Anda di halaman 1dari 14

TENGKORAK DALAM FESTIVAL DIA DE LOS

MUERTOS PADA PENCIPTAAN KARYA SENI


BATIK LUKIS

JURNAL KARYA SENI

Fitria Nur Aini

NIM 1211682022

JURNAL ILMIAH PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI

JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2017
1

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


2

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


TENGKORAK DALAM FESTIVAL DIA DE LOS MUERTOS PADA
PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK LUKIS
Oleh: Fitria Nur Aini

INTISARI
Tengkorak merupakan bagian yang sangat penting untuk manusia. Selain
menunjang struktur wajah, tengkorak juga melindungi otak sebagai pusat kita
berpikir. Sudah menjadi identitas bahwa tengkorak merupakan suatu objek yang
menakutkan untuk kebanyakan orang. Maka dari itu penulis ingin menunjukkan
bahwa tidak semua tengkorak identik menakutkan. Di meksiko ada perayaan hari
mengenang orang mati yang sering disebut festival Dia de los Muertos. Festival
ini terdengar sangat mengerikan karena mengenang orang yang sudah tiada, tetapi
sangat jauh berbeda dari kesan mengerikan. Festival ini sangat menghibur untuk
warga Meksiko, mulai dari patung tengkorak, roti, dan gula-gula dihias dengan
indah sehingga kesan menakutkan akan tengkorak hilang. Hal inilah yang
melatarbelakangi penulis untuk menjadikan tengkorak dalam festival Dia de los
Muertos sebagai sumber ide penciptaan karya. Penciptaan karya ini bertujuan
untuk mengubah pemikiran orang mengenai tengkorak.
Pembuatan sebuah karya seni memerlukan pengumpulan data. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka. Metode pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan estetika dan pendekatan semiotika. Sedangkan
metode penciptaan yang digunakan ialah metode tiga tahap enam langkah
menurut S.P. Gustami. Karya batik lukis ini menggunakan teknik batik tradisional
dengan menggunakan canting, teknik colet dan celup yang berguna untuk
memberikan efek yang lebih menarik pada karya. Karya yang dihasilkan berupa
karya panel yang berfungsi sebagai hiasan dinding.
Dari karya tugas akhir ini berhasil diciptakan 8 karya panel. Panel-panel
yang diciptakan memiliki warna-warna cerah dan memiliki karakteristik seperti
tengkorak dalam festival Dia de los Muertos. Ornamen-ornamen yang digunakan
tidak juah dari tema yang diambil. Sedangkan sebagai finishing digunakan figura
untuk memperindah karya panel.
Kata Kunci: Tengkorak, Festival Dia De Los Muertos, Batik Lukis

SKULL IN DIA DE LOS MUERTOS ON THE ARTWORKS CREATION


OF BATIK PAINTING
By: Fitria Nur Aini

ABSTRACT

Skull is a very important part for humans. In addition to supporting structure


of the face, skull also protects the brain as the center of our thinking. This has
been an identity that the skull is a frightening object for most people. Therefore
the author wanted to show that not all skulls are identic with scariness. Meanwhile

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


in Mexico there is a celebration of the dead called Dia de los Muertos. This
festival sounds so terrible because it recalls those who are dead, but it’s very
much different from a terrible impression. This festival is very entertaining for the
Mexicans, ranging from skulls sculpture, breads, and confectionery decorated in
such a way that the impression of scary skull will disappear. This is the
background of the author to make skull in the Dia de los Muertos as a source of
ideas creation of works. The creation of this work aims to change people’s
thinking about the skull.
Making artwork requiries data collection. Data collection which used is
literature study. The methods which used are aesthetic approach and semiotic
approach. Where as the creation method which used is three stages, six steps by
S.P.Gustami. These batik painting artworks are using traditional batik technique
by using canting, dab, and dye technique to provide a more interesting effect for
the artworks. The resulting works be in the form of panels that serve as a wall
decoration.
This final project successfully created 8 panel artworks. The artworks have
bright colors and characteristic from the Dia de los Muertos festival. The patterns
which used are not much different from the theme which is chosen. As the
finishing, frame is used to embellish the artworks.

Keywords: Skull, Dia de los Muertos Festival, Batik Painting

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Penciptaan


Tengkorak atau rangka kepala manusia memiliki peran penting
dalam menunjang struktur wajah dan melindungi organ tubuh yang
paling penting yaitu otak sebagai pusat kendali tubuh manusia. Satu
hal pasti tengkorak merupakan bagian dari rangka manusia yang paling
informatif.
Penciptaan karya seni kriya kali ini mengacu pada bentuk
tengkorak yang ada di dalam festival Dia de los Muertos yang ada di
Meksiko. Ini bukan sembarang festival karna festival ini
mempertahankan misi utama menghormati, mengingat dan merayakan
kehidupan semua orang yang telah tiada sebelum kita. Dia de los
Muertos memiliki arti hari orang mati. Dia de los Muertos berasal dari
kata Dia dan Muertos, Dia memiliki arti hari dan Muertos memiliki
arti kematian. Anggapan tentang kematian adalah hal yang
menakutkan, namun festival ini justru menginspirasi banyak festival
dan ritual di berbagai penjuru dunia.
Pada tanggal 1 dan 2 November, diperingati sebagai hari
kedatangan dan kepergian roh-roh orang yang sudah meninggal.
Tanggal 1 November, perayaannya dinamakan Dia de los Angelitos
yang didedikasikan untuk almarhum anak-anak muda, dan tanggal 2
November adalah Dia de los Difuntos untuk arwah orang dewasa. Pan
de muerto atau kue kematian baru disajikan pada 1 sampai 2
November. Kue ini tidak dapat disajikan di hari lain. Khusus untuk
Dia de los Muertos atau hari kematian saja. Kue tersebut berbentuk
bulat dengan bulatan-bulatan kecil lain membentuk semacam salib di
atasnya. "Ini melambangkan tubuh manusia. Bulat yang di atas itu
tubuh, sedangkan yang di sekitarnya itu rangka manusia.” Ada pula
yang mulai merayakannya pada malam 31 Oktober dengan mendatangi
makam. Waktu tengah malam tersebut diyakini sebagai waktunya jiwa
anak-anak muda bangkit.
(http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150601183417-262-
57035/merayakan-hari-kematian-meksiko-dengan-roti-kematian/).
Selama perayaan berlangsung, keluarga biasanya mengunjungi
makam dan membawa ofrendas (persembahan) untuk almarhum,
seperti bunga, lilin dan makanan. Kegiatan dalam perayaan ini antara
lain membersihkan makam dan menghiasinya, seperti meletakkan
mainan di makam anak-anak, dan untuk makam orang dewasa bisa
dihias dengan perhiasan, dan botol-botol minuman beralkohol.
Sementara itu di rumah-rumah, keluarga membuat altar dan
menghormati orang yang telah meninggal dengan roti manis, makanan
kesukaan almarhum, foto, marigold (bunga kematian), air tawar,
pernak-pernik, dan gula berbentuk tengkorak (sugar skull). Ada juga
makanan yang disiapkan untuk menyambut orang yang sudah
meninggal. Masyarakat setempat percaya bahwa orang yang sudah
meninggal akan "memakan" persembahan tersebut. Jenis makanannya
antara lain gula-gula berbentuk tengkorak, labu permen, muertos (roti
5

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


kematian) yaitu roti telur manis, dan atole yang terbuat dari tepung
jagung, kayu manis, kacang vanila, piloncillo (gula khas Meksiko),
dan bubur buah pilihan. Semua warga Meksiko sangat antusias saat
festival berlangsung. Mereka sangat senang untuk merias bentuk-
bentuk tengkorak baik dalam busana, makanan maupun riasan
wajahnya.
(https://beritagar.id/artikel/piknik/dia-de-los-muertos-perayaan-hari-
kematian-di-meksiko).
Berdasarkan ketertarikan akan bentuk tengkorak pada festival Dia
de los Muertos inilah penulis ingin menciptakan karya batik lukis
berbentuk panel, sehingga dapat tercipta tampilan karakter tengkorak
dalam festival Dia de los Muertos. Tema ini dipilih karena menarik
dan tengkorak yang terdapat di festival dipenuhi dengan berbagai
macam ornamen yang beragam bentuknya. Ornamen-ornamen pada
tengkorak tersebut memiliki simbol dan filosofi masing-masing.
Dengan latar belakang tersebut penulis bisa lebih berekspresi dengan
bentuk tengkorak yang ada.

2. Rumusan dan Tujuan Penciptaan


a. Rumusan Penciptaan
Bagaimana cara menciptakan karya seni dengan sumber ide
tengkorak dalam festival Dia de los Muertos yang diciptakan
dengan teknik batik lukis?

b. Tujuan
Menciptakan karya seni dengan sumber ide tengkorak dalam
festival Dia de los Muertos yang diciptakan dengan teknik batik
lukis.

3. Teori dan Metode Penciptaan


a. Teori
1). Teori Ornamen
Ornamen berasal dari kata ornare (Bahasa Latin) yang
berarti menghiasi. Ornamen adalah komponen produk seni
yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai
hiasan. Di samping itu di dalam seni ornamen sering
ditemukan pula nilai-nilai simbolik atau maksud-maksud
tertentu yang ada hubungannya dengan pandangan hidup
(filsafat hidup) dari manusia atau masyarakat penciptanya,
sehingga suatu benda yang dikenai seni ornamen itu akan
mempunyai arti yang lebih bermakna, disertai harapan-harapan
tertentu pula (Gustami, 2008:3-4).

2). Teori Estetika


Dalam buku Pengantar Estetika (Kartika, 2004:9) terdapat
pendapat Louis Kattsof yang menyatakan bahwa estetika
adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan batasan rakitan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


(structure) dan perasaan (role) dari keindahan, kususnya dalam
seni.

3). Teori Desain


a) Titik
Titik akan mempunyai arti setelah tersusun penempatannya,
selain itu titik juga bisa sebagai unsur penunjang dalam
membantu bentuk wujud seperti halnya gerak, sinar, maupun
warna (Djelantik, 2004:19).

b) Garis
Kumpulan garis sendiri dapat di susun sedemikian rupa
sehingga mewujudkan unsur-unsur structural, misal saja ritme,
simetri, keseimbangan, kontras, dan lain-lain (Djelantik,
2004:27).

c) Bidang
“Wujud bidang bisa memberi kesan estetik yang berbeda-
beda, perwujudan bidang bervariasi dengan garis-garis yang
banyak diterapkan dalam seni hias ornamen” (Djelantik,
2004:20).

d) Arah
Setiap garis pasti memiliki arah misalnya mendatar
(horizontal), tegak lurus (vertical), dan miring (diagonal).
unsur arah pada motif ornament dapat digunakan untuk
mengubah penampilan gambar tersebut (al-Firdaus, 2010:58).

e) Ukuran
Dalam desain ukuran merupakan unsur terpenting. Karena
ukuran dapat mempengaruhi desain dan hendaknya diatur
ukurannya dengan baik agar desain tersebut memperlihatkan
keseimbangan (al-Firdaus, 2010:60).

f) Warna
Warna merupakan salah satu unsur penting yang paling
menonjol. Pemilihan warna yang tidak tepat menjadikan
warna nampak tidak serasi (Widarwati, 1993:12).
Memainkan warna merupakan salah satu cara untuk
mempercantik dan memperindah gambar.

4). Teori Semiotika


Kris Budiman dalam “Semiotika Visual” (2011:3)
mengemukakan pendapat mengenai Semiotika menurut Charles
S.Pierce. Pierce berpendapat bahwa semiotika merupakan nama
lain bagi logika, yakni doktrin formal tentang tanda-tanda (the
formal doctrine of signs). Proses penciptaan karya ini mengacu
pada teori Pierce yang menggolongkan tanda berdasarkan
7

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


objeknya. Tanda-tanda diklasifikasikan oleh Pierce menjadi ikon
(icon), indeks (index), dan simbol (symbol) (Budiman, 2011:78).

5). Tinjauan Batik


Secara etimologi, kata batik berasal dari bahasa jawa,
“amba” yang berarti lebar, luas, kain: dan “titik” yang berarti
titik atau matik (kata kerja membuat titik) yang kemudian
berkembang menjadi istilah “batik”, yang berarti
menghubungkan titik-titik menjadi gambar tertentu pada kain
yang luas dan lebar. Dalam bahasa jawa, “batik” ditulis dengan
“bathik”, mengacu pada huruf jawa “tha” yang menunjukan
bahwa batik adalah rangkaian dari titik-titik yang membentuk
gambaran tertentu (Wulandari, 2011:4)

b. Metode Penciptaan
1) Metode Pengumpulan Data
a) Studi Pustaka
Studi kepustakaan dalam proses pembuatan karya
ini ialah dengan mencari data yang berkaitan denga karya
yang diambil dari berbagai macam sumber. Data-data
diambil dari berbagai macam buku online, dokumen, arsip,
film, dan video yang berkaitan dengan tengkorak dalam
festival dia de los muertos.

2) Metode Pendekatan
a) Pendekatan Estetis
Pada dasarnya estetika adalah ilmu yang
mempelajari segala sesuatu tentang keindahan, mempelajari
segala aspek dari apa yang disebut keindahan (Djelantik,
2004:7).

b) Pendekatan Semiotika
Semiotika dilakukan dengan melihat sistem tanda
atau simbol-simbol yang terkandung dalam karya seni.
Menurut Berger(2010:1), tanda adalah sesuatu yang terdiri
pada sesuatu yang lain atau menambah dimensi yang
berbeda pada sesuatu, dengan memakai apapun yang dapat
dipakai untuk mengartikan sesuatu hal lainnya.

3) Metode Penciptaan
Metode penciptaan merupakan metode ilmiah yang
digunakan dalam proses penciptaan karya seni kriya. Pada
proses penciptaan karya seni kriya ini mengacu pada metode
penciptaan menurut SP. Gustami dalam bukunya Butir-Butir
Mutiara Estetika Timur. Menurut SP. Gustami(2007:329-332),
metode penciptaan secara metodologis terdapat tiga tahap enam
langkah penciptaan seni kriya.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


a. Eksplorasi
Metode ini digunakan untuk mengolah ide yang
didapat kemudian ide digunakan untuk mencari ide dan
gagasan baru.

b. Perancangan
Metode ini digunakan sebelum karya hendak
diwujudkan pada tahap selanjutnya. Metode ini berupa
pembuatan sketsa alternatif yang kemudian dipilih terpilih
dan sesuai dengan ide dan gagasan yang dikehendaki.
Beberapa langkah metode perancangan sebagai berikut:
1) Penuangan Ide ke dalam Sketsa
2) Penuangan Sketsa ke dalam Gambar Teknik

c. Perwujudan
Tahap perwujudan karya dilakukan dengan tahapan
yang runtut agar tidak terjadi keliaran ekspresi atau karya
yang keluar dari ide dasar, gagasan, dan rancangan. Oleh
karna itu tahapan dimulai dari pengumpulan data, analisis
sketsa, pembuatan desain, persiapan alat dan bahan, proses
pengerjaan atau perwujudan, dan finishing.

B. Pembahasan
1. Data Acuan
Referensi acuan yang sesuai dengan tema, ide, dan gagasan akan
dilakukan analisis yang ditinjau dari segi garis, bentuk, dan warna.

Gb. 1 (Sumber: alibaba.com) Gb. 2 (Sumber: gabancomel.blogspot.co.id)

Gb. 3 (Sumber: travel-IDNtimes.com) Gb. 4 (Sumber: gabancomel.blogspot.co.id)

Keterangan Gambar:
Gb.1. Bunga tradisional yang digunakan untuk menghormati orang mati.
Gb.2. Tengkorak gula merupakan makanan penghias altar yang menjadi
ciri khas.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


Gb.3. Suasana saat parade yang berlangsung meriah dan penuh dengan
gambar tengkorak
Gb.4. Contoh riasan wajah.

2. Perancangan

Judul:Imajinasi Judul: Happy

Judul: Lika-Liku.
3. Perwujudan
a. Menyiapkan Alat dan Bahan.
b. Membuat sketsa atau pola pada kertas gambar.
c. Desain dipindahkan ke kain yang akan dibatik dengan cara
dijiplak. Untuk memindahkan pola dapat menggunakan pensil.
d. Kemudian tahap selanjutnya proses pembatikan. Pada proses
pembatikan digunakan alat canting.
e. Memasuki tahap selanjutnya yaitu pemasangan kain pada spanram.
f. Proses selanjutnya, yaitu proses pewarnaan. Pada proses
pewarnaan pertama menggunaan teknik colet dengan zat warna
remasol.
g. Setelah mendapatkan warna yang sesuai dengan keinginan
kemudian kain perlu didiamkan agar warnanya benar-benar kering.
Proses mengunci warna dengan cara dioleskan dengan waterglass.
h. Proses penembokan atau pengeblokan. Proses penembokan ini
dilakukan menggunakan kuas dan memanfaatkan malam bekas.
i. Setelah melalui tahap penembokan kemudian kain diwarna kembali
proses pewarnaan kedua menggunakan zat warna napthol. Proses
pewarnaan kedua ini dilakukan dengan teknik celup.

10

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


j. Setelah melalui tahap-tahap pewaranaan kemudian masuk pada
tahap akhir, yaitu pelorotan. Pelorotan menggunakan larutan
waterglass.
k. Tahapan yang terakhir adalah finishing, yaitu pemasangan karya
pada pigura.

C. Hasil
Tugas akhir ini berhasil menciptakan 8 karya yang mengambil
inspirasi dari tengkorak dalam festival Dia de los Muertos. Batik lukis
diciptakan dengan berbagai macam warna dan memiliki karaketristik
seperti tengkorak yang terdapat dalam festival Dia de los Muertos.
Bentuk yang diciptakan lebih mengarah pada bentuk tengkorak yang
terdapat dalam riasan wajah, busana, dam makanan dalam festival Dia
de los Muertos. Ornamen yang digunakan disesuaikan dengan tema
yang diambil. Tekhik pengerjaan batik lukis ini dengan cara colet dan
celup.

Karya 1 Karya 2 Karya 3

Karya 4 Karya 5 Karya 6

Karya 7 Karya 8
11

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


1. Pembahasan Khusus

Gambar 1 Gambar 2
Judul: “Imajinasi” Judul: “Happy”

Gambar 3
Judul: “Lika-Liku”

Deskripsi Karya 1:
Karya yang berjudul “imajinasi” ini menggambarkan tentang
seseorang yang ingin berkarya dan memiliki banyak sekali imajinasi.
Imajinasi adalah kekuatan atau proses menghasilkan. Tidak jarang
bahkan sangat sering semua seniman yang ingin berkarya pasti
mencari imajinasi sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan hasil
karya yang memuaskan dan sesuai dengan ide yang sudah dipikirkan.
Pada karya ini imajinasi digambarkan dengan lingkaran-lingkaran
kecil yang mengelilingi tengkorak, itu bermaksud bahwa di dalam
kepala sesorang yang ingin berkarya pasti terdapat banyak imajinasi
yang memenuhi isi kepalanya.
Wajah tengkorak sengaja diberi warna orange, karena warna
orange menunjukkan kesehatan pikiran dan ketertarikan. Latar atau
background karya ini juga sengaja diberi warna merah muda karena
warna ini melambangkan kepercayaan dan damai. Tengkorak pada
karya ini juga dibuat dengan berbagai macam ornamen sesuai tema
yag sudah diambil. Karya ini berbentuk dua dimensi dan
menggunakan teknik pewarnaan colet.

Deskripsi Karya 2:
Karya yang berjudul “Happy” ini menggambarkan tentang suasana
dan perayaan saat pernikahan. Sudah pasti pernikahan adalah
12

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


perayaan yang ditunggu-tunggu semua orang. Perasaan semua
pasangan sudah pasti happy. Setiap pasangan yang menikah pasti
ingin keluarga yang dibangun selalu bahagia setelah hari pernikahan
mereka digelar. Tetapi tidak semua pernikahan selalu berlangsung dan
berjalan baik-baik saja.
Seperti pada karya yang seniman buat, tengkorak yang
digambarkan sedang menikah merasakan perasaan yang happy tetapi
pada kenyataannya setelah pernikahan tidak melulu perasaan happy
yang dirasakan.Pada bagian luar lingkaran terdapat banyak garis
lengkung dengan lima macam jenis warna. Masing-masing warna
menggambarkan makna di setiap pernikahan.

Deskripsi Karya 3:
Karya yang berjudul “Lika-Liku” menggambarkan tentang
banyaknya rintangan dalam kehidupan, naik turunnya kehidupan.
Hidup di dunia penuh lika-liku tidak jarang membuat kita terus merasa
dipermainkan oleh ombak kehidupan yang penuh lika-liku. Kehidupan
adalah sebuah panggung yang memang telah dirancang dengan unsur
dualis, yang memiliki dua kutub tolak belakang, seperti kaya-miskin,
mendapat-kehilangan, untung-rugi, anugerah-sial, pandai-bodoh,
mulia-hina, sukses-gagal, dan lancar-hambatan.
Kehidupan di dunia bagaikan kurva grafik yang kadang datar,
turun, atau naik. Apa yang kita terima atau dapatkan hari ini ada
hubungannya dengan apa yang telah kita lakukan kemarin dan
sebelumnya. Sekalipun tidak semua orang percaya dan memahaminya,
tetapi hukum karma dan sebab-akibat itu selalu berada di balik setiap
kehidupan. Pada wajah tengkorak dipenuhi hiasan ornamen sesuai
tema tengkorak dalam festival Dia de los Muertos. Karya ini juga
menggunakan teknik colet.

D. Kesimpulan
Tanpa diketahui banyak festival dari berbagai negara yang
memiliki potensi yang baik untuk diperkenalkan ke banyak orang yang
belum mengetahui. Begitu pula dengan festival Dia de los Muertos yang
merupakan salah satu festival yang menarik dan unik dari festival
kematian yang laiinya. Tanpa banyak diketahui festival Dia de los
Muertos merupakan festival mengenang hari kematian dengan cara
berbeda dari yang lain. Kematian yang identik dengan kesedihan tidak
mungkin ditemui di dalam festival Dia de los Muertos ini. Festival Dia de
los Muertos memiliki berbagai macam keunikan terutama pada bentuk
riasan wajah, busana, makanan, dan dekorasi yang dipenuhi dengan
tengkorak yang penuh warna dan unik.
Dengan keunikan ini tengkorak dalam festival Dia de los Muertos
diambil sebagai sumber ide dalam pembuatan karya seni batik lukis dalam
bentuk panel.Batik lukis yang diciptakan memiliki karakter yang lucu
dengan perpaduan warna yang menarik dan beragam. Bentuk tengkorak
dari festival Dia de los Muertos berhasil dimodifikasi menjadi batik lukis
yang menarik. Ornamen-ornamen yang diciptakan juga sesuai dengan
13

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta


tema yang diambil dan cukup menarik. Karakter tengkorak yang tidak
menyeramkan juga cukup berasil ditampilkan dalam karya ini.

DAFTAR PUSTAKA

Berger, Arthur Asa. (2010), Pengantar Semiotika, Tanda-Tanda dalam


Kebudayaan Kontemporer, Tiara wacana, Yogyakarta.

Budiman, Kris. (2011), Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonitas,
Jalasutra, Yogyakarta.

Djelantik, A. A. M, (1999), Estetika Sebuah Pengantar, Masyarakat Seni


Pertunjukan Indonesia, Bandung.

Firdaus, Iqra’al. (2010), Inspirasi-inspirasi Menakjubkan Ragam Kreasi Busana,


Diva press, Yogyakarta.

Gustami, SP. (2007), Butir-butir Mutiara Estetika Timur, Prasista, Yogyakarta.

, (2008), Nukilan Seni Ornamen Indonesia, Jurusan Kriya Fakultas Seni


Rupa Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.

Kartika, Dharsono Sony & Nanang Ganda Perwira. (2004), Pengantar Estetika,
Rekayasa SAINS, Bandung.

Widarwati, Sri. (1993), Disain Busana I, Fakultas Pendidikan Teknologi dan


Kejuruan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Yogyakarta.

Wulandari, Ari. (2011), Batik Nusantara: Makna Filosofi, Cara Pembuatan &
Industri Batik, CVAndi Offset, Yogyakarta.

WEBTOGRAFI
gabancomel.blogspot.co.id
travel-IDNtimes.com
gabancomel.blogspot.co.id
alibaba.com
https://beritagar.id/artikel/piknik/dia-de-los-muertos-perayaan-hari-kematian-di-
meksiko).
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150601183417-262-
57035/merayakan-hari-kematian-meksiko-dengan-roti-kematian/).

14

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai