KECAMATAN

PULAU GOROM - KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

BY. RAJA KATALOKA

•  LUAS WILAYAH : 20.657 KM2
q  LUAS LAUT : 14.877 KM2 ( 72 %)
q  LUAS DARATAN : 5.779 KM2. ( 28 %)

•  JUMLAH KECAMATAN :15

•  JUMLAH DESA :198
•  JUMLAH PENDUDUK : 131.707
•  JIWA (URUTAN KE 4 TERBANYAK DI MALUKU)
Kabupaten Seram Bagian Timur berdasarkan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Seram
Bagian Timur, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Kepulauan Aru
di Provinsi Maluku.
Kabupaten Seram Bagian Timur secara geografis berada pada
128°20’ - 130°10’ dan 02°50’ - 04°40’ LS dengan luas wilayah
seluruhnya 20.656,92 km2, dan terletak pada daerah yang
berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Laut Seram
Sebelah Selatan : Laut Banda
Sebelah Timur : Laut Arafura
Sebelah Barat : Kabupaten Maluku Tengah.
Kecamatan Pulau Gorom terletak antara
131°01’100” - 130°20’00” BT dan 03°54’30” - 04°11’00” LS.

Sebelah Utara : Laut Seram
Sebelah Selatan : Kecamatan Wakate
Sebelah Timur : Kecamatan Gorom Timur
Sebelah Barat : Kecamatan Pulau Panjang

Luas wilayah : 91,303 Km2 atau sekitar 1,58
Memiliki 24 Negeri/Negeri Administra[f (5 Negeri dan 19
Negeri Administra[f.)
 KARAKTERISTIK NEGERI KATALOKA

NEGERI KATALOKA BERADA DI KECAMATAN PULAU

GOROM DENGAN JUMLAH DUSUN SEBANYAK 12
DUSUN, SEBAGAI IBUKOTA KECAMATAN PULAU
GOROM NEGERI KATALOKA CUKUP MAJU DARI DESA –
DESA LAINNYA , HAL INI DILIHAT DARI PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR DESA YANG CUKUP MEMADAI SEPERTI
K A N T O R D E S A , P U S K E S M A S , P O L S E K D A N
INFRASTRUKTUR PUBLIK LAINYA, NEGERI KATALOKA
DALAM PEMERINTAHANNYA MASIH MENJUNJUNG
NILAI ADAT ISTIADAT YANG DISESUAIKAN DENGAN
PRANATA ADAT YANG DIKELUARKAN OLEH SEORANG
RAJA DAN INI SUDAH TURUN TEMURUN DILAKSANAKAN
SEJAK DAHULU.
M A S Y A R A K A T K A T A L O K A M E R U P A K A N
MASYARAKAT PESISIR DENGAN MATA PENCAHARIAN
UTAMA SEBAGAI NELAYAN DAN PETANI. AKTIVITAS
NELAYAN PUN MASIH DILAKUKAN SECARA
TRADISIONAL YAITU MEMPERGUNAKAN JARING
TANGKAP DAN HANDLINE DAN BERTANI ITU
DILAKUKAN MENGUPAYAKAN LAHAN PERKEBUNAN
YANG DIGARAP SECARA TRADISIONAL SEPERTI
PALA ,CENGKEH , KELAPA,DAN KAKAO DISAMPING
HASIL KEBUN YANG LAIN SEPERTI UBI, KETELA DAN
JAGUNG.
SECARA SOSIAL BUDAYA ADAT ISTIADAT DARI NEGERI
KATALOKA MASIH DIPEGANG TEGUH SAMPAI SEKARANG
MISALNYA RELASI ANTARA RAJA DAN RAKYAT MASIH
DIPEGANG TEGUH SAMPAI SEKARANG, TENTANG
PANGGILAN RAJA BIASANYA DIPANGGIL SEBAGAI JOU
RATU DAN ISTRI RAJA BIASANYA DIPANGGIL JOU
NYORA, DALAM KEHIDUPAN SOSIALISASI ANTARA RAJA
D E N G A N R A K Y A T N Y A T E R D A P A T K E B I A S A A N -
KEBIASAAN ATAU TATA KARMA YANG DILAKUKAN
MASYARAKAT SEPERTI KEBIASAAN MENGHADAP RAJA,
KEBANYAKAN MASYARAKAT KATALOKA PADA MASA
DULU JIKA BERTEMU RAJA MEREKA AKAN MENGUCAP
SALAM KEPADA RAJADAN MENGANGKAT KEDUA
TANGANNYA SAMBIL MEMBUNGKUK.
PADA SISTEM KELEMBAGAAN ADAT DI
K A T A L O K A Y A N G M E N G A T U R T E N T A N G
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BAIK DI
DARAT MAUPUN DI LAUT DIKENAL DALAM
BAHASA LOCAL SEBAGAI NGAM ATAU SASI,
K E L E M B A G A A N N G A M D I D U G A T E L A H
DIRAKTEKAN SEJAK ERA AWAL PEMUKIMAN DI
DARAT ( PEMUKIMAN DI ATAS BUKIT) TERUTAMA
UNTUK PERLINDUNGAN TERHADAP HASIL
PERKEBUNAN SEPERTI TANAMAN PALA, KELAPA
DAN CENGKEH , SAAT PEMUKIMAN BERALIH KE
WILAYAH PESISISR PRAKTEK NGAM DIPERLUAS
UNTUK PERLINDUNGAN HASIL LAUT.
KELEMBAGAAN NGAM LANGSUNG BERADA
DIBAWAH KEWENANGAN RAJA YANG MENUNJUK
KELUARGA KERAJAAN ATAU PARA KAPITAN ATAU
KEPALA SOA SEBAGAI PELAKSANA KETIKA ADA
K E B U T U H A N T E R H A D A P H A S I L H U T A N ,
PERKEBUNAN/ PERIKANAN MAKA RAJA AKAN
MENGELUARKAN TITAH KEPADA PARA KEPALA SOA,
KEPALA DUSUN DAN PARA KAPITAN UNTUK
MENYAMPAIKAN TITAH RAJA UNTUK MASYARAKAT
T E N T A N G P E R I N T A H L A R A N G A N U N T U K
PELARANGAN MENGAMBIL HASIL HUTAN ATAU
KOMODITI PERIKANAN YANG DILINDUNGI PADA
LOKASI YANG DITENTUKAN.
PRAKTEK NGAM YANG DILAKUKAN PADA SAAT INI
ADALAH PERLINDUNGAN KAWASAN PERIKANAN
TERDAPAT DI GUGUS PULAU KOON, GAROGOS DAN
NUKUS DIMANA MENUTUP AKTIFITAS LAUT DALAM
MENGAMBIL SUMBER DAYA LAUT YANG BERNILAI
EKONOMIS SELAMA SATU SAMPAI DUA TAHUN DAN
DI BUKA SELAMA KURANG LEBIH DUA SAMPAI TIGA
BULAN UNTUK PEMANFAATAN MASYARAKAT
KATALOKA,TERDAPAT SANKSI YANG DIJATUHKAN
BILA MASYARAKAT MELANGGAR SANKSI TERSEBUT
YAITU SANKSI GAIB, SANKSI ADAT DAN SANKSI
FORMAL.
1.  BATANG TUBUH UNDANG UNDANG DASAR 1945 “ NEGARA
MENGAKUI DAN MENGHORMATI KESATUAN-KESATUAN
MASYARAKAT HUKUM ADAT SERTA HAK TRADISIONALNYA
(PASAL 18B AYAT 2) DAN IDENTITAS BUDAYA SERATA HAK
MASYARAKAT TRADISIONAL DIHORMATI SELARAS DENGAN
PERKEMBANGAN ZAMAN DAN PERADABAN ( PASAL 281
AYAT 3 )
2.  PERMENDAGRI NO 52 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN
PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT HUKUM
ADAT
3.  PERATURAN BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 16
TAHUN 2018 TENTANG PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN
SERTA PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT
BERBASIS MASYARAKAT HUKUM ADAT NEGERI KATALOKA
KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
 SOSIALISASI MHA KATALOKA

NEGERI KATALOKA DALAM AGENDA TAHUNAN SELALU

MELAKSANAKAN PENTAS BUDAYA/FESTIVAL KATALOK DAN
SUDAH DITETAPKAN OLEH PROVINSI MALUKU JATUH SETIAP
T A N G G A L 2 4 N O V E M B E R , U N T U K I T U D A L A M
MENSOSIALISASIKAN KEBERADAAN MASYARAKAT HUKUM
ADAT, MAKA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SERAM
BAGIAN TIMUR MELALUI BAPPEDA LITBANG KAB SBT DAN
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KAB SBT MEMBACAKAN
PERATURAN BUPATI NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG
PENGAKUAN DAN PERLINDUNGAN SUMBER DAYA PESISIR
DAN LAUT BERBASIS MASYARAKAT HUKUM ADAT NEGERI
KATALOKA PADA ACARA FESTIVAL KATALOKA, 24
NOVEMBER 2018
O
PENGELOLAAN WISATA
BAHARI DI KATALOKA
•  PEMBENTUKAN LEMBAGA ADAT WANU ATALOA / BUMDES
YANG CONCERN TERHADAP PENGELOLAAN HOMESTAY (35
BUAH), PELATIHAN GUIDE, KULINER, SENI, BUDAYA, SARANA
PRASARANA DAN TRANSPORTASI

•  BEKERJA SAMA DENGAN WWF INDONESIA UNTUK

PENGEMBANGAN WISATA BAHARI DI KATALOKA ( BENTUK
SOP HOME STAY, PELATIHAN SUISTANABLE TOURISME
KEPADA 100 ORANG)

•  PATROLI DI KAWASAN KONSERVASI PULAU KOON TERHADAP

ILLEGAL FISHING

•  PENDATAAN LIVEBOARD YANG MASUK KE PULAU KOON

DENGAN PEMBAYARANNYA MEMAKAI PES (PAYMENT
ECOSYSTEM SERVICE)
 KEBUTUHAN

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA

DESA WISATA BAHARI KATALOKA

PENINGKATAN SDM (SEKOLAH PARIWISATA),

MEMBANGUN KEMITRAAN DAN PENGUATAN
KELEMBAGAAN

PROMOSI DESA WISATA BAHARI KATALOKA

PENGELOLAAN WISATA BAHARI SECARA

KEBERLANJUTAN ORIENTASI TERINTEGRASI
DENGAN MELIBATKAN PEMERINTAH DAN
MASYARAKAT