Anda di halaman 1dari 13

ABSTRAKSI DAN KETAKUTAN

TERHADAP RUANG

PRINSIP PERANCANGAN ARSITEKTUR II


KELAS IV-A
DOSEN PENGAMPU : ARMELIA DAFRINA, ST., MT

DISUSUN OLEH
ZAITUN NAFIS 190160097
TEUKU FIRJA HIDAYATULLAH 190160098
AHMAD YUSRIL 190160102
:
DEFINISI “RUANG”
“Ruang” adalah istilah yang sejak lama menjadi topik
pembahasan yang tidak pernah berujung karena berbagai tafsiran
tentang makna ruang terumuskan dari berbagai pendekatan baik secara
etimologi, fenomenologi maupun ideologi. Hampir semua bidang ilmu bisa
mendefinisikannya.

Berangkat dari pemaknaan dan pemahaman yang berbeda


itu pula maka hal-hal yang berkaitan di dalamnya pun menjadi berbeda,
sesuai dengan batas tarikan melebar dari sudut visinya dan akan berlanjut
dengan apa yang akan dan bisa dilakukan terhadap ruang tersebut.
Tahapan ini memerlukan pemahaman dan perencanaan serta aplikasi
untuk memperkuat hasil pemaknaan ruang sesuai dengan pendekatan
dan visi masing-masing. Semakin kuat pemaknaan ruang akan semakin
membuktikan kekayaan makna ruang.

Tahap kesadaran dan pemahaman akan ruang, peran


ruang, dan apa yang dapat dilakukan terhadap ruang, inilah yang perlu
digali lebih dalam sehingga wacana dan visi dapat dibangun dan
kemudian dapat dilanjutkan ke tahapan rencana dan tindakan yang lebih
konkrit di masingmasing bidang ilmu.
BERBAGAI PEMAKNAAN RUANG
Perkembangan pemahaman dan usaha pemaknaan
akan ruang telah berproses sedemikian lama dan
meluas, sebagian dari hasil pemaknaan tersebut
terbagi dalam filsafat dan ilmu pengetahuan, teori
arsitektur, serta gerakan modern yang terumuskan
dalam bentuk ide-ide ruang. Masing-masing
melahirkan aspek-aspek yang semakin kompleks,
seperti yang pernah dirangkum dari sekian rentang
waktu berupa evolusi dari sebuah gagasan baru dalam
teori dan sejarah gerakangerakan modern oleh
Cornelis van de Ven dalam bukunya “ Ruang dalam
Arsitektur“ (1987) sebagai berikut :
ABSTRAKSI DAN
KETAKUTAN RUANG
( WORRINGER )
Pengertian Abstraksi
Menurut Worringer
Worringer mengemukakan bahwa negasi
(penyangkalan) terhadap ide ruang, yaitu
ketakutan terhadap ruang, menimbulkan
dorongan terhadap abstraksi. Menurut
Worringer, abstraksi merupakan hasil dari
ketakutan spiritual manusia yang sangat
besar terhadap ruang (Ven,1987). Manusia
menghadapi dunia fenomena yang sangat
membingungkan, luas tanpa batas dan
tanpa tautan sama sekali dan berakhir
chaos (kekacauan). Pemahaman ini pula
yang mengantar pelukis abstrak Mondrian
kepada visi artistiknya
Worringer menyatakan, “bentuk muncul karena adanya
ketakutan terhadap ruang“. Penjabarannya sebagai berikut :

 Menurut
Worringer ,
ketakutan  Idealisme
terhadap ruang manusia tidak
,menimbulkan hanya tercipta
dorongan melalui kecintaan  Ketakutan
terhadap terhadap ruang terhadap
abstraksi. melainkan juga ruang-ruang
Abstraksi melalui kengerian terbuka yang
merupakan hasil terhadap ruang
dari ketakutan besar sekali
dan pergulatan
spiritual manusia untuk (agoraphobia)
yang sangat besar mengatasinya
terhadap ruang
CONTOH ANALISA TEORI
Worringer
1. Masjid Al-Akbar bisa dinyatakan termasuk bangunan yang
memiliki unsur-unsur dari teori Worringer

Kemegahan interior masjid Al–Akbar


memperlihatkan keagungan masjid itu
sendiri jika kita berada di dalam masjid
tersebut kita dapat merasakan keagungan
Allah SWT, dimana kita akan merasa sebagai
makhluk ciptaannya yang tidak ada apa –
apanya dihadapan Tuhan hal tersebut dapat
dijelaskan menurut teori worringer yang
menyatakan adanya ketakutan terhadap
ruang.

Masjid Al Akbar Surabaya


Ketakutan terhadap ruang dapat menimbulkan
dorongan terhadap abstraksi, Abstraksi merupakan
hasil dari ketakutan spiritual manusia yang sangat
besar terhadap ruang. Ditambah dengan kolom-
kolom bangunan yang besar, dinding yang tinggi dan
kubah utama yang memiliki ketinggian 27 meter
menambah kesan ketakutan yang lebih mendalam.

kubah
Masjid Al Akbar Surabaya

Pintu-pintu Masjid

Kolom Masjid
2. Antonio Gaudi, Casa Mila, Barcelona.
Sebuah karya dalam oposisi dramatis terhadap
pandangan – pandangan yang telah dikedepankan
mengenai daya-daya kehidupan dalam benak
manusia adalah risalat abstraction and empathy
empati mewakili keinginan manusia terhadap
bentuk-bentuk organik dan naturalistic
sebagaimana yang dapat dialami.

Antonio Gaudi, Casa Mila, Barcelona.

Tampak atas Antonio Gaudi

Detail desain Antonio Gaudi


3. GEREJA MEGGEN LUZERN, SWISS

Brinckman membuat perbedaan yang


tajam antara sculpture dan architecture
dengan mempolarisasikan dua ide
mengenai ruang yaitu bahwa sculpture
menciptakan permukaan yang berada
dalam ruang, sedangkan architecture
adalah seni permukaan yang mengelilingi
ruang. Selanjutnya, Brinckman juga
mengemukakan arsitektur sebagai suatu
seni spasial yang berkulminasi dalam
sintesis dari volume-volume spasial
plastis (Ven,1987).
Kesatuan dari ide-ide spatio-plastis ini
mencapai klimaksnya dalam saling-rasuk
(interpenetrasi)
antara ruang sculptural dan architectural. Hakikatnya,
Brinckman mendefinisikan 3 konsep ruang, yaitu
massasculptural yang berdiri bebas dan dikelilingi
ruang,
ruang yang dikelilingi massa, dan saling-rasuk dari
keduanya, seperti yang teraplikasikan pada interior-
interior
Baroque dan Rococo.

Pergulatan (saling rasuk) sculptural dan


architectural dalam interior perpustakaan zaman
Rokoko di
Jerman Selatan. (Mangunwijaya, Y.B., 1992 : 149
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

THANKS
YOU

Anda mungkin juga menyukai