01 GDL Nofitaindr 1604 1 Karyatu H
01 GDL Nofitaindr 1604 1 Karyatu H
S YANG
MENGALAMI POST PARTUM SPONTAN DENGAN
NYERI AKUT DI RUANG FLAMBOYAN 1
RSUD SALATIGA
DI SUSUN OLEH:
NOFITA INDRASWURI
NIM. P.14094
DI SUSUN OLEH:
NOFITA INDRASWURI
NIM. P.14094
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.
NOFITA INDRASWURI
NIM. P14094
ii
MOTTO
Keberhasilan tak akan bias diperoleh begitu saja. Diperlukan usaha, doa,
dan restu dari orang tua.”
(Penulis)
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
Keperawatan (Amd. Kep.)
Oleh:
NOFITA INDRASWURI
P14094
Surakarta, 05 Agustus 2017
Menyetujui,
Pembimbing
iv
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI
Dewan Penguji:
Penguji I :
Alfyana Nadya R, S.Kep.Ns.,M.Kep. ( )
NIK. 201086057
Penguji II :
Nurul Devi Ardiani, S.Kep.Ns.,M.Kep. ( )
NIK. 201186080
v
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji II :
Nurul Devi Ardiani,S.Kep.,Ns., M.Kep. ( )
NIK. 201186080
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKes Kusuma Husada Surakarta
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Post
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
1. Wahyu Rima Agustin, S.Kep.Ns., M.Kep selaku Ketua STIKes yang telah
Husada Surakarta
vii
5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada
6. Kedua orangtuaku (Mitro Hartono & Suyatni) yang menjadi inspirasi dan
7. Kedua kakak ku (Istanto & Harti) yang telah memberikan semanggat serta
8. Kepada Akbar Putra Wardhana S.Kep, yang telah sabar menemani dan
menyelesaikan pendidikan.
Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan
10. Klien Ny. Y dan Ny. S yang telah bersedia memberi informasi dan mau
dirawat oleh saya selama dirumah sakit untuk menyelesaikan karya tulis
ilmiah saya
11. RSUD Salatiga yang sudah memberikan ijin dan memperkenankan saya
untuk mengambil studi kasus dirumah sakit
Nofita Indraswuri
viii
DAFTAR ISI
ix
2.2.4 Intervensi Keperawatan .................................................... 16
2.2.5 Implementasi Keperawatan............................................... 23
2.2.6 Evaluasi ............................................................................. 24
2.3 Nyeri ............................................................................................. 25
2.3.1 Pengertian ......................................................................... 25
2.3.2 Klasifikasi Nyeri ............................................................... 26
2.3.3 Respon Terhadap Nyeri .................................................... 28
2.3.4 Alat Ukur Nyeri ................................................................ 30
2.3.5 Penatalaksanaan Nyeri ...................................................... 31
2.4 Teknik Relaksasi Nafas Dalam ..................................................... 32
2.4.1 Pengertian ......................................................................... 32
2.4.2 Tujuan Relaksasi Nafas Dalam ......................................... 33
2.4.3 Patofisiologi Relaksasi Nafas Dalam ................................ 33
2.4.4 Penatalaksanaan Relaksasi Nafas Dalam .......................... 34
2.4.5 Prosedur Relaksasi Nafas Dalam ...................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 37
3.1 Desain Penelitian ........................................................................... 37
3.2 Batasan Ilmiah ............................................................................... 37
3.3 Partisipan ....................................................................................... 38
3.4 Lokasi Waktu Penelitian ............................................................... 38
3.5 Pengumpulan Data ........................................................................ 38
3.6 Uji Keabsahan Data ....................................................................... 41
3.7 Analisis Data ................................................................................. 42
BAB IV HASIL ............................................................................................... 44
4.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data ............................................ 44
4.2 Pengkajian ..................................................................................... 44
4.3 Analisa Data .................................................................................. 49
4.4 Diagnosa Keperawatan .................................................................. 51
4.5 Intervensi Keperawatan ................................................................. 52
4.6 Implementasi Keperawatan ........................................................... 54
4.7 Evaluasi Keperawatan ................................................................... 60
x
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................ 65
5.1 Pengkajian ..................................................................................... 65
5.2 Diagnosa Keperawatan .................................................................. 67
5.3 Intervensi Keperawatan ................................................................. 68
5.4 Implementasi Keperawatan ........................................................... 69
5.5 Evaluasi ......................................................................................... 73
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 76
6.1 Kesimpulan.................................................................................... 76
6.1.1 Pengkajian ............................................................................ 76
6.1.2 Diagnosa Keperawatan ......................................................... 77
6.1.3 Intervensi Keperawatan ........................................................ 77
6.1.4 Implementasi Keperawatan .................................................. 77
6.1.5 Evaluasi ................................................................................ 78
6.2 Saran .............................................................................................. 78
6.2.1 Bagi Rumah Sakit................................................................. 78
6.2.2 Bagi Pasien ........................................................................... 78
6.2.3 Bagi Perawat ........................................................................ 78
6.2.4 Bagi Penulis Selanjutnya ...................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
LAMPIRAN
Lampiran 5. Jurnal
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
turun kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun
6 minggu. Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut
2015).
dengan kehamilan, persalinan, dan nifas sebesar 359 per 100.000 kelahiran
dalam kehamilan (HDK), infeksi, parts lama atau macet dan abortus. Pada
tahun 2014, angka kematian ibu (AKI) Provinsi Jawa Tengah sebesar 116,01
per 100.000 kelahiran hidup dan mengalami peningkatan pada tahun 2015
1
2
maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan
tahun) sebesar 66,96%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar
26,67% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 6,37% (Dinas
perlukaan jalan lahir atau robekan perineum. Robekan perineum terjadi pada
hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan
berikutnya. Hal ini dapat dihindarkan atau dikurangi dengan cara menjaga
jangan sampai dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat.
Sebaliknya kepala janin yang akan lahir jangan ditahan terlalu kuat dan
Perlukaan pada jalan lahir dapat pula terjadi oleh karena memang
terjadinya robekan perineum yang luas dan dalam disertai pinggir yang tidak
rata, dimana penyembuhan luka akan lambat atau terganggu. Luka insisi
yang lurus (rata) lebih mudah diperbaiki dan lebih cepat sembuh dibanding
luka laserasi yang tidak merata serta tidak terkendali. Seperti halnya insisi
pada bagian tubuh laiinya, luka jahitan robekan (episiotomi) mungkin tidak
yang buruk seperti defisiensi gizi dan adanya infeksi. Tingkat robekan juga
Nyeri perineum bisa menjadi persoalan bagi ibu post partum karena
dirasakan secara berbeda pada setiap ibu post partum karena setiap ibu post
nyeri (Triwik,2017).
Berdasarkan studi kasus yang penulis lakukan pada tanggal 29-31 Mei
2017 pada ibu post partum spontan didapatkan data subyektif klien
terdapat luka jahitan perineum terlihat kemerahan dan basah. Bagi ibu post
untuk mengurangi rasa nyeri akibat luka perineum yang terkadang diabaikan
Tulis Ilmiah tentang Asuhan Keperawatan klien post partum spontan dengan
Masalah pada studi kasus ini adalah Asuhan Keperawatan klien post
Salatiga.
RSUD Salatiga.
RSUD Salatiga
Salatiga
5
1.5 Manfaat
4. Bagi Klien
5. Bagi Penulis
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
partus selesai dan berakhir kira- kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh
waktu 3 bulan. Batasan waktu nifas yang paling singkat tidak ada
batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu relative pendek darah
(Anggraini, 2010)
dan untuk itu diperlukan gizi yang cukup untuk penyembuhan dan
(2) Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat uterus
1000gr.
7
8
(3) Akhir kala III persalinan setinggi fundus uteri teraba 2 jari
(4) Satu minggu post partum tinggi fundus uteri teraba pertengah
(5) Dua minggu post partum tinggi fundus uteri tidak teraba diatas
(6) Enam minggu post partum fundus uteri bertambah kecil dengan
berat uterus 50 gr
b) Perubahan lokhea
lokhea yaitu:
(1) Lokhea rubra (cruenta): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
berbau busuk
8
9
c) Perubahan serviks
teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post
sebelum melahirkan.
tanggan. Dengan cepat luka ini mengecil, ada akhir minggu kedua
hanya sekitar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan
e) Perubahan ligament
9
10
vagina kembali pada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina
memperbaikinya.
10
11
lahir, hari-hari pertama jika ada luka harus agar luka tidak
terkena infeksi.
b) Endometritis
c) Peritonitis
11
12
2.2.2 Pengkajian
mengantuk.
12
13
b) Sirkulasi
c) Integritas ego
d) Eliminasi
e) Makanan/ cairan
13
14
g) Kontraksi uterus
pitosin.
h) Perdarahan
i) Luka
j) Keamanan
k) Pemeriksaan Fisik
(2) Inspeksi
karakteristik episiotomy
14
15
perdarahan
(3) Palpasi
(b) Palpasi apakah ada nyeri tekan, hangat, benjolan dan nyeri
pada kaki
nyeri tekan
(1) Biakan dan uji sensitivitas (pada luka, drainase atau urine)
15
16
yang dapat muncul pada klien dengan post partum normal adalah:
pengetahuan
2008).
16
17
Intervensi NIC:
17
18
Intervensi NIC:
(3) Bantu pasien untuk berkemih secara berkala 6-8 jam post
partum
saluran kemih
gastrointestinal
18
19
berbentuk
Intervensi NIC:
(1) Kaji warna, konsistensi dan frekuensi feses pasca post partum
pengetahuan
(1) Ibu dan bayi mengalami pemberian ASI yang efektif yang
19
20
Intervensi NIC:
putting
kriteria hasil:
20
21
Intervensi:
21
22
Intervensi NIC:
infeksi
kriteria hasil:
dlam gerak
Intervensi:
22
23
2008).
dokter.
kesehatan.
masalah-masalah klien.
asuhan keperawatan.
yang diberikan.
23
24
2.2.6 Evaluasi
yang diamati dengan kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap
c) Bising usus dalam batas normal 5-35 kali permenit, tidak ada
24
25
2.3 Nyeri
2.3.1 Pengertian
pasien mengenai sesuatu yang dirasakan sebagai suatu hal yang tidak
(Setiyohadi, 2010).
25
26
a) Berdasarkan durasi
akut dan nyeri kronik. Nyeri akut yang terjadi setelah cedera akut,
b) Berdasarkan asal
mengenai kulit, tulang, sendi, otot dan jaringan akut.Hal ini dapat
26
27
sentral. Nyeri ini bertahan lebih lama dan akan sulit diobati. Pasien
c) Berdasarkan lokasi
lambung.
27
28
(4) Radiasi
a) Respon fisik
28
29
b) Respon psikologis
c) Respon perilaku
(1) Fase antisipasi merupakan fase yang palin penting karena pada
itu sendiri.
29
30
a) Deskriptif
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak
Nyeri Nyeri ringan Nyeri Sedang Nyeri berat Nyeri berat
Terkontrol tidak terkontrol
Gambar 2.1
Skala nyeri deskripsi
b) Numerik
30
31
hal ini pasien menilai nyeri dengan menggunakan skala 1-10, skala
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri Nyeri
Nyeri sedang hebat
Gambar 2.2
Skala nyeri numerik
0 10
Tidak ada nyeri Nyeri berat
Gambar 2.3
Skala nyeri VAS
31
32
nafas dalam.
2.4.1 Pengertian
mengembang penuh.
32
33
33
34
Letakkan kaki terpisah satu sama lain dengan jari-jari kaki agak
meregang lurus kea rah luar, letakkan pada lengan pada sisi tanpa
belakang dan gunakan bantal yang tipis dan kecil di bawah kepala.
bantal dan di bawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut
tidak menggantung.
34
35
kaki datar pada lantai, letakkan kaki terpisah satu sama lain,
gantungkan lengan pada sisi atau letakkan pada lengan kursi dan
mulut
35
36
berkurang
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah laporan studi
kasus. Laporan studi kasus yaitu cara atau teknik dalam pembuatan
suatu kasus yang terdiri dari unit yang tunggal. Laporan studi kasus ini
keperawatan pada klien post partum spontan dengan nyeri akut di ruang
Flamboyan 1 RSUD Salatiga. Studi kasus ini dilakukan pada 2 klien dengan
6 minggu. Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut
2015).
37
38
3.3 Partisipan
Partisipan dalam studi kasus ini adalah Ny. Y dan Ny. S dengan post
Ny. Y tanggal 24 Mei – 26 Mei 2017 dan Ny.S tanggal 28 Mei – 30 Mei
2017.
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
memeriksa:
karakteristik episiotomy
38
39
perdarahan
2) Palpasi
pada kaki
nyeri tekan
3) Perkusi
4) Auskultasi
39
40
teori diatas.
b. Wawancara
c. Observasi
40
41
2. Data Sekunder
a. Dokumentasi
partum spontan yang diperoleh penulis dari rekam medis pasien dan
b. Studi Kepustakaan
tahun 2017.
Uji keabsahan data yang dimaksud adalah untuk menguji kualitas data
41
42
(Mulyadi, 2016).
yaitu klien, perawat, dan keluarga klien yang berkaitan dengan pasien post
1. Pengumpulan data
asuhan keperawatan.
2. Mereduksi data
42
43
3. Penyajian data
Data disajikan dalam bentuk tabel dan teks naratif dengan tetap
4. Kesimpulan
43
BAB IV
HASIL
4.2 Pengkajian
2017 dan pada Ny. S pada hari Minggu tanggal 28 Mei 2017 di RSUD
medis dan catatan keperawatan. Hasil pengkajian yang didapat dari kedua
Tabel 4.1
Identitas Klien
IDENTITAS KLIEN
IDENTITAS KLIEN 1 KLIEN 2
a. Nama Ny. Y Ny. S
b. Umur 21 th 35 th
c. Agama Islam Islam
d. Pendidikan SMK SMP
e. Pekerjaan IRT IRT
f. Status Perkawinan Menikah Menikah
g. Alamat Getasan, Salatiga Salatiga
h. Suku Bangsa Indonesia/ Jawa Indonesia/ Jawa
i. No Registrasi 1718364638 1718364649
j. Diagnosa Medis G0 P1 A0 G0P1A0
44
45
Tabel 4.2
Riwayat Penyakit
45
46
Tabel 4.3
Pola Kesehatan
46
47
Tabel 4.4
Pemeriksaan Fisik (Pendekatan Head to Toe)
c. Head to toe:
- Kepala Mesocephal Mesochepal
- Muka Pucat Pucat
- Mata Konjungtiva merah, tidak Konjungtiva merah,
anemis, sklera tidak tidak anemin, sclera
ikterik tidak ikterik
- Hidung Bersih, tidak ada secret Bersih tidak ada secret
- dan polip
- Telinga Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
- pendengaran pendengaran
- Mulut Bersih Bersih
- Dada:
• Jantung:
Inspeksi Ictus cordis tidak tampak Ictus cordis tidak tampak
Palpasi Teraba ictus cordis di Teraba ictus cordis di
ICS ke 5 ICS ke 5
Perkusi Pekak Pekak
Auskultasi Bunyi irama vesikuler Bunyi irama vesikuler
• Paru-paru:
Inspeksi Dada simetris Dada simetris
Palpasi Pengembengan paru Pengembangan paru
kanan dan kiri sama kanan dan kiri sama
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi Tidak ada suara Tidak ada suara
tambahan tambahan
47
48
- Genetalia:
Vagina Tidak ada edema Tidak ada edema
Perineum Terdapat luka episiotomy Terdapat luka bekas
luka jatitan derajat 2 jahitan derajat 3
Tanda
REEDA:
R(kemerahan) Terdapat kemerahan Terdapat kemerahan
E(Bengkak) Tidak ada Tidak ada
E(Echimosis) Tidak ada Tidak ada
D(Discharge) Tidak ada Tidak ada
A(Approximate) Tidak ada Tidak ada
Kebersihan + 300 cc berisi darah + 350 cc berisi darah
Lochea segar (rubra), dengan segar (rubra), dengan
sedikit stosel sedikit stosel
- Ekstremitas:
Atas Tangan kanan terpasang Tangan kanan terpasang
infus RL 20 tpm, infus RL 20 tpm,
kapilery refill normal < 2 kapilery refill normal < 2
detik. detik.
Bawah (+) dan Tidak ada edema (+) dan Tidak ada edema
48
49
Tabel 4.5
Pemeriksaan Diagnostik
Tabel 4.6
Analisa Data
49
50
T: Nyeri saat
bergerak dan luka
belum kering
DO:
Klien tampak
menahan nyeri saat
beraktivitas
TD: 110/80mmHg
N: 80x/menit
Rr: 22x/ menit
50
51
timbul
DO:
Klien tampak
kesakitan, pucat
dan kurang
nyaman
TTV : TD: 110/70
mmHg
HR: 82x/menit
RR: 22x/menit
2 DS: Resiko infeksi Trauma jaringan
Klien mengatakan (00004)
luka di bagian
perineum terasa
panas dan sakit
DO:
Luka jahitan di
perineum derajat 3
tampak bersih,
masih keluar
lokhea
Suhu : 36,2oC
3 DS: Hambatan Ketidaknyamanan
Klien mengatakan mobilitas fisik
belum berani (00085)
miring kanan kiri,
duduk dan berdiri,
karena masih
merasakan nyeri
DO:
Klien tampak
menahan nyeri,
mukosa bibir
kering dan pucat
a) KLIEN 1
kurang pengetahuan
51
52
b) KLIEN 2
ketidaknyamanan
Tabel 4.7
Intervensi Keperawatan
52
53
53
54
Tabel 4.8
Implementasi Keperawatan
O:
Klien tampak menahan nyeri
saat beraktivitas, klien merasa
tidak nyaman, mukosa bibir
kering
14.30 1 Mengobservasi S:
TTV Klien mengatakan bersedia
dilakukan TTV
O:
TD: 110/80 mmHg
HR: 80x/menit
RR: 22x/menit
S: 36oC
15.00 1 Mengajarkan S:
teknik relaksasi Klien mengatakan bersedia
nafas dalam untuk diajarkan relaksasi
untuk menurunkan nyeri
O:
Klien tampak kooperatif
setelah diajarkan teknik
relaksasi
16.00 2 Memantau S:
ketrampilan ibu Klien mengatakan bersedia
dalam diajarkan dalam menyusui
menempelkan O:
54
55
KLIEN 2
28
Mei’17
08.00 1 Mengkaji skala S: klien mengatakan nyeri
nyeri pasien pada jahitan di perineum
(PQRST) P: Nyeri karena luka jahit
pada perineum derajat 3
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Di daerah perineum
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri hilang timbul
O:
Klien tampak kesakitan, pucat
dan kurang nyaman
08.30
1 Mengajarkan S: klien mengatakan bersedia
relaksasi nafas diajarkan relaksasi untuk
dalam mengurangi nyeri
O: klien tampak kooperatif
setelah diajarkan teknik
relaksasi
55
56
O:
Klien tampak menahan nyeri,
klien merasa tidak nyaman,
mukosa bibir kering
08.30 1 Mengobservasi S:
TTV Klien mengatakan bersedia di
TTV
O:
TD: 120/80 mmHg
HR: 80x/ menit
RR: 20x/ menit
S: 36,2oC
09.30 1 Mengajarkan S:
teknik relaksasi Klien bersedia diajarkan
nafas dalam teknik relaksasi nafas dalam
O:
Klien tampak kooperatif
diajarkan teknik relaksasi
nafas dalam
09.40 2 Memberikan S:
pendidikan Klien mengatakan bersedia
kesehatan diberikan pendidikan
pemberian ASI kesehatan
eksklusif O:
Klien mengerti apa yang
sudah perawat berikan tentang
56
57
10.15 2 Memantau S:
keterampilan Klien bersedia diajarkan
ibu dalam menyusui yang benar
menempelkan O:
bayi pada Klien tampak menempelkan
putting susu bayi pada putting susu, dan
bayi pun sudah mulai mau
menghisap putting susu
ibunya
10.40 3 Memonitor S:
tanda dan gejala Klien mengatakan luka jahitan
infeksi diperineum terasa panas dan
sakit
O:
Luka jahitan di perineum
tampak bersih, tampak masih
keluar lokhea
11.00 3 Melakukan S:
perawatan luka Klien mengatakan bersedia
vulva hygiene untuk dilakukan vulva hygiene
O:
Vulva hygiene sudah
dilakukan, jahitan di perineum
tampak bersih
KLIEN 2
29
Mei’17
08.30 1 Mengkaji skala S:
nyeri Klien mengatakan masih
merasa nyeri pada bekas
jahitan luka perineum
P: Nyeri karena luka jahit
pada perineum derajat 3
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Di daerah perineum
S: Skala nyeri 3
T: Nyeri hilang timbul
O:
Klien tampak merasa tidak
nyaman dan tampak menahan
57
58
rasa nyeri
08.30 1 Mengobservasi S:
nyeri Klien mengatakan nyeri sudah
berkurang
O:
P: Nyeri pada jahitan
perineum
Q: Nyeri sudah berkurang
R: Nyeri pada perineum
S: Skala nyeri 1
T: Nyeri hilang timbul
09.00 1 Mengobservasi S:
TTV Klien bersedia di TTV
O:
58
59
09.30 2 Memantau S: -
keterampilan O:
bayi dalam Bayi tampak sudah bisa
menghisap menghisap putting susu
putting susu/ ibunya
ASI
09.40 3 Melakukan
perawatan luka S:
(vulva hygiene) Klien mengatakan bersedia
dilakukan vulva hygiene
O:
Vulva hygiene sudah
dilakukan jahitan perineum
tampak bersih, jahitan mulai
kering
KLIEN 2
30
Mei’17
09.00 1 Mengkaji skala S:
nyeri (PQRST) Klien mengatakan sudah
berkurang
P: Nyeri karena luka jahit
pada perineum derajat 3
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Di daerah perineum
S: Skala nyeri 2
T: Nyeri hilang timbul
59
60
O:
TD: 120/80 mmHg
HR: 80x/menit
RR: 18x/menit
S: 36,5oC
Tabel 4.9
Evaluasi Keperawatan
60
61
- Observasi TTV
- Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
2 S:
Klien mengatakan belum menyusui anaknya,
ASI klien sudah keluar dan anaknya belum
mau menghisap putting susu ibunya
O: Klien tampak belum menyusui, ASI sudah
keluar
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Memantau keterampilan ibu dalam
menempelkan bayi pada putting susu
- Memberikan pendidikan kesehatan
pemberian ASI eksklusif
3 S:
Klien mengatakan luka pada jahitan perineum
terasa panas dan terasa sakit
O: Luka pada jahitan perineum tampak bersih
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi:
- Melakukan perawatan luka dengan
vulva hygiene
- Memonitor tanda dan gejala infeksi
1 25 Mei 2017 S:
Klien mengatakan nyeri pada jahitan luka di
perineum
P: Nyeri pada luka jahitan perineum
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Nyeri di perineum
S: Skala nyeri 3
T: nyeri hilang timbul
2 S:
Klien mengatakan anaknya sudah mau minum
ASI
O: Klien tampak menempelkan bayi pada
61
62
3 S:
Klien mengatakan luka jahitan bersih dan
masih keluar lokhea
O: Luka jahitan di perineum bersih dan masih
keluar lokhea
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Memonitor tanda dan gejala infeksi
- Melakukan vulva hygiene
1 26 Mei 2017 S:
Klien mengatakan nyeri pada jahitan luka di
perineum sudah berkurang
P: Nyeri pada luka jahitan perineum
Q: Nyeri sudah berkurang
R: Nyeri di perineum
S: Skala nyeri 1
T: nyeri hilang timbul
62
63
KLIEN 2
1 28 Mei 2017 S:
Klien mengatakan nyeri pada luka jahitan
perineum derajat 3
P: Nyeri karena luka jahit pada perineum
derajat 3
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Di daerah perineum
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri hilang timbul
63
64
P: lanjutkan intervensi:
- Kaji karakteristik nyeri
- Mengobservasi TTV
- Mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam
64
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis dapatkan
antara konsep dasar teori dan kasus nyata Ny. Y dan Ny. S pada kasus post
5.1 Pengkajian
keperawatan dan terdiri atas pengumpulan, klasifikasi dan analisis data dari
kasus yang sama. Berdasarkan data yang didapatkan oleh penulis pada saat
pengkajian terhadap klien yang pertama yaitu Ny. Y pada tanggal 24 Mei
2017 yaitu didapatkan data bahwa klien mengatakan nyeri pada luka jahitan
post partum pada daerah perineum, nyeri seperti ditusuk-tusuk dengan skala
65
66
Pada pengkajian yang dilakukan terhadap klien kedua yaitu Ny. S pada
nyeri pada luka jahitan post partum pada perineum derajat 3. Nyeri dirasakan
Nyeri perineum bisa menjadi persoalan bagi ibu post partum karena
dirasakan secara berbeda pada setiap ibu post partum karena setiap ibu post
nyeri (Triwik,2017). Teori ini sesuai apa yang dialami oleh kedua klien
tersebut, bahwa kedua klien mengatakan nyeri pada luka jahitan perineum
luka perineum akan merasakan nyeri, nyeri yang dirasakan pada setiap ibu
seperti kesakitan dan rasa takut untuk bergerak sehingga banyak ibu dengan
nyeri seperti ditusuk-tusuk akibat dari luka jahit perineum dan merasakan
66
67
oleh kedua klien tersebut, bahwa kedua klien mengatakan nyeri seperti
Berdasarkan data yang didapatkan penulis dari kedua klien tersebut, penulis
subyektif dan data obyektif. Data subyektif klien Ny. Y mengatakan nyeri (P)
nyeri pada luka jahitan perineum derajat 2 (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk (R)
nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 4 (T) nyeri ketika bergerak dan luka
belum kering. Data obyektif klien tampak menahan nyeri saat bergerak, TD :
Selanjutnya data subyektif yang didapatkan dari Ny. S mengatakan nyeri (P)
nyeri pada luka jahitan perineum derajat 3 (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk (R)
nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 5 (T) nyeri ketika beraktivitas dan
67
68
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cidera akut, penyakit, atau
interval bedah dan memiliki awitan yang cepat dengan intensitas yang
bervariasi (ringan sampai berat) dan berlangsung waktu singkat dari beberapa
beragam. Salah satunya dapat dilihat dari ekspresi wajah yaitu meringis,
mulut dan mulut dengan rapat, serta membuka mata dan mulut dengan lebar
(Andarmoyo, 2013).
cedera fisik sebagai diagnosa yang prioritas dan aktual karena nyeri
dirasakannya. Hal ini sesuai dengan teori Hierarki maslow yang menyebutkan
merupakan hal yang mutlak dipenuhi manusia untuk bertahan hidup dan
harus dipenuhi dahulu daru pada kebutuhan yang lain (Mubarak, 2008).
68
69
berorientasi pada SMART yaitu Spesifik, berfokus pada pasien, singkat dan
ditentukan oleh perawat dan klien, Time: kontrak waktu (Dermawan, 2012).
pada masalah keperawatan dengan prioritas masalah kasus nyeri yaitu setelah
kaji ulang karakterisitik nyeri dan skala nyeri untuk mengetahui respon klien
posisi nyaman agar pasien dapat rileks. Ajarkan teknik relaksasi nafas
69
70
tindakan disusun dan ditunjukkan pada nursing orders untuk membantu klien
disusun dengan memperhatikan aspek tujuan dan kriteria hasil dalam rentang
selama 3 hari kelolaan pada asuhan keperawatan Ny. Y dan Ny. S dengan
post partum spontan pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera fisik.
2017. Tanggal 24 Mei 2017 pasien mengkaji skala nyeri (PQRST), respon
subyektif pasien mengatakan nyeri (P) nyeri di luka perineum (Q) nyeri
seperti ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 4 (T) nyeri
ketika bergerak dan luka belum kering, data obyektif klien tampak menahan
diajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri, data obyektif
respon subyektif pasien mengatakan nyeri (P) nyeri di luka perineum (Q)
nyeri seperti ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 3 (T)
nyeri hilang timbul, data obyektif klien tampak menahan nyeri saat bergerak.
70
71
nafas dalam untuk mengurangi nyeri, data obyektif klien tampak kooperatif.
skala nyeri 1, data obyektif klien tampa rileks. Memantau tanda-tanda vital
dan respon klien bersedia diperiksa, data obyektif TD : 110/90 mmHg, nadi
Implementasi pada klien Ny. S dilakukan pada tanggal 28-30 Mei 2017.
subyektif klien mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan perineum derajat
3 (Q) nyeri seperti ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri
5 (T) nyeri ketika beraktivitas dan nyeri hilang timbul, data obyektif klien
teknik relaksasi nafas dalam dan respon subyektif klien mengatakan bersedia
diajarkan teknik relaksasi nafas dalam, data obyektif klien tampak kooperatif.
mengurangi nyeri dan respon subyektif klien mengatakan minum obat secara
dengan respon subyektif klien mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan
71
72
perineum (S) skala nyeri 4 (T) nyeri ketika beraktivitas dan nyeri hilang
timbul, data obyektif klien tampak menahan rasa sakit. Memantau tanda-
tanda vital dan respon subyektif klien mengatakan bersedia diperiksa, data
suhu 36,5oC. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan respon subyektif
respon subyektif klien mengatakan nyeri sudah berkurang dengan skala nyeri
2, data obyektif klien tampak tenang. Memantau tanda-tanda vital dan respon
mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 18x/menit, dan suhu 36,5 oC. Melakukan
evaluasi teknik relaksasi nafas dalam dan respon subyektif klien mengatakan
bersedia diajarkan teknik relaksasi nafas dalam, data obyektif klien mampu
yang penulis susun. Teknik yang diberikan terhadap Ny. Y dan Ny. S adalah
diri ketika terjadi rasa nyeri serta dapat digunakan pada saat seseorang sehat
72
73
melibatkan otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain sehingga
obat analgetik yaitu asam mefenamat tablet 500mg. Obat analgetik berfungsi
2008).
5.5 Evaluasi
diberikan pada Ny. Y dan Ny. S ini dilakukan untuk penentuan masalah
membandingkan antara SOAP dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah
Evaluasi hari pertama pada pasien Ny. Y dengan diagnosa nyeri akut
mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan perineum (Q) nyeri seperti
ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 4 (T) nyeri ketika
73
74
akut berhubungan dengan agen cedera fisik masalah belum teratasi pasien
mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan perineum (Q) nyeri seperti
ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 5 (T) nyeri ketika
karakteristik nyeri, observasi TTV, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan
mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan perineum (Q) nyeri seperti
ditusuk-tusuk (R) nyeri di daerah perineum (S) skala nyeri 3 (T) nyeri ketika
keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik masalah belum
teratasi pasien mengatakan nyeri (P) nyeri pada luka jahitan perineum (Q)
nyeri seperti ditusuk-tusuk (R) skala nyeri 4 (T) nyeri ketika beraktifitas dan
74
75
mengatakan sudah tidak nyeri, skala nyeri 1. Obyektif pasien terlihat nyaman,
teratasi pasien mengatakan sudah tidak nyeri, skala nyeri 2. Obyektif pasien
cedera fisik setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam terjadi penurunan
nyeri pada klien Ny. Y, dari skala nyeri 4 menjadi skala nyeri 1, dan pada
klien Ny. S, dari skala nyeri 5 menjadi skala nyeri 2. Hal ini sesuai dengan
75
BAB VI
6.1 Kesimpulan
tentang asuhan keperawatan pada Ny. Y dan Ny. S dengan post partum
hasil penelitian dengan terapi relaksasi nafas dalam sebagai upaya dalam
6.1.1 Pengkajian
daerah perineum (S) skala nyeri 4 (T) nyeri ketika bergerak dan luka
daerah perineum (S) skala nyeri 5 (T) nyeri ketika beraktivitas dan
76
77
analgetik.
77
78
6.1.5 Evaluasi
terjadi penurunan nyeri pada klien Ny. Y, dari skala nyeri 4 menjadi
skala nyeri 1, dan pada klien Ny. S, dari skala nyeri 5 menjadi skala
nyeri 2. Hal ini sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang
ditetapkan.
6.2 Saran
analgetik.
78
79
asuhan keperawatan.
79
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, S,. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-
ruzz Media
Anggraini, Y., (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Arikunto, S., (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Carpenitoo (2009). Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis. Jakarta:
EGC
Dermawan, Deden. (2012). Proses Keperawatan. Yogyakarta: Gosyen Publising
Dinkes Jawa Tengah (2015). Profil Kesehatan Jawa Tengah.
www.dinkesjateng.go.id. Diakses tanggal 31 Mei 2017.
Erawati, Ambar D., (2011). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal.
Jakarta: EGC
Ed. Herman T.Hdan Komitsuru, S. (2014). Nanda Internasional Nursing
Diagnosis, Definition and Classification 2015-2017..Jakarta: EGC
Hidayat, Aziz Alimul, A., (2008). Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita Buku
Praktikum Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC
Hidayat, A.A., (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika
Jones, R.M., (2009). Prinsip dan Metode Pemeriksaan Fisik Dasar
Jitowiyono, S. dan Kristiyanasari, W., (2010). Asuhan Keperawatan Neonatus
Dan Anak. Jakarta: Nuha Medika
Kirana, Yuke (2015). Hubungan Tingkat Kecemasan Post Partum Dengan
Kejadian Post Partum Blues di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Jurnal Ilmu
Keperawatan, Vo. 3. No. 1, April 2015
Marmi (2012). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperineum Care”.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mubarak, Wahid L,. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan
Aplikasi dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
80
Mulati, T., S., (2017). Nyeri Perineum Berdasarkan Karakteristik Pada Ibu Post
Partum. Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 7, No. 13, Januari 2017
Mulyadi, M., (2016). Metode Penelitian Praktis, Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta: Publica Press
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Musculoskeletal. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S., (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jilid I. Jakarta: Salemba Medika
Rahmawati, E., S., (2013). Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Pengurangan
Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Nifas di BPS Siti Alfirdaus Kingking
Kabupaten Tuban. Jurnal Saind Med, Vol. 5. No. 2 desember 2013
Rejeki, Sri dan Ernawati (2010). Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada
Penyenbuhan Luka Perineum Ibu Pasca Persalinan Di Puskesmas
Brangsong Dan Kaliwungu Kabupaten Kendal, (online),
(http://www.Vol.1.No1(2010).Rejeki)
Rukiyah, Ai Yeyeh & Yulianti (2010). Asuhan Kebidanan Patologi Kebidanan.
Jakarta: TIM
Setiadi (2012). Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori
dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sukandarrumidi (2012). Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti
Pemula.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Sukarni, I., & Wahyu (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta
Sumarah, dkk. (2009). Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya
Syafirudin dan Hamida (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC
Syamsiah, N., & Muslihat, E., (2015). Pengaruh Terapi Relaksasi Antogenik
Terhadap Tingkat Nyeri Akut Pada Pasien Abdominal Pain di IGD RSUD
Karawang 2014. Jurnal Ilmu Keperawatan. Volume III, No. 1 April
Tamsuri, A., (2007). Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC
81
Trullyen, V.L., (2013). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Cesaria.
http://kim.ung.ac.id./index.php/KIMFIKK/article/view/2859/2835
Ujiningtyas, Sri Hari (2009). Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Jakarta:
Salemba Medika
Waryana (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Wong, Donna L, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Yusuf, A.M., (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana
82
LAMPIRAN 1
Riwayat pendidikan :
Riwayat organisasi :-
Publikasi :-
83
LAMPIRAN 3
84
LAMPIRAN 4
85
86
87
88
89
LAMPIRAN 5
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100