TIMUR
TEORI
SIMBIOSIS
menguraikan.
Arsitektur
tidak
memilahkan
bagian-bagian,
ia
Berikut adalah tabel perbedaan antara arsitektur barat dan arsitektur timur
yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Cita rasa kesederhanaan dan kepolosan pada estetika Jepang yang akan
diuraikan lebih lanjut pada bagian selanjutnya, lebih berdasarkan pada
pemahaman dan penghayatan orang Jepang yang berjiwa Shinto dan Budha
Zen. Pada hakekatnya, estetika di Timur dihayati lebih merupakan transformasi
diri dari hidup yang fana menuju nirwana. Di dalam masyarakat Jepang, meski
telah terjadi kemajuan teknologi tinggi, urbanisasi secara besar-besaran,
hubungan perdagangan international dan penyerapan sifat kebarat-baratan,
elemen kebudayaan asli yang khas masih tetap hidup di dalam semua lapisan
masyarakat. Dalam bidang arsitektur, konsep dan pemakaian ruang yang khas
masih terpelihara makna kebudayaannya meskipun banyak elemen fisik dan
tradisi itu nyatanya sudah tidak utuh lagi. Makna kebudayaan mudah
diterjemahkan kedalam bentuk yang baru. Bila dilihat sekilas, pengaruh nyata
dari arsitektur barat di Jepang sukar ditelusuri. Keturut-sertaannya tidak
diungkapkan dalam bentuk fisik. Namun hasil karya mereka (Barat) telah
mempengaruhi perkembangan konsep arsitektur Jepang. Sebuah idea akan
sama hasilnya apakah diungkapkan dalam bentuk fisik atau dalam bentuk
lainnya.
Salah satu teori yang ada di Jepang adalah Teori Simbiosis yang
dikenalkan oleh Kisho Kurokawa yang merupakan salah satu teori yang
diterapkan dalam karyanya selain arsitektur metabolisme.
Kurokawa
merupakan
salah
satu
pencetus
gerakan
perkembangan paham pluralisme, multikulturalisme dan khususnya ekologi "dalam ekologi, simbiosis mendifersifikasi spesies."
Istilah simbiosis mulai terangkat sebagai bahan diskusi dunia setelah ide
Kisho Kurokawa, yang kemudian menuangkannya dalam buku The Philosophy
of Simbiosis (1991). Simbiosis adalah istilah yang biasa digunakan dalam
biotechnology, kata ini dipakai untuk menjelaskan suatu keintiman interaksi antar
organisme yang bisa saja itu saling menguntungkan, saling merugikan maupun
berefek netral bagi kedua belah pihak. Dalam buku "The Philosophy of
Simbiosis",
Arsitektur
simbiosis
sebagai
analogi
biologis
dan
ekologis
memadukan beragam hal kontradiktif, atau keragaman lain, seperti bentuk plastis
dengan geometris, alam dengan teknologi, masa lalu dengan masa depan, dll.
Seperti dikatakan Jencks (sebagai pembuka tulisan), arsitektur simbiosis
merupakan konsep both-and, mix and match dan bersifat inklusif.
Kurokawa mengulas teori ini dalam ranah Buddhism dan biologi juga
dalam karakteristik orang Jepang yang berpresepsi bahwa teknologi adalah
sebuah hybrid dari alam. Bukunya cenderung mengacu dalam dualisme ini, disisi
lain juga mengandung tema oriental. Kurokawa membuat terawangan yang maju
dimulai dari sebuah era mesin menuju ke era kehidupan (mengganti pemikiran
age to machine menjadi age to life), yang hasil akhirnya adalah sebuah
simbiosis antara alam dan manusia, atau antara lingkungan dan arsitektur."
permainan material dan usaha lain sebagainya agar konflik tersebut justru
menjadi hal yang positif bagi rancangan yang akan dibuat. Simbiosis dapat
dilakukan dalam segala dimensi seperti yang dikutip dari Kisho Kurosawa dalam
bukunya Intercultural Architecture The Philosophy of Symbiosis; simbiosis
antara manusia dengan alam, simbiosis antara ilmu pengetahuan dan seni,
simbiosis antara public dan private, simbiosis antara industri dan masyarakat,
simbiosis antara kuat dan lemah (mayoritas dan minoritas), simbiosis antara
suatu bagian (part/individu) dengan suatu kesatuan / keutuhan (whole) dan
banyak hubungan simbiosis lainnya yang dapat diterapkan pada objek
rancangan.
Prinsip Simbiosis Dalam Arsitektur
Simbiosis adalah sebuah teori zonasi yang mengakomodasi wilayah fungsi
campuran di mana orang-orang dari semua latar belakang etnis dapat hidup
bersama, di mana di dalam dan di luar saling saling. filosofi simbiosis:
1) Simbiosis Arsitektur dan Alam
Sifat yang disebutkan di sini adalah buatan manusia alam, teority ketiga
antara arsitektur buatan manusia dan alam yang asli.
dengan menciptakan buatan manusia green hill (bukit perkotaan),
roof garden, sambungan menciptakan ke situs diagonal
bangunan yang menggunakan energi terbarukan dan bahan daur
ulang energi atau rendah.
menggabungkan pemandangan sekitarnya
dengan
budaya
dan
sejarah
dari
suatu
wilayah
.
6) Simbiosis interior dan eksterior / intermediate zona
Jalan sekaligus daerah untuk lalu lintas, perpanjangan alam
semesta intim dan ruang komunal. sifatnya yang pluralistik memberikan
pluralitas makna. jalan adalah singkatnya zona transisi di mana jalan raya
umum. zona antara dan zona transisi adalah daerah yang kontak
ditingkatkan dengan luar membangkitkan rasa kontinuitas antara
bangunan dan lingkungan
oposisi
antara
elemen-elemen
tersebut.
Filosofi
simbiosis
menghancurkan dualisme. Ada dua unsur yang paling penting dari simbiosis,
yaitu konsep sacred zone dan intermediary space. Kedua unsur inilah yang
merupakan hal yang diperhatikan dalam pembentukan simbiosis.
With the concepts of sacred zones and intermediate space as its
source, the philosophy of symbiosis is clearly distinct from all previous
philosophies. It opens our eyes to the horizon of a new world[1]
[1]
Sacred Zone
In the age of life, the movement will be from dualism to the philosophy
of symbiosis. Symbiosis is essentially different from harmony, compromise,
amalgamation, or eclecticism. Symbiosis is made possible by recognizing
reverence for the sacred zone between different cultures, opposing factors,
different elements, between the extremes of dualistic opposition.[2]
Sepanjang hidup, pergerakan akan berasal dari dualisme ke filsafat
simbiosis. Simbiosis ini dasarnya berbeda dari harmoni, kompromi,
amalgamasi,
atau
ekletisme.
Simbiosis
ini
dimungkinkan
oleh
Keberadaan sacred zone adalah konsep kunci dalam mendiskusikan arti yang
lebih dalam lagi dari simbiosis. Simbiosis sebisa mungkin dibuat dengan
menanamkan rasa hormat pada sacred zone (zona suci) antara faktor-faktor
oposisi, elemen-elemen yang berbeda dan kebudayaan yang berbeda.
The philosophy of symbiosis, on the other hand, seeks to recognize
the respective sacred zones of different cultures.[3]
[2]
[3]
Sacred zone dimiliki oleh suatu individu atau tradisi budaya sebuah
wilayah namun harus dihargai dalam kelangsungan proses simbiosis karena
setiap negara, wilayah, memiliki sacred zone dengan kebudayaannya masing
-masing. Intinya dalam simbiosis tidak ada peleburan antara dua nilai yang
berbeda ke dalam suatu nilai yang baru. Karena dalam simbiosis, nilai-nilai asli
suatu sacred zone tetap dipertahankan untuk melindungi keanekaragaman
budaya dan mendukung keberagaaman tersebut.
Protecting the diversity of life means protecting the diversity of culture,
and supporting that diversity. A symbiotic order is an order in which we
recognize others' differences and their sacred zones, and compete on that
basis.[4]
Melindungi
keanekaragaman
kehidupan
berarti
melindungi
Intermediary Space
[4]
10
11
Sukiya House
Engawa space
12
Sumber: http://makemeymindmymine.blogspot.co.id/2011/07/my-firstposting.html
Contoh bangunannya:
13
Sumber: http://gooddesignforgoodlife.blogspot.co.id/2009/11/arsitektur-simbiosis.html
Kurokawa
menolak
konsep
regionalisme
tertutup
juga
menolak
kepercayaan bahwa semua aspek dalam sebuah budaya tidak dapat diganggu
gugat. Jadi bahwa sebuah kehidupan baru dapat dicapai melalui hasil
pertentangan dalam perbedaan yang sangat besar. Sebuah ruang yang menjadi
media pertentangan tersebut memberikan kedua pemainnya sebuah aturan yang
harus dipatuhi, yang akhirnya menyediakan sebuah penyatuan.
"Jadi sebagaimana halnya penyerangan dan kesepahaman yang saling
menguntungkan yang selalu berproses diantara kedua pihak, maka batas
ruang intermediasi antar keduanya selalu bergerak..."
14
uraian
Mangunwijaya
dalam
Wastu
Citra,
pemikiran
Green
15
16
Sumber: www.mifb.com.my%2Ftravel-information%
Sumber: http://www.kuala-lumpur.ws/airport/klia.htm#
KESIMPULAN
Arsitektur Timur menekankan keharmonisan antara : manusia dengan
masyarakatnya, manusia dengan alam (lingkungan-nya) dan manusia dengan
yang Maha Pencipta (Rusmanto, 1999). Kisho Kurokawa adalah arsitek praktisi
17
salah
satunya
yaitu
terdapat
unsur
alam
didalamnya
walaupun
DAFTAR PUSTAKA
Hasbi,
Ahmad.
2016.
Teori
dan
Teori
Arsitektur.pdf.
Online.
18
SENI
POMITS
Vol.
2,
No.2.
Online.
(http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/3421/1442
diakses tanggal 20 Mei 2016)
Sandi,
Jefry
Wijaya.
2010.
Teori
Simbiosis.
(http://jefryarchitats.blogspot.co.id/2010/06/teori-simbiosis.html
Online.
diakses
Cinema.
2009.
Teori
dan
Gerakan
Arsitektur.
Online.
(http://archmagazine.blogspot.co.id/2009/11/teori-dan-gerakan-arsitektur.html
diakses tanggal 20 Mei 2016)
Septiantori,
Imron.
10
Teori
Ttg
Arsitektur.
Online.
Meynar.
2011.
Teori
Simbiosis
Dalam
Arsitektur.
Online.
(http://makemeymindmymine.blogspot.co.id/2011/07/my-first-posting.html
diakses tanggal 20 Mei 2016)
19
Teori dan Teori Arsitektur.pdf (diakses dan didownload tanggal 10 April 2016)
Wijaya,
Jefry
Sandi.
2010.
Teori
Simbiosis.
(http://jefryarchitats.blogspot.co.id/2010/06/teori-simbiosis.html
tanggal 20 Mei 2016)
20
Online.
diakses