ICA SALSANABILA

2004104010049

Paradoxes and
Metaphor The Metaphysical Inquiry
Penyelidikan Metafisik

Metafisika membahas hal-hal yang tidak diketahui dan

The Broadest Paradox terkait dengan konsep tak terhingga dan Tuhan.
Paradoks Terluas Metafisika dikejar secara historis oleh dua kelompok
besar: para filsuf dan berbagai orang lain seperti
Diperlukan untuk pesulap, ahli kimia, dan theosophist.
mempertimbangkan struktur
"Unbuildable" agar dapat membuat Kelompok pertama mengambil pendekatan
struktur aktual. Arsitek yang kebijaksanaan konvensional dan kelompok terakhir
menciptakan melalui paradoks mengklaim mengetahui apa yang ada di luar dan
membutuhkan kedisiplinan yang menyimpannya sebagai rahasia.
ekstra, kejelasan dalam berbicara
dan pengetahuan untuk
mempertahankan pendapat mereka.
The Metaphysical Inquiry
Arsitek mempertimbangkan pilihan Penyelidikan Metafisik
antara saat ini dan masa depan,
antara yang buruk dan yang
berpotensi sangat baik,

Pendekatan paradoks terhadap

arsitektur membutuhkan arsitek
yang dapat mempertimbangkan
pilihan antara saat ini dan masa
depan, antara yang buruk dan yang
berpotensi sangat baik. Hal ini
mendorong arsitek untuk melihat
lebih jauh dari apa yang saat ini
memungkinkan dan untuk
mengeksplorasi yang tidak dapat
dibangun untuk membentuk Arsitek Suprematis Rusia Peter Eisenman dan Aldo
pendekatan mereka dalam Leonidov, Malevitch, dan Rossi, yang juga periode
membangun di masa depan. Feodorov, entah karena panjang dalam hidup mereka
kecenderungan pribadi untuk mengeksplorasi dan
atau karena keadaan luar, menemukan bentuk
tetap berada pada level pandangan dunia mereka
filosofis, dan selalu tentang ruang tak terbatas
dianggap sebagai vs terbatas dalam
penjelajah sejati ke dalam hubungannya dengan
wilayah metafisika dan kehidupan dan kematian,
ideal. melewati tahap kontemplasi.
Paradox and Metaphysics in Actually
Paradoks dan Metafisika Sebenarnya

Paradox and Metaphysics in Actually merupakan

jalan menuju keabadian. Dan kita sudah mengakui
bahwa baik untuk memiliki ambisi, ingin menjadi
abadi.
"Kegilaan orang yang penuh imajinasi menarik
simpati Unamuno. . . Dia selalu menganggap Don
Quixote lebih nyata daripada Cervantes. . . . Lebih
dekat dengan keabadian." Upaya Unamuno
berputar di sekitar ide penciptaan; para
pahlawannya, hasil imajinasi dan kreativitasnya
sendiri, tiba-tiba menghentikan aksi dan
menghadapi sang pengarang, menuntut untuk tahu
yang mana yang lebih "nyata" antara karakter,
penciptaan, atau sang pengarang, si pencipta? "Jadi
saya harus mati sebagai makhluk fiktif? Baiklah,
Tuanku pencipta, Don Miguel de Unamuno. Kamu
juga akan mati dan kembali ke ketiadaan dari mana
kamu berasal. Tuhan akan berhenti bermimpi
tentangmu" Anthony Kerrigan (1956),

Beyond Alchemy
Diluar Alkimia
Membuat karya yang orisinal bukanlah hanya sekedar membuat bentuk baru, tetapi juga
mengikuti prinsip-prinsip kreatif yang mendalam.
Salah satu contoh sukses dalam penerapan konsep paradoks ialah Gehry, Keberhasilan
Gehry dalam menerapkan konsep paradoks dalam arsitektur dengan cara mengambil
sebuah rumah dan "menghancurkannya" untuk melihat apa yang ada di dalamnya,
mencari kreativitas dari dekonstruksi.
MIMESIS AND
LITERAL
INTERPRETATION
Peniruan

Menurut Tatarkiewicz, pada awalnya diterapkan

pada tarian untuk menandakan "ekspresi perasaan
dan manifestasi dari pengalaman melalui gerakan,
suara, dan kata-kata."
Konsep Mimesis adalah peniruan sebagai ekspresi
perasaan adalah kondisi yang disambut baik, karena
arsitektur bertujuan untuk membangkitkan
perasaan, terutama perasaan emosional dan
perasaan spiritual.

Tatarkiewicz
Attitude Toward Mimesis
Sikap Terhadap Mimesis

Horatio Greenough dalam Menurut Aristoteles konsep ini Rudolf Arnhein menetapkan
bukunya yang terkenal, Form merujuk pada representasi dari konsep "Borrowing"
and Function, berkaitan tipe-tipe dan tindakan manusia (Meminjam). transformasi yang
dengan mimesis dan pada umumnya daripada merupakan strategi yang
rasionalitas tentang menyalin imitasi dari alam. berangkat dari sebuah lukisan,
gambar dan gaya kuno. seni pahat, suatu objek,
Menurut Greenough terhadap artefak, dan properti 2 atau 3
peniruan adalah bahwa karya dimensi lainnnya.
seni (termasuk arsitektur)
haruslah "perwujudan
pemikiran dan perasaan".
Individuality VS The Collective
Individualitas VS Kolektif

Antoniades mengatakan, bahwa arsitek harus mencari Romantisme :

keseimbangan antara individualitas dan kebutuhan Menekankan pada
kolektif dalam desain arsitektur. pengalaman emosional dan
Arsitek harus mempertimbangkan budaya, sejarah, dan spiritual pengguna
nilai-nilai masyarakat yang akan menggunakan bangunan. Menciptakan
bangunan tersebut. Selain itu, arsitek juga harus bangunan yang lebih
mempertimbangkan faktor lingkungan seperti iklim, menggugah emosi dan
topografi, dan kebutuhan energi. bermakna.

Pengorbanan diri :
Upaya arsitek untuk
Inclusivity, Imitation, and Associated Concepts
menempatkan kebutuhan
Inklusivitas, Imitasi dan Konsep Terkait
pengguna dan
Vitruvius menyatakan bahwa manusia sangat terkesan kesejahteraan masyarakat
saat menatap kemegahan cakrawala dan kemudian pada prioritas tertinggi.
merenungkannya, sehingga timbul suatu keinginan
untuk mewujudkan cakrawala itu dalam kehidupannya CONTEMPORARY
dalam bentuk naungan (shelter) bagi kenyamanannya. QUIXOTISM IN
Ia juga menyebutkan bahwa arsitektur berkembang dari
ARCHITECTURE
trial and error, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Merupakan upaya untuk
"dasar dari suatu penemuan adalah imitasi". Bahwa
menciptakan proyek atau
meniru adalah suatu hal yang alamiah bagi manusia
desain arsitektur yang
dalam memimpikan sesuatu dan mewujudkannya
idealistik atau tidak praktis.
dalam suatu bentuk dan mimesis adalah sesuatu yang
arsitek yang dianggap
progresive yaitu berkembang dari waktu ke waktu.
sebagai quixotic adalah
mereka yang mengadopsi
desain yang menantang

UNAMUNO DAN norma-norma

dan mendorong
tradisional
batas-

DON QUIXOTISM
Idealisme, Romantisme dan Pengorbanan diri
batas.
Contoh :

Idealisme :
mendorong arsitek
untuk mengejar
gagasan kreatif
yang unik dan
berbeda. Walt Disney Concert Hall