Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI FARMASI

Disusun oleh :
I Putu Rahadi Wismantara (208114068)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
Fotosintesis
1. Proses fotosintesis
Proses fotosintesis hanya terjadi pada tanaman yang memiliki pigmen fotosintetik yaitu:
klorofil dan karotenoid. Fotosintesis merupakan proses pembentukan (sintesa) bahan organika dari
bahan-bahan anorganik dengan bantuan tenaga cahaya. Pigmen yang berfungsi sebagai penangkap
foton akan mengeksitasi elektron untuk memecah molekul air menjadi unsur H+ dan molekul O2
dalam peristiwa fotolisis air (Salisbury, 1995). Pembentukan gas O2 ini sangat penting artinya
dalam proses kehidupan di bumi. Selanjutnya proses ini dilanjutkan dengan pembentukan senyawa
NADP + H+ yang akan terlibat dalam pembentukan karbohidrat. Kedua proses tadi memerlukan
adanya cahaya sebagai sumber 2emperat sehingga disebut dengan tahapan reaksi terang. Proses
selanjutnya adalah pembentukan karbohidrat dengan bahan baku CO2 (dari lingkungan) dan
senyawa NADPH2 (hasil reaksi terang) tanpa bantuan cahaya. Reaksi ini karena tidak memerlukan
cahaya disebut dengan reaksi gelap (Roberts 1976; Karp, 1979). Melalui reaksi gelap ini akan
dihasilkan karbohidrat, yang sebagian akan disimpan sebagai cadangan makanan dalam bentuk
butir amilum.

1. Faktor yang mempengaruhi fotosintesis


Faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah suhu, intensitas cahaya dan
konsentrasi CO2 (Roberts 1976; Karp, 1979). Semakin besar faktor-faktor tersebut membawa
akibat semakin besarnya laju fotosintesis. Sebagai contoh semakin tinggi suhu, fotosintesis
berlangsung semakin cepat. Namun dengan bertambahnya suhu secara terus menerus dapat
merusak struktur jaringan mesofil terutama pada daun herbaceus (Tribe et all., 1975).

3. Latihan
a. Pengamatan pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis
Cara Kerja
1) (lakukan secara mandiri 3 hari sebelum praktikum) pilih daun yang tidak terlalu muda dan
dan tidak sangat tua, memiliki ketebalan kurang dari 1 mm. Daun yang terlalu tebal dan kaku
sulit untuk diamati.
2) tutuplah secara rapat bagian tengah daun tersebut dengan alumunium foil, usahakan agar tidak
berubah posisinya dan tanpa melukai daun.

3) petiklah daun yang telah ditutup selama 3 hari tadi dan bawa ke laboratorium.

Kegiatan di laboratorium:
1) siapkan alkohol dalam labu alas bulat, masukkan daun yang telah ditutup sebagian tadi, pasang
pendingin di bagian atas labu

2) panaskan dengan penangas hingga mendidih


3) biarkan hingga warna hijau daun terlarut dalam alkohol panas
4) matikan penangas, biarkan agak dingin, ambil daun-daun, tiriskan dan cuci dengan air mengalir

5) tuang larutan I-KI ke dalam cawan petri dan masukkan daun kedalamnya selama 10 menit

6) bilaslah daun yang telah dicelup I-KI dengan air dan amati apa yang terjadi
DISKUSI
(apakah semua daun menampakkan hasil positif, apa yang menyebabkan warna gelap, perbedaan
apa bagian yang ditutup dan tidak)
1. Pada daun yang tidak ditutupi aluminium foil, fotosintetis terjadi secara sempurna.
Kabrohidrat terbentuk dan menghasilkan banyak amilum.
2. Daun dengan aluminium foil, footsintesis tidak sempurna karena tidakmendapat cahaya
sehingga sedikit mnghasilan amilum dan membuat fotosintesi menjadi lebih lambat.

KESIMPULAN
(Tuliskan apa akibat dari penutupan daun terhadap ada tidaknya amilum pada daun)
• Adanya bagian daun yang ditutupi amilum foil menyebabkan bagian daun tersebut tidak
mendapat cahaya sehingga memmbuat laju fotosintesis lambat dan amilum yang terbentuk
sedikit
b. Pengamatan pembentukan O2 dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis
Cara Kerja
1)1Ukurlah kadar oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO) dari akuades yang digunakan pada
percobaan ini (sebagai data kontrol) dengan prosedur sebagai berikut:
a) siapkan alat untuk titrasi, isilah Buret 50 ml dengan larutan Na2S2O3 (0,0025 N)

b) masukkan 40 ml contoh akuades ke dalam Erlenmeyer (lewat dinding, jangan sampai


terjadi percikan, gunakan semua Erlenmeyer dengan merk, tipe dan skala yang sama)

c) tambahkan 8 tetes larutan MnSO4 sambil menggoyang Erlenmeyer pelan-pelan (jangan


sampai ada percikan)

d) tambahkan 8 tetes larutan KOH-KI, akan terbentuk endapan coklat


e) tambahkan 0,5 ml H2SO4 pekat lewat dinding Erlenmeyer, goyang pelan-pelan hingga
endapan coklat hilang (jangan sampai ada percikan)

f) tambahkan contoh akuades ke dalam Erlenmeyer hingga tercapai volume 50 ml (jangan


sampai ada percikan)

g) diamkan selama 10 menit


h) mulailah menitrasi contoh dengan larutan Na2S2O3 hingga berwarna kuning jerami

i) tambahkan larutan amilum sebanyak 8 tetes, larutan akan berwama biru

j) lanjutkan titrasi dengan Na2S2O3 hingga warna biru tepat hilang


k) catat volume larutan Na2S2O3, yang terpakai
l) konversikan volume Na2S2O3 terpakai menjadi kadar O2 terlarut [1 ml larutan Na2S2O3
(0,0025 N) setara dengan kadar O2 terlarut sebesar 0,019 ppm]

HASIL (tulis hasil konversi dalam ppm)


volume Na2S2O3 : a.2 mL
b.2,1 mL
c. 2 mL
• Konversi ppm
a) 2 mL = 2 × 0,019
= 0,0380
b) 2,1 mL = 2,1 × 0,019
= 0,0399
c) 2 mL = 2 × 0,019
= 0,0380
• Rata-rata
0,0380 + 0,0399 + 0,380
= 0,0386
3

• Standar Deviasi
Menggunakan software Microsoft Excel sehingga hasilnya adalah 0,0010

• CV
𝑆𝐷 0,0010
CV = = = 0,0259
𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 0,0386
2) Pengukuran DO pada perlakuan fotosintesis
a) isilah 4 buah gelas Beaker masing-masing dengan 200 ml akuades (stok akuades yang
digunakan sama dengan yang digunakan sebagai kontrol), masukkan akuades melalui
dinding secara perlahan, jangan sampai ada percikan

b) beri nomor gelas Beaker 1 s.d. 4

c) timbang 4 x 10 g tanaman air (Hydrilla atau Chara; pilih yang daunnya hijau segar)

d) masukkan es (dalam kantong plastika kecil) ke dalam gelas Beaker nomor 1


e) masukkan 0,2 g serbuk Na-bikarbonat ke dalam gelas Beaker nomor 2, aduk pelan
f) masukkan tanaman tersebut ke dalam masing-masing gelas Beaker tadi

g) tempatkan Beaker nomor 1, 2, dan 3 di bawah sinar lampu dalam lemari

h) tempatkan Beaker nomor 4 di dalam lemari tanpa cahaya


i) biarkan semua perlakuan selama 45 menit
j) ukurlah DO dalam akuades dari setiap perlakuan seperti prosedur sebelumnya
k) isikan hasil pengamatan dalam tabel berikut:
HASIL
Kadar Oksigen Terlarut (ppm)
Kontrol Suhu rendah Na-bikarbonat Cahaya terang Gelap
(akuades stok) (Beaker 1) (Beaker 2) (Beaker 3) (Beaker 4)
volume volume Na2S2O3 volume Na2S2O3 volume Na2S2O3 volume Na2S2O3
Na2S2O3 = a. 3,7 mL a. 4,8 mL a. 4,1 ml a.3,5 mL
a.2 mL b. 3,8 mL b. 4,9 mL b. 4,0 mL b. 3,5 mL
b. 2,1 mL c. 3,6 mL c. 4,8 mL c. 4,1 mL c. 3,6 mL
c. 2 mL

Kadar Oksigen Terlarut (ppm)


Rata-rata
Perlakuan Replikasi I Replikasi II Replikasi III sd Cv
(ppm)
Kontrol 0,0380 0,0399 0,0380 0,0386 0,0010 0,0259
Suhu
0,0703 0,0722 0,0684 0,0703 0,0019 0,0270
rendah
Na- 0,0108
0,0912 0,0931 0,0912 0,0918 0,0010
bikarbonat
Cahaya
0,0779 0,0760 0,0779 0,0772 0,0010 0,0129
terang
Gelap 0,0665 0,0665 0,0684 0,0671 0,0010 0,0149
• Urutan berdasarkan praktikum :
0,0918 > 0,0772 > 0,0703 > 0,0671 > 0,0386
Na – Bikarbonat > Cahaya Terang > Suhu Rendah > Cahaya Gelap > Kontrol
• Urutan berdasarkan teori :
Na – Bikarbonat > CahayaTerang > Suhu Rendah > Kontrol > Cahaya Gelap

DISKUSI
(bandingkan dengan teori, hubungkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis)

1) Tujuan praktikum
- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis.
- Mengetahui hasil dari reaksi terang dan gelap
- Untuk menghitung kadar oksigen terlarut.
2) Fotosintesis : Proses pembentukan bahan organik yaitu Oksigen (O2) dan glukosa dari
bahan anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan cahaya matahari 6 CO2 + 6 H2O → 6 O2
+ C6H12O6
3) Faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis
- Suhu
- Intensitas cahaya
- Konsentrasi CO2
Semakin besar faktor, maka laju fotosintesisnya akan semakin cepat.
4) Hasil fotosintesis
- Dari uji reaksi DO dengan titrasi menghasilkan oksigen
- Dari uji reaksi dengan penambahan reagen IK-I menghasilkan karbohidrat (glukosa).
5) Daun yang tertutup berwarna lebih gelap, karena tidak mengandung amilum karena tidak
ada fotosintesis. Daun yang terbuka berwarna hijau karena ada amilum yang diakibatkan
oleh aktivitas fotosintesis.
6) Reaksi terang memerlukan keterlibatan langsung dari cahaya matahari dan pigmen untuk
menyerap cahaya. Reaksi yang mengubah energi matahari menjadi reaksi kimia.
Berlangsung di membran tilakoid. Menghasilkan ATP dan NADPH, yang digunakan untuk
reaksi gelap. Terdapat dua reaksi, siklik terjadi pada fotosistem p700 dan tidak terjadi
hidrolisis air, non siklik terjadi pada fotosistem p700 dan p800 terjadi proses hidrolisis air.
Bahan reaksi terang ada CO2, H2O,dancahaya matahari. ReaksinyaH2O + ADP + NADP
+ Fosfat + Energi Cahaya ATP + NADPH + O2.
7) Reaksi gelap tidak memerlukan cahaya. Berlangsung di stroma. Tidak ada fotosistem yang
digunakan. Bahan reaksi ada ATP, NADPH, CO2, RuBP, dan Enzim rubisco.
Reaksi gelap memiliki beberapa tahapan, yaitu :
1) 3 PGA bereaksi dengan enzim rubisco membentuk 3 PGAL
2) 3 PGAL → Fruktosa difosfat
3) Fruktosa difosfat mengalami reaksi metabolisme menghasilkan amilum
4) RuBP mengikat CO2
5) Reaksi diulang dari awal
8) Fungsi reagen pada praktikum
• I-KI → mengidentifikasi adanya amilum
• Alkohol → melarutkan klorofil
• MnSO4 dan KOH → mengikat O2
• H2SO4 → menguraikan O2
• Na2S2O3 → sebagai titran
• Larutan amilum → indikator penguji O2 yang terlarut
9) Faktor yang mempengaruhi uji DO adalah suhu, konsentrasi CO2 dan intensitas cahaya.
Semakin besar faktor, makan semakin banyak DO yang dihasilkan.
10) Dalam percobaan tidak boleh ada percikan karena dapat mengakibatkan timbulnya
gelembung yang berisi CO2 dan dapat menyebabkan hasil pengukuran menjadi bias (tidak
sesuai yang diharapkan).
11) Urutan teori ukuran kadar oksigen terlarut yaitu Na –Bikarbonat > CahayaTerang > Suhu
Rendah > Kontrol > Cahaya Gelap.
12) Penyebab terjadinya bias :
• Titrasi berlebih
• Terjadinya percikan
• Kondisi tanaman tidak seragam
• Cepatnya laju respirasi

Anda mungkin juga menyukai