Anda di halaman 1dari 6

12 Media Bina Ilmiah

ISSN No. 1978-3787

BENTUK ORNAMEN KERAJINAN CUKLIDI RUNGKANG JANGKUK


DESA SAYANG-SAYANG KOTA MATARAM
Oleh:
Pyo Apriliana Munawarah
Dosen FIS Universitas Nusa Tenggara Barat
Abstrak: Bentuk Ornamen Kerajinan Cukli di Rungkang Jangkuk, Desa Sayang-sayang, Kecamatan
Cakranegara, Kota Mataram. Istilah cukli adalah proses melobangi atau mencongkel sedikit permukaan
kayu untuk memasukkan kulit kerang
yang dibentuk, sesuai dengan gaya ornamen yang
diinginkan.Dalam memvisualisasikan bentuk desain ornamen pada berbagai macam bentuk produk
kerajinan cukli yang meiliki unsure bentuk ornamen terdiri dari media, ornamen, garis, tekstur, warna.
Bentuk ornamen berpijak dari berbagai reperesentasi bentuk dari alam sekitar yang sangat terkena di
Lombok, namun proses bentuk dan ornamen produk-produk kerajinan cukli dalam desain moderen tampa
mengemukankan nilai sacral dan simbolik, melainkan memenuhi kebutuhan berbagai macam unsur
kebudayaan yang luas sesuai dengan tuntutan masyarakat modern dalam nilai bentuk yang estetis
Kerajina cukli memiliki berbagai jenis motif diantaranya motif hias, geometris, motif hias binatang, motif
tumbuh-tumbuhan, Motif hias alam dan pemandangan dan motif hias Kaligrafi. Penelitian ini dilakukan
melalui tahapan studi: Survei lapangan, kajian pustaka , foto dokumentasi. Metode penelitian yang
dipakai adalah analisis deskristif , tentang berbagai bentuk ornamen. Kesimpulan yang didapat
diberbagai macam bentuk ornamen kerajinan cukli yang berkembang hingga kini, merupakan proses
kreativitas menjadi luar biasa daya tariknya bagi wisatawan yang datang ke Pulau Lombok, baik
wisatawan domestik maupun mancanegara yang perlu untuk kita lestarikan bersama.
Kata Kunci:Bentuk, Ornamen, Kerajinan, Cukli
PENDAHULUAN
Lombok merupakan salah satu daerah
pariwisata yang bisa dibanggakan, salah satu
pendukung yaitu dari sector industry kerajinan.
industry kerajinan cukli di Kota Mataram yang
berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Istilah
cukli adalah proses melobangi atau mencongkel
sedikit permukaan kayu untuk memasukkan kulit
kerang
yang dibentuk, sesuai dengan gaya
ornamen yang diinginkan. Bentuk kerajinan cukli
tercipta dari sekelompok masyarakat yang
memiliki ide kreatif dalam menciptakan dan
memanfaatkan sumberdaya alam yang ada, bagi
masyarakat Lombok yang berada di Nusa
Tenggara Barat, adalah salah satu penghasil daerah
penghasil mutiara terbesar memanfaatkan kerang
mutiara untuk menciptakan bentuk hiasan motif
ornamen, yang menjadi cirikhas dari kreatifitas
masyarakat pengrajin.
_____________________________________________
Volume 8, No. 5, Agustus 2014

Bentuk kerajinan cukli melalui proses keratif


dan inovasi, dimana usaha memanusia dalam
pemanfaatan bahan alam serta pengaruh diri dan
lingkunganya baik fisik maupun nilai-nilai sosial
diindefikasikan dan dikembangkan sehingga
sempurna, sehingga memilki bentuk yang mampu
memiliki nilai-nilai estetis yang tersusun dari
elemen-elemen seni yaitu, garis, bidang, tekstur
dan warna. Benda apa saja di alam ini, juga karya
seni/desain, tentu mempunyai bentuk (from)
(Sanyoto, 2009:93). Motif merupakan unsure
pokok sebuah ornamen. Dalam ornamen, pola
merupakan bentuk pengulangan motif. Ragam
ornamen dapat di kelompokakkan secara sederhana
berdasarkan motif hias atau pola bentuknya
menjadi dua jenis, yakni (1) ornamen geometris
dan (2) ornamen organis. Berdasarkan motif
hiasnya ornamen terdapat di kelompokkan menjadi
(1) motif geometris, (2) Motif manusia, (3) Motif
http://www.lpsdimataram.com

ISSN No. 1978-3787

binatang, (4) Motif benda-benda alam, (5) motif


benda-benda teknologis dan kaligrafi. (Sunaryo,
2009:14-16)
Tulisan ini bertujuan menjelaskan secara
analitis dan deskritif bentuk ornamen kerajinan
cukli di Rungkang Jangkuk Desa Sayang-Sayang,
Kota Mataram sebagai berikut. Pertama
menjelaskan unsure bentuk, kedua menjelakan
berbagai ragam bentuk ornamen kerajinan cukli.
Motode penelitian yang dipakai adalah
analisis deskriptif, berupa paparan mengenai
bebagai unsur bentuk serta ragam bentuk ornamen.
Pengumpulan
data
dilakukan
melalui
:
observasi/survey lapangan, studi data asil surfei,
dan studi literature. Tujuan makalah ini adalah
untuk menjelaskan berbagai unsure dan bentuk
irnamen kerajinan cukli.
UNSUR BENTUK ORNAMEN KERAJINAN
CUKLI
Benda apa saja di alam ini, juga karya
seni/desain, tentu mempunyai bentuk (from)
(Sanyoto, 2009:93). Dharsono dalam buku seni
rupa moderen menjelaskan pengertian bentuk
yaitu: Pada dasarnya apa yang di maksud dengan
bentuk (From) adalah totalitas dari pada karya
seni. Bentuk merupakan organisasi atau satu
kesatuan atau komposisi dari unsur-unsur karya (
Dharsono, 2004:30). Untuk mencapai nilai estetis
tidak akan lepas dari unsur-unsur pembentukan,
melihat karya seni kerajinan dan ornamen cukli
tidak lepas dari unsure-unsur pembentuk sebagai
berikut:
a.

Media.
Media adalah salah satu unsur penting dalam
proses terbentuknya suatu karya untuk mencapai
nilai estetis sebuah karya. Dalam menciptakan
suatu karya tidak lepas dari media yang akan
digunakan dalam mendukung suatu proses
menciptakan karya. Komonitas pengrajin cukli
dalam proses menciptakan karya seni tidak lepas
dari media. Media yang digunakan dalam proses
pembuatan kerajinan cukli mulai dari alat yang
sederhana sampai dengan alat-alat modern yaitu,
Kayu mahoni, kayu jati,dan kayu nangka, kerang
mutiara, alat cukil, tang, gergaji besi, palu, lem,
amplas gerinda, compressor, kuas dan cat. Kerang
mutiara berwarna putih gading merupakan media

Media Bina Ilmiah13

utama selain kayu sebagai penghias, kerajinan


cukli dengan proses mencukil, dan proses
menghias atau pembentukan ornamen dengan
media kerang sehingga memperindah serta kesan
mewah, antic dan primitifnya muncul sebagai ciri
khas kerajinan cukli.

b.

Ornamen
Menurut gustami (1978) dalam surnaryo
menjelaskan kata ornamen berasal dari bahasa latin
ornare, yang berdasarkan arti kata tersebut berarti
menghias. Ornament adalah komponen produk
seni yang di tambahkan atau sengaja dibuat untuk
tujuan sebagai penghias ( Sunaryo, 2009:3).
Artinya ornamen merupakan bagian dari unsur
bentuk sebagi hiasan pada produk seni, sebagai
cirri khas dari kebudayaan masyrakat setempat dan
masyrakat yang berkembang. Ornament sebagai
seni hias dalam kehidupan masyarakat tidak hanya
memiliki
fungsi
sebagai
elemen
untuk
memperindah barang atau benda, melainkan juga
memiliki fungsi lain, seperti fungsi sacral,
simbolik, dan fungsi social. (Guntur, 2004:53)
Ornamen-ornamen yang terbuat dari bahan
kerang mutiara pada produk kerajinan cukli sangat
berfariasi, merupakan stilasi dari bentuk ornamen
tumbuhan, geometris, binatang, dan kaligrafi yang
diantaranya bunga kamboja, biji padi, stilasi mata
melong, roda, binatang cecak, kadal, tokek, dan
bentuk ornament geometris berbentuk sulur pilin,
banji, kawung dan tumpal. Ornamen yang terdiri
dari motif, ragam hias yang diproses dengan tehik
mencukil, dikombinasikan dengan tehnik pahat,
sablon dan batik hingga menjadi satu kesatuan

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com

Volume 8, No. 5, Agugstus 2014

14 Media Bina Ilmiah

yang menjadikan kerajinan cukli dengan beberapa


kombinasi memiliki nilai estetis.
c.

Garis
Garis merupakan elemen yang senantiasa
muncul dan selalu mempunyai peran dalam
menentukan bentuk-bentuk ( Soegeng, 2000:15).
Pembuatan kerajinan cukli garis merupakan
elemen yang paling penting dalam menentukan
dasar pembuatan pola dalam proses mendisain
bentuk ornamen, ragam hias dalam seperti
ornamen tumbuhan, ornemen geometris, dan
ornament binatang, yang tidak lepas dari beberapa
bentuk garis baik datar lurus dan lengkung.
Sanyoto menegaskan arah dan gerak garis dalam
buku Nirmana yaitu:Arah garis hanya ada tiga,
yaitu horizontal, diagonal, dan vertikal. Garis biasa
lurus, melengkung, berlengkung-lengkung, atau
bergerigi, namun arah geraknya tetap Gerak garis
diartikan arah gerak pengoresan atau arah gerak
saat mengoreskan garis tersebut. Gerak garis biasa
dikatakan irama garis. Arah garis dapat lurus,
lengkung, lengkung ganda/majmuk, berombak
merata, berombak dari kecil ke besar, berombak
dari besar ke kecil, melingkar-lingkar, patah-patah,
bergerigi, atau campuran dari beberapa gerak
(Sanyoto, 2009:99-100).
d.

Tekstur (rasa permukaan bahan)


Tekstur adalah unsure rupa yang menunjukan
bahan yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam
susunan untuk mencapai bentuk rupa, sebagai
usaha untuk memberikan rasa tertentu pada
permukaan bidang pada perwajaahan bentuk karya
seni rupa secara nyata atau semu (Dharsono,
2004:47-48).
Kerajinan cukli pada bentuk ornamen
memilki tekstur nyata dan semu. seni kerajinan
cukli bentuk ornamen yang terbuat dari potongan
kerang dan bentuk ragam hias yang mengunakan
tehnik sablon dan tehnik batik mengesankan testur
semu, sedangkan pola bentuk dan tehnik ukir pada
ornamen kerajinan cukli baik
berbentuk
permukaan cekung dan cembung bertekstur nyata
dan pada ornamen beraksen kuningan dan perak
pada kerajinan cukli merupkan bentuk tekstur
nyata.

_____________________________________________
Volume 8, No. 5, Agustus 2014

ISSN No. 1978-3787

e.

Warna
Warna
dapat
di
definisikan
secara
objektif/fisik sebagai sifat cahaya yang di
pancarkan, atau secara subyektif/psikologis
sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan
(Sanyoto, 2009:13). Proses berkesenian ataupun
kebutuhan hidup dalam mencapai nilai estetis
warna merupakan salah satu kebutuhan manusia
untuk mencapai kebutuhan psikologis dan setiap
karya atau obyek warna menjadi unsur yang tidak
bisa dipisahkan dalam karya seni rupa .
Warna sebagai salah satu elemen atau medium
seni rupa, merupakan unsur susunan yang sangat
penting, baik di bidang seni murni maupun dalam
seni terapan. Bahkan lebih jauh dari pada itu warna
sangat berperan dalam segala aspek kehidupan
manusia. (Dharsono, 2004:49).
Komonitas pengrajin cukli melalui proses
kreatif, warna merupak unsur yang sangat penting
dalam menentukan ciri khas kerajinan cukli, warna
dasar bentuk kerajinan cukli mengunakan warnawarna gelap terutama warna hitam dan coklat
kehitaman. Sehingga konsep dalam menciptakan
kerajinan cukli yang memiliki kesan antik dan
primitive bisa tercapai dan dengan pengunaan
dasar warna-warna gelap aksen kerang pada hiasan
ornamen lebih nampak bersinar.
Keberadaan
kerajinan
cukli
banyak
mengalami perkembangan baik bentuk produk,
ornamen, ragam hias dan warna seiring dengan
memenuhi
kebutuhan
estetis
masyarakat.
Perkembangan warna seperti warna hijau tua, biru
tua dan merah marun, mulai mewarnai produkproduk kerajinan cukli namun kesan antik dan
primitive pada produk kerajinan cukli tetap terjaga.
RAGAM BENTUK ORNAMEN
Kerajinan cukli memiliki berbagai bentuk dan
ragam ornamen, yang meliputi berbagai macam
bentuk yang divisulkan dalam bentuk, ornamen
geometris, ornamen tumbuhan, dan ornamen
binatang., dalam profane fungsi frofan sendiri
lebih ditekankan pada peran motif sebagai elemen
estetik atau unsur hias pada suatu objek. Motif
sebagi unsur hias berfungsi sebagai elemen
pemikat perhatian atau elemen yang mengugah
perasaan indah, (Guntur, 2004:73).
http://www.lpsdimataram.com

ISSN No. 1978-3787

Dalam memvisualisasikan bentuk-bentuk


desain, ornamen kerajinan cukli berpijak dari
bentuk tradisi kebudayaan Lombok, namun proses
bentuk dan ornamen produk-produk kerajinan
cukli
dalam
desain
moderen,
tampa
mengemukankan nilai sacral dan simbolik,
melainkan memenuhi kebutuhan berbagai macam
unsur kebudayaan yang luas sesuai dengan
tuntutan masyarakat modern dalam nilai bentuk
yang estetis. Pendapat Koencaraningrat dapat
dikata gorikan atas tiga kelompok besar. 1), karya
desain yang diciptakan sebagai tuntutan
masyarakat yang berpikiran modern, baik secara
metalitas maupun tindakanya, 2) karyanya desain
yang mengadaptasi dan mengunakan berbagai
unsure kebudayaan barat yang telah modern tampa
harus menjadi Barat atau berciri barat, 3) Karya
desain yang semata-mata meniru gaya orang Barat
tampa diimbangi oleh proses berpikir dan metalitas
modern (Agus Sachari, dkk, 2001:17).
Motif Hias Geometris
Motif hias geometris merupakan motif tertua
dalam ornamen karena sudah di kenal sejak zaman
prasejarah. Motif geometris menggunakan unsureunsur rupa seperti garis dan bidang yang pada
umumnya bersifat abtstrak artinya bentuknya tak
dapat dikenali sebagai bentuk objek-objek alam.
Motif geometris berkembang dari bentuk titik,
garis, atau bidang yang berulang, dari yang
sederhana sampai dengan pola yang rumit
(Sunaryo, 2009:19).
Di tegaskan Guntur dalam, bukunya berjudul
ornemen, menyatakan yaitu:geometris, merupakan
citra paling awal diciptakan manusia. Pola-pola
abstrak itu diantaranya adalah bentuk-bentuk
zigzag, mander, spiral atau pilin, dan sulur-suluran.
Bentuk-bentuk abstrak semacam ada berkedudukan
sekedar hiasan, dan ada juga di impretasikan
sebagai symbol (Guntur, 2004:59).
Kerajinan cukli memiliki bentuk ornamen,
geometris dalam visualisasinya banyak dijumpai
bentuk ornamen pilin, lereng, tumpal. Dalam buku
ornamen dapat dijelaskan sebagai berikut: motif
ornamen pilin merupakan garis lengkung spiral
atau lengkung kait. Beberapa motif pilin dapat
dibedakan menjadi pilin tunggal yang berbentuk
ikal, pilin ganda yang berbentuk dasar S, dan pilin
tegar yakni pola ikal bersambung dan berganti

Media Bina Ilmiah15

arah, semuanya itu dalam ornamen disusun secara


berulang dan berderet sambung menyambung.
(Sunaryo, 2009:23). Motif geometris lereng,
memiliki bentuk atau pola dasar garis-garis miring
yang sejajar. Diantara garis-garis yang sejajar tadi
terdapat pilin kait atau pilin ganda yang telah
mengalami perkembangan( Sunaryo, 2009:25).
Motif geometris tumpal, Motif tumpal memilki
bentuk dasar bidang segi tiga. Bidang-bidang
segitiga itu biasanya membentuk pola berderet,
yang kerapkali digunakan sebagi ornamen tepi. (
Sunaryo, 2009:30).

a.

b.

Motif Hias Binatang


Motif binatang dengan berbagai jenis dan
ragamnya banyak terdapat pada ornamen
Nusantara. Mulai binatang yang hidup di dalam
air, binatang darat, binatang binatang yang dapat
terbang atau bersayap, bahkan sampai binatangbinatang imajinatif, atau hasil rekaan semata. Pada
umumnya jenis-jenis binatang itu merupakan satwa
yang dapat ditemui di daerah Nusantara sesuai
dengan satwa lingkungan tiap-tiap daerah, kecuali
binatang imajinatif yang terkait kepercayaan
setempat, binatang mitologi hasil pengaruh dari
luar, atau bentuk-bentuk binatang khayalan lainya(
Sunaryo, 2009:65). Benntuk ornamen kerajinan
yang ada di Lombok mengunakan motif ornamen
cecak, tokek dan kadal begitu pula pada kerajinan
cukli banyak di jumpai baik dari segi motif dan
bentuknya.

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com

Volume 8, No. 5, Agugstus 2014

16 Media Bina Ilmiah

c.

Motif Tumbuh-tumbuhan.
Motif tumbuh-tumbuhan atau motif flora pada
zaman prasejarah belum berkembang hal ini sesuai
dengan dinyatakan Van der Hoop (1949) bahwa
dalam zaman prasejarah di Indonesia tidak terdapat
ornamen tanaman, tetapi kemudian, di zaman
pengaruh Hindu yang dating dari India, ornamen
tumbuhan-tumbuhnan menjadi sangat umum dan
sejak ini pula menjadi bagian yang utama dalam
dunia
ornamentasi
di
Indonesia.(Sunaryo,
2009:153).
Kerajina cukli memiliki berbagai jenis motif
tumbuh-tumbuhan, diantaranya motif hias bunga
kamboja, dan motif hias patra, lung, dan sulur.
Motif hias patra artinya daun. Umumnya motif
hias patra bentuk stilasi sehelai daun yang di
ulang-ulang tersusun berderet, tetapi patra juga
dapat merupakan gubahan dedaunan yang
merupakan bagian motif-motif tumbuhan. Kata
lung dalam bahasa jawa menunjukkan pada jenis
tunas atau batang tanaman menjalar yang masih
muda dan melengkung-lengkung bentuknya.
Sementara sulur dipakai untuk menamakan motif
hias tumbuh-tumbuhan yang digubah denagan
bentuk dasar lengkung pilin tegar dan juga bagian
batang yang menjalar yang menyerupai sepiral
(Sunaryo, 2009:159).

ISSN No. 1978-3787

kerajinan cukli banyak dijumpai bentuk alam


benda langit seperti, matahari, dan bintang.

e.

Motif Hias Kaligrafi.


Sunaryo menjelaskan kaligrafi merupakan
tulisan indah atau seni seni tulis-menulis.
Sesungguhnya kaligrafi tidak terbatas dari bahas
aksara arab, tetapi dalam pengertian hkusus
biasanya dikaitkan dengan khat (kaligrafi
bertuliskan arab).menurut Abay D Subama (dalam
Visual Art edisi 21, 2007:66) sebagai komponen
kaligrafi, aksara memilki fungsi spiritual, praktis,
dan estetis. Meskipun motif hias kaligrafi sudah
lama ada, tetapi motif hias ini menjadi berkembang
seiring dengan berkembangnya kebudayaan Islam
di Nusantara (Sunaryo, 2009:183).

d.

Motif hias benda Alam dan Pemandangan.


Motif hias benda alam dan pemandangan
diciptakan dengan mengambil inspirasi dari alam,
misalnya benda-benda langit seperti matahari,
bulan, bintang, dan awan: kemudian api, air,
gunung, perbukitan, dan batuan. Perbukitan atau
gunung dengan tanaman dan bungan-bunga yang
dapat pula dilengkapi dengan air dan satwa atau
bangunan, dapat dijadikan motif hias yang oleh
Van
der
Hoop
disebut
motif
pemandangang(Sunaryo,
2009:171).
Pada
_____________________________________________
Volume 8, No. 5, Agustus 2014

http://www.lpsdimataram.com

ISSN No. 1978-3787

SIMPULAN
Dalam berbagai bentuk kerajinan cukli,
Bentuk ornamen menjadi salah satu unsure yang
penting dapat disimpulkan bahwa dalam proses
pembuatan bentuk ornamen
Kerajinan cukli,
Dalam memvisualisasikan bentuk desain ornamen
pada berbagai macam bentuk produk kerajinan
cukli yang berpijak dari bentuk tradisi kebudayaan
Lombok, namun proses bentuk dan ornamen
produk-produk kerajinan cukli dalam desain
moderen tampa mengemukankan nilai sacral dan
simbolik, melainkan memenuhi
kebutuhan
berbagai macam unsure kebudayaan yang luas
sesuai dengan tuntutan masyarakat modern dalam
nilai bentuk yang estetis.

Media Bina Ilmiah17

Sumarjo, Jakob Filsafat Seni Penerbit ITB


Bandung, 2000.
Kartika, Dharsono Sony. Kritik Seni Bandung,
Rekayas Sains, 2004.
Sachari, Agus. Desain Kemasan Perencanaa
Merek Produk yang Berhasil Mulai
dari Konsep sampai Penjualan,
Jakarta, Penerbit Erlangga, 2007.
Sunaryo, Aryo. Ornamen Nusantara Kajian
Khusus tentang Ornamen Indonesia,
Semarang, Dahara Prize, 2009.

DAFTAR PUSTAKA

Sanyoto, Sajiman Ebdi. Nirmana Dasar-dasar


Seni dan Desain, Yogyakarta Jalasutra
Anggota IKPI, 2009.

Guntur. Ornamen Sebuah Pengantar, Surakarta,


Penerbit P2AI STSI Surakarta dengan
STSI Pres Surakarta, 2004.

Toekio Sugeng Toekio M. Kekriaan Indonesia


Sekolah Tinggi
Seni Indonesia
Surakarta 2000.

_________,Keramik
Kasongan
Sebuah
Pengantar, Surakarta, Penerbit P2AI
STSI Surakarta dengan STSI Pres
Surakarta, 2005

_____________________________________
http://www.lpsdimataram.com

Volume 8, No. 5, Agugstus 2014

Anda mungkin juga menyukai