Anda di halaman 1dari 6

Tugas Ke- 7

Metode Perancangan Arsitektur

Disusun Oleh :

Nama : M.Dani Saputra


Nim :142020018
Dosen Pengasuh : Reny Kartika Sary, S.T., M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2021/2022
- Pengertian Pendekatan Poetic

Poetic Architecture digunakan sebagai pola fikir seorang arsitek dalam memecahkan
masalah yang ada pada saat proses perancangan. Poetic adalah suatu pengetahuan
yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Seseorang sedang terpusat
pemikirannya pada suatu masalah kemudian tiba-tiba menemukan jalan keluar
permasalahan tersebut. Tanpa melaui proses berfikir yang berliku-liku, tiba-tiba saja
dia sudah sampai pada jalan keluarnya. Jawaban atas permasalahan yang difikirkan
muncul dalam benaknya bagaikan sebuah kebenaran yang membuka pintu.
Atau bisa juga, poetic ini bekerja dalam keadaan yang tidak sepenuhnya sadar, artinya
jawaban atas suatu permasalahan ditemukan tidak pada waktu orang tersebut secara
sadar sedang menggelutinya. Suatu masalah yang sedang kita fikirkan, yang
kemudian kita tunda karena menemukan jalan buntu, tiba-tiba saja muncul dalam
benak kita lengkap dengan jawabannya. kita merasa yakin bahwa memang itulah
jawaban yang kita cari, namun kita tidak bisa menjelaskan bagaimana caranya untuk
mencapainya.

- Hubungan antara poetic dengan ilmu pengetahuan


Poetic merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran
tertentu. seseorang yang pikirannya sedang terpusat pada suatu masalah tiba-tiba saja
menemukan jawaban atas permasalahan tersebut. tanpa melalui proses berpikir yang
berliku-liku dan tiba-tiba saja dia sudah sampai pada jawaban tersebut. jawaban dari
permasalahan yang dipikirkan muncul dibenaknya bagaikan kebenaran yang
membukakan pintu, atau bisa juga, poetic ini bekerja dalam keadaan yang tidak
sepenuhnya Sadar artinya jawaban atas suatu permasalahan ditemukan tidak pada
waktu orang tersebut secara sadar sedang menggeluti nya. suatu masalah yang sedang
kita pikirkan, yang kemudian kita tunda karena menemui jalan buntu, tiba-tiba saja
muncul di benak kita lengkap dengan jawabannya. kita merasa yakin bahwa memang
itulah jawaban yang kita cari Namun kita tidak bisa menjelaskan Bagaimana caranya
kita sampai di sana
Sifat poetic dalam memperoleh pengetahuan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Bersifat personal, karena biasanya muncul pada diri seseorang
2) Tidak bisa diramalkan, karena datangnya tiba-tiba dan tidak ada waktu tertentu
3) Tidak bisa diandalkan sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara
teratur karena Sangat Individual dan tidak bisa diramalkan
4) Pengetahuan politik dapat digunakan sebagai hipotesis bagi analisis
selanjutnya, untuk menentukan benar atau tidaknya Pernyataan yang
dikemukakan
5) Dapat dibantu oleh kegiatan analitis dalam bekerja sama menemukan
kebenarannya merupakan peak experience/Pengalaman Puncak (Maslow)

Perancangan yang dilakukan dengan pendekatan poetic sifatnya sangat subjektif dan
tidak dapat diaandalkan dalam menyelesaikan permasalahan perancangan. Untuk itu,
perlu dilakukan kombinasi dengan pendekatan lain atau metode lain. Hal ini dilakukan
agar hasil perancangan yang terbentuk dapat diterima oleh masyarakat dan lingkungan
serta dapat dipertanggung jawabkan.
6) Merupakan intelegensi yang paling tinggi (Nietzsche)

Perancangan yang dilakukan dengan pendekatan politik sifatnya sangat subjektif dan
tidak dapat diandalkan dalam menyelesaikan permasalahan perancangan Untuk itu
perlu dilakukan combining dengan beberapa pendekatan lain atau metode lain. hal ini
dilakukan agar perancangan yang terbentuk dapat diterima oleh masyarakat dan
lingkungan serta dipertanggungjawabkan nantinya
Bangunan Sejenis dengan Penerapan Arsitektur Puitis :
BRUDER KLAUS CHAPEL
Lokasi Mechernich, Germany
Arsitek Peter Zumthor
Tahun Projek 2007
Bruder Klaus Chapel merupakan sebuah karya arsitektur yang difungsikan sebagai tempat
meditasi dan sclupture
DOKUMENTASI

KETERANGAN
- Fasade bangunan berupa dinding/slab konkrit yang menerus, berarti ‘kulit’
bangunan, susunan batang-batang pohon pada bagian dalam berarti ‘organ
bangunan’, sedangkan nilai sakral dan monumental berarti ‘sistem
anatomi/penghubung sel-sel’
- Keberhasilan pengaplikasian jenis material yang bertolak belangan masing-masing
karakter dan sifatnya berupa dinding luar dan batang pohon, pada fasade bangunan
tampak sebuah bangunan masif namun suasana ‘sacred’, tenang dan nyaman akan
terasa ketika berada dalam bangunan. Warna fasade yang calm, seolah mengajak
orang masuk kedalamnya.
- Penerapan cahaya alami dari atas atap bangunan dan dari pintu, serta dari lubang-
lubang kecil pada bagian dinding tertentu.
- Keberadaan elemen di sekeliling berupa rumput dan lading gandum dapat
menghadirkan suasana tenang yang dapat mendukung ketenangan untuk berdoa,
meditasi, dan kegiatan spiritual lain.
- ‘Sense’ yang mendukung meditasi serta kegiatan spiritual hadir melalui tinggi
bangunan yang mencapai 12 m dan hanya terdiri dari 1 lantai dengan bukaan pada
atap yang menerus ke bagian luar. Hal tersebut menghadirkan suasana yang
terkesan terkungkung namun tenang dan dekat dengan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai