Disusun Oleh :
Ninda Hernaini
NPM: 221425024
Mata Kuliah : Teori Organisasi
Dosen Pengampu : Dr. Agus Purnomo
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas mata kuliah Teori Organisasi membahas mengenai topik yang sangat penting
yaitu Permasalahan Dalam Organisasi
Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif, organisasi dituntut untuk terus
meningkatkan kinerjanya agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Salah satu faktor yang
sangat penting dalam meningkatkan kinerja organisasi adalah sumber daya manusia.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja
organisasi karena dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan pegawai.
Melalui makalah ini, kami akan membahas pentingnya pengembangan sumber daya manusia,
pendekatan pengembangan sumber daya manusia yang efektif, serta pengembangan dan
keterampilan pegawai dapat membantu organisasi.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai
pentingnya pengembangan sumber daya manusia sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja
organisasi dan memberikan manfaat yang besar bagi pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
II. Permasalahan
Berdasarkan fakta yang terjadi di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Lampung Timur ialah kurangnya terstruktur organisasi terkait tugas dan fungsi para pegawai
baik pegawai negeri sipil maupun pegawai harian lepas (PHL/Honorer).
III. Pembahasan
Mengacu pada tugas pokok dan fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Kabupaten Lampung Timur, maka peranan BPKAD sangat penting dalam
pengelolaan keuangan dan aset daerah mulai dari proses perencanaan, penganggaran, pencairan,
pelaporan dan pertanggungjawaban APBD. Namun peranan penting tersebut tidak akan
berjalan dengan baik apabila tidak didukung oleh sarana dan prasarana serta sumber daya yang
memadai dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi pelayanan.
Berdasarkan capaian kinerja pelayanan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selama
kurun waktu lima tahun terakhir, tantangan dan peluang yang ada, maka dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan yang dihadapi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yaitu:
1. Belum optimalnya kinerja sumber daya aparatur dalam pengelolaan keuangan dan
asset daerah.
2. Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan aset daerah menghambat
peningkatan pendapatan daerah.
3. Belum optimalnya penataan database pajak dan retribusi daerah.
4. Peraturan perundangan yang cenderung sering berubah mempengaruhi kinerja tata
kelola keuangan daerah.
5. Belum optimalnya pemanfaatan IT untuk mendukung kinerja pelaksanaan tugas dan
fungsi.
6. Kebijakan pemerintah pusat mengenai penganggaran dan dana transfer yang
berubah-ubah.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah yaitu kaitannya
dengan pembangunan dan pelayanan masyarakat tentunya tidak bisa dilepaskan adanya
faktor-faktor Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS). Senantisa memperhatikan RTRW dan KLHS perlu dilakukan, agar
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan masyarakat tidak menjadi sia-sia dan
merusak lingkungan. Sebenarnya apabila dilihat dari tugas pokok dan fungsi BPKAD
Kabupaten Kabupaten Lampung Timur hubungannya dengan RTRW dan KLHS secara
langsung tidak terdapat hubungan yang signifikan.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi BPKAD adalah kondisi atau hal
yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang
signifikan di masa depan. Suatu kondisi atau kejadian yang menjadi isu strategis adalah
keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar
atau apabila tidak dimanfaatkan akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan
layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
1. Belum optimalnya pendapatan asli daerah khususnya yang bersumber dari pajak
dan retribusi daerah sebagai akibat dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam
membayar pajak dan retribusi, sehingga terjadi tunggakan pajak yang belum
tertagih.
2. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam peningkatan kualitas
pelayanan pemungutan pajak dan retribusi daerah.
3. Belum optimalnya penyusunan anggaran berbasis kinerja.
Belum optimalnya kualitas manajemen pengelolaan keuangan dan aset daerah
berbasis accrual.
Dalam hal ini motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor
internal dan eksternal yang berasal dari pegawai (E. Sutrisno dalam Widya et al.,
2021), antara lain:
1. Faktor internal
Faktor internal yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara
lain:
a. Keinginan untuk dapat hidup
Keinginan untuk dapat hidup merupakan kebutuhan setiap manusia yang hidup di
muka bumi ini. Keinginan untuk hidup meliputi kebutuhan untuk:
1) Memperoleh kompensasi yang memadai.
2) Pekerjaan yang tetap walaupun penghasilan tidak begitu memadai
3) Kondisi kerja yang aman dan nyaman.
b. Keinginan untuk dapat memiliki
Keinginan untuk dapat memiliki benda dapat mendorong seseorang untuk
melakukan pekerjaan. Hal ini banyak kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari,
bahwa keinginan yang keras untuk dapat memiliki itu dapat mendorong orang untuk
mau bekerja. Contohnya, keinginan untuk dapat memiliki sepeda motor dapat
mendorong seseorang untuk mau melakukan pekerjaan.
c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan
Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk diakui, dihormati oleh
orang lain. Untuk memperoleh status sosial yang lebih tinggi, orang mau
mengeluarkan uangnya, untuk memperoleh uang itupun ia harus bekerja keras, harga
diri, nama baik, kehormatan yang ingin dimiliki itu harus diperankan sendiri, mungkin
dengan bekerja keras memperbaiki nasib, mencari rejeki, sebab status untuk diakui
sebagai orang yang terhormat tidak mungkin diperoleh bila yang bersangkutan
termasuk pemalas, tidak mau bekerja, dan sebagainya
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan motivasi kerja
seseorang. Faktor-faktor eksternal itu, antara lain:
a. Kondisi lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di
sekitar pegawai yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan. Ligkungan kerja ini, meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat
bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja
antara orang-orang yang ada di tempat tersebut.
b. Kompensasi yang memadai
Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para pegawai untuk
menghidupi diri beserta keluarganya. Kompensasi yang memadai merupakan alat
motivasi yang paling ampuh bagi perusahaan untuk medorong para pegawai bekerja
dengan baik.
c. Supervisi yang baik
Fungsi supervisi yang baik dalam suatu pekerjaan adalah memberikan pengarahan,
membimbing para pegawai, agar dapat melaksanakan kerja dengan baik tanpa
membuat kesalahan. Dengan demikian, posisi supervisi sangat dekat dengan para
pegawai.
d. Adanya jaminan pekerjaan
Setiap orang akan berjuang mengorbankan apa yang ada pada dirinya untuk
perusahaan, kalau yang bersangkutan merasa adanya jaminan karier yang jelas dalam
melakukan pekerjaan. Mereka bekerja bukannya untuk hari ini saja, tetapi mereka
berharap akan bekerja sampai cukup dalam satu perusahaan saja, tidak usah sering kali
pindah. Hal ini akan dapat terwujud bila perusahaan dapat memberikan jaminan karier
untuk masa depan.
e. Status dan tanggung jawab
Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan dambaan setiap pegawai
dalam bekerja. Mereka bukan hanya mengharapkan kompensasi semata, terjadi pada
suatu masa mereka juga berharap akan dapat kesempatan meduduki jabatan dalam
suatu perusahaan.
Dengan menduduki jabatan, orang merasa dirinya akan dipercaya, diberi tanggung
jawab, dan wewenang yang besar untuk melakukan kegiatan-kegiatan. Jadi, status dan
kedudukan merupakan dorongan untuk memenuhi kebutuhan sense of achievement
dalam tugas seharihari.
f. Peraturan yang fleksibel
Bagi perusahaan besar, biasanya sudah ditetapkan sistem dan prosedur kerja yang
harus dipatuhi oleh seluruh pegawai. Sistem dan prosedur kerja ini dapat kita sebut
dengan peraturan yang berlaku dan bersifat mengatur dan melindungi para pegawai.
Semua ini merupakan aturan main yang mengatur hubungan kerja antara pegawai
dengan perusahaan, termasuk hak dan kewajiban para pegawai, pemberian
kompensasi, promosi, mutasi, dan sebagainya.
Pembelajaran SDM
Pembelajaran merupakan faktor penting dalam pengembangan SDM. Salah
satu teori pembelajaran adalah teori Pembelajaran Sosial. Teori ini menyatakan bahwa
pembelajaran terjadi melalui pengamatan, model, dan pemahaman kognitif (Bandura,
2018). Oleh karena itu, pendekatan pengembangan SDM perlu mengintegrasikan
pengalaman kerja, pelatihan, dan pembelajaran berbasis pengamatan.
IV. Kesimpulan
Pengembangan sumber daya manusia merupakan strategi yang efektif dalam
meningkatkan kinerja organisasi. Dengan melakukan pengembangan sumber daya
manusia, organisasi dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan motivasi
pegawai dalam melaksanakan tugasnya, sehingga dapat memberikan kontribusi yang
lebih besar dalam mencapai tujuan organisasi.
Pendekatan pengembangan sumber daya manusia yang efektif dalam
meningkatkan kinerja organisasi meliputi pengembangan pegawai, manajemen kinerja,
dan pengembangan budaya organisasi. Pengembangan pegawai melalui pelatihan
dapat membantu meningkatkan keterampilan, pengetahuan, motivasi, dan komitmen
pegawai.
Manajemen kinerja dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi kinerja
yang diharapkan dari pegawai dan memberikan umpan balik yang tepat.
Pengembangan budaya organisasi dapat membantu menciptakan lingkungan kerja
yang mendukung pengembangan pegawai dan kinerja organisasi yang lebih baik.
Dengan demikian, pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu
keharusan bagi organisasi dalam mencapai tujuan dan meraih keberhasilan jangka
panjang. Oleh karena itu, organisasi harus berkomitmen untuk terus melakukan
pengembangan sumber daya manusia secara terencana dan sistematis untuk
meningkatkan kinerja organisasi.