Anda di halaman 1dari 46

PERANAN KANTOR BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET

DAERAH KABUPATEN TAPANULI SELATAN DALAM MENGELOLA


PENDAPATAN RETRIBUSI PASAR

O
L
E
H

ROMA IRA PRIA HASIANNA


062600009

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Menamatkan Studi Pada Program Studi Diploma III
Administrasi Perpajakan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang

luas dan kompleks. Kemajuan tersebut tentunya memerlukan kesiapsediaan semua

pihak terlebih di era globalisasi, sekarang ini dibutuhkan orang-orang yang memiliki

kemampuan dalam menghadapi dan mengantisipasi kemajuan tersebut. Unsur yang

benar-benar harus disiapkan adalah sumber daya manusia selain itu pada dasarnya

peranan pemerintah dalam negeri mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam

mensukseskan pembangunan nasional yang sesuai dengan cita-cita pancasila.

Di negara-negara yang sedang berkembang bahwa pelaksanaan pembangunan

merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan seluruh masyarakat,

peran serta pemerintah dan aparatnya tetap penting dan cenderung dominan.

Konsekuensi logis dari pernyataan bahwa pembangunan merupakan tanggung jawab

bersama antara pemerintah dengan seluruh masyarakat baik secara sendiri-sendiri

maupun secara formal melalui berbagai jenis usaha yang terdapat dalam masyarakat

harus turut aktif dalam proses pembangunan tersebut.

Disamping itu pembangunan yang dilaksanakan haruslah merata di setiap

daerah, dengan tanpa mengabaikan kebutuhan yang mendesak secara khusus timbul

di daerah tertentu dan memerlukan penanganan diawal dengan kondisi yang ada.
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan oleh mahasiswa Program Studi Diploma III

Administrasi Perpajakan dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa dapat belajar

dari dunia kerja dan sekaligus membantu memberikan pemecahan masalah yang

dihadapi berdasarkan potensi mahasiswa.

1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

1. Untuk mengetahui prosedur penerimaan pendapatan retribusi pasar di

Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Tapanuli Selatan.

2. Untuk mengetahui target dan realisasi penerimaan pendapatan retribusi

pasar di Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Tapanuli Selatan.

3. Untuk mangetahui kendala dalam mengoptimalkan penerimaan

pendapatan retribusi pasar di Kantor Badan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan serta upaya

mengatasinya.

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

a. Bagi Mahasiswa

1. Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari kedalam

permasalahan yang timbul selama melaksanakan Praktik Kerja


Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Lapangan Mandiri (PKLM) pada Kantor Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

2. Mempelajari prilaku dan keahlian baru serta mempelajari bentuk tim

dan kerja sama.

3. Belajar untuk mempertinggi prestasi.

4. Menyiapkan mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang terampil

dan profesional dalam menghadapi dunia kerja.

b. Bagi Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

1. Meningkatkan mutu dan kualitas dengan adanya Praktik Kerja

Lapangan Mandiri (PKLM) jangka pendek.

2. Membina kerja sama antara Universitas Sumatera Utara dengan

perusahaan dengan instansi pemerintah daerah (Kantor Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli

Selatan).

3. Memperoleh ide-ide baru dalam upaya untuk mengoptimalkan

penerimaan retribusi pasar di Kantor Badan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

c. Bagi Universitas Sumatera Utara

1. Memberikan Uji nyata atas disiplin ilmu yang telah disampaikan

semasa perkuliahan

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
2. Meningkatkan kurikulum tepat guna sehingga mampu mencapai

standar mutu pendidikan.

3. Membuka interaksi antara Program Studi Diploma III Administrasi

Perpajakan FISIP USU dan instansi pemerintah daerah (Kantor

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Dearah Kabupaten

Tapanuli Selatan).

4. Mengusahakan adanya umpan balik untuk merevisi kurikulum.

5. Promosi sumber daya Universitas Sumatera Utara.

C. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Adapun yang menjadi ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

adalah bagaimana tata cara pengelolaan pendapatan retribusi pasar dan masalahnya

yang dilakukan oleh Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Tapanuli Selatan. Selain itu juga untuk memperoleh data penerimaan

pendapatan retribusi pasar dan masalahnya di tahun 2008-2009 agar dapat membantu

mahasiswa dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).

D. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Yang menjadi metode di Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ada 4

yaitu:

a. Tahap Persiapan
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum melakukan

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ke objek lokasi Praktik Kerja

Lapangan Mandiri (PKLM) yang meliputi kegiatan seperti : pemilihan objek

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), lokasi Praktik Kerja Lapangan

Mandiri (PKLM), pengajuan proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri

(PKLM) dan surat pengantar.

b. Studi Literatur

Yaitu kegiatan studi mencari data dan informasi dengan membaca landasan

teori, menelaah buku-buku literatur, peraturan perundang-undangan di bidang

perpajakan, majalah, surat kabar, catatan-catatan, maupun bahasa tertulis yang

ada hubungannya dengan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).

c. Studi Observasi Lapangan

Yaitu kegiatan studi mencari data dan informasi dengan mengikuti Praktik

Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) di Kantor Badan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan serta memepelajari laporan-

laporan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

d. Analisis

Yaitu kegiatan studi yang dilakukan dengan cara menganalisa permasalahan

dan kendala yang dihadapi dan mencari tahu atau menanyakan solusi/jalan

keluar yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut pada pegawai Kantor

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.


Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
E. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data digunakan tiga metode yaitu:

a. Metode Interview (Wawancara)

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan melakukan

wawancara dan mengajukan pernyataan kapada pegawai instansi yang

berkomponen dan menambah objektif yang berkaitan dengan

kebutuhan untuk melengkapi laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

(PKLM).

b. Metode Observasi (Pengamatan)

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan cara langsung

maupun tidak langsung terjun ke lapangan untuk melakukan

peninjauan dengan mengamati, mendengar dan bila perlu membantu

mengerjakan tugas yang diberikan oleh pihak instansi dengan

memberikan petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan berpedoman

pada ketentuan yang berlaku pada instansi dan tidak boleh melakukan

pekerjaan yang menjadi rahasia dan memiliki resiko yang tinggi.

c. Dokumentasi
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan membuat

daftar dokumentasi yang telah diperoleh dari instansi.

F. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Adapun yang menjadi maksud yang membuat sistematika penulis laporan

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah untuk mempermudah pemahaman

dan penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). Sistematika

penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) dibuat dalam 5 (lima)

bab dan dilengkapi dengan sub bab dan diberi penjelasan yang terperinci :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), pembahasan dan

penjelasan, tujuan penulisan serta bentuk sistematika

penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM).

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA

LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

Dalam bab ini diuraikan sejarah singkat Kantor Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli

Selatan, metode pengumpulan data serta gambaran petugas


Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
pegawai Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

BAB III : GAMBARAN DATA PENERIMAAN RETRIBUSI PASAR

Dalam bab ini diuraikan mengenai bagaimana pengelolaan

pendapatan retribusi pasar di Kantor Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI

Dalam bab ini diuraikan mengenai penganalisaan masalah

yang timbul dan alternatif pemecahan masalah juga evaluasi

terhadap alternatif pemecahan masalah.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri dari dua hal, yaitu kesimpulan dan saran.

Kesimpulan merupakan intisari dari hasil penelitian.

Berdasarkan dari kesimpulan tersebut dibuat rekomendasi

yang berisi saran-saran yang dapat di ambil sebagai tindakan

untuk mengatasi masalah yang ditemukan.

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MANDIRI (PKLM)

A. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

A.1. Gegrafis

A.1.1. Batas- batas

Kabupaten Tapanuli Selatan adalah merupakan salah satu Kabupaten di

daerah Propinsi Sumatera Utara, dengan batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Tapanuli Utara

- Sebelah Selatan : Mandailing Natal

- Sebelah Timur : Padang lawas dan Padang Lawas Utara

- Sebelah Barat : Tapanuli Tengah

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
A.1.2. Luas wilayah

Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan berkisar 4.313,95 km atau 5,01%

dari seluruh luas wilayah Propinsi Sumatra Utara.

A.2. Pemerintahan

Berdasarkan Undang- Undang, Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari:

a. Bupati; Wakil Bupati; Sekretaris Bupati

b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

c. Dua belas Kecamatan

Adapun nama- nama Kecamatan tersebut adalah:

1. kecamatan Angkola Barat

2. Kecamatan Angkola Timur

3. Kecamatan Angkola Selatan

4. Kecamatan Sayur Matinggi

5. Kecamatan Batang Angkola

6. Kecamatan Batang Toru

7. Kecamatan Muara Batang Toru

8. Kecamatan Marancar

9. Kecamatan Sipirok

10. Kecamatan Sipirok Dolok Hole

11. Kecamatan Aek Bilah


Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
12. Kecamatan Arse

A.3. Bidang ekonomi masyarakat

Laju pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan potensi sumber daya alam

yang tersedia dalam arti bahwa peningkatan kualitas sumber daya alam lebih tinggi

akan memungkinkan tercapainya laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Secara rinci sektor- sektor perekonomian yang menunjang pertumbuhan ekonomi

yang dimaksud adalah:

- Pertanian dan Pengairan

- Pertambangan dan Penggalian

- Industri, Listrik dan Air Minum

- Perhubungan dan Pariwisata

Sektor Keuangan dan Harga- harga

Dalam bidang ekonomi ini penulis hanya menggambarkan sektor pertanian karena

Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan sebagian besar atau umumnya kurang lebih

70% hidup dalam sektor pertanian sedangkan sisanya terdiri dari sektor- sektor

lainnya.

Sayur-sayuran, padi, dan palawija merupakan tanaman bahan makanan yang

dalam pengembangannya mendapat perhatian dari petani di daerah ini. Haal ini

terlihat dalam usaha petani dalam mengembangkan ekstensifikasi dan intensifikasi

untuk menuju peningkatan produktivitas sekaligus peningkatan produksi.


Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
A.4. Agama dan Kepercayaan

Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan sebagian besar umumnya memeluk

agama Islam dan sebagian kecil lagi memeluk agama Kristen Protestan dan Khatolik

sedangkan sisanya memeluk agama Hindu dan Budha.

A.5. Kehidupan Sosial

Masyarakat di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan sebagian besar secara

langsung masih memperlihatkan kehidupan sebagaimana lazimnya kehidupan

masyarakat Tapanuli Selatan. Masyarakat Tapanuli selatan sebagaimana masyarakat-

masyarakat lainnya ditanah air juga memiliki kebudayaan- kebudayaan yang bersifat

tradisional serta juga memiliki ciri khas tersendiri bila dibandingkan dengan suku-

suku lainnya di tanah air.

Salah satu kebiasaan masyarakat Tapanuli Selatan lainnya bahwa tamu bagi

masyarakat Tapanuli Selatan adalah seseorang yang harus merekka hormati, sebagai

bentuk penghormatan itu, setiap tamu yang datang kerumah disuguhi makanan yang

istimewa dan jika tamu tersebut menginap maka akan dilayani sebaik-baiknya.

Kebiasaan lainnya yang ta kalah uniknya adalah apabila ada 2 orang yang

belum saling kenal maka kedua orang tersebut akan saling menanyakan marga

masing- masing, serta asalnya. Hal ini biasanya dilakukan untuk mengetahui

bagaimanakah hubungan antara keduanya apakah kerabat dekat atau kerabat jauh.
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Demikian juga halnya bila ada salah satu keluarga akan mengadakan pesta

adat,maka seluruh keluarga ataupun sanak famili baik yang jauh maupun dekat akan

diundang untuk datang menghadiri pesta tersebut dan tak terkecuali juga seluruh

masyarakat kampung dimana bersangkutan tinggal/ berdomisili.

Hal- hal yang bersifat sederhana diatas menunjukkan bahwa sifat

kekeluargaanitu masih begitu kuat merekat di dalam kehidupan sosial masyarakat

Tapanuli Selatan.

A.6. Kebudayaan Masyarakat

Seperti suku- suku lainnya di Sumatra Utara masyarakat Tapanuli Selatan juga

memiliki marga, dan marga- marga yang paling banyak terdapat di Tapanuli Selatan

yaitu:

- Marga Harahap

- Marga Siregar dan

- Marga Hasibuan

Dari tiap- tiap marga pokok tersebut tidak ada yang boleh terdapat hubungan

perkawinan. Sebagai contoh: seorang laki-laki marga harahap tidak boleh kawin

dengan wanita yang bermarga harahap terkecuali pada marga siregar dan hasibuan.
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
A.7. Kesenian

Didalam masyarakat Tapanuli Selatan juga terdapat bermacam- macam seni

tari dan musik tradisional, beberapa diantaranya adalah:

- Tarian Adat

- Tarian muda- mudi

Sedangkan alat- alat musik yang sering digunakan di Tapanuli Selatan adalah

Gondang Sambilan, dan Suling,.

Semua jenis tarian atau alat musik tadi pada umumnya dipergunakan pada

waktu pesta- pesta adat tertentu yang sering dilaksanakan masyarakat Tapanuli

Selatan.

Sejarah singkat Undang- Undang Pajak Daerah di kabupaten Tapanuli Selatan

Pajak daerah adalah iuran wajib pajak yang dilakukan oleh orang pribadi atau

badan kepala daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan

berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku, yang digunakan untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.

Masalah pajak daerah merupakan masalah yang sangat penting karena

menyangkut perkembangan suatu daerah. Tapi menurut sebagian besar masyarakat

Tapanuli Selatan tidak penting. Masyarakat menganggap bahwa pemungutan pajak

daerah hanyalah cara pemerintah untuk memperkaya diri sendiri. Selain itu karena
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Tapanuli Selatan. Kebanyakan masyarakat

Tapanuli Selatan tidak mau membayar pajak hanya sebagian kecil saja yang mau

membayar. Padahal masalah pajak daerah merupakan tanggung jawab semua

masyarakat Tapanuli Selatan.

Mengingat hal tersebut diatas maka pemerintah manatapkan Undang- Undang

Nomor 07 Drt Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-

Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (lembaran negara

Tahun 1956 Nomor 58, tambahan lembar negara nomor 1092). Kemudian 41 tahun

kemudian keluar Undang- Undang Nomor 17 Tahun 1997 Tentang Badan

Penyelesaian Sengketa Pajak (lembaran negara Tahun 1997 Nomor 40, tambahan

lambar nagara nomor 3684). Pada tahun yang sama keluar Undang- Undang Nomor

18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (lembar nagara Tahun

1997 Nomor 41, tambahan lembar negara Nomor 3685). Undang- Undang Nomor 34

Tahun 2000 Tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 18 Tahun 1997

Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kemudian Undang- Undang Nomor 19

Tahun 1997 Tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (lembaran negara tahun

1997 Nomor 42, tambahan lembaran negara Nomor 3686). Kemudian Undang-

Undang Nomor 22 tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (lembaran negara tahun

1999 Nomor 60, tambahan lembaran negara Nomor 3839). Selain Undang- Undang

keluar juga Peraturan Pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 Tahun

1997 Tentang Pengurusan Pertanggung Jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah,


Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah, Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997 Tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil

di Lingkungan Pemerintah Daerah. Selain Undang- Undang dan Peraturan

Pemerintah ada juga Keputusan Menteri yaitu Keputusan Menteri Dalam Negeri

Nomor 84 Tahun 1993 Tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah

Perubahan, Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 170 Tahun 1997 Tentang

Pedoman Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah, Keputusan Menteri Dalam Negeri

Nomor 172 Tahun 1997 Tentang Kriteria Wajib Pajak yang Wajib

Menyelenggarakan Pembukuan dan Tata Cara Pembukuan, Keputusan Menteri

Dalam Negeri Nomor 173 Tahun 1997 Tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang

Pajak Daerah. Kemudian Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan yang terakhir

keluar Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 3 Tahun 2006.

Meskipun telah keluar Peraturan Daerah tapi tetap berpedoman pada Undang-

Undang Nomor 22 Tahun 1999.

Untuk mendukung perkembangan penyelenggaraan pemerintah dan

pembangunan daerah, perlu lebih mandayagunakan pelayanan umum, administrasi

pemerintahan dalam rangka Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab

sesuai dengan Undang- Undang Nomor 22 Thun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah berdasarkan Undang- Undang

Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah tersebut untuk lebih bedaya

guna dan berhasil guna dirasa perlu menata kembali Susunan Organisasi dan tata
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Tapanuli Selatan dengan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah

Nomor 84 Tahun 2000 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Maka setiap

Peraturan Daerah yang telah ada sebelumnya dan dasar penerbitannya berpedoman

kepada Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok- Pokok Pemerintahan

di daerah, dipandang tidak sesuai lagi dan oleh karenanya perlu disempurnakan.

Untuk melaksanakan hal tersebut di atas maka Peraturan Daerah yang

mengatur tentang Pajak Hotel dan Restoran perlu disempurnakan dengan menerbitkan

Peraturan Daerah yang berpedoman kepada Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999.

Undang- Undang, Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri diatas semata-

mata hanya untuk menyadarkan m,asyarakat bahwasanya pemungutan pajak daerah

itu bukan untuk memperkaya pemerintah tapi untuk kas daerah.

B. Struktur Organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Tapanuli Selatan

Suatu struktur organisasi akan menggambarkan secara jelas mengenai

pembagian dan pembatasan antara tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap

orang dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuan setiap bagian dan tujuan dari

organisasi itu dengan cara yang efektif dan efisien. Struktur organisasi dapat

dilihat sebagai mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur ini
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
mengandung unsur- unsur spesialisasi kerja. Berikut ini penulis akan

menguraikan struktur organisasi dan kemudian menyajikannya dalam bagan.

1. Susunan organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Tapanuli Selatan terdiri dari:

a. Kepala Badan,

b. Sekretaris,

c. Sub Bagian,

d. Bidang,

e. Sub Bidang.

2. Bagian Sekretaris membawahkan:

a. Sub Bagian umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan dan Pelaporan

c. Sub Bagian pengendalian dan Pengawasan Internal

3. Bidang Pengelola Keuangan membawahkan:

a. Sub Bidang aggaran

b. Sub Bidang Perbendaharaan gaji dan belanja

c. Sub Bidang Pembayaran

4. Bidang Pengelola dan Aset dan Akuntansi membawahkan:

a. Sub Bidang Akuntansi

b. Sub Bidang pengelola Aset

c. Sub Bidang Penyusunan Laporan Keuangan


Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
5. Bidang Pendataan dan Penetapan membawahkan:

a. Sub Bidang Pendataan dan Evaluasi

b. Sub Bidang Penetapan dan Penghitungan PAD

c. Sub Bidang Perhitungan Bagi Hasil

6. Bidang Penagihan dan Penertiban

a. Sub Bidang Penagihan PAD

b. Sub Bidang Penagihan Bagi Hasil

c. Sub Bidang Penertiban

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
BAGAN STRUKTURORGANISASI
KEPALA BADAN
BADAN PENGELOLA KEUANGAN
DAN ASET DAERAH (BPKAD)
DRS. H. TORKIS HARAHAP, MM
NIP. 400041727

SEKRETARIS

MOH. SAID, SH
NIP. 400044154

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUBBAG UMUM DAN SUBBAG KEUANGAN SUBBAG PENGENDALIAN DAN


KEPEGAWAIAN DAN PELAPORAN PENGAWASAN INTERNAL

LINDA LISWANA, S.Sos JAMALUDDIN, S.Sos Drs. MUHAMMAD ALI BASA


NIP. 40004297 NIP. 400043278 NIP. 380005368

BIDANG PENGELOLA BIDANG PENGELOLA ASET DAN BIDANG PENDATAAN DAN BIDANG PENGENDALIAN DAN
KEUANGAN AKUNTANSI PENETAPAN PENERTIBAN

SULAIMAN LUBIS, SE ZULKARNAEN HARAHAP, SE ASWIN RANGKUTI, SH ADI MURPI RITONGA, SH


NIP. 400042883 NIP. 010253939 NIP. 010176639 NIP. 400041366

SUBBID ANGGARAN SUBBID AKUNTANSI SUBBID PENDATAAN DAN SUBBID PENAGIHAN PAD
EVALUASI
SYAHRIL SYAMSUAR MARTUA RAJA HRP, S.Stp
M.FRANANDA, SE MUSA HARAHAP NIP. 010260647
NIP. 400050147 NIP. 010189689 NIP. 400038040

SUBBID PERBENDAHARAAN SUBBID PENGELOLA ASET SUBBID PENETAPAN DAN SUBBID PENAGIHAN BAGI
GAJI DAN BELANJA DAERAH PERHITUNGAN PAD HASIL

DARWIN EFENDI, S.Sos MALIK HASIBUAN, S.Sos RUSDI HATORANGAN,


NIP. 400037061 NIP. 400041566 S. SoS IMRAN SIREGAR
NIP. 400044075 NIP. 400044356

SUBBID PEMBAYARAN SUBBID PENYUSUNAN


Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan
LAPORAN Dan Aset Daerah Kabupaten
KEUANGAN Tapanuli
SUBBID Selatan DalamBAGI
PERHITUNGAN Mengelola Pendapatan Retribusi
SUBBID Pasar,
PENERTIBAN
2010. AINAL MARDIA, S.Kom HASIL
HOTMATUA IQBAL HAMDANI, SE
NIP. 400045799 NIP. 400033150 ADDARSI HRP, S.Sos NIP. 400047861
NIP. 010246795
C. Uraian Kedudukan Tugas pokok dan Fungsi Badan Pengelola Keuangan dan

Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

Kedudukan

Badan Pengelola keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan

unsur Pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala

Badan yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Tugas Pokok

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten dalam

bidang Pendapatan daerah dan Pelayanan Pasar.

Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan rencana dan program peningkatan pendapatan pendapatan

asli daerah, serta pengembangan, pemantauan, dan pengendalian operasional pajak

pendapatan daerah; retribusi pasar daerah.

b. Pelaksanaan pendaftaran, pendataan registrasi, dan pemeriksaan objek pajak

retribusi pasar.

c. Pelaksanaan pemeriksaan dokumen pajak dan retribusi pajak untuk penyajian data.

d. Pelaksanaan penetapan, perhitungan dan penerbitan surat ketetapan pajak dan

retribusi pasar.
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
e. Melakukan pembukuan, penerimaan dan penagihan pajak dan retribusi pasar.

f. Melakukan pembinaan sumber penghasilan yang terdiri atas; pajak dan retribusi,

pasar pendapatan dari bagi hasil PBB- BPHTB dan pelaksanaan pengelolaan

sumber- sumber lainnya.

g. Pelayanan dan bimbingan terhadap masyarakat wajib pajak; dan wajib retribusi.

D. Gambaran Pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Tapanuli Selatan.

Dalam menuliskan keadaan pegawai Badan Pengelola keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan penulis membagi kedalam tiga kelompok

yaitu:

1. Keadaan Pegawai berdasarkan bagian- bagian di kantor Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

2. Keadaan Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan.

3. Keadaan Pegawai berdasarkan tingkat golongan.

Sehingga dapat diketahui keadaan pegawai pada masing- masing bagian dan

pada akhirnya dapat dietahui keadaan keseluruhan pegawai yang terdapat pada

Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan

berdasarkan struktur organisasi tersebut. Dan dalam menuliskannya penulis

menggunakan tabel sebagai tersebut:

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Tabel 1. Penyebaran pegawai berdasarkan bagian- bagian di Kantor Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.

NO STRUKTUR ORGANISASI JUMLAH %

1 Kepala Badan 1 1,01

2 Sekretaris 1 1,01

3 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 9 9,09

4 Sub Bagian Keuangan dan Pelaporan 6 6,06

5 Sub Bagian Pengendalian dan Pengawasan 2 2,02

6 Bidang Pengelola Keuangan 29 29,29

7 Bidang pengelola Aset dan Akuntansi 11 11,11

8 Bidang Pendataan dan Penetapan 6 6,06

9 Bidang Penagihan dan Penertiban 8 8,08

Jumlah 73 73

Sumber : Data pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah kabupaten

Tapanuli Selatan tahun 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase jumlah pegawai

berdasarkan bagian- bagian di kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Kabupaten Tapanuli Selatan terbanyak pertama berada pada Bidang Pengelola

Keuanmgan yakni sebanyak 29 (dua puluh sembilan) orang (29,29%), kedua berada

pada Bidang Pengelola Aset dan Akuntansi yakni sebanyak 11 (sebelas) orang

(11,11%), ketiga berada pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian yakni sebanyak 9

(sembilan) orang (9,09%), keempat berada pada Bidang Penagihan dan Penertiban

yakni sebanyak 8 (delapan) orang (8,08%), kelima berada pada Sub Bagian Keuangan

dan Pelaporan yakni sebanyak 6 (enam) orang (6,06%), keenam berada pada Bidang

Pendataan dan Penetapan yakni sebanyak 6 (enam) orang (6,06%), ketujuh berada

pada Sub Bagian Pengendalian dan Pengawasan yakni sebanyak 2 (dua) orang

(2,02%), kedelapan berada pada sekretaris yakni sebanyak 1(satu) orang (1,01%), dan

yang terakhir berada pada Kepala Badan yakni sebanyak 1 (satu) orang (1,01%).

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Tabel 2. Penyebaran Pegawai berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat K sek Sub Sub Sub Bidang Bidang Bidang Bidang Ju %

Pendidi e reta bag bag bag pengel Pengel pendat Penagi mla

kan p ris Um Ke Pen ola ola dan aan dan han h

a um uan gen Keuang Asset Peneta dan

l Da gan dai an dan pan Penerti

a n dan an Akunta ban

B Ke Pel dan nsi

a peg apo pen

d aw ran ga

a aia was

n n an

SD/SR - - - - - - - - - - -

SLTP - - - - - - - - - - -

SLTA - - 8 4 1 17 6 2 2 40 40,40

DI - - - - - - - - - - -

DIII - - - - - 1 - - - 1 1,01

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
S1 - 1 1 2 1 11 5 4 6 31 31,31

S2 1 - - - - - - - - 1 1,01

Jumlah 1 1 9 6 2 29 11 6 8 73 73,73

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase jumlah pegawai

berdasarkan tingkat pendidikan di Kantor Badan pengelola Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan terbanyak pertama yakni lulusan SLTA

sebanyak 40 orang (40,40%) yang tersebar di 7 bagian, yakni 17 orang di Bidang

pengelola Keuangan, 8 orang di Subbag Umum Dan Kepegawaian, 6 orang di

Bidang Pengelola dan Asset dan Akuntansi, 4 orang di Subbag Keuangan dan

Pelaporan, 2 orang di Bidang pendataan dan Penetapan, 2 orang di Bidang Penagihan

dan Penertiban, dan 1 orang di Subbag Pengendaian dan pengawasan. Yang kedua

yakni lulusan Strata 1 (S1) sebanyak 31 orang (31,31%) yang tersebar di 8 bagian

yakni 11 orang di Bidang pengelola Keuangan, 6 orang di Bidang Penagihan dan

Penertiban, 5 orang di Bidang Pengelola dan Asset dan Akuntansi, 4 orang di Bidang

pendataan dan Penetapan, 2 orang di Subbag Keuangan dan Pelaporan, 1 orang di

sekretaris, 1 orang di Subbag Umum Dan Kepegawaian, dan 1 orang di Subbag

Pengendaian dan pengawasan. Ketiga yakni lulusan Diploma 3 (DIII) sebanyak 1

orang (1,01) yang tersebar di 1 bagian, yakni 1 orang di Bidang pengelola Keuangan.

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Dan yang keempat yakni lulusan Strata 2 (S2) sebanyak 1 orang (1,01) yang tersebar

di 1 bagian, yakni Kepala Badan.

Tabel 3. Penyebaran pegawai berdasarkan tingat golongan

No Golongan Jumlah %

1 I/A - -

2 I/B - -

3 I/C - -

4 I/D - -

5 II/A 20 20.20202

6 II/B 4 4.040404

7 II/C 1 1.010101

8 II/D 1 1.010101

9 III/A 22 22.22222

10 III/B 14 14.14141

11 III/C 4 4.040404

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
12 III/D 4 4.040404

13 IV/A 2 2.020202

14 IV/B 1 1.010101

15 IV/C - -

16 IV/D - -

17 IV/E - -

JUMLAH 73 73

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah pegawai

berdasarkan golongan di Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Tapanuli Selatan terbanyak pertama yakni golongan III/A sebanyak 22

orang (22,22%). Kedua yakni golongan IIA sebanyak 20 orang (20,20%). Ketiga yani

golongan III/B sebanyak 14 orang (14,14%). Keempat yakni golongan II/B sebanyak

4 orang (4,04%). Kelima yakni golongan III/C sebanyak 4 orang (4,04%). Keenam

yakni golongan III/D sebanyak 4 orang (4,04%). Ketujuh yakni golongan IV/A

sebanyak 2 orang (2,02%). Kedelapan yakni golongan II/C sebanyak 1 orang

(1,01%). Kesembilan yakni golongan II/D sebanyak 1 orang (1,01%). Dan kesepuluh

yakni golongan IV/B sebanyak 1 orang (1,01%).

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
BAB III

GAMBARAN DATA PAJAK / RETRIBUSI DAN PUNGUTAN- PUNGUTAN

LAINNYA

A. Ketentuan

Ketentuan umum dalam Undang- Undang nomor 22 tahun 1999 tentang

Pemerintah Daerah:

1. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat

hukum yang mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak, bewenang, dan

berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan

Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan peraturan perUndang-

Undangan yang berlaku,

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah;

3. Kepala Daerah adalah kepala Daerah Tingkat I atau Kepala daerah Tingkat

II;

4. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang perpajakan

daerah atau retribusi sesuai dengan peraturan perUndang- Undangan yang

berlaku;

5. Peraturan Daerah adalah peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah

dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pengertian Retribusi

Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan daerah

sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan

dan/ atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau

badan.

Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan

perUndang- Undangan Retribusi diiwajibkan untuk melakukan pembayaran

Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi tertentu.

Surat setoran Retribusi Daerah, yang dapat disingkat SSRD, adalah surat yang

oleh wajib Retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Retribusi yang terutang ke kas daerah atau ke tempat pembayaran lain yang

ditetapkan oleh Kapala Daerah.

Surat ketetapan Retribusi Daerah, yang dapat disingkat SKRD, adalah surat

ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya pokok Retribusi.

Surat ketetapan Daerah lebih bayar, yang dapat disingkat SKRDLB, adalah

surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran Reatribusi

karena jumlah kredit Retribusi lebih besar daripada Retribusi yang terutang atau tidak

seharusnya terutang.

Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang dapat disingkat STRD, adalah surat

untuk melakukan tagihan Retribusi dan/ atau sanksi administrasi berupa bunga dan/

atau denda.

A. Objek dan Subjek Retribusi

B.1. Objek Retribusi

Objak Retribusi pasar adalah orang pribadi atau badan yang berjualan di pusat

pasar baik di kios, los, stan dimana tempat mereka berjualan itu dibawah pengawasan

Sub Dinas Pasar . Pelayanan yang di sediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah

untuk tujuan kepentingan dan pemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang

pribadi atau badan.

Jenis- jenis jasa umum yang juga termasuk didalamnya Retribusi pasar adalah:

a. Retribusi Pelayanan Kesehatan


Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
b. Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan

c. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk Dan Akte Catatan Sipil

d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat

e. Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum

f. Retribusi Pasar

g . Retribusi Air Bersih

h. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

i. Retribusi Pemeriksaan Alta Pemadam Kebakaran

j. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta

k. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan

B.2. Subjek Retribusi

Subjek Retribusi pasar adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan/

menikmati pelayanan jasa umum yang bersangutan.

C. Penghitungan dan Pelaksanaan Pemungutan Retribusi

C.1. Penghitungan

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Besarnya Retribusi yang terutang oleh orang pribadi ke badan yang

menggunakan jasa atau perijinan tertentu dihitung dengan cara mengalikan tarif

Retribusi dengan tingkat penggunaan jasa.

Tarif Retribusi ditinjau kembali paling lama 5 (lima) tahun sekali. Tata cara

pelaksanaan pemungutan Retribusi ditetapkan oleh kepala Daerah dengan

berpedoman kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri.

Besarnya Retribusi yang terutang dihitung berdasarkan:

a. Tingkat penggunaan jasa

b. Tarif Retribusi

Untuk Retribusi jasa umum ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan Daerah

dengan mempertimbangkan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan

masyarakat dan aspek keadilan.

C.2. Tata Cara Pemungutan

Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan. Retribusi dipungut dengan

menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau dokumen lain yang

dipersamakan.

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunya atau

kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua

persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan

ditagih dengan menggunakan surat tagihan Retribusi daerah.

D. Pendaftaran dan penilaian

Dalam hal pendaftaran Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas:

a. Kasubbid Pendataan:

1. Menyiapkan Formulir Pendaftaran WP/WR.

2. Menyerahkan Langsung Formulir Pendaftaran kepada WP/WR.

3. Menerima kembali Isian Formulir Pendaftaran.

4. Membuat Daftar Isian Formulir WP/WR ke Buku Daftar Induk

WP/WR serta Nomor NPWPD WP/WR, serta Kartu Data.

b. Kasubbid Penetapan:

1. Membuat Nota Penghitungan Pajak dan Retribusi dari WP/WR

yang ditanda tangani oleh kasubbid Penetapan, Kabid

Pendataan/Penetapan dan Ka.BPKAD.

2. Membuat Daftar Buku Wajib Pajak dan Wajib Retribusi atas Data

Potensi Pajak/retribusi.

3. Penerbitan SKPD/SKRD dari masing- masing WP/WR.

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
4. Menyampaikan Langsung SKPD/SKRD kepada WP/WR dan

Kecamatan.

5. Membuat Daftar Perhitungan Penerimaan Daerah serta Perubahan

data Subjek/ objek WP/WR.

c. Kasubbid Penghitungan Bagi Hasil:

1. Menyiapkan Format data potensi Bagi Hasil dan menyampaikan ke

Instansi terkait yang mengelola potensi Bagi Hasil.

2. Menerima kembali format yang telah di isi instansi tersebut

dijadikan sebagai Daftar Induk Potensi Bagi Hasil atas data.

3. Mengklasifikasikan Potensi Bagi Hasil serta Rekap Data yaitu:

- Bagi Hasil Pajak,

- Bagi Hasil Bukan Pajak.

E. Pengembalian Kelebihan Pembayaran

Atas kelebihan pembayaran pajak atau Retribusi, Wajib Pajak atau Wajib

Retribusi dapat mengajukan permohonan Pengembalian kepada Kepala Daerah.

Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak

diterimanya permohonan kelebihan pembayaran pajak sebagaimana yang dimaksud

di atas harus memberikan keputusan.

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak

diterimanya permohonan kelebihan pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud di

atas harus memberikan keputusan.

Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada paragrap dua telah

dilampaui dan Kepala daerah tidak memberikan suatu keputusan, permohonan

pengembalian pembayaran pajak atau Retribusi dianggap dikabulkan dan surat

ketetapan pajak daerah lebih bayar atau surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih

Bayar harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama satu bulan.

Apabila Wajib Pajak atau Wajib Retribusi mempunyai hutang pajak atau

hutang Retribusi lainnya, kelebihan pembayaran pajak atau Retribusi sebagaimana

dimaksud diatas langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu hutang

pajak atau hutang Retribusi tersebut.

Pengembalian kelebihan pembayaran pajak atau Retribusi sebagaimana

dimaksud diatas dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak

diterbitkannya surat ketetepan pajak Daerah lebih bayar atau surat ketetapan Retribusi

Daerah lebih bayar.

Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak atau Retribusi dilakukan

setelah lewat jangka waktu 2 (dua) bulan, Kepala Daerah memberikan imbalan bunga

sebesar 2% (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan

pembayaran pajak atau retribusi.

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Tata cara pengembalian kelebihan pembayaran pajak atau retribusi

sebagaimana dimaksud pada paragraf pertama diatas diatur dengan Peraturan Daerah.

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Potensi pajak daerah dan Retribusi Pasar Kabupaten Tapanuli Selatan

Sebagai daerah yang mempunyai hak untuk mengatur rumah tangganya sendiri

tentunya tidak baik bila hanya mengharapkan dana dari pemerintah yang lebih tinggi

kedudukannya, dalam melakukan fungsinya sebagai pemerintah daerah, untuk

ekonomi semakin matang inilah pemerintah pusat memberikan kepada pemerintah

daerah untuk mencari sumber keuangan diantaranya dengan di adakan pemungutan

berupa pajak dan retribusi daerah.

Setiap daerah memungut pajak dan retribusi asalkan sesuai dengan perUndang-

Undangan yang berlaku, Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai jenis

pajak dan Retribusi yang berbeda karena harus disesuaikan dengan potensi yang ada

pada masing- masing daerah.

Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa diwilyah Kabupaten

Tapanuli Selatan terdapat 6 jenis pajak daerah dan 24 jenis pajak retribusi daerah

dimana keduanya menyumbang yang cukup besar dalam total PAD di Kabupaten

Tapanuli Selatan.

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Namun, walaupun begitu untuk penerimaan dari retribusi pasar ini dapat kita

lihat bahwa dalam tahun anggaran 2008 realisasi yang dapat dicapai belum memenuhi

terget yang ditetapkan.

Tabel: 1 Target & Realisasi PAD kabupaten Tapanuli Selatan

No Retribusi Target Realisi Persentase

1 Sampah 62.072.800 47.836.100 78,33

2 Pasar 268.149.000 194.630.450 72,59

Sumber: Kantor BPKAD Tapanuli Selatan

B. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Pasar

Sesuai dengan ketentuan peraturan perUndang- Undangan yang berlaku,

pemungutan pajak daerah dan retribusi pasar harus ditetapkan dengan

memperlihatkan Undang- Undang dan Peraturan daerah. Undang- Undang Dasar

1945 pada pasal 23 ayat 2 dapat dijabarkan dengan pengertian “Segala pajak untuk

keperluan negara harus berdasarkan Undang- Undang”. Dalam pengertian, negara

termasuk pula bagian- bagian yang disebut daerah otonom, sehingga pajak daerah

maupun retribusi daerah harus dipungut berdasarkan Undang- Undangdan peraturan

daerah. Undang- Undang yang dimaksud adalah Undang- Undang Drt. No. 11 & 12

Tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Sedangkan untuk mengadakan, mengubah dan meniadakan pajak daerah

maupun retribusi daerah ditetapkan dengan peraturan daerah. Pengesahan pajak

daerah Kabupaten Tapanuli Selatan yang dikeluarkan/ disahkan oleh Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, dalam tempo 14 hari

sesudah penetapan dikirim kepada dewan pemerintah daerah (Kepala Daerah)

bersangkutan untuk dapat pengesahan yang dalam tempo 28 hari sesudah diterima

harus dilengkapi dengan pendapatannya, perantara Dalam Negeri untuk mendapatkan

pengesahan Presiden. Lembaran pengaturan pajak daerah yang ditanda tangani oleh

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan itu

dikirim disertai:

a. Rancangan pengaturan pajak daerah dan surat- surat pengesahan BPKAD.

b. Kutipan notulen rapat Bupati Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli selatan

mengenai pembicaraan dan penetapan peraturan retribusi pasar yang telah

disahkan satu dan lainnya menurut petunjuk Menteri Dalam Negeri.

Dalam tempo 8 hari setelah diterimanya perturan retribusi pasar, Dewan

Pemerintah Daerah (Kepala Daerah) yang bersangkutan yang menerimanya akan

memberi kabar penerimaan kepada kepala pemerintah yang bersangkutan.

Tentang keputusan mengenai pemberian pengesahan atas sesuatu aturan

retribusi pasar, Gubernur mengirim kabar disertai perturan yang dibubuhi tanda

pengesahan yang kemudian menyampaikan kepada Kepala Daerah tingkat II. Dalam

jangka waktu 3 bulan sesudah di terimanya peraturan retribusi pasar yang dimaksud,
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
akan diberikan keputusan sehubungan dengan permintaan pengesahan itu Tentang

pemberian keputusan pengesahan ini, akan di berikan kabar kepada DPD (Kepela

Pemerrintah) Daerah Tkt.II yang bersangkutan, di sertai dengan peraturan daerah

yang di bubuhi tanda pengesahan.

Dalam jangka waktu 3 bulan itu dapat di perpanjang 3 bulan lagi, dan akan

diberikan kabar kepada DPD yang bersangkutan. Jika tidak diberikan pengesahan

oleh DPD (kepala Daerah) setelah 6 bulan sejak diterima, maka peraturan ini di

anggap sah. Apabila tidak di berikan pengesahan oleh Gubernur, DPD (Kepala

Daerah) akan memberitahukan kepda Kepala pemerintah Daerah Tkt.II yang

bersangkutan dan menyebutkan alasan penolakannya.

Dalam pelaksanaan pemungutan jenis pajak dan retribusi pasar ini tidak

seluruhnya di lakukan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Tapanuli Selatan. Tetapi di bantu oleh Badan- badan lainnya yang ada di Kabupaten

Tapanuli Selatan.

C. Kesulitan dan Upaya Peningkatan Dalam Pemungutan Retribusi Pasar

Dari masing- masing jenis PAD bagian retribusi pasar ini memberikan

sumbangan yang cukup berarti, dimana untuk setiap jenisnya memberikan kontribusi

yang berbeda- beda jumlahnya. Namun dalam praktik pelaksanaan pemungutannya

masih terdapat berbagai kesulitan yang dialami oleh aparat pemungut.

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis pada pegawai yang ada di

kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan,

terungkap beberapa kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan pemungutan retribusi

pasar ini. Yang paling pokok adalah masih kurangnya kesadaran Wajib Pajak dan

Wajib Retribusi pasar dalam membayar pajak yang ditanggungkan kepadanya.

Disiplin wajib pajak juga masih rendah sehingga masih masih terdapat tunggakan-

tunggakan, yang tentunya akan berpengaruh terhadap realisasi penerimaannya. Selain

itu penerapan sanksi seperti yang terdapat dalam Peraturan Daerah sebagai kekuatan

hukum belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini terjadi karena aparat pemungut

masih memberikan rasa toleransi terhadap wajib pajak yang tidak mematuhi

peraturan yang ada.

Sementara itu kesulitan- kesulitan lainnya adalah yang dihadapi oleh aparat

pemungut sendiri, dimana masih adanya petugas pemungut yang belum aktif

menagih/ memungut pajak dan retribusi pasar ini. Hal ini disebabkan lokasi tempat

Wajib Pajak tersebut berbeda- beda, sehingga membutuhkan biaya tambahan untu

transportasi. Dengan demikian tentunya akan timbul biaya pemungutan yang

biasanya lebih besar jika dibandingkan dengan hasil pemungutan.

Mengingat bahwa retribusi pasar di Kabupaten Tapanuli Selatan mampu

memberikan sumbangan yang cukup berarti dalam total PAD. Dalam hal ini Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah telah melakukan berbagai upaya antara lain

dengan mengadakan pendekatan kepada masyarakat luas melalui penyuluhan-


Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
penyuluhan yang ada di kecamatan- kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli

Selatan. Dengan demikian diharapkan agar masyarakat yang menjadi Wajib Pajak

maupun Wajib Retribusi pasar menyadari pentingnya membayar kewajiban yang

ditanggungkan kepadanya sebagai warga negara yang baik.

Upaya lainnya yang dapat di lakukan adalah penyuluhan melalui sekolah-

sekolah, dimana dalam hal ini menghimbau kepada guru yang mungkin juga sebagai

Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Pasar maupun para pelajarnya, agar mau

mengingatkan orang tuanya atau orang sekelilingnya bahkan pada dirinya sendiri

tentang pentingnya membayar retribusi pasar yang akan dipergunakan untuk

menjalankan roda pemerintahan dan untuk kemajuan pembangunan pasar.

Untuk jenis- jenis retribusi perlu di klarifikasikan dengan criteria tertentu, agar

memudahkan penerapan prisip dasar retribusi sehingga mencerminkan hubungan

yang jelas dengan pelayanan yang diberikan Pemerintah Daerah. Adapun

penggolongan Retribusi Daerah menurut Undang- Undang No. 18 Tahun 1997

adalah:

a. Retribusi Jasa Umum

b. Retribusi Jasa Usaha

c. Retribusi Perijinan Tertentu

Sejalan dengan perubahan Undang- Undang tentang pajak daerah dan retribusi

pasar tersebut, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli

Selatan yang dalam hal ini sebagai koordinator dibidang pajak daerah dan retribusi
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
pasar, juga turut melakukan perubahan- perubahan terhadap jenis- jenis retribusi

pasar. Perbahan tersebut menyangkut penghapusan beberapa jenis pajak dan retribusi

pasar maupun penggantian nama dari jenis- jenis pajak dan retribusi pasar tersebut.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bab sebelumnya telah diuraikan mengenai Peranan Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Dalam Mengelola

Pendapatan Retribusi Pasar dari data- data yang ada dapat disimpulkan:

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun

anggaran 2008 realisasi yang dapat dicapai belum memenuhi target yang

ditetapkan.Tetapi walaupun begitu Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Kabupaten

Tapanuli Selatan merupakan salah satu kontribusi terbesar pada Pendapatan Asli

Daerah (PAD).

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
Secara umum kemampuan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

terutama kepada Sub Pasar Kabupaten Tapanuli Selatan dalam mencapai target

khususnya untuk retribusi pasar sudah cukup baik walaupun dalam penataan,

pembinaan dan pengembangan masih ada kekurangan dalam mengkoordinir

pengembangan pasar- pasar Pemerintah dan pasar swasta.

Di samping menganalisa dan mengevaluasi serta memelihara kebersihan,

keindahan dan ketertiban pasar merupakan tugas berat yang akan terus dipertahankan.

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah dikemukakan diatas penulis mengajukan beberapa

saran antara lain:

1. Meskipun sumbangan yang diberikan komponen retribusi pasar terhadap total

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tapanuli Selatan adalah yang paling

menonjol dibandingkan dengan penerimaan dari komponen lainnya dan perlu

meningkatkan disiplin agar realisasi penerimaan lebih baik lagi.

2. Dalam upaya untuk mencapai target retribusi pasar hendaknya

mempertimbangkan, agar tidak terlalu jauh berbeda dengan jumlah realisasi

penerimaannya.
Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.
3. Perlu adanya peninjauan kembali terhadap beberapa jenis retribusi pasar yang

kurang potensial.

4. Dalam pelaksanaan pemungutan retribusi pasar ini, hendaknya aparat pemungut

menerapkan sanksi yang ada dalam Peraturan Daerah (PERDA).

DAFTAR PUSTAKA

Lasmana, Eko; 1992, Sistem Perpajakan Indonesia, Prima Campus Grafika, Jakarta.

Muljono Liliawati Eugenia; 2001, Peraturan per Undang-Undangan Tentang Pajak


Daerah Dan Retribusi Daerah : CN Harvarindo

Soedargo, R;1964, Pajak Daerah & Retribusi Daerah, N.V. Eresco, Bandung.

Undang-Undang No.34 Tahun 2000 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-undang No.33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan


Daerah.

Roma Ira Pria Hasianna : Peranan Kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Dalam Mengelola Pendapatan Retribusi Pasar, 2010.

Anda mungkin juga menyukai