5779 12471 2 PB
5779 12471 2 PB
Jurnal MIPA
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JM
Abstract
__________________________________________________________________________________________
Lead (Pb) is heavy metal which comes from waste fuel emissions. Increased use of fuel in industrial
machinery and vehicles causes increased levels of lead in the air. The entry of Pb into the body will
disturb the ballance other molecules and became a free radicals. The imbalance between free
radicals and antioxidants cause oxidative stress which characterized by decreased total antioxidant
statue (TAS) and increased malondialdehid (MDA). Longan honey is health suplement which
contained flavonoids, vitamin C, vitamin E and beta carotene. This study aims to determine the effect
of longan honey against TAS and MDA levels of blood Pb-induced. This is an experimental research
design with 25 white male rats Wistar, divided into 5 groups: group A (normal), B (rats with induced
Pb 10 mg / kg) and the C, D, E is a group of honey supplementation treatment respectively 0.45, 0.9,
1.8 ml / 200 gramBB and induction of Pb 10 mg / kg for 14 days. TAS and MDA data were analyzed
using one-way ANOVA and LSD test to determine differences in each group. The results showed that
honey with a dose of 1.8 ml / 200 gramBB could increase levels of TAS and MDA levels were
significantly lowered. The conclusions of this study is the honey can increase levels of TSA and lower
levels of MDA in white rats induced Pb.
Alamat korespondensi: ISSN 0215-9945
Gedung D6 Lantai 1, Kampus Unnes Sekaran,
Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: kamilakaniza93@gmail.com
108
Kamilatussaniah, A Yuniastuti, RS Iswari / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 108-114
109
Kamilatussaniah, A Yuniastuti, RS Iswari / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 108-114
110
Kamilatussaniah, A Yuniastuti, RS Iswari / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 108-114
111
Kamilatussaniah, A Yuniastuti, RS Iswari / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 108-114
diredam oleh mekanisme pertahanan sel (Langseth dapat berperan sebagai antioksidan (Ercal et al.
et al. 1994). MDA terbentuk dari reaksi antara 2001). Pengaruh Pb dalam menurunkan
radikal bebas dengan asam lemak tak jenuh antioksidan enzim katalase terjadi secara tidak
penyusun membran sel. Terjadinya peningkatan langsung. Masuknya Pb di dalam tubuh dapat
radikal bebas dalam tubuh akan meningkatkan berpengaruh terhadap sintesis heme, dimana
terjadinya reaksi antara radikal bebas dengan heme merupakan salah satu komponen dalam
asam lemak tak jenuh tersebut, sehingga kadar sintesis enzim katalase. Pb menyebabkan
MDA meningkat. Keseimbangan antara radikal terganggunya proses sintesis heme (Ercal et al.
bebas dengan antioksidan dalam tubuh harus 2001; Flora et al. 2008). Suplementasi madu
seimbang, apabila radikal bebas di dalam tubuh kelengkeng yang dilakukan pada penelitian ini,
melebihi jumlah antioksidan endogen maka akan bertujuan untuk meningkatkan antioksidan dalam
menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Selain itu, menangkal radikal bebas yang disebabkan karena
peningkatan radikal bebas juga dapat Pb. Senyawa antioksidan yang terkandung di
menyebabkan ketidakseimbangan molekul lain. dalam madu akan bekerja secara sinergis untuk
MDA digunakan sebagai biomarker biologis menangkal radikal bebas, akibatnya kadar radikal
terjadinya stres oksidatif. Induksi Pb asetat yang bebas dan peroksidasi lipid akan diredam.
dilakukan menyebabkan terjadinya peningkatan Madu kelengkeng mengandung beberapa
radikal bebas dalam tubuh akibatnya terjadi stress vitamin yang berperan sebagai antioksidan, seperti
oksidatif (Gurer & Ercal 2000). vitamin C, vitamin E, dan beta karoten. Kandungan
Penurunan kadar TSA secara signifikan pada senyawa antioksidan tersebut bekerja secara
kelompok B dapat terjadi karena Pb menyebabkan sinergis untuk menangkal dan meredam radikal
terbentuknya ROS, seperti H2O2, RO-, NO-, ONOO, bebas. Aktivitas antioksidan dari vitamin C adalah
OH-. Peningkatan jumlah radikal bebas yang terjadi dengan memutus rantai ikatan radikal peroksi
secara terus menerus dapat meningkatkan dengan molekul lain, sehingga tidak terbentuk
pemakaian enzim antioksidan intraseluler rantai radikal peroksi lain (Rock et al. 1996).
(Wresdiyati et al. 2007). Hasil penelitian Berdasarkan Murray et al. (2003), vitamin C
menunjukkan kadar TSA pada kelompok B sebagai antioksidan tidak berperan secara
terendah dibandingkan dengan kelompok langsung, tetapi vitamin C diperlukan untuk
perlakuan suplementasi madu kelengkeng. mempertahankan agar kofaktor logam dapat
Penurunan antioksidan pada kelompok B dapat berada dalam keadaan tereduksi. Vitamin C
disebabkan karena terganggunya sintesis merupakan agen pereduksi yang mampu
antioksidan endogen karena Pb. mereduksi senyawa oksidan seperti NO serta
Glutation merupakan enzim terpenting oksidan lain. Vitamin C memiliki kemampuan
sebagai antioksidan endogen yang mampu untuk menangkal radikal bebas dengan mencegah
menangkap radikal bebas, namun Pb memiliki terjadinya peroksidasi lipid pada hati dan jaringan
afinitas dan kereaktifan yang tinggi terhadap (Patrick 2006).
kompleks gugus sulfihidril pada glutation, ketika Mekanisme beta karoten sebagai
gugus sulfidril tersebut terikat pada Pb akan antioksidan terjadi secara tidak langsung, yaitu
menyebabkan glutation kehilangan dengan melakukan perlindungan membran sel
kemampuannya sebagai antioksidan (Flora et al. serta menjaga integritas membran sel dengan
2008). Pengaruh Pb pada enzim antioksidan GPx radikal bebas, oleh karena itu peroksidasi lipid
terjadi karena Pb memiliki reaktivitas yang tinggi pada membran sel dapat dicegah (Latumahida et
terhadap selenium, dimana selenium merupakan al. 2011). Aktivitas antioksidan vitamin E yang
salah satu komponen pada enzim GPx agar dapat terkandung pada madu kelengkeng yaitu dengan
berperan sebagai antioksidan. Meningkatnya Pb di cara mentransfer atom hidrogen. Vitamin E
dalam tubuh akan menyebabkan Pb berikatan berperan sebagai antioksidan dengan menangkal
dengan selenium, akibatnya selenium di dalam dan menetralisir radikal bebas. Vitamin E
tubuh akan menurun. Ketidaktersediaanya merupakan antioksidan eksogen yang banyak
selenium dalam GPx akan menyebabkan GPx tidak terkandung pada tumbuhan dan bersifat lipofilik
112
Kamilatussaniah, A Yuniastuti, RS Iswari / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 108-114
(Mostofa et al. 2010). Berdasarkan Packer (1991), antioksidan adalah melalui aktivasi nuclear factor
Vitamin E dapat menjaga dan melindungi stabilitas erythroid 2 related factor 2 (Nrf2) yang merupakan
membran sel dan mencegah lipoprotein pada gen yang berperan dalam sintesis enzim
membran sel sehingga tidak mengalami stres antioksidan endogen seperti gen SOD (Sumardika
oksidatif akibat radikal bebas. Alfa tokoferol & Jawi 2011).
mampu melindungi membran sel darah merah dan Adanya peningkatan antioksidan di dalam
daapt meningkatkan aktivitas enzim SOD dan tubuh karena suplementasi madu kelengkeng akan
katalase (Reed & Orrenius 1997). menurunkan kadar radikal bebas sehingga secara
Berdasarkan hasil penelitian Asih et al. tidak langsung peroksidasi lipid menurun dan
(2012) diketahui bahwa madu kelengkeng kadar MDA menurun. Hasil penelitian
mengandung senyawa antioksidan spesifik, yaitu menunjukkan bahwa pemberian madu kelengkeng
flavonoid. Madu kelengkeng mengandung bahan pada kelompok E, yaitu kelompok perlakuan
aktif antiradikal bebas yang bersifat polar dan dengan dosis 1,8 ml/200 gramBB mampu
semi polar. Senyawa kimia yang bersifat semi polar menurunkan kadar MDA dan meningkatkan kadar
memiliki struktur ikatan rangkap majemuk dan TSA secara signifikan. Berdasarkan hasil
memiliki gugus hidroksi lebih banyak sehingga penelitian, diketahui bahwa madu kelengkeng
lebih berpotensi untuk meredam radikal bebas. dengan dosis 1,8 ml/200 grBB dapat
Flavonoid merupakan salah satu metabolit meningkatkan kadar TSA dan menurunkan MDA
sekunder yang dihasilkan oleh tanaman. Senyawa secara signifikan dalam mengatasi radikal bebas
flavonoid berfungsi sebagai antioksidan, termasuk yang dapat disebabkan oleh berbagai polutan.
dalam golongan senyawa fenolik yang bersifat Dosis tersebut setara dengan 100 ml pada
polar dan dapat larut dalam air. Flavonoid manusia, sehingga tidak dianjurkan untuk
memiliki aktivitas antioksidan yaitu penangkap meningkatkan dosis tersebut, karena dapat
radikal bebas serta peredam terbentuknya oksigen dimungkinkan dapat berpengaruh pada kadar
singlet (O-) (Trianggadewi 2010). Berdasarkan glukosa penderita diabetes atau seseorang yang
strukturnya, flavonoid memiliki lebih dari satu sudah berusia lanjut.
gugus fenol (gugus –OH dan aromatik) serta
mempunyai ikatan rangkap yang terkonjugasi, SIMPULAN
sehingga mampu untuk menangkal radikal bebas
(Rahmah 2012). Suplementasi madu kelengkeng
Senyawa flavonoid yang terkandung dalam berpengaruh terhadap kadar TSA pada tikus putih
madu kelengkeng tersebut berperan dalam yang diinduksi timbal (Pb). Kadar TSA tertinggi
mekanisme penghambatan peroksidasi lipid. terdapat pada kelompok E (perlakuan dengan
Flavonoid mampu mendonorkan satu atom dosis madu 1,8 ml/200 gramBB). Suplementasi
hidrogen dari gugus hidroksil (OH) fenolik pada madu kelengkeng berpengaruh terhadap MDA
saat bereaksi dengan radikal bebas. Flavonoid pada tikus putih yang diinduksi timbal (Pb). Madu
pada madu kelengkeng berperan dalam dengan dosis 1,8 ml/200 gramBB mampu
menangkap dan menangkal radikal bebas menurunkan kadar MDA tertinggi.
(scavenger).
Mekanisme flavonoid sebagai antioksidan DAFTAR PUSTAKA
terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Mekanisme flavonoid sebagai antioksidan secara Ardiyanto D. 2005. Deteksi Pencemaran Timah Hitam
langsung terjadi dengan mendonorkan ion (Pb) dalam Darah Masyarakat yang Terpajan
hidrogen sehingga dapat menetralisir efek toksik Timbal (Plumbum). Jurnal Kesehatan Lingkungan
2 (1): 67-76.
dari radikal bebas, sedangkan mekanisme secara
Asih IA, Ratnayani RK & Swardana IB. 2012. Isolasi dan
tidak langsung yaitu dengan meningkatkan
Identifikasi Senyawa Golongan Flavonoid dari
ekspresi gen antioksidan endogen melalui Madu Kelengkeng (Nephellium longata L). Jurnal
beberapa mekanisme (Sumardika & Jawi 2011). Kimia 6 (1): 72-78.
Salah satu mekanisme peningkatan ekspresi gen
113
Kamilatussaniah, A Yuniastuti, RS Iswari / Jurnal MIPA 38 (2) (2015): 108-114
Aulanni’am RA & Rahmah NL. 2012. The Potency of Parwata OAK, Ratnayani KAA, & Listya A. 2010. Aktivitas
Sargassum dulpicatum Bory Extract on Antiradikal Bebas Serta Kadar Beta Karoten Pada
Inflammatory Bowel Disease Therapy in Rattus Madu Randu (Ceiba petandra) dan Madu
norvegicus. Journal of Life Science 6:144-154 Kelengkeng (Nephellium longata L). Jurnal Kimia
El-Hady. 2013. Honey Protect human Low Density 4 (1): 54-62.
Lipoprotein (LDL) from Peroxidation (In Vitro Patrick. 2006. Lead Toxicity Part II: The Role of Free
Study). Journal Pharmation Science 23 (2): 191- Radical Damage and The Use of Antioxidants in
197. the Pathology and Treatment of Lead Toxicity.
Endrinaldi & Asterina. 2014. Pengaruh Timbal (Pb) Alternative Medicine Review 11 (2): 114-127.
Terhadap Kadar MDA Serum Tikus Putih Jantan. Ratnayani KAA, Laksmiwati IAM, & Septian Ni PI. 2012.
Jurnal kesehatan 3 (3): 533-537. Kadar Total Senyawa Fenolat Pada Madu Randu
Ercal N, Orhan HG, & Burns NA. 2001. Toxic Metals and dan Madu Kelengkeng Serta Uji Aktivitas
Oxidative Stress Part I: Mechanism Involved in Antiradikal Bebas dengan Metode DPPH
Metal Induced Oxidative Damage. Journal of (Difenilpikril Hidrazil). Jurnal Kimia 6 (2): 163-
Curent Topic in Medicinal Chemistry 1: 529-539. 168.
Flora SJS, Megha M, & Ashish M. 2008. Heavy Metal Reed DJ, & Orrenius S. 1997. The role of methionine in
Induced Oxidative Stress and Its Possible glutathione biosynthesis by isolated hepatocytes.
Reversa; By Chelation Therapy. Indian Journal Biochem Biophys Res Commun 77:1257-1264.
Med Res 128: 501-523. Rock CL, Jacob RA, & Bowen PA. 1996. Update on
Gurer H & Ercal N. 2000. Can antioxidants be beneficial biological characteristics of the antioxidant
in the treatment of lead-poisoning? Free Radic. micronutrients: vitamin C, vitamin E and
Journal Biologi Med 29: 927–945. carotenoids. J. Am Diet Assoc 96 (7): 693-702.
Gusnita D. 2012. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Shofia V, Aulanni’am, & Mahdi C. 2013. Studi Pemberian
Di Udara dan Upaya Penghapusan Bensin Ekstrak Rumput Laut Coklat (Sargassum
Bertimbal. Berita Dirgantara 13 (3): 95-101. Prismaticum) terhadap Kadar Malondialdehid
Langseth L. 1994. Oxidants, Antioxidants, and Disease dan Gambaran Histologi Jaringan Ginjal pada
Prevention. Belgium: International Life Science Tikus (Rattus Norvegicus) Diabetes Melitus Tipe
Institute (ILSI) Press: 1-25. 1. Kimia Student Journal 1: 119-125.
Latumahida GJ, Kakisina P, & Moniharavopon M. 2011. Sumardika IW, & Jawi IM. 2011. Ekstrak Air Daun
Peran Madu Sebagai Antioksidan dalam Ubijalar Ungu Memperbaiki Profil Lipid dan
Mencegah Kerusakan Pankreas Mencit (Mus Meningkatkan Kadar SOD Darah Tikus Yang
musculus) Terpapar Asap rokok Kretek. Molusca Diberi Makanan Tinggi Kolesterol. Jurnal Ilmiah
medika 4 (1): 106-116. Kedokteran 43 (2): 67-70.
Mardiani HT. 2008. Pengaruh Pemberian Timbal (Pb) Trianggadewi DP. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak
Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma Labu Siam (Sechium edule (Jacq.) Sw) Terhadap
Mencit. Tesis. Sumatera: Universitas Sumatera Kadar Kolesterol LDL Tikus Putih (Rattus
Utara. norvegicus) yang Diinduksi dengan Pakan
Mostafa MH, Osfor, Ibrahim HS, Mohamed YA, Ahamed Hiperkolesterolemia. Skripsi. Surakarta: Fakultas
SM, Azeem ASAE, & Hegazy AM. 2010. Effect of Kedokteran, Universitas Negeri Surakarta.
Alpha Acid and Vitamin E on Heavy Metals Wresdiyati T, Astawan M, Fithriani D, Adnyane IKM,
Intoxication in Male Albino Rats. Journal of Novelina S, & Satyaningtjas AS. 2007. Pengaruh
America Science. 6(8) : 56-63. a-tokoferol terhadap profil superoksida
Murray RK, Graner DK, Mayes PA, & Rodwell VW. 2003. dismutase (SOD) dan malondialdehida (MDA)
Biokimia Harper. Edisi 24. EGC, Jakarta: 611-613. pada jaringan hati tikus di bawah kondisi stres.
Packer L. 1991. Protective role of vitamin E in biological Jurnal Veteriner 8(4):202-209.
systems. Am J Clin Nutr 53:1050S-1055S.
114