Anda di halaman 1dari 4

Fenomenologi – Filosofi Genius Loci dan Pengalaman Meruang

Desain Gua Maria Sendangsono


Claudia Olla Mandayu (61180385), Grup B

Abstrak-Y.B Mangunwijaya merupakan tersendiri ketika kita masuk kedalamnya,


seorang arsitek yang mendesain Gua Maria dimulai dari pintu masuk utama yang
Sendangsono dan tempat ini dapat mejadi sempit dan menggunakan material
contoh keindahan alam yang dibuat oleh bebatuan alam yang membuat kita serasa
manusia karena suasana yang begitu asri memasuki sebuah gua dan ketika kita
sehingga memberikan perasaan tersendiri berdiri di depan pintu masuk yang seperti
bagi setiap orang yang datang. Pada setiap gua tadi kita dapat melihat cahaya seperti
bagian yang kita lewati ketika memasuki melihat kehadiran Tuhan dan Bunda Maria
Gua Maria ini terasa berbeda seakan di dalam nya dan masih banyak
memberi kejutan di awal saat memasuki pengalaman meruang yang dapat dirasakan
tempat ini. Penelitian ini menggunakan di tiap sudut-sudut Gua Maria Sendangsono
Teori Genius Loci sebagai pendekatan pada ini. Susunan batu alam yang membentuk
desain dengan melakukan Analisa seperti sebuah Gua ketika kita masuk
berdasarkan Teori Genius Loci. berhasil membuat akses visual bagi para
pengunjung yang membuat orang yang
Kata Kunci-Y.B. Mangunwijaya; Genius
datang merasakan ketenangan di tambah
Loci; Pengalaman Meruang; Gua Maria
banyak nya vegetasi di sekitar nya
Sendangsono.
menambah kesan damai dan tenang dalam
I. PENDAHULUAN Gua tersebut. Ketika kita berada di dalam

Genius Loci merupakan sebuah teori dan melakukan Ibadah di depan patung

arsitektur yang menyatakan bahwa setiap Bunda Maria akan menimbulkan perasaan

ruang atau bangunan memiliki kekuatan tenang dan damai di padukan dengan

tersendiri yang dapat dirasakan oleh suasana yang sunyi tenang dan sepi

pengguna ketika masuk kedalam ruang semakin menambah kekuatan religious dala

tersebut. Begitu hal nya dengan Gua Maria diri kita setelah beribadah. Dengan desain

Sendangsono yang di rancang oleh Y.B ini Romo Mangun berhasi mengubah
Mangun Wijaya atau yang biasa dikenal semangat religious seseorang yang datang

dengan panggilan Romo Mangun. Gua ke tempat ini karena suasana yang

Maria ini memiliki kekuatan spiritual dihadirkan dalam ruang ini berbeda dengan
ruang ruang yang ada di kota. Setiap orang III. PEMBAHASAN
yang pulang dari tempat ini akan merasakan
Karya Romo Mangun membuat seseorang
semangat baru seperti terlahir kembali.
megalami perjalanan rohani yang berbeda
II. TEORI DAN METODE STUDI di setiap langkah menyusuri Gua Maria
tersebut. Seseorang mungkin bisa
Teori yang digunakan untuk menganalisa
mendapatkan semangat baru dalam
pendekatan ini adalah teori Genius Loci
hidupnya dan merasa terlahir kembali
oleh Norberg Schulz. Teori ini mengatakan
setelah berziarah disana.
bahwa setiap ruang memiliki kekuatan
yang hanya dapat dirasakan ketika kita 1. Komposisi Penggunaan batu alam
berada di dalam ruang tersebut dan dan Perasaan yang berbeda.
menghayati setiap sudut-sudut ruang yang
Ketika kita akan memasuki Gua Maria dari
ada. Pada inti isi merupakan ungkapan sifat
pintu utama kita akan disambut dengan
hubungan antara keberadaan manusia lain
‘Gua’ kecil yang disusun dari batu batu dan
atau pengguna ruang dengan pencipta
sedikit berkelok dan sempit dan disitu kita
ruang arsitektur. Yang artinya para
akan melihat seperti sebuah cahaya yang
pengguna ruang dapat mengartikan atau
mengarahkan kita ke tempat Utama (tempat
menangkap pesan yang disampaikan arsitek
berdoa). Ketika kita sudah masuk ke dalam
dalam bangunan ini melalui perasaan ketika
‘Gua’ tersebut maka kita tidak langsung
meruang di ruangan tersebut. Sang arsitek
sampai ke Tempat doa melainkan kita
ingi mengungkapkan keunikan dalam
melewati toko souvenir dan melewati
bangunan yang dirancangnya yang
jembatan yang tidak terlalu besar dan
memiliki kekuatan tersendiri namun tak
disitulah kita dapat melihat Situasi sekitar.
berwujud secara fisik melainkan melalui
Dari jembatan itu kita dapat langsung ke
indra manusia. Desain ruang harus
ruang berdoa atau pun berjalan ke bawah
memiliki elemen sensori yang baik agar
dan berkeliling sejenak. (gbr.1)
dapat menciptakan suasana ruang yang
berbeda terutama untuk detail teksture 2. Desain dan Prinsip Guna dan Citra

ruang bangunan. Romo Mangun.

Metode yang digunakan pada penelitian ini Prinsip Guna dan Citra ini digunakan pada

adalah metode kunatitatif dengan prinsip desain Gua Maria Sendangsono

mendeskripsikan realita objek dan salam halnya dengan karya Romo Mangun

pengembangan teori. lainnya. Guna mengarah kepada


keuntungan, fungsi dan manfaat yang dapat
diambil dari karya arsitektur. Sedangkan
Citra adalah Gambaran, yang di ambil dari
arsitektur. Pada desain bangunan ini beliau
ingin menyampaikan dua hal ini lewat
perasaan meruang dengan harapan orang
yang memasuki tempat ini dapat
merasakannya.
Gambar 2 (www.google.com)
3. Pelataran Menuju Gua Maria dan
Romo Mangun menggunakan material
Kapel Tritunggal Mahakudus.
beton pada tiap tiap dinding pembatas
Pelataran Gua Maria merupakan tempat maupun lantai yang di beri paving blok
yang paling sacral di Kompleks dipadukan dengan batu alam dan banyak
Sendangsono. Tangga menuju Gua Maria nya vegetasi membuat tempat ini sejuk dan
yang tinggi menunjukkan betapa Agung asri (gbr 3). Suasana yang tenang dan sejuk
nya Bunda Maria Pencinta Kedamaian. tadi membuat orang yang datang untuk
Area ini biasanya digunakan untuk berdoa semakin menghayati dalam doa nya
bermeditasi dan berdoa atau dan merasakan kesakralan yang ada di
menyampaikan Devosi ketika sedang dalam kompleks ini.
berkunjung ke Gua Maria, tempat ini
merupakan tempat bagi orang yang
‘gelisah’ karena disini mereka dapat
menyampaikan semua kegelisahan yang
ada di dalam hatinya dengan harapan begitu
pulang dari Tempat tersebut hati nya
menjadi lebih tenang. (gbr.2)
Gambar 3 (www.google.com)

Penggunaan prinsip Guna dan Citra oleh


Romo Mangun pada desainnya dapat
dikategorikan merupakan bagian dari Teori
Genius Loci dimana beliau ingin orang
yang datang ke Gua Maria ini dapat
menangkap perasaan meruang yang ada di
Gambar 1 (www.google.com) dalam nya sehingga orang yang datang
dapat merasakan kekuatan hidup baru 70ed7b76feb639be9141ab85fcfca6c3.pdf
dalam dirinya setelah berziarah. Tempat ini (diakses pada tanggal 30 Oktober 2020).
merupakan tempat bagi orang yang
‘gelisah’ dan ketika berziarah dan ketika
pulang dapat membawa semangat baru
dalam hidupnya.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis penelitian yang telah


dilakukan Y.B.Mangunwijaya telah
melakukan konsep Teori Genius Loci
dengan baik sehingga kompleks Gua Maria
Sendangsono dapat menjadi tempat yang
nyaman untuk para pengunjung dimana
pengunjung dapat merasakan Prinsip Guna
Citra yang di gunakan oleh sang arsitek,
kemudian perasaan meruang yang damai,
sacral dan tenang dapat terasa ketika berada
di tempat tersebut. Teori Genius Loci
adalah teori yang menyatakan bahwa setiap
ruang memiliki kekuatan tersendiri yang
tak Nampak secara fisik namun dapat
dirasakan oleh pengguna ruang tersebut.
Itulah yang sudah diterapkan dengan baik
Oleh Y.B. Mangunwijaya dalam konsep
desain Gua Maria Sendangsono.

V. DAFTAR PUSTAKA

Leevianto, Dwiky Joshua., Aly, Sudanto,


MT. (2017). Tektonika Arsitektur
Rancangan Y.B. Mangunwijaya di
Kompleks Gua Maria Sendangsono.
https://pdfs.semanticscholar.org/1ee8/982f

Anda mungkin juga menyukai