Lilis Majidah1)
1
D3 Analis Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia Medika
Email: Lilismajidah2@gmail.com
Emi Kusumawardani 2)
2
D4 Bidan Pendidik, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia Medika
Email: emikusumawardani80@gmail.com
ABSTRAK
ABSTRACT
aquabidestilata, lead acetate dose 0.5 mg and quercetin dose 0.7 mg. The variables
analyzed included MDA levels (malondialdehyde) and spermatozoa motility. The
data analysis included the Shapiro-Wilks normality test, the Homogeneity Test
using the Levene test, the average test of the group using Oneway Anova, after which
the different tests of each group continued using the Post Hoc Tukey HSD. Analysis
of data with The Post Hoc Tukey test showed no noticeable difference with a p value
of > 0.05 between the Pb+ aquabidestilata group and the normal group, this showed
that lead acetate administration affected free radical formation at this stage and not
yet in the final stages of MDA formation, data analysis results with Tukey's Post
Hoc test on the study showed that there were differences in between the
Pb+aquabidestilata group with the normal group and the Pb+quercetin group, this
illustrates that the effect of lead acetate administration on spermatozoa
motility. Lead acetate has not been able to affect the final formation of MDA and
lead acetate may affect decreased motility of spermatozoa.
penurunan berat testis dan peningkatan bantu hitung (handcouter), dari 100
kejadian abnormalitas spermatozoa ekor spermatozoa, dihitung
serta penurunan jumlah spermatozoa. persentasenya berdasarkan pola
Penelitian ini bertujuan untuk gerakan masing-masing terutama gerak
mengetahui apakah Pb asetat progresif (Nugraheni et al., 2003).
berpengaruh terhadap kadar MDA Gerakan spermatozoa diamati
(malondialdehyde) dan motilitas dan dikategorikan menurut WHO
spermatozoa. (1987) sebagai berikut :
a. +++ = Jika sperma bergerak cepat
METODE PENELITIAN dan lurus ke depan (gerak maju
sangat baik)
Tiga puluh ekor mencit jantan b. ++ = JIka geraknya lambat atau sulit
dewasa (mus musculus) dan dilakukan maju lurus atau bergerak tidak lurus
penyesuaian diri dengan lingkungan (gerak lemah)
selama 1 (satu) minggu pada kandang c. + = Jika tidak bergerak maju
hewan coba, diberikan makanan pellet d. N = Jika sperma tidak bergerak
dan diberikan minum. (Nekrozoospermia)
Perlakuan terhadap mencit jantan Data hasil pengukuran kadar
(mus musculus) diberikan selama 35 MDA (malondialdehyde) dan motilitas
hari. Perlakuan dengan memberikan spermatozoa dianalisis dengan
Aquadest pada kelompok normal (KN). menggunakan SPSS 17 for windows.
Perlakuan dengan pemberian timbal Analisis data meliputi uji normalitas
asetat 0,5 mg/0,01KgBB pada hari ke Shapiro-Wilk, uji homogenitas
21-35 pada kelompok perlakuan I (KP menggunakan uji Levene Test,
I) dan pemberian quercetin 0,7 kemudian dilakukan rata-rata
mg/0,01KgBB pada hari ke 1 dan kelompok menggunakan Anova dengan
pemberian quercetin 0,7 mg/0,01KgBB hipotesis diterima apabila p≤0,05 dan
+ 0,5 mg/0,01KgBB timbal asetat pada untuk mengetahui uji beda masing-
hari ke 21-35 terhadap kelompok masing kelompok menggunakan Post
perlakuan II (KP II) . Pada hari ke 36 Hoc Tukey.
dilakukan dekapitasi kemudian
dilakukan pembedahan mengambil HASIL DAN PEMBAHASAN
cauda epididimis untuk pemeriksaan
motilitas dan mengambil serum darah Hasil perhitungan kadar MDA
melalui jantung untuk pemeriksaan (malondialdehyde) pada serum darah
kadar MDA (malondialdehyde) . dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Pemeriksaan kadar MDA Tabel 1. Kadar MDA
(malondialdehyde) akan dilakukan di (malondialdehyde) pada mencit
laboratorium dengan menggunakan percobaan
ELISA Kit. Kadar Malondialdehyde
(MDA) nmol/mL p
Pemeriksaan motilitas Kelom
n
pok Mean SD Mini Mak
spermatozoa dilakukan dengan cara mum simu
meneteskan 1 tetes suspensi sperma m
Norma 10 4,68a 1,85 2,00 7,00
pada gelas benda, kemudian diperiksa l
di bawah mikroskop dengan perbesaran Pb+qu 10 14,90
b
4,71 7,00 20,50
0,0
ercetin
100x. Pada setiap bidang pandang Pb+aq 10 9,42 ab
4,84 3,00 16,91
00*
diamati pola pergerakan individual uabide
stilata
tiap-tiap spermatozoa. Dengan alat
signifikannya p = 0,000 atau nilai α< kalau dibiarkan terus menerus akan
0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat menyebabkan ketidakseimbangan
perbedaan nilai MDA pada masing- antara radikal bebas dengan
masing kelompok. Selanjutnya pada antioksidan endogen yang dikenal
analisis data dengan uji Post Hoc Tukey dengan nama stres oksidatif (Parwata,
tidak menunjukkan perbedaan yang 2016).
nyata dengan nilai p > 0,05 antara
kelompok Pb+aquabidestilata dengan
kelompok normal, dan kelompok
Pb+quercetin hal ini menunjukkan
bahwa pemberian timbal asetat
mempengaruhi pembentukan radikal
bebas pada tahap inisisi dan belum
pada tahap akhir pembentukan MDA
Pemberian timbal berpengaruh pada
Gambar 1 Role of Reactive Oxygen Species in
tahapan pembentukan radikal bebas Male Reproduction (Fatima, S., 2018)
yang terjadi pada tahap inisiasi, dimana
tahap ini merupakan tahap awal radikal Pada penelitian menunjukkan
bebas mulai terbentuk. Hal ini sejalan bahwa rata-rata motilitas yang tertinggi
dengan penelitian Ismanto (2019) yang pada kelompok normal, Pb+quercetin,
menyatakan bahwa timbal dalam darah kemudian kelompok
tidak ada hubungan bermakna dengan Pb+aquabidestilata. Hasil analisis data
MDA dalam darah. dengan uji Post Hoc Tukey pada
Tahap inisiasi dapat terjadi penelitian menunjukkan bahwa ada
karena reaksi langsung antara molekul perbedaan kelompok normal dengan
lipid dengan katalis logam atau karena kelompok Pb+quercetin dan kelompok
dekomposisi hidroperoksida yang Pb+aquabidestilata. Timbal sebagai
berasal dari reaksi molekul lipid radikal bebas dapat mengganggu
dengan singlet oksigen atau enzim kelompok normal ATP-ase yang ada di
pengkatalis reaksi molekul lipida dalam membran sel, ATP-ase ini ada
dengan triplet oksigen. Ikatan O-O di dibagian tengah ekor dan berfungsi
dalam hidroperoksida bersifat lemah, mempertahankan homeostatis internal
sehingga logam dapat mengkatalisis membran sel (Sanocka, 2014). Stres
dekomposisi hidroperoksida oksidasi merupakan faktor utama
menghasilkan radikal bebas (Gordon, dalam etiologi dari infertilitas pria.
1990). Menurut Liochev dan Fridivich Serangan ROS dapat menginduksi
(1999) dalam Muchtadi (2012) peroksidasi lipid dan fragmentasi DNA
menjelaskan bahwa dismutase anion yang mengganggu motilitas sperma
superoksida akan menghasilkan (Aitken, 2008). Hasil akhir dari
hidroperoksida, kemudian direduksi peroksidasi lipid akibat ROS yang
menjadi air atau radikal hidroksil berlebihan adalah terbentuknya
(OH*). Tahapan perubahan hidrogen Malondialdehyde (MDA) yang
dirubah menjadi radikal hidroksil digunakan sebagai induktor keberadaan
(OH*) terjadi pada tahap propagasi. radikal bebas dalam tubuh dan
Radikal hidroksil inilah yang indikator kerusakan oksidatif membran
menyebabkan terjadinya peroksidasi sel. MDA dapat mengganggu
lemak pada membran sel sehingga sel biosintesis protein dengan membentuk
mengalami kerusakan. Keadaan ini
adisi dengan DNA, RNA dan protein of swiss mice. Industrial Health,
(Zhou, 2006). no. 41, pp. 291-294
Penelitian pada tingkat molekuler Alessio, H.M., Hagerman, A.E.,
menyebutkan bahwa infertilitas pria Fulkerson, B.K., Ambrose, J.,
dilaporkan berhubungan dengan Rice, R.E., Wiley, R.L., (2000)
gangguan pada DNA mitokondria Generation of Reactive Oxygen
(mtDNA) dan apoptosis (Nakada et al., Species after Exhaustive Aerobic
2006). Motilitas spermatozoa sangat and Isometric Exercise. Med Sci
bergantung pada ATP yang dihasilkan Sport Exerc, vol. 32, no. 9, pp.
dari fosforilasi oksidatif dalam 1576-1581
selubung mitokondra. Pergerakan Aitken, R.J., & Roman, S.D., (2008).
spermatozoa membutuhkan sejumlah Antioxidant Systems and
energi ATP yang digunakan untuk Oxidative Stress in The Testes:
menggerakkan aparatus flagela, Oxidative Medicine and Cellular
gangguan pada fungsi respirasi Longevity. Hindawi Publishing,
mitokondria dapat menyebabkan vol. 1, no. 1, pp. 15-24
menurunnya motilitas dan fertilitas Endrinaldi, A. (2014). Pengaruh
(Kao et al., 1998). Timbal (Pb) terhadap Kadar
MDA Serum Tikus Putih Jantan.
SIMPULAN DAN SARAN Jurnal Kesehatan Andalas. vol.
3, no. 3, pp. 531-535
Pemberian timbal asetat dengan dosis Fatima, S., (2018) Role of Reactive
0,5 mg/0,01KgBB memberikan Oxygen Species in Male
pengaruh pembentukan MDA pada Reproduction. Retrieved from :
tahap inisiasi pada mencit jantan (Mus Chapter 4.
Musculus) dan timbal asetat dengan http://dx.doi.org/10.5772/intecho
dosis 0,5 mg/0,01KgBB berpengaruh pen.74763
terhadap penurunan motilitas Feichtinger, W. (1999). Environmental
spermatozoa secara langsung pada Factors And Fertility . Human
organ membran sel testis pada proses Reproduction, vol. 6, pp. 1170-
pembentukan ATP-ase spermatozoa. 1175.
Berdasarkan hasil penelitian yang Gordon, M.H., (1990). The mechanism
menunjukkan bahwa pemberian Pb of antioxidant action in vitro. Di
asetat berpengaruh pada tahap awal dalam B.J.F. Hudson, ed. Food
inisisasi maka penelitian selanjutnya Antioxidant. Elvisier Applaid
diharapkan dapat menambahkan durasi Science. London
waktu yang lebih lama, sehingga Hayati.A, Mangkowidjojo S. Hinting
akumulasi Pb asetat dalam tubuh A, Moeljopawiro S (2006).
mencit semakin banyak, sehingga Hubungan kadar MDA sperma
kemungkinan besar pengaruhnya dengan integritas membran
terhadap pembentukan MDA. spermatozoa tikus (Rattus
Norvegicus) setelah pemaparan 2
DAFTAR PUSTAKA – methoxyethanol, Penelitian
Hayati, vol. 11, pp. 151 – 154
Acharya UR, Acharya S, & Mishra M. Ismanto, H., (2019). Hubungan kadar
(2003). Lead acetate induce timbal (Pb) dengan kadar
cytotoxicity in male germinal cell malondialdehyde (MDA) dalam
darah Ibu hamil di wilayah pantai