuk identifikasi anion pada percobaan yang dilakukan terdapat 2 percobaan dari
pengamatan yang tidak sesuai dengan hasil teoritis yang telah tersedia yaitu reaksi
antara iodida dengan asam nitrat dan tiosulfat dengan asam klorida.